Anda di halaman 1dari 3

 BAB MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

 Pergaulan bebas adalah Tindakan yang tidak terkontrol,terhalang, dan tidak terbatas oleh
aturan-aturan dan norma yang berlaku dimasyarakat.
 Dapat disimpulkan bahwasannya pergaulan bebas adlah interaksi individua tau kelompok
yang bertentangan dengan norma yang berlaku dimasyarakat sehingga meneyebabkan
rusaknya citra diri ataupun lingkungan dimana peristiwa itu terjadi.
 Contohnya: Pergaulan yang mendukung sex bebas/perbuatan zina.
 An-nur 24:2 menjelaskan tentang pergaulan bebas dan hukuman cambuk/dera 100 kali bagi
hukuman pezina laki dan perempuan, tak hanya untuk pelaku namun juga menjelaskan
hukuman didera 80 kali bagi penuduh yang tidak mempunyai bukti kecuali suami pelaku
zina.
 Sebelum memutuskan hukuman untuk pelaku zina wajib ada 4 hal u tuk dijadikan sebagai
bukti [saksi, sumpah, pengakuan, dan dokumen atau bukti tulisan.
 Menuduh orang lain telah melakukan hubungan zina bila tuduhan tersebut tidak terbukti
makan penuduh akan mendapatkan hukuman 80* yang sama besarnya, Dalam kitak fiqih
menuduh orang lain berbuat zina disebut qadf, si penuduh akan mendapat hukuman had
qadf
 Zina adalah perbuatan yang haram yang sudah dijelaskan dalam ayat 32 suart Al-isra
bahwa janganlah kamu mendekati zina karena itu suatu perbuatan yang keji dan suatu
jalan yang buruk.
 Zina berasal dari kata ZANA- YAZNI yaitu hubungan badan antara laki dan perempuan yang
tidak berstatus suami istri.
 Zina menurut istilah adlah hubungan selayaknya suami istri yang dilakukan oleh laki dan
perempuan yang tidak terikat dalam hubungan pernikahan
 Zina secara harfiah adalah perbuatan yang keji.
 Hukuman bagi pelaku zina terbagi menjadi 2 macam yaitu:
 1. Hukuman bagi pelaku zina muhsan/pelaku zina yang sama” sudah menikah/ melakukan
zina lewat selingkuh yang sama-sama sudah nikah. [Hukuman dicambuk/derah 100kali dan
Hukuman rajam yaitu hukuman mati dengan dilempari batu ]
 2. Hukuman bagi pelaku zina ghairu muhsan/belum menikah/janda duda/perawan perjaka.
[Apabila pelaku masih perjakaatau perawan hukumannya dalah dicambuk 100 kali dan
diasingkan dari wilayah tempat tinggalnya. Dan Apabila pelaku adalah duda atau janda maka
didera 100 kali dan dirajam hingga meninggal.]
 Hukuman menurut KUHP pelaku akan ditahan 9 bulan dipenjara.
 Menurut KUHP harus memenuhi 4 unsur ini untuk memutuskan hukuman bagi pelaku zina.
[Perzinaan dilakukan diluar hubungan perkawinan yang sah dan disengaja, Pelakunya
mukallaf/sehat tidak gila, Dilakukan secara sdar tanpa paksaan, Terdapat bukti bukti seperti
4 orang saksi, Pengakuan 4kali, dan Adanya qarinah atau kehamilan.
 Dampak perbuatan zina yang ditanggung didunia: Menghilangkan kewibawaan,
Menyebabkan kefakiran, dan memperpendek umur.
 Dampak perbuatan zina yang ditanggung di akhirat: mendapatkan murka allah swt. Mendpat
hisab yang buruk. Mendpat siksa yang pedih.
 Akibat perilaku zina: dilaknat oleh allah, dijauhi atau dikucilkan oleh masyarakat
disekitarnya, garis keturunan menjadi tidak jelas, anak perempuan hasil zina tidak bisa
menuntut warisan dari ayahnya.
 BAB HAKIKAT MENCINTAI ALLAH, KHAUF, RAJA, DAN TAWAKKAL
KEPADA ALLAH.
 Mengap aseorang harus menumbuhkan akidah dalam dirinya sejak dini? Karena Akidah
merupakan pondasi dalam membangun peradaban umat islam dan Ketika cinta seseorang ke
allah sudah mengakar kuat dalam dirinyamaka akan berpengaruh terhadap seluruh
kehidupannya.
 Cinta kepada allah adalah menempatkan allah dalam hati sanubari.
 Tanda-tanda cinta kepada allah [Mencintai rasul allah, Mencintai al-quran, menjauhi
perbuatan dosa,mendahulukan perkara yang dicintai oleh allah, tak gentar saat dihina.]
 Cara meningkatkan cinta kepada allah. [Memahami besarnya cinta allah kepada hambanya,
Senantiasa membersihkan hati, dan mempelajari ilmu agama secara mendalam.]
 Khauf [Takut] al-khaufu artinya takut, gelisah dan sedih apabila terjadi sesuatu yang tidak
disenangi. Al-husnu artinya rasa sedih dan gelisah yang disebabkan oleh hilangnya sesuatu
yang bermanfaat atau mendapat musibah, ar-rahbu artinya sama denagn al khaufu, al-
khasyatu artinya rasa takut yang diiringi dengan pegagungan atas sesuatu yang ditakuti
tersebut.
 Rasa takut kepada allah adalah sifat orang yang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman
kepada allah, Rasa takut ini selalu meningkat seiring meningkatnya pengetahuan tentang
allah. Telah dijelaskan dalam Al-hajj ayat 1-2.
 Rasa takut kepada allah swt, harus diiringi dengan ketaatan dan amal saleh. Dengan amal
soleh ini seorang mukmin berharap mendapatkan balasan berupa surga.
 Tanda-tanda takut kepada allah: [ Tampak dari ketaatannya kepada allah swt. Menjaga lisan
dari perkataan dusta. Menghindari iri dan dengki. Menjaga pandangan dari kemaksiatan.
Menjauhi makanan haram. Menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang haram.
 Raja [Berharap kepada allah] raja’ adalah mengharap sesuatu atau tidak putus asa.
Menurut istilah raja’ adalah berharap untuk memperoleh rahmat dari allah. Sifat raja’ ini
harus disertai sikap optimis, perasaan gembira, sikap percaya dan yakin akan kebaikan allah
, seseorang yang herharap kepada allah harus selalu dibarengi dengan amal soleh untuk
meraih rahmat allah.
 Penyebab munculnya sifat putus asa/kebalikan dari berharap adalah tidak memahami
bahwa rahmat allah swt. Itu sangat luas bagi hambanya.
 Mengapa seseorang harus memiliki sifat raja’? Ketika seorang memiliki sifat raja’ makai
a akan bersemangat untuk menggapai rahmat allah, karena dia memiliki sifat maha
pengampun,pengasih dan penyayang, meskipun bergelimpngan dosa, rasa optimis mendapat
ampunan allah tetap ada didalam hatinya, namun perlu diingat bahwasannya sifat raja’
harus selalu bersanding dengan sifat khauf, menurut Abu Ali al-rawdzabari, antara KHAUF
dan RAJA’ bagaikan 2 sayap burung,jika keduanya bersanding maka burung akan berhasil
terbang karena sifat KHAUF dapat mencegah seseorang berbuat dosa sedangkan, raja’
dapat mendorong untuk lebih taat kepada allah swt. Jika sifat khauf dan raja’ ini sudah
melekat pada diri seseorang makai a tak akan mudah menghakimi orang lain, sebab semua
keputusan ada di tangan allah.
 Cara menumbuhkan sifat RAJA’ : [muhasabah atas nikmat nikamt allah swt, mempelajari
dan memahami al-qur,an dan meyakini kesempurnaan karunia allah swt.]
 Manfaat sifat raja’: [semangat dalam ketaatan kepada allah, tenang dalam menghadapi
kesulitan, merasa nikmat dalam beribadah kepada allah swt, menumbuhkan sifat optimis.]
 Tawakkal kepada allah adalah memasrahkan, menanggung sesuatu, mewakilkan atau
menyerahkan. Secara istilah adalah menyerahkan segala permasalahan kepada allah setelah
berusaha. Kenapa harus memiliki sifat tawakkal karena seseorang yang enerapkan sikap
tawakkal akan tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia.
 Manfaat tawakkal: Tercukupinya semua keperluan, mudah untuk bangkit dari keterpurukan,
tidak bisa dikuasai oleh setan dan memperoleh nikmat yang tiada henti.]
 BAB MENGHINDARI AKHLAK MADZMUMA DAN MEMBIASAKAN AKHLAK
MAHMUDAH AGAR HIDUP NYAMAN DAN BERKAH
 Apabila kita membiasakan melakukan hal-hal yang baik/bisa mengontrol diri maka tentu saja
kita tidak akan terjerumus kejalan yang tidak benardan terhindar dari hal-hal buruk.
 Seorang muslim harus memiliki sifat berani membela kebenaran. Berani yang harus
dilakukan seorang mukmin adalah berani yang berlandaskan kepada kebenaran dan
dilakukan dengan penuh pertimbangan serta perhitungan semata-mata untuk mengharap
ridha allah swt.
 MENHINDARI DIRI DARI SIFAT TEMPERAMENTAL [GADHAB] sifat
temperamental atau sifat yang mudah marah [ghadab], menurut istilah gadhab adalah
sifat seseorang yang mudah marah karena tidak senang dengan perlakuan atau
perbuatan orang lain. Perlu kita ketahui bahwasannya sifat marah selalu mendorong
orang untuk berlaku buruk. Lawan kata sifat ghadab adalah rida atau menerima
dengan senang hati dan Al-hilm atau murah hati
 Mengapa sifat ghadab harus dihindari karena sifat ghadab tidak pernah dapat
menyelesaikan masalah justru akan menimbulkan banyak masalah baru.
 Penyebab siafat temperamental/Gadhab: [factor fisik/jasmani] seperti kelelahan yang
berlebihan, kekurangan zat zat tertentu dalam tubuh dan reaksi hormon kelamin.
[Faktor Psikis/rohania] seperti ujub/sombong, perdebatan atau perselisihan dan
bercanda yang berlebihan, ucapan yang keji dan tidak sopan dan sikap permusuhan
kepada orang lain.
 Tingkatan sifat temperamental/ghadhab:[1.golongan yang marah berlebihan/ifrath]
[2.Golongan yang tidak pernah marah dalam kondisi apapun/tafrith] [3. Golongan yang
mampu berlaku adil dan proporsional/I’tidal]
 Cara menghindari sifat temperamental: 1.membaca taawudz, 2. Merubah posisi, 3.
Diam atau tidak bicara, 4, berwudhu, 5, MEngingat wasiat rosul dan janji allah.
 MEMBIASAKAN PERILAKU KONTROL DIRI/MUJAHADDAH AN-NAFS adalah
upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri atau menahan nafsu yang
melanggar hukum allah. Semakin tinggi kemampuan mengontrol diri seseorang, maka
akan semakin rendah tingkat angresifitasnya terhadap sesuatu.
 Pentingnya mengontrol diri: Menjaga kehormatan, terhindar dari perilaku yang dapat
merugikan orang lain, menyelesaikan persoalan dengan pikiran yang jernih dan
menjadi inspirasi dan teladan bagi orang lain.
 Himah atau manfaat perilaku control diri: Mampu menahn emosi dengan baik,
terhindar dari sifat rakus serakah dan tamak, Terhindar dari kesalapahaman uang
tidak perlu dan mampu bergaul dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat.
 Definisi membela kebenaran, berani adlah syaja;ah/keteguhan hati. Keputusan untuk
berani mengambil Tindakan ini harus dilandaskn pada kebenaran dan keadilan, yang
sesuai dengan norma agama, adat istiadat maupun hukum positif yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai