Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, sebab mengandung ikatan hidrokarbon
yang non polar. Namun ada beberapa lipida seperti fosfolipida, spingolipida
mengandung lebih banyak bagian polar bila dibandingkan dengan bagian non polar
sedangkan bagian polar memiliki sifat larut dalam air (Saptasari, M.dkk, 2000).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pH, temperatur, jenis pelarut,
bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielekrik pelarut, dan surfaktan, serta efek
garam. Semakin tinggi temperatur maka akan mempercepat kelarutan zat, semakin
kecil ukuran partikel zat maka akan mempercepat kelarutan zat, dan dengan
adanya garam akan mengurangi kelarutan zat (Alfian,2008).
Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter, alcohol
panas, benzene, aseton panas, zylena, kloroform dan karbontetraklorida
(Hala,2010).

1. uji kelarutan minyak kelapa pada aseton panas


Pada percobaan ini, 2 ml aseton panas dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes minyak kelapa. Berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Hala(2010) bahwa Lemak tidak larut dalam air
tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter, alcohol panas, benzene, aseton
panas, zylena, kloroform dan karbontetraklorida, seharusnya minyak kelapa

larut dalam aseton panas tetapi pada percobaan ini minyak kelapa tidak
larut dalam aseton panas. Hal ini dikarenakan oleh temperatur aseton
panas yang sudah menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah
pH, temperatur, jenis pelarut, bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielekrik
pelarut, dan surfaktan, serta efek garam. Semakin tinggi temperatur maka akan
mempercepat kelarutan zat, semakin kecil ukuran partikel zat maka akan
mempercepat kelarutan zat, dan dengan adanya garam akan mengurangi kelarutan
zat (Alfian,2008).

2. uji kelarutan minyak zaitun pada aseton panas


Pada percobaan ini, 2 ml aseton panas dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes minyak zaitun. Dari percobaan
tersebut didapatkan hasil bahwa minyak zaitun larut dalam aseton panas
dan larutannya bening. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Hala(2010) bahwa Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
lemak seperti eter, alkohol panas, benzene, aseton panas, zylena, kloroform dan
karbontetraklorida.
3. uji kelarutan minyak ikan pada aseton panas

Pada percobaan ini, 2 ml aseton panas dimasukkan ke dalam tabung


reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes minyak ikan. Dari percobaan
tersebut didapatkan hasil bahwa minyak ikan larut dalam aseton panas.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hala(2010) bahwa
Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter,
alkohol
panas,
benzene,
karbontetraklorida.

aseton

panas,

zylena,

kloroform

dan

4. uji kelarutan minyak jelantah pada aseton panas

Pada percobaan ini, 2 ml aseton panas dimasukkan ke dalam tabung


reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes minyak ikan. Dari percobaan
tersebut didapatkan hasil bahwa minyak ikan larut dalam aseton panas.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hala(2010) bahwa
Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter,
alkohol
panas,
benzene,
karbontetraklorida.

aseton

panas,

zylena,

kloroform

dan

5. uji kelarutan kolesterol (gajih) pada aseton panas

Pada percobaan ini, 2 ml aseton panas dimasukkan ke dalam tabung


reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes kolesterol (gajih) yang telah
dilelehkan. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Hala(2010) bahwa
Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter,
alcohol
panas,
benzene,
aseton
panas,
zylena,
kloroform
dan
karbontetraklorida, seharusnya kolesterol (gajih) larut dalam aseton panas

tetapi pada percobaan ini kolesterol (gajih) tidak larut dalam aseton
panas. Hal ini dikarenakan oleh temperatur aseton panas yang sudah
menurun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pH, temperatur,
jenis pelarut, bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielekrik pelarut, dan surfaktan,
serta efek garam. Semakin tinggi temperatur maka akan mempercepat kelarutan
zat, semakin kecil ukuran partikel zat maka akan mempercepat kelarutan zat, dan
dengan adanya garam akan mengurangi kelarutan zat (Alfian,2008).
6. uji kelarutan minyak kelapa, minyak zaitun, minyak ikan, minyak jelantah, dan
kolesterol (gajih) pada alkohol panas
Pada percobaan ini, 2 ml alkohol panas dimasukkan ke dalam tabung
reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes minyak kelapa, minyak zaitun,
minyak ikan, minyak jelantah, dan kolesterol (gajih) pada tabung reaksi
yang berbeda. Dari kelima percobaan tersebut didapatkan hasil yang
sama bahwa semua bahan uji di atas tidak larut dalam alkohol panas. Hal
ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hala(2010) bahwa
Lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut lemak seperti eter,
alkohol

panas,

benzene,

aseton

panas,

zylena,

kloroform

dan

karbontetraklorida. Hal tersebut mungkin karena disebabkan temperatur alkohol


panas yang telah menurun.

Anda mungkin juga menyukai