MAHMUDAH
• MALU
• MENAHAN DIRI DARI BERLAKU MAKSIAT
• MENGANGGAP BERSAUDARA
• AL-IHSAAN(BERBUAT BAIK)
• MEMELIHARA KESUCIAN DIRI(Al-’Ifaafah)
• BERBUDI TINGGI(Al-Muruuah)
• BERSIH
• DERMAWAN ATAU PEMURAH
MALU
• Malu adalah sifat atau perasaan yang membentengi seseorang untuk
melakukan hal yang rendah atau kurang sopan.
• Sifat malu merupakan ciri khas akhlak dari orang beriman. Orang yang
memiliki sifat ini jika melakukan kesalahan atau yang tidak patut bagi dirinya
makan akan menunjukkan rasa penyesalan. Sebaliknya, orang yang tidak
memiliki rasa malu, merasa biasa saja ketika melakukan kesalahan dan
dosa walaupun banyak orang lain yang mengetahui apa yang telah
dilakukannya.
Sifat rasa malu
Secara bahasa kata “ihsan” berasal dari kata kerja (fi’il) “Hasuna-yahsunu-Hasanan”, artinya
baik, dan berbuat baik bersal dari kalimat “Ahsan-Yuhsinu-Ihsanan”. Dalam etimologi (asal-
usul kata), ihsan adalah lawan kata “is’ah” (berbuat kejelekan). Secara mandiri “Ihsan”
memiliki arti kebaikan, membaguskan, lebih indah, kesenangan. Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), arti ihsan adalah baik.
Sedangkan pengertian ihsan secara istilah itu terdiri dari dua jenis :
Ihsan dalam Ibadah kepada Allah
Ihsan Kepada Sesama Makhluk
Ihsan dalam ibadah kepada Allah adalah seorang hamba yang beribadah kepada Allah
seakan-akan ia melihat Allah, apabila ia tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah
melihatnya.
Ihsan kepada sesama makhluk adalah mendermakan dengan segala jenis kebaikan pada
siapapun makhluk (baik manusia maupun hewan) sesuai hak dan kedudukannya.
Berikut ini contoh-contoh penerapan ihsan dalam kehidupan sehari-hari :
Dengan demikian, orang yang memiliki harga diri adalah orang yang mampu
menampilkan kemuliaan dirinya (‘izzah), menjaga kehormatannya (muru’ah), dan
menahan diri (‘Ifaafah) dari dorongan hawa nafsu, perbuatan maksiat, perilaku
yang buruk dan segala sesuatu yang dilarang olah Allah SWT.
BERBUDI TINGGI(Al-Muruuah)
Muru’ah adalah kata sifat yang diambil dari kata benda “Mar’u” yang berarti
manusia atau orang . Muru’ah pada mulanya berarti sifat yang dimiliki oleh
manusia. Sifat tersebutlah yang membedakan manusia dari hewan dan
makhluk lain pada umumnya. Istilah ini dipakai dalam agama Islam dalam
pengertian mengaplikasikan akhlak yang terpuji dalam segala aspek
kehidupan serta menjauhkan akhlak yang tercela sehingga seseorang
senantiasa hidup sebagai orang terhormat dan penuh kewibawaan .
Pertama, muru’ah terhadap diri sendiri; yaitu mempertahankan dan melaksanakan akhlak
yang mulia dan menjauhi akhlak yang rendah dan tercela, kendatipun hanya diketahui
oleh diri sendiri sehingga hal demikian menjadi milik pribadinya ketika bergaul dalam
masyarakat. Misalnya, orang yang tetap menutup auratnya sekalipun berada ditempat
sepi .
Kedua, muru’ah terhadap sesama makhluk; yaitu senantiasa berakhlak luhur dan
menjauhi akhlak tercela ditengah khalayak ramai, sanggup menahan diri terhadap
sesuatu yang tidak disenangi dan dapat memetik mamfaat dari suatu keburukan yang
timbul ditengah masyarakat.
Ketiga, muru’ah terhadap Allah SWT; yaitu merasa malu terhadap Allah SWT sehingga
membuat seseorang senantiasa berupaya melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya .
BERSIH
Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam.
Kebersihan, kesehatan, dan kesucian merupakan bagian dari
kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada hambanya.
Karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, yang
mana kesehatan merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya.