Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH TRIAC ELEKTRONIKA DAYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elektronika Daya

Dosen Pengampu : Ir.Fajar Yumono,M.T.

Disusun Oleh :

Muhhammad Affan Hanif Rafi’anto (20310730001)

PROGRAM STUDI TEKNIK


ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM
KADIRI KEDIRI
2023

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.........................................................................................................II
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..................................................................................................................2
2.1 Pengertian TRIAC..........................................................................................................2
2.2 Prinsip Kerja TRIAC.....................................................................................................4
2.3 Karakteristik TRIAC......................................................................................................5
2.4 Kurva Karakteristik TRIAC...........................................................................................6
2.5 Persamaan TRIAC.........................................................................................................8
2.6 Aplikasi TRIAC.............................................................................................................9
BAB III..............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
Daftar pustaka....................................................................................................................14

II
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wr.wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan kasih dan karunia-Nya yang begitu besar kepada kita semua, sehingga
kami dapat melaksanakan berbagai tugas dalam mata kuliah Elektronika Daya
(ELDA), serta dapat menyelesaikan Makalah tentang TRIAC.

Makalah tentang TRIAC ini merupakan wujud dari rasa tanggung jawab
kami atas tugas yang telah di berikan dari dosen mata kuliah Elektronika Daya
(ELDA) untuk kami sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa makalah tentang TRIAC ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen
dan rekan-rekan yang bersifat membangun guna memperbaiki penyusunan
Makalah - makalah yang mungkin akan kami buat yang akan datang.

Semoga Makalah tentang TRIAC ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan menjadi modal bagi kita untuk belajar tentang Elektronika Daya. Akhir kata,
kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb.

Balikpapan, 26 Februari 2020

Penulis

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk mempermudah pengendalian arus yang tinggi, maka dibuatlah


TRIAC. TRIAC yaitu kependekan dari Triode Alternating Current. TRIAC
dibuat untuk mengurangi penggunaan SCR, karena TRIAC ekuivalen dengan
dua buah SCR yang di sambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya di
sambungkan bersama.TRIAC dapat digambarkan seperti SCR yang disusun
bolak-balik. Untuk penyaklaran tegangan yang tinggi juga dapat
menggunakan TRIAC sehingga sangat berguna dalam dunia elektronika.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan dari makalah ini adalah :


1. Apa Itu TRIAC ?
2. Prinsip kerja TRIAC ?
3. Karakteristik TRIAC ?
4. Kurva karakteristik TRIAC ?
5. Persamaan dan aplikasi TRIAC ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :


1. Dapat mengetahui apa Itu TRIAC
2. Dapat mengetahui prinsip kerja TRIAC
3. Dapat memahami Karakteristik TRIAC
4. Dapat mngetahui Kurva Karakteristik TRIAC
5. Dapat memahami persamaan dan aplikasi TRIAC

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian TRIAC

TRIAC kepanjangan dari TRIode Alternating Current (Trioda untuk arus


bolak-balik). Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode
Thyristor.TRIAC dapat digambarkan seperti SCR yang disusun bolak-balik.
TRIAC dapat melewatkan arus bolak-balik.Dalam pemakaiannya TRIAC
digunakan sebagai saklar AC tegangan tinggi (diatas 100Volt). TRIAC bisa
juga disebut SCR bi-directional. Untuk memberi trigger atau pemicu pada
TRIAC dibutuhkan DIAC sebagai pengatur level tegangan yang masuk.

Gambar 1. Simbol Skematik TRIAC

TRIAC mempunyai kontruksi sama dengan DIAC, hanya saja pada


TRIAC terdapat terminal pengontrol (terminal gate). Sedangkan untuk
terminal lainnya dinamakan main terminal 1 dan main terminal 2 (disingkat
mt1 dan mt2). Seperti halnya pada DIAC, maka TRIAC pun dapat mengaliri
arus bolak-balik, tidak seperti SCR yang hanya mengalirkan arus searah (dari
terminal anoda ke terminal katoda).

Lambang TRIAC di dalam skema elektronika, memiliki tiga kaki, dua


diantaranya terminal MT1 (T1) dan MT2 (T2) dan lainnya terminal Gate (G).

2
Gambar 2. Konstuksi Simbol TRIAC

TRIAC adalah setara dengan dua SCR yang dihubungkan paralel. Artinya
TRIAC dapat menjadi saklar keduanya secara langsung. TRIAC digolongkan
menurut kemampuan pengontakan. TRIAC tidak mempunyai kemampuan
kuasa yang sangat tinggi untuk jenis SCR. Ada dua jenis TRIAC, Low-
Current dan Medium-Current.

Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan


mempunyai maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current
TRIACS dapat mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai
maksimal tegangan hingga 1.000 volt.

3
2.2 Prinsip Kerja TRIAC

Triac akan tersambung (on) ketika berada di quadran I yaitu saat arus
positif kecil melewati terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi
dari MT1, saat triac terhubung dan rangkaian gate tidak memegang kendali,
maka triac tetap tersambung selama polaritas MT2 tetap lebih tinggi dari MT1
dan arus yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya (holding current/Ih),
dan triac juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate ke
MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung
walaupun rangkaian gate tidak memegang kendali selama polaritas MT1 lebih
tinggi dari MT2. Selain dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate,
triac juga dapat dibuat tersambung (on) dengan cara memberikan tegangan
yang tinggi sehingga melampaui tegangan breakover-nya terhadap terminal
MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat menyebabkan
triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju
antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt

sampai dengan 2 volt.

Gambar 4. Mode Pentrigeran TRIAC


TRIAC memiliki 4-layer, PNPN di arah positif dan NPNP di arah negatif,
perangkat dua arah dua terminal yang menghalangi arus dalam keadaan "OFF"
yang bertindak seperti sakelar rangkaian terbuka, tetapi tidak seperti thyristor
konvensional, triac dapat mengalirkan arus ke salah satu arah ketika dipicu
oleh pulsa gerbang tunggal. Kemudian triac memiliki empat mode operasi
pentrigeran yang dapat memicu sebagai berikut.
Ι + Mode = MT2 arus positif (+ve), Gerbang arus positif (+ve)

4
Ι - Mode = MT2 arus positif (+ve), Gerbang arus negatif (-ve)

5
ΙΙΙ + Mode = MT2 arus negatif (-ve), Gerbang arus positif (+ve)
ΙΙΙ - Mode = MT2 arus negatif (-ve), Gerbang arus negatif (-ve)
Dan empat mode ini di mana triac dapat dioperasikan ditampilkan
menggunakan kurva karakteristik triac I-V.

2.3 Karakteristik TRIAC

TRIAC tersusun dari lima buah lapisan semi konduktor yang banyak di
gunakan pada pesaklaran elektronik. TRIAC biasa juga di sebut thyristor
bidirectional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang di hubungkan secara
paralel. Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan dengan
polaritas positif saja, tetapi TRIAC dapat di picu dengan tegangan polaritas
positif dan negatif, serta dapat di hidupkan dengan menggunakan tegangan
bolak balik dari gate. TRIAC banyak digunakan pada rangkaian pengendali
dan pensaklaran.

Gambar 5. Karakteristik TRIAC

TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang banyak


digunakan pada pensaklaran elektronik. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi
directional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang dihubungkan secara
paralel berkebalikan dengan terminal gate bersama. Berbeda dengan SCR
yang hanya melewatkan tegangan dengan polaritas positif saja, tetapi TRIAC
dapat dipicu dengan tegangan polaritas positif dan negatif, serta dapat
dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-balik pada Gate. TRIAC
banyak digunakan pada rangkaian pengedali dan pensaklaran. TRIAC hanya
akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih positif dibandingkan Katodanya
dan gate-nya diberi polaritas

6
positif, begitu juga sebaliknya. Setelah terkonduksi, sebuah TRIAC akan tetap
bekerja selama arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih besar dari arus
penahan (IH) walaupun arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk
membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus IT dibawah
arus IH.

2.4 Kurva Karakteristik TRIAC

Dalam Kuadran Ι, triac biasanya dipicu menjadi konduksi oleh arus


gerbang positif, diberi label di atas sebagai mode Ι+. Tapi itu juga bisa dipicu
oleh arus gerbang negatif, mode Ι–. Demikian pula, dalam Kuadran <ΙΙΙ,
memicu dengan arus gerbang negatif, –ΙG juga umum, mode ΙΙΙ– bersama
dengan mode ΙΙΙ+. Akan tetapi, mode Ι– dan ΙΙΙ+, konfigurasi yang kurang
sensitif membutuhkan arus gerbang yang lebih besar untuk memicu daripada
mode pemicu triac yang lebih umum dari Ι+ dan ΙΙΙ–.\

Gambar 6. Kurva Karakteristik TRIAC


Seperti halnya Thryistor, triac juga membutuhkan minimum arus holding IH
untuk mempertahankan konduksi pada bentuk gelombang titik crossover.
Kemudian meskipun kedua thyristor SCR digabungkan menjadi satu
perangkat triac tunggal, mereka masih menunjukkan karakteristik listrik
masing-masing seperti tegangan gangguan yang berbeda, menahan arus
dan memicu level

7
tegangan persis sama seperti yang kita harapkan dari perangkat thryistor SCR
tunggal.

Gambar 7. Kurva Karakteristik Breakover Voltage TRIAC


Pada Gambar diatas tegangan breakover V BR0 diperlukan untuk memulai
konduksi dalam SCR jika arus gerbang I G adalah 0. Untuk I G1 positif,
tegangan yang diperlukan untuk memulai SCR adalah V BR1 , yang lebih
kecil dari V BR0 .
Demikian pula, jika arus gerbang meningkat ke I G2 , perangkat dapat
mulai melakukan pada tegangan breakover yang lebih rendah V BR2 . Dengan
cara ini, gerbang menyediakan sarana untuk mengendalikan arus melalui SRC.
Triac setara dengan dua SCR seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3
menempatkan antiparalel satu sama lain dan dengan gerbang mereka
terhubung bersama. Dalam pengertian ini, ia memiliki tiga terminal, dan dapat
bekerja di kedua arah, seperti diac.
Kita dapat mengatakan bahwa triac adalah diac dengan gerbang.
Kinerjanya di setiap arah mirip dengan diac yang dapat dikontrol, dan
digunakan untuk listrik AC.
Pada gambar 8 menunjukkan satu situasi kurva karakteristik triac
dibandingkan dengan diac, yang hampir simetris untuk arus di kedua
arah.Agar triac dinyalakan, tegangan yang agak tinggi harus diterapkan
padanya atau harus dinyalakan dengan menerapkan tegangan ke gerbangnya.
Dengan mengubah tegangan gerbang, tegangan minimum antara dua anodanya

8
(tegangan breakover) untuk menyalakannya dapat dikontrol.

Gambar 9. Kurva Karakteristik Arus terhadap Tegangan pada TRIAC


Karena triac dapat bekerja di kedua arah untuk arus, tindakan
switchingnya
jatuh ke dalam salah satu dari empat mode berikut: perhatikan bahwa ketika A
1 terhubung ke terminal positif utama, A 2 terhubung ke terminal negatif dan
sebaliknya.

2.5 Persamaan TRIAC

Triac digunakan pada pengaturan kecepatan motor dc, dimana triac ini
menjadi sebuah modulan pegaturan satu fasa. Dalam penaturan kecepatan
motor dc, triac digunakan sebagai interval penginduksi motor dari sumber
tegangan. Performa motor dapat dietahui dengan persamaan diffrentsial
berikut:

Triac juga dapat digunakan pada perlindungan inverter. Dalam hal ini sebagai
rating maksimum pada arus kesalahan dengan persamaan
9
sebagai berikut.

10
2.6 Aplikasi TRIAC

Operasi dari Kontruksi triac diperlihatkan pada Gambar 2. Triac


beroperasi sebagai dua SCR dalam satu bungkus dan dipasang paralel
berkebalikan. Rangkaian ekivalen triac diperlihatkan sebagai dua SCR yang
dihubungkan paralel terbalik seperti diperlihatkan pada Gambar 3. Dengan
demikian, triac mampu menghantarkan dengan salah satu polaritas tegangan
terminal. Triac dapat juga ditrigger dengan salah satu polaritas sinyal gerbang.

Skema rangkaian penghubungan triac yang dioperasikan dari sumber ac


diperlihatkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Rangkaian penghubungan triac ac


Jika tombol tekan PB1 dipertahankan tertutup, arus trigger terus-menerus
diberikan pada gerbang. Triac menghantarkan pada kedua arah untuk
menghubungkan semua tegangan ac yang diberikan pada beban. Jika tombol
tekan dibuka, triac kembali OFF atau mati, apabila tegangan sumber ac dan
penahanan arus turun menjadi nol atau polaritas terbalik. Perhatikan bahwa
tidak seperti output dari rangkaian SCR yang sama, output rangkaian ini
adalah arus bolak-balik, bukan arus searah.

Satu aplikasi umum dari triac adalah penghubungan arus ac pada motor ac.
Rangkaian penghubungan motor triac pada Gambar 11 menggambarkan
kemampuan triac untuk mengontrol jumlah arus beban yang besar dengan
jumlah arus gerbang yang kecil. Aplikasi ini akan bekerja seperti relay solid-

11
state. Transformator penurun tegangan 24 V digunakan untuk mengurangi
tegangan pada rangkaian thermostat. Tahanan membatasi jumlah aliran arus
pada rangkaian gerbang-MTl ketika thermostat terhubung kontaknya untuk
menswitch triac dan motor ON. Ukuran kerja arus maksimum dari kontak
thermostat jauh lebih rendah dibandingkan dengan arus kerja triac dan
motor. Jika thermostat yang sama dihubungkan seri dengan motor untuk
mengoperasikan motor secara langsung, kontak akan dihancurkan dengan
aliran arus yang lebih besar.

Gambar 11. Aplikasi triac pada rangkaian penghubungan arus pada motor
Triac dapat digunakan untuk merubah arus ac rata-rata menjadi beban ac
seperti terlihat pada Gambar 12. Rangkaian trigger mengontrol titik dari
bentuk gelombang ac di mana triac yang dihubungkan ON. Bentuk
gelombang yang terjadi adalah masih arus bolak-balik, tapi arus rata-rata
diubah. Pada rangkaian penerangan, perubahan arus menjadi lampu pijar
akan merubah jumlah cahaya yang dipancarkan oleh lampu. Jadi, triac dapat
digunakan sebagai pengontrol keredupan cahaya. Pada rangkaian motor
yang sama, perubahan arus itu akan merubah kecepatan motor. Diac adalah
alat seperti transistor dua terminal yang digunakan untuk mengontrol trigger
SCR dan triac.
Tidak seperti transistor, dua sambungan diac diberi bahan campuran yang
sama kuat dan sama. Simbol diac memperlihatkan bahwa diac bertindak
seperti dua dioda yang menunjuk pada arah yang berbeda. Arus mengalir
melalui diac (pada salah satu arah) ketika tegangan antaranya mencapai
tegangan breakover yang diratakan. Pulsa arus yang dihasilkan ketika diac
berubah dari status non-induksi ke status konduksi digunakan untuk
pentriggeran gerbang SCR dan triac.

12
Gambar 12. Aplikasi triac untuk merubah arus

Rangkaian eksperimental peredup lampu triac/diac diperlihatkan pada


Gambar 13. Ketika tahanan variabel R, ada pada harga terendahnya (terang),
kapasitor C 1 mengisi dengan cepat pada permulaan dari masing-masing
setengah siklus dari tegangan ac. Jika tegangan antara C1, mencapai tegangan
triac over dari diac, C1 dikosongkan pada gerbang triac. Jadi, triac ON (lebih
awal) pada tiap setengah siklus dan bertahan hidup (ON) sampai akhir triac
setengah siklus.

Gambar 13. Aplikasi diac/triac sebagai peredup lampu

13
Oleh karena itu. arus akan mengalir lewat lampu untuk sebagian besar dari
diac setengah siklus dan menghasilkan kecerahan (terang) yang penuh. Pada
saat tahanan R1 naik, waktu yang diperlukan untuk mengisi C1, sampai
tegangan breakover dari diac bertambah. Hal ini menyebabkan triac menyala
kemudian pada setiap setengah siklus. Sehingga panjang waktu arus mengalir
pada lampu menjadi berkurang dan cahaya yang dipancarkan juga
berkurang.Contoh rangkaian penghubungan arus ada motor

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Triac:


 Tegangan breakover maju dan mundur
 Arus maksimum ( IT maks)
 Arus genggam minimum (Ih min)
 Tegangan dan arus picu gate yang diperlukan
 Kecepatan pensaklaran tegangan maksimum dV/dt
 Tegangan blocking triac (VDRM)

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah tentang TRIAC ini dapat di simpulkan bahwa TRIAC TRIAC
kepanjangan dari TRIode Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik).
Nama resmi untuk TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor.TRIAC dapat
digambarkan seperti SCR yang disusun bolak-balik. TRIAC dapat melewatkan
arus bolak-balik.Dalam pemakaiannya TRIAC digunakan sebagai saklar AC
tegangan tinggi (diatas 100Volt). TRIAC bisa juga disebut SCR bi-directional.
Untuk memberi trigger atau pemicu pada TRIAC dibutuhkan DIAC sebagai
pengatur level tegangan yang masuk.

15
Daftar pustaka

Hasad Andi, 2011. Materi Kuliah Elektronika Industri, Teknik Elektro, UNISMA
Bekasi Petruzella F.D., 2001. Elektronik Industri, Andi Yogyakarta

Website
 https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/pengertian-dan-rangkaian-
triac.html
 http://andihasad.wordpress.com/tag/elektronika-daya
 https://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-prinsip-kerja-triac
 http://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC
 https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/43260
 https://ieeexplore.ieee.org/abstract/document/43260

16

Anda mungkin juga menyukai