Nafsu itu merupakan jiwa perlu kita ketahui Tidak semua nafsu bernilai buruk, ada nafsu yang
justru baik dan dicintai Allah
َو َم ٓا ُاَبِّر ُئ َنْفِس ْۚي ِاَّن الَّنْفَس َاَلَّم اَر ٌةۢ ِبالُّس ْۤو ِء ِااَّل َم ا َر ِح َم َر ِّبْۗي ِاَّن َر ِّبْي َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم
"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu)
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun,
Maha Penyayang." (QS. Yusuf : 53)
Perlu kita ketahui kita sebagai ummat manusai merupakan ciptaan allah yang
sempurna manusia diciptakan lebih sempurna dari pada makhluk lainnya,
karena manusia dibekali dengan akal dan pikiran untuk membedakan man yang
baik dan mana yang buruk.
Maka dari itu mari kita bersama-sama bermunasabah diri bahwa sesungguhnya
nasu itu ada 3. Sebenanrya ada 9 tingkatan perihal nafsu ini tapi saya akan
meberikan penjelsan sesuai dikitab ihya ulumudin karya imam al ghazali beliau
membagi 3 tingkatan nasu.
Menurut imam hasan basri cirinya ammarah adalah berbuat dosa tapi bangga,
berbuat maksiat kekhilafan malah di posting, melakukan kejahatan malah
senang tidak merasa ada penyesalan, melakuakn kejahatan malah dipamerkan.
Jelas pribadi menerabas segala aturan tidak lagi peduli halal haram semua
terabas semata-mata memuaskan nafsunya. Bisa jadi pribadi tersebut
berkedok, berkamuflase atas nama agama demi memuaskan imajinasi
hormonnya, syahwatnya, libidonya.
Seolah-olah menuduh nabi saw hanya tukang kawin, sunnah rosul kek dengan
maksud mengedepankan sunnah rosul padahal dibalik itu yaitu murni karena
demi imajinasi hormonnya. Padahal nabi muhammad menikah karena
diperintah oleh allah.
Banyak hal itu terjadi misalnya kelas poligami angkatan ketiga dengan tarif
sekian plus taaruf. Hehe
Dan itu aneh karena dinovelkan, difilmkan, dirancang dan disutradai sedetail
mungkin, bahkan ada film surga yang tidak dirindukan, bidadari surgapun
cemburu dll.
"Dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri)," (QS.
Al-Qiyamah:
Nafsu lawamah bermain di dua kaki, ambigu posisinya labil menjebak manusia
kepada orang shalih membujuk untuk melakukan maksiat.
Contoh : kamu kan ustadz tau caranya bertaubat cobalah sekali-kali melakukan
maksiat habis itu bertaubat. Nah itu tujuan nafsu lawamah supaya defisit
supaya bangkrut.
Contoh : saya sudah rajin shalatnya kok masih gak punya duit
Nafsu lawamah ini bisa mendorong kebaikan dan keburukan kalo mendoorong
kepada kebaikan akan naik ke mutmainnah. Redaksinya jawabul qosamnya
ayahsabu insan. Ini namanya istiham ingkari pertanyaan yang gak harus
dijawab. Contohnya bukankah sekarang bulan ramadhan, bukannkah kita
manusia.
Nafsu lawamah adalah nasu yang labil tapi ia punya alarm ada detektor
logamnya ada detektor maksiat di dalamnya
Ciri nafsu lawamah ketika kita melihat orang membaca al quran dan ingin kita
juga mau membacanya tapi tidak dilakukan. Nah itu nasu lawamah. Dan itu
tidak ada benernya. Dan kita semua seperti itu. Serba disalahkan.
Tapi positinya melakukan keburukan menyesal.
Jiwa yang seperti ini tidak akan mengenal arti sabar dan syukur. Mereka tuli,
buta, bisu, dan mati rasa terhadap realita, karunia dari Allah, dan lupa terhadap
Qodho Qodar dari Allah.
َو اْد ُخ ِلي َج َّنِتي. َفاْد ُخ ِلي ِفي ِعَباِد ي. اْر ِج ِع ي ِإَلٰى َر ِّبِك َر اِض َيًة َم ْر ِض َّيًة. َيا َأَّيُتَها الَّنْفُس اْلُم ْطَم ِئَّنُة
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha
lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama´ah hamba-hamba-Ku.
Masuklah ke dalam surga-Ku," (QS. Al-Fajr 27 - 30).
Ini adalah Nafsu yang Diridhai Allah. Nafsu Mutmainnah bukanlah jiwa yang
tersesat maupun jiwa yang terbelenggu. Nafsu Mutmainnah telah menemukan
kesadaran, keberadaan, dan tujuan hidupnya sendiri. Nafsu Mutmainnah, telah
ikhlas menerima bagian karunia dari Maha Sutradara, senang dengan peran
yang diberikan, bersabar dengan proses yang berjalan, dan bersyukur dengan
hasil yang telah diterima.
Nafsu Mutmainnah, adalah Jiwa yang Tenang. Mereka tidak lagi membedakan
kebahagiaan dan penderitaan, tidak membedakan masalah dan kesuksesan.
Menurut mereka, segala hal yang terjadi adalah cara Allah mendekati
hambaNya, baik dengan duka maupun air mata.
Ketiga perangkat tersebut sangat berkaitan erat. Apabila salah satunya sakit,
bisa mengganggu bagian perangkat lainnya. Misalnya seseorang yang berada di
lingkungan fisik yang toxic beracun akan merusak dimensi mentalnya. Begitu
juga pikiran yang rusak depresi, akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti
liver, darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
Salah satu upaya sederhana jika ingin meraih ketenangan mental, bisa melalui
udaha fisik dengan mengkonsumsi makanan makanan thoyyiban, sehat tanpa
efek samping. Tanaman herbal seperti kunyit dan mint juga mempunyai efek
antidepresan, yang baik untuk kesehatan tubuh dan mental.