Takwa
adalah “jalan terang” menuju ke hadirat-Nya, sehingga kita akan
اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَ َم َرنا َ أَ ْن نُصْ لِ َح َم ِع ْي َشتَنَا ِلنَي ِْل menemukan nilai-nilai kebajikan dan kemuliaan sejati, baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
ت ِف ْي ِعبَا َدتِ ِه ِ اجبَا ِ َونَقُ ْو َم بِ ْال َو،ضا َوال َّس َعا َد ِة َ ال ِّر Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
،ُك لَه َ َوتَ ْق َواهُ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي Manusia adalah makhluk unik dan istimewa. Berbeda dengan
makhluk-makhluk lainnya, manusia dianugerahi unsur-unsur
اَللَّهُ َّم.ُي بَ ْع َده َّ َِوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ اَل نَب immaterial yang lengkap, yaitu: ruh, akal, hati, dan nafs (syahwat
dan ghadlab) yang terbentuk dalam satu kesatuan yang disebut jiwa
ف اأْل َ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِي َْن َو َعلَى ِ ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى أَ ْش َر َ (soul). Dari komponen immaterial ini, manusia hakikatnya adalah
فَقَ ْد فَا َز،ِص ْينِي نَ ْف ِسي َوإِيَّا ُك ْم ِبتَ ْق َوى هللا ِ اُ ْو
Ruh memiliki sifat yang suci, cenderung kepada kesejatian (hakikat)
dan lebih dekat dengan Allah. Akal berfungsi untuk berfikir,
ِ ِبس ِْم هللا، قَا َل هللاُ تَ َعالَى ِف ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِريْم.ْال ُمتَّقُ ْو َن mengingat, menghitung, dan berlogika. Hati berfungsi untuk
meyakini (beriman), mencintai, membenci, empati, dan hal-hal yang
قَّ يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح.َّحي ِْم ِ الرَّحْ َم ِن الر berhubungan dengan rasa. Sedangkan nafsu merupakan energi jiwa
yang berpotensi pada kesenangan dan kemarahan (nafs al-
تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن ammarah).
Bagi yang mampu mengendalikan “jiwa tirani” (al-nafs al-
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah ammarah) dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, maka ia
Pertama kali, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt akan menjadi pribadi yang utuh. Sebaliknya, jika seseorang
yang telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam serta kesehatan dikendalikan oleh jiwa tirani dengan memenuhi kesenangan-
sehingga kita dapat menghadiri sidang Jumat yang penuh berkah kesenangan dasar (pleasure principle), maka ia akan menjadi pribadi
ini. yang pincang. Sebagai makhluk spiritual, manusia seharusnya
Shalawat serta salam semoga tercurah ke pangkuan junjungan kita mampu membersihkan hatinya dengan melakukan latihan-latihan
Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, para sahabat, dan kebaikan untuk melawan kecenderungan nafsu rendah yang
orang-orang beriman hingga akhir zaman. menyukai dosa dan kemaksiatan.
Mengawali khutbah Jumat kali ini, khatib mengingatkan kita semua, Sidang Jumat yang dirahmati Allah
khususnya diri khatib sendiri, agar senantiasa meningkatkan takwa Di dalam jiwa manusia, sesungguhnya ada unsur energi negatif yang
kepada Allah Swt dengan sebenar-benar takwa. Yaitu, menjalankan dapat menghancurkan diri, lingkungan, dan peradaban, yaitu
“penyakit hati” atau “amradlul qulub” yang menimbulkan sifat Artinya: ”Jauhkanlah dirimu dari hasad karena sesungguhnya
sangat buruk. Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayat Al Hidayah hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan
menuturkan bahwa ada tiga sifat hati yang sangat berbahaya, dimana kayu-bakar.” (HR. Abu Dawud).
sifat hati tersebut selalu muncul dari zaman ke zaman.
Tiga sifat hati tersebut akan membawa kepada kebinasaan diri dan Hasad adalah kejahatan energi tersembunyi yang dapat
penyebab dari sifat-sifat tercela lainnya, yaitu: hasad (iri hati), riya membahayakan manusia. Allah menyuruh kita untuk meminta
(pamer), dan ujub (angkuh, sombong atau berbangga diri). perlindungan Allah darinya: “Dan dari kejahatan orang yang
Dari ketiga penyakit hati tersebut yang memiliki dampak paling dengki apabila dia dengki” (Q.S. Al-Falaq: 5)
dahsyat adalah “hasad” atau dengki. Hasad adalah klaster problem Hasad dapat dianalogikan sebagai suatu benda yang tidak terlihat
jiwa yang memiliki dampak luar biasa bagi kehidupan diri, secara kasat mata. Namun keberadaannya justru memiliki pengaruh
lingkungan, masyarakat, bahkan peradaban itu sendiri. Betapa dan dampak yang luar biasa serta bahaya yang lebih ganas
banyak perkelahian, percekcokan, dan peperangan fisik dengan dibandingkan dengan sesuatu yang dapat terlihat mata. Meski hasad
saling membunuh dan meniadakan, diakibatkan oleh munculnya tidak terlihat secara kasat mata, namun efek terhadap jiwa dan
sikap dengki. tatanan sosial sangat nyata.
Menurut Asy-Sya’rawi, penyakit jiwa bernama “hasad” benar-benar Secara psikologi, hasad memiliki dampak, diantaranya:
nyata. Al-Qur’an sendiri dengan jelas menyebut sifat ini. Dalam 1. Membentuk jiwa yang tidak mau mensyukuri atas nikmat yang
Alquran disebutkan tentang sikap sebagian ahli kitab terhadap diberikan oleh Allah (kufur nikmat).
Rasulullah Saw. 2. Menyiksa diri sendiri karena hatinya tak tenang yang
disebabkan munculnya rasa tidak nyaman atas kebahagiaan