Tujuan Percobaan
Pipa organa tertutup adalah suatu perangkat yang tertutup kolom udaranya di salah satu ujung
seperti rebana atau pipa dan yang tertutup di kedua ujung kolom udaranya seperti kendang.
Sama seperti pada pipa organa terbuka, saat terjadi resonansi akibat pukulan, udara di dalam
pipa akan bergetar dan menghasilkan suara serta terbentuk gelombang stationer di dalam kolom
udaranya.
Pipa Organa Terbuka merupakan sebuah pipa yang kedua ujungnya terbuka tanpa tutup yang
dapat menghasilkan bunyi berupa nada atau frekuensi tertentu.
Pipa Organa Tertutup merupakan sebuah pipa yang salah satu ujungnya terbuka tanpa tutup
serta menghasilkan bunyi berupa nada atau frekuensi tertentu.
Tangga nada merupakan susunan nada yang disusun dengan memakai rumus interval nada
tertentu.
Tugas Awal
Pipa Organa Terbuka merupakan sebuah pipa yang kedua ujungnya terbuka tanpa
tutup yang dapat menghasilkan bunyi berupa nada atau frekuensi tertentu. Pipa
Organa Tertutup merupakan sebuah pipa yang salah satu ujungnya terbuka tanpa
tutup serta menghasilkan bunyi berupa nada atau frekuensi tertentu.
Data Pengamatan
1 Do 8 cm 0,5 cm 2
2 Re 7cm 1 cm 1,3
3 Mi 6 cm 2 cm 1,6
4 Fa 5 cm 3 cm 1,7
5 So 4 cm 4 cm 1,8
6 La 3 cm 5 cm 1,8
7 Si 2 cm 6 cm 1,8
8 Do 1 cm 7 cm 1,9
Pembahasan
Pada praktikum yang dilakukan kali ini bertujuan untuk menentukan tangga nada
dengan menggunakan pipa organa tertutup. Pipa organa tertutup itu sendiri ialah suatu
perangkat, yang tertutup kolom udaranya di salah satu ujung seperti rebana dan yang
tertutup di kedua ujung kolom udaranya seperti kendang. Pada praktikum kali ini
dilakukan suatu percobaan yang bermediakan botol kaca yang berisi air untuk membentuk
suatu tangga nada, dapat dikatakan bahwa percobaan ini merupakan gambaran dari alat
musik rebana, karena tertutup di salah satu sisinya. Dari data hasil percobaan dapat
dikatakan bahwa kolom udara dari nada Do dasar hingga nada Do tinggi terlihat semakin
panjang atau semakin besar angka yang diperoleh. Itu artinya semakin panjang kolom
udara dalam botol, maka semakin tinggi pula frekuensi suara yang dihasilkan. Begitupun
sebaliknya, semakin pendek kolom udara di dalam botol maka akan semakin rendah pula
frekuensi nada yang dihasilkan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa volume air berbanding
lurus dengan frekuensi bunyi yang dihasilkannya.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat di simpulkan bahwa semakin panjang kolom
udara dalam botol, maka semakin tinggi pula frekuensi suara yang dihasilkan.
Begitupun sebaliknya, semakin pendek kolom udara di dalam botol maka akan
semakin rendah pula frekuensi nada yang dihasilkan. Sehingga untuk
menentukan tangga nada pada praktikum ini volume air sangatlah berperan
penting untuk mengahasilkan suara nada yang sesuai.