AL-JAUZIYAH
1. Hakikat Roh
meliputi akal, nafs, hati, jiwa, dan roh. Akal adalah timbangan
setiap ilmu untuk menengetahui yang benar dan dan yang salah.
merupakan hasil ilmu. Jika kedua akal tersebut menyatu maka itu
kepada tiga macam tipe; hati yang sehat, hati yang sakit dan hati
yang mati. Hati yang sehat yaitu hati yang bersih yang
yang kedua adalah hati yang hidup tetapi cacat. Ia memiliki dua
51
52
bangga diri. Ketiga Tipe hati yang ketiga adalah hati yang mati
nafsu dan kelezatan dirinya, inilah hati orang kufur. Hati adalah
Sina. Nafs adalah hembusan angin yang masuk dan keluar saat
diurus.
kata nafs dan juga istilah bagi sesuatu yang menyebabkan hidup,
nafs atau ruh, yang artinya tidak selalu sama karena nafs sendiri
tidak satu ada yang berarti jiwa, hati ,jenis, sedangkan ruh ada
2
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Alam Ruh, ( Surakarta: Insan Kamil,
2014), Cet.1.p.295
3
Ibrahim Muhammad Al-Jamal, Hidup Setelah Mati,(Bandung:
Pustaka Setia, 2010). Cet.1.p.53
4
Muhammad Iqbal Alam islami, “ Ibnu Qayyim Al-Jauziyah tentang
Konsep Ruh dalam Perspektif hadis”, Skripsi, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah, 2010.p.51
54
persamaan arti antara nafs dan ruh, dalam Mu‟jama al-wasith, ruh
esensi ruh lebih halus dari pada nafs. Sedangkan Ibnu Katsir
berpendapat bahwa nafs dan ruh adalah sama, yaitu zat halus
adanya kehidupan.5
saat itulah ruh akan keluar dari tubuh dan pergi kea lam roh.6 Di
…ََّت َر ْو َن َها َع َمد ٍِب َغي ِْرٱل َّس َٰ َم َٰ َوت َِر َف َعٱلَّذِىٱل ََّّل ُه
6
Abdul Muhsin Al-Mthairi, Buku Pintar hari Kiamat, (Jakarta:
Zaman, 2012), C.1.P.46
56
manusia.7
1. Firman Allah,
yang lurus.
7
Al-Jauziyah, Alam Ruh ..., p.301
57
diciptakan.8
8
Al-Jauziyyah, Alam Roh ..., p.302
9
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.304
58
diambil adalah roh yang ditahan Allah ketika matinya dan yang
dalam kain kafan dari surga atau dari neraka, kemudian dibawa
tembok burung hijau, ia makan dan minum dari surga, yang mana
10
Ibrahim Muhammad Al-Jamal, Hidup Setelah Mati, (Bandung:
Pustaka Setia, 2010), Cet.1.p.62
59
sakit, sedih, khawatir, lagi takut. Semua itu adalah sifat para
maupun manusia.12
atau pendekatan.
tak dapat disentuh atau dilihat oleh panca indera. Jadi berlawanan
14
Badriyah Amir, Filsafat pendidikan islam, (ciputat: Haja Mandiri:
2013) , Cet.1.p.221
15
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Roh, (Jakarta: Pustaka Assunah,2017) ,
Cet.2.p.508
61
mutiara.16
memiliki jasad, dua tangan, dua kaki, dua mata, dan kepala.Dan
badan. Dalam hal ini ia berkata, “Tidak ada yang lebih rasional
16
Sudirman Tebba, Ruh : Misteri maha dahsyat, (Bandung: Pustaka
17
Muhammad Sayyid al-Musayyar, Alam Gaib, ( Jakarta: Zaman,
2009 ), Cet.1.p.172
62
dan makhluk ini, selain tubuh yang memiliki luas, panjang, dan
dipelajari oleh siapa pun, sekalipun para Nabi dan para Rasul.
1.Hakekat jiwa
18
Muhammad Sayyid Ahmad Al-Musayyar, Perjalanan roh,
(Yogyakarta: Bintang Pustaka Abadi), C.1.p.39
63
jiwa.19
hawa nafsu amarah, syahwat dan perut yang terdapat dalam jiwa
Nafs dalam arti ini menjadi jernih dan terang dengan mengingat
Muthmaiinnat).20
19
Amir, Filsafat pendidikan islam ..., p.20
20
M. solihin, tasawuf tematik: membedah tema-tema penting tasawuf,
(Palembang: pustaka setia: 2013), Cet.1.p.31
64
badan), bukan tubuh ini, dan tidak memiliki sifat materi. Akan
21
Amir, Filsafat pendidikan islam…, p.302
22
Imam ar-razi, Ruh dan Jiwa, Tinjauan Filosofis dalam Perspektif
Islam, (Surabaya: Risalah Gusti, 2000), C.2.p.93
23
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.363
65
paling keliru, bahkan lebih sesat dari pendapat ibnu sina dan para
penguatnya.”
pendapat yang benar dalam masalah roh dan pendapat yang lain
ّ ِّعلّ ْيهّا ا ْل ّو ْىتّ ّويُسْ ِس ُل ْاْلُ ْخ ّسي إِلًّ أّ ّجل ُّه ّس ًّّوً ِإ َّى فِي ّذل
ك َّليّات لِّقّ ْىم
ّ يّتّفّ َّكس
ُوى
24
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.365
25
Al-Jamal, Hidup Setelah Mati …, p.65
67
26
Al-jauziyah, Roh … ,p.75
27
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.366
28
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.370
68
unsure alam. 29
mengetahui. Jika kita telah mengetahui jiwa kita maka ia ada dua
keadaassn, apakah dzat kita datang kepada dzat kita sendiri atau
ini terjadi jika dzat berdiri sendiri dan mempunyai wadah sendiri.
tempat itu.30
29
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.376
30
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.397
69
macam makna, yang pertama nafs dalam artian jiwa, yang kedua
badan.
bahwa jiwa adalah substansi, ketiga jiwa tak lain berasal dari
empat, kelima jiwa adalah darah bening dan bersih dari kotoran,
keenam jiwa adalah angin halus yang masuk dan keluar melalui
jiwa dan ruh adalah dzat yang sama, jiwa adalah sebuah dzat
31
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Roh, Terj: Katsur Suhardi, (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2000). P.310
71
manusia adalah satu unit yang tidak terpisah antara jiwa akal dan
jasmani.
tidur dan beristirahat, maka badan akan tetap berada pada tempat
32
Al-Jauziyah, Roh …,p .338
73
nafsu syahwatnya, maka ruh pun akan menjadi berat dan turun
ruh itu ditiupkan kedalam diri manusia ketika masih berupa janin
dahulu dari pada bandannya mengacu kepada kepada dua ayat al-
33
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Al-Fawaid, Menuju Pribadi Takwa,
Terj: Munirul Abidin, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000). P.189
34
Amir, Filsafat pendidikan Islam …, p.197
35
Tebba, Roh: Misteri Mahadahsyat …, p.43
74
Ayat ini menjelaskan bahwa roh telah ada sejak dahulu, sebelum
36
Al-Jauziyah, Roh …, p.464
37
Tb Haetami, “ Ruh Perspektif Al-Qur‟an, Studi Tafsir Tematik,”
Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2001.
P.52
75
kepada Adam. Ini karena badan Adam belum ada, tetapi roh
38
Al-Jauziyah, Roh …, p.463
39
Tebba,Roh: Misteri Mahadahsyat ..., pp.43-44
76
40
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.335
41
Tebba,Roh: Misteri Mahadahsyat ..., p45
77
kami malik dari Zaid bin Abi Anisah bahwa Abdurrahman bin
diambil dari anak cucu Adam, tetapi itu tidak mengurangi bentuk
42
Tebba, Roh: Misteri Maha Dahsayat…, p.47
43
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.322
78
orang tuannya.44
44
Tebba, Roh: Misteri Maha Dahsayat…, p. 48
79
yaitu:
yang belum bernyawa itu. Tapi yang paling terkejut dari mereka
yang berbunyi:
45
Tebba, Roh: Misteri Maha Dahsayat …, p. 49
46
Al-Jauziyah, Roh …, p.469
80
berkata: “Al-Hamdulillah.”Maka
Rabbmu merahmatimu).48
47
Al-Jauziyah, Alam Roh …,p.358
48
Al-Jauziyah, Roh …, p.498
81
tentu para Maaikat tidak heran dan kaget dari penciptaan Adam
roh-roh Bani Adam ada yang mukmin, kafir, baik, dan buruk.50
49
Tebba, Roh: Misteri Maha Dahsayat…, p.72
50
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.357.
82
sebelum itu bisa kafir atau mukmin, padahal Iblis saat itu belum
karena tipuan dan bujukan Iblis. Jadi roh-roh yang kafir itu baru
51
Al-Jauziyah, Roh …, p.354
83
merasakan ilmu, akal sedikit demi sedikit. Jika hal yang demikian
lemah dan bodoh, dan lantas setelah itu dia kembali lagi menjadi
ibunya.53
52
Al-Jauziyah, Alam Roh…,pp.358-359
53
Tebba, Roh: Misteri Maha Dahsayat…, p.75
84
namun bukan bererti bahwa antara ruh dengan jasad itu sama
bukan berasal dari pada tanahtapi berasal dari pada ruh Allah, roh
lagi.54
54
Tb.Haetami, “Roh dalam perspektif Al-Qur‟an: Studi Tafsir
Tematik,” Skripsi,Universitas Islam Negri Sultan Maulana Hasanuddin
Banten,2010.p.58
55
Syifa Al-Qulub, “Posisi Ruh dalam Realitas Menurut Ibnu Qayyim
Al-Jauziyah”, Jurnal, Qadim, Realitas,dan Tradisi Salafi, Vol.1 No.2.
(Januari, 2017), p.84
85
menerimannya.56
waktu yang amat singkat. Begitu pula roh mayat yang dibawa
56
Haetami, Roh dalam perspektif Al-Qur‟an …, p.61
86
Allah SWT
ََُّّاْل ُ ْخ َٰرى
ْ َّويُرْ سِ ل
َ ت ْ ىَّعلَ ْي َه
َ اَّال َم ْو َ ض َٰ َم َنا ِم َهاََّّۚ َفيُمْ سِ كَُّالَّ ِتيْ َّ َق
dalam mimpinya, lalu roh orang mati bertemu dengan roh orang
57
Al-Jauziyah, Roh …, p.57
87
sisa umurnya, bahkan roh orang yang sudah mati ingin kembali
hidup ke jasadnya."
roh orang yang hidup itu bertemu dengan roh orang yang sudah
Inilah salah satu dari dua pendapat tentang ayat ini, bahwa
yang ditahan adalah roh orang yang sudah meninggal, dan yang
kiamat, dan roh orang yang tidur ditahan lalu dikembalikan lagi
ke jasadnya sampai ajal yang telah ditentukan, lalu roh ini akan
yang dikembalikan dalam ayat ini adalah roh orang hidup saat
bentuk ketiga."
- Satu macam roh yang mempunyai sisa hidup hingga waktu yang
dalam ayat itu. Yang ini ditahan dan yang itu dikembalikan. Allah
orang yang tidur itu ada dua macam: Memegang jiwa yang
saat tidur dan penahanan saat mati. Yang satu tetap ditahan di
91
yang mati, baik yang mati pada saat tidur atau yang mati pada
(orang) ketika mati-nya", bisa berarti mati pada saat tidur dan
yang hidup bisa melihat orang yang sudah meninggal pada waktu
tidur (mimpi), sehingga orang yang hidup bisa mencari kabar dari
sehingga kabar itu pun menjadi singkron. Roh orang yang sudah
meninggal itu juga bisa mengabarkan apa yang sudah lampau dan
pun selain dia, atau boleh jadi dia mengabarkan hutang yang
menemui kami pada waktu ini dan itu", dan memang begitulah
59
Ath-Thahthawi, Misteri Roh ..., p.191
93
seperti dalam kehidupan dunia. Jika orang yang tidur ada dalam
berlangsung menegangkan. 61
itu lebih pedih dari pada tiga ratus tebasan pedang.”Itu sebabnya
60
Abdul „AlAth-Thahthawi, Misteri Roh: Mimpi …p, 106
61
Tebba, Roh: Misteri Maha Dahsayat …, p.73
94
setelah kematian:
disurga.
62
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.105
63
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.106
95
dan minum. 65
64
Al-Jauziyah, Roh…, p.314
65
Muhammad Husain Thabathaba‟i, Ada Apa setelah Mati:
Pandangan Al-Qur‟an, (Jakarta: Misbah, 2006), Cet.3.p. 47
66
Thabathaba‟I, Ada Apa Setelah mati …, p.47
96
hijau.67
pendapat yang tidak benar. Karena sumur itu tidak cukup muat
paling batil dan yang paling buruk. Pendapat ini lebih rusak dari
67
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.205
97
sempit.68
menjadi dasar dari pendapat tersebut adalah sabda nabi Nabi “Ya
68
Al-Jauziyah, Roh …, p.339
69
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.224
98
70
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.225
99
batu atau tanah biasa, karena asalnya memang dari tanah juga. 71
Roh merupakan dzat yang berdiri sendiri (jauhar) ,ia bisa naik,
71
Muhammad Arifin Ilham, Rindu Kematian, (Jakarta: PT MIzan
Publika, 2004), Cet.1.p.174
72
Al-Jauziyah, Alam Roh …, p.89
100
tidak lari dari medan tempur; Lalu Allah swt berfirman, „Aku
يُسْ ّشقُىى
roh yang lain sedikit sekali kemiripannya. Oleh karena itu, jika
73
Al-Jauziyah, Roh …, p.94
101
adzab itu. Adzab kubur bukan hanya saja orang kafir yang akan
74
Al-Jauziyah,Alam Roh…, pp.95-96
75
Ath-Thahthawi, Misteri Ruh , Mimpi …, p.107
102
7. Menyebarkan fitnah
76
Syaikh Mahmud Al-Mishri, Tamasya ke Negeri Akhirat, (Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2007), Cet.1.p.285
103
Allah
disana
27. Tidak membayar zakat mal dengan suka rela dari hatinya
dan pamer.
77
Ibnu Qayyim Al-jauziyah, Roh, penerjemah: Kathur Suhardi,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1999), Cet.1.pp.147-149