• Pertanyaan muncul::
Jika interaksi gol IA – VIIA = ikatan ion
Maka, kenapa ikatan H-halogen(VIIA)
termasuk ikatan kovalen????
2.Ikatan Kovalen
• Contoh ikatan kovalen
CH4
C=1s 2 2s1 2p3 H = 1s1
6 1
H H H H
H
H
H C H H C H
H
H
2.Ikatan Kovalen
• Contoh ikatan kovalen
HCl
H = 1s 1 Cl = [Ne] 3s 2 3p5
1 17
H Cl H Cl
N N O O O C O
N N O O O C O
2.Ikatan Kovalen
• Sifat Senyawa Kovalen
1. Pada suhu ruang, umunya berupa gas,
cairan atu padatan dengan titik leleh
rendah
2. Melarut dalam larut non-polar seperti
benzena dan beberapa diantaranya
berinteraksi dengan pelarut polar.
3. Padatan, leburan atau larutan tidak
menghantarkan listrik
2.Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen koordinasi
[Fe(CN) 6] 3- …………
[Ag ( NH3 ) 2]+ ………
Atom
pusat
TEORI OKTET (LEWIS 1916)
• Suatu atom berikatan dengan atom lain
dengan pemakaian bersama 2 atau lebih
elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia
(stabil), kecuali H2
• Contoh:
H H H atau H H
H +
H Cl atau H Cl
H + Cl
H
O C O O N O
H C H
O
H
Rumus Lewis
2. Hitung semua elektron valensi dari atom.
Jika spesi adalah ion, tambahkam elektron
sebanyak muatan ion negatif atau
mengurangi jumlah elektron dengan muatan
positif
3. Bubuhkan pasangan elektron untuk setiap
ikatan
H
O C H H
O C
H
Rumus Lewis
O C O
O O O C
N O
O
(-)
Penyimpangan Teori Oktet
• Oktet yang tak sempurna
BeH2, dimana elektron valensi Be = 2
H Be H
• Oktet diperluas
Pada PeCl5, P dikelilingi 10 elektron
Cl
Cl Cl
Cl Cl
Muatan Formal
• Muatan formal = muatan elektrostatik
pada rumus Lewis
Misalnya: HNO3
muatan formal O = -1
(-)
O
H O N O
(+)
muatan formal N = +1
Muatan Formal
• Cara menghitung
Muatan formal = jumlah elektron valensi –
(jumlah elektron bebas + ½
jumlah elektron ikatan)
Contoh:
Muatan formal N = 5 – (0 + (½ x 8)
=5–4
(-)
= +1
O
H O N O
(+)
Konsep Resonansi
O O O O O O
• Benzen
IKATAN LOGAM
• Ikatan logam didefinisikan berdasarkan model
awan elektron atau lautan elektron yang
didefinisikan oleh Drude pada tahun 1900 dan
disempunakan oleh Lorents pada tahun 1923
• Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-
atom logam yang berdekatan akan berkumpul
membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi
secara merata diantara atom-atom tersebut dan
disekitar inti dan elektron bagian dalam
GAYA ANTAR MOLEKUL
• Gaya antar molekul = gaya tarik menarik
antar molekul yang berdekatan
• Gaya antar molekul ada 3:
1) Ikatan Hidrogen
2) Gaya Van der Waals
3) Gaya London
• Gaya antar molekul sangat erat
hubungannya dengan dipol.
GAYA ANTAR MOLEKUL
• Dipol = di polar = dua kutub
• Senyawa yang memiliki dipol = senyawa
pada satu sisi bermuatan negatif (δ+)
sedangkan sisi lain bermuatan positif (δ+)
• Senyawa dipol = senyawa polar, terbentuk
melalui ikatan kovalen
• Contoh: HCl
H(δ+) (δ-)Cl
1. Ikatan Hidrogen
• Ikatan hidrogen adalah tarik menarik antar
atom H dengan atom lain yang memiliki
keelektronegatifan tinggi (memiliki elektron
bebas) pada satu molekul dari senyawa
yang sama.
• Ikatan ini adalah ikatan lemah dibanding
ikatan ion dan kovalen
• Contoh: Pada molekul air, sehingga
memiliki titik didih tinggi
1. Ikatan Hidrogen
H H
O O
H H
H H
2. Gaya Van der Waals
• Gaya Van der Waals = gaya tarik menarik
antar dipol pada molekul polar
• Gaya ini bersifat gaya tarik menarik lemah
3. Gaya London
• Gaya london adalah gaya antar dipol sesaat
pada molekul nonpolar.
• Dipol sesaat muncul karena elektron
bergerak mengelilingi inti, elektron sering
terkumpul pada satu ujung.
2. N2
Jumlah elektron = 14
Konfigurasi elektron : (σ1s)2 (σ1s*)2 (σ2s)2 (σ2s*)2 (π2py)2
(π2pz)2(σ2px)2
KONSEP HIBRIDISASI
• Pembentukan ikatan diikuti dengan
pembentukan hibridisasi.
• Hibridisasi adalah penggabungan beberapa
orbital dari atom – atom yg berikatan dan
ditata ulang sehingga membentuk orbital
baru dengan tingkat energi yg sama
• Ada 3 tipe hibrida:
sp3 (satu orbital s + tiga orbital p)
sp2 (satu orbital s + dua orbital p)
sp (satu orbital s + satu orbital p)
Orbital hibrida sp3
Orbital hibrida sp2
sp2 ?
Orbital hibrida sp
Contoh
hibridisasi
lainnya
• Pembentukan Ion heksasianoferat(III)
• Pembentuk Ion tetrasianonikelat(II)
PANJANG DAN KEKUATAN IKATAN
ORDE IKATAN
• Orde Ikatan =
Jml elektron orbital bonding – Jumlah elektron orbital anti bonding
2
• Orde ikatan menggambarkan kekuatan
ikatan yang terbentuk
• Orde ikatan makin besar, ikatan makin kuat
SIFAT KEMAGNETAN, MOMEN DIPOL
DAN KEPOLARAN MOLEKUL
SIFAT KEMAGNETAN
• Ditentukan oleh ada tidaknya elektron yang tidak berpasangan (lone pair)
• Makin banyak elektron tak berpasangan makin paramagnetik
• Tidak ada elektron tak berpasangan diamagnetik
Momen magnet = μ √ n (n+2), dimana n = elektron tak berpasangan
MOMEN DIPOL
• Dipol adalah jarak antara muatan positif dan negatif dalam molekul
• Momen dipol (μ) = produk perkalian antara muatan dan jarak muatan
μ=qxd