KEELEKTRONEGATIFAN UNSUR
Disusun Oleh :
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Unsur-unsur didapatkan dalam berbagai wujud dan dapat berupa atom,
ion, serta senyawa. Suatu unsur dapat memiliki beberapa isotop dengan nomor
atom yang sama. Bila unsur-unsur dikelompokkan atas dasar kemiripan sifat,
baik sifat atom maupun senyawanya, dihasilkanlah sistem periodik. Kimia telah
mencapai perkembangan yang sangat cepat dalam usaha memahami sifat semua
unsur. Sistem periodik unsur telah memainkan peran yang sangat penting dalam
penemuan zat baru, serta klasifikasi dan pengaturan hasil akumulasi
pengetahuan kimia. (Saito, 1996).
Sistem periodik unsur adalah suatu cara untuk mengelompokkan unsur-
unsur berdasarkan sifatnya. Sistem periodik unsur yang digunakan sekarang
adalah sistem periodik unsur modern. Unsur-unsur dalam sistem periodik unsur
modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan dikenal dengan tabel
periodik unsur. (Wulandari, 2019).
Sifat unsur-unsur dalam sistem periodik unsur berubah secara teratur.
Sifat-sifat keperiodikan unsur terbagi menjadi jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan elektron. Dalam satu periode, semakin
ke kanan letak unsur, jari-jari atom semakin kecil, sedangkan energi ionisasi,
afinitas elektron, dan keelektronegatifan elektronnya semakin besar. Dalam satu
golongan, semakin ke bawah letak unsur, jari-jari atom semakin besar,
sedangkan energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan elektronnya
semakin kecil. Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron
terluar yang stabil. Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron dari suatu atom yang berdiri sendiri. Afinitas elektron
adalah energi yang dilepaskan jika atom dalam bentuk gas menerima elektron
dengan bentuk ion negatif. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom
untuk menarik elektron. (Elida, 1996).
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai diagram
keelektronegatifan unsur yang telah kami buat.
1.2.Rumusan masalah
1. Apa itu keelektronegatifan unsur?
2. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat diagram
keelektronegatifan unsur?
3. Bagaimana cara membuat diagram keelektronegatifan unsur?
1.3.Tujuan :
1. Mengetahui apa itu keelektronegarifan unsur.
2. Mengetahui bagaimana besar keelektronegatifan dalam satu periode yang
sama.
3. Mengetahui bagaimana besar keelektronegatifan dalam satu golongan yang
sama.
4. Mengetahui unsur dengan keelektronegatifan paling besar dan paling kecil.
BAB II
ISI
2.1.Dasar Teori
Elektronegativitas memberikan kemampuan suatu atom dalam
bersaing mendapatkan elektron dengan atom lain yang berikatan.
Elektronegativitas berkaitan dengan energi ionisasi dan afinitas elektron
karena kedua besaran ini mencerminkan kemampuan atom memperoleh
atau melepaskan sebuah elektron. (Petrucci, 2011).
Konsep tentang keelektronegatifan mula-mula diperkenalkan oleh
Linus Pauling pada tahun 1932. Pauling menyusun skala keelektronegatifan
dengan menggunakan energi ikatan. Energi ikatan adalah energi yang
diperlukan untuk memutuskan suatu ikatan. Pauling mengamati bahwa ada
perbedaan antara energi ikatan menurut pengamatan dengan energi ikatan
dari perhitungan. Menurut Pauling, perbedaan tersebut disebabkan karena
adanya perbedaan keelektronegatifan. Jika perbedaan ini disebut Δ, maka
Pauling mendapatkan perhitungan sebagai berikut.
xA – xB – Δ1/2
dimana
1
x (M) = 2 (Ei – Ea), dengan Ei dan Ea dalam satuan eV.
X (P) = 0,336 (X(M) – 0,615) atau X (P) = 1,35 √(X(M)) – 1,37, dengan P =
Pauling dan M = Mulliken.
𝑍𝑒𝑓
X(AR) = 0,359 + 0,744
𝑟2
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang diagram yang telah
kami buat, yaitu diagram keelektronegatifan. Keelektronegatifan adalah
kecenderungan/kemampuan atom untuk menarik elektron dalam suatu
ikatan kimia. Elektronegativitas tidak bisa dihitung secara langsung,
melainkan harus dikalkulasi dari sifat-sifat atom dan molekul lainnya.
Semakin besar keelektronegatifan suatu atom berarti dalam ikatan kimia
atom tersebut cenderung menarik elektron dari atom yang lain.
PENUTUP
Kesimpulan
3. Dalam satu periode yang sama, keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan
cenderung naik.
Petrucci, Ralph H. 2011. Kimia Dasar Prinsip dari Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Saito, Taro. 1996. Buku Teks Kimia Anorganik Online. Tokyo : Iwanami
Shoten.