Anda di halaman 1dari 22

Hidrokarbon

Alkana, Sikloalkana
Alkena, Alkuna
ALKANA
CnH2n+2

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang hanya terdiri


dari ikatan tunggal karbon-karbon dan karbon-hidrogen.

Alkana diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbon


penyusunnya. Akhiran –ana diberikan pada akhir tiap nama untuk
menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah alkana.
Alkana Struktur Sederhana

Metana (CH4) CH4


Etana (C2H6) CH3CH3
Propana (C3H8) CH3CH2CH3

Td -160°C Td -89°C Td -42°C


Penamaan Alkana

Sistem penamaan ditekankan pada penamaan sistem IUPAC (Internasional


Union of Pure and Applied Chemistry) ditambah dengan nama-nama yang
umum digunakan sehari-hari (nama trivial). Alkana diberi nama sesuai dengan
jumlah atom karbon penyusunnya. Akhiran –ana diberikan pada akhir tiap
nama untuk menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah alkana.

Tahapan dalam penamaan alkana


 Temukan rantai utama karbon (rantai terpanjang) beri nama rantai utama
dengan akhiran -ana
 Nomori atom-atom dalam rantai utama, dimulai dengan yang paling dekat
rantai samping
 Beri nama subtituen (rantai samping) dengan akhiran –il, jika terdapat dua
jenis subtituen atau lebih maka penamaan disusun sesuai abjad
 Jika dua substituen atau lebih pada suatu induk sama (misal 2 gugus metil
atau 3 gugus etil )  dalam penamaan , digunakan awalan, di, tri dst.
NAMA & RUMUS SEPULUH ALKANA PERTAMA YANG TAK BERCABANG

JUMLAH RUMUS RUMUS


NAMA
KARBON MOLEKUL STRUKTUR
Metana 1 CH4 CH4
Etana 2 C2H6 CH3CH3
Propana 3 C3H8 CH3CH2CH3
Butana 4 C4H10 H3CCH2CH2CH3

Pentana 5 C5H12 CH3 (CH2)3 CH3

Heksana 6 C6H14 CH3 (CH2)4 CH3


Heptana 7 C7H16 CH3 (CH2)5 CH3
Oktana 8 C8H18 CH3 (CH2)6 CH3
Nonana 9 C9H20 CH3 (CH2)7CH3
Dekana 10 C10H22 CH3 (CH2)8 CH3
3-metil-4-propil-heptana

Substituen lain Nama awalan


NO2 Nitro
F Fluoro
Cl Khloro
Br Bromo
I Iodo
3-etil-2-metil-heksana
(Subtituen disusun berdasarkan abjad)

3-etil-4,7-dimetilnonana

3-etil-2,2-dimetilheksana
Cl
3-kloro-heksana
CH 3CH2CHCH 2CH2CH 3 (Subtituen klor diberikan nama dengan
nomor terendah)

Cl
CH 3CH 2CCH 2CHCH 3 4,4-dikloro-2-nitro-heksana
(Subtituen diberikan nama dengan nomor
terendah dan diurutkan berdasarkan abjad)
Cl NO2

Cl
CH 2CH 2CHCH 2CH2CH 3 1-kloro-3-metil-heksana
(Subtituen klor diberikan nama dengan
nomor terendah)
CH3
Isomer Pada Alkana

Isomer –senyawa yang memiliki rumus molekul sama namun


rumus strukturnya berbeda-

Isomer Butana C4H10

n-Butana CH3CH2CH2CH3

Isobutana (CH3)3CH
Isomer Pentana C5H12

CH3CH2CH2CH2CH3 (CH3)2CHCH2CH3
n-Pentana Isopentana

(CH3)4C

Neopentana
jumlah isomer pada alkana akan bertambah
sesuai dengan bertambahnya jumlah karbon.
RM Isomer RM Isomer

CH4 1 C8H18 18
C2H6 1 C9H20 35
C3H8 1 C10H22 75
C4H10 2 C15H32 4,347
C5H12 3 C20H42 366,319
C6H14 5 C40H82 62,491,178,805,831
C7H16 9
Sifat Fisik Alkana

 Alkana adalah senyawa nonpolar, sehingga gaya tarik-menarik antar


molekulnya lemah.

 Alkana rantai lurus C1 (metana) sampai C4 (butana) berada dalam


bentuk gas pada temperatur kamar. Sedangkan alkana C5 sampai C17
berada dalam bentuk cairan.

 Td alkana rantai lurus lebih tinggi dari Td alkana rantai bercabang


(percabangan dalam bagian hidrokarbon akan menurunkan Td).

 Densitas Alkana lebih ringan daripada air.


Sifat Kimia Alkana

Alkana dan sikloalkana kurang reaktif dibandingkan dengan


senyawa organik yang memiliki gugus fungsi. Ada dua reaksi penting
dari alkana diantaranya :

1. Reaksi Halogenasi (Reaksi substitusi halogen)

CH4 + Br2 CH3Br + HBr

CH3CH2CH2CH2CH3+ Cl 2 CH3CH2CH2CH2CH2Cl+ HCl

2. Reaksi Pembakaran

CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O

CH3CH2CH2CH2CH3 + 8 O2 5 CO2 + 6 H2O


SIKLOALKANA
Selain alkana rantai terbuka, di alam terdapat pula senyawa alkana
berbentuk cincin yaitu sikloalkana atau senyawa alisiklik (alifatik siklik).
Sikloalkana memiliki sifat kimia yang sama dengan alkana. Sikloalkana
diberi nama sesuai dengan jumlah atom karbonnya. Untuk cincin 3, 4,
5, 6, 7, 8 berturut turut diberi nama siklopropana, siklobutana,
siklopentana, sikloheksana, sikloheptana, dan siklooktana masing-
masing digambarkan sebagai berikut :
Penamaan Sikloalkana

Nama sistematik pada sikloalkana didasarkan pada nama alkana yang diawali
dengan nama siklo. Nama subtituen diberi nomor seperti penamaan alkana
bercabang. Berikut beberapa contoh penamaan sikloalkana :
ALKENA
CnH2n
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap
karbon-karbon. Etilena merupakan salah satu senyawa alkana yang berada di
alam berfungsi sebagai hormon tanaman yang memacu pematangan buah.
Contoh lainnya adalah beta karoten mengandung 11 ikatan rangkap yang
merupakan pigmen berwarna kuning pada wortel
Penamaan Alkena

Alkena dinamai dengan aturan yang mirip dengan alkana,


perbedaannya adalah akhiran –ana pada alkana diganti dengan akhiran
–ena pada alkena

Tahapan dalam penamaan alkena


 Temukan rantai utama karbon (rantai terpanjang) beri nama rantai utama
dengan akhiran -ena
 Nomori atom-atom dalam rantai utama, dimulai dengan yang paling dekat
dengan ikatan rangkap
 Beri nama subtituen (rantai samping) dengan akhiran –il, jika terdapat dua
jenis subtituen atau lebih maka penamaan disusun sesuai abjad
 Jika dua substituen atau lebih pada suatu induk sama (misal 2 gugus metil
atau 3 gugus etil )  dalam penamaan , digunakan awalan, di, tri dst.
 Jika terdapat dua atau lebih ikatan rangkap maka diberi nama dengan akhiran
diena, triena, dan seterusnya.
 Penama sikloalkena sama seperti penamaa alkena
Reaksi Pada Alkena

1. Reaksi Adisi halogen pada alkena simetris


Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap pada alkena, reaksi adisi pada alkena
dapat dilakukan dengan penambahan klor (Cl2 ) ataupun brom (Br2). Reaksi ini berlangsung
spontan pada suhu kamar . Reaksi adisi dengan brom biasa dilakukan di laboratorium untuk
uji kualitatif alkena.

H
H Br
+ Br 2
H Br
H
sikloheksena 1,2-dibromo-sikloheksana
2. Reaksi Adisi hidrogen halida (HX) pada alkena tidak simetris
Reaksi adisi pada alkena tidak simetris akan mengikuti hukum markovnikov. Alkena tidak
simetris yaitu alkena yang pada atom karbon-karbon sp2 nya mengikat gugus yang tidak
sama. Hidrogen halida yang biasa digunakan adalah HCl dan HBr.
H

CH3CH=CHCH3
H
Alkena simetris Alkena simetris

CH3

CH3CH=CH2
H
Alkena tidak simetris
Alkena tidak simetris

Contoh :

CH3CH=CH2 + HCl CH3CHClCH3

CH3 CH 3
Br
+ HBr
H H
H
2. Reaksi Adisi Air (H2O) pada alkena
H2O (dalam larutan asam kuat) akan mengadisi alkena menghasilkan alkohol yang disebut
juga dengan reaksi hidrasi alkena.

CH3CH=CH2 + H2O CH3CHCH3


OH

Mengikuti hukum
markovnikov

3. Reaksi Adisi Asam Sulfat (HOSO3H) pada alkena


Asam sulfat bereaksi dengan alkena sama halnya dengan HX (hidrogen halida) . Hasilnya
adalah suatu alkil hidrogen sulfat

CH3CH=CH2 + HOSO3H CH3CHCH3


OSO3H

Mengikuti hukum
markovnikov
ALKUNA
CnHn
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap
tiga karbon-karbon. Asetilena merupakan contoh alkuna paling sederhana
C=C. Sebuah karbon ganda tiga berada dalam keadaan hibridisasi sp.
Sehingga menyebabkan karbon dalam alkuna akan bersifat lebih elektronegatif
(menyukai elektron) dan mampu melepaskan hidrogen dalam larutan (alkuna
bersifat asam lemah dengan pka = 15,7), anion yang dihasilkan diebut dengan
ion asetilida. Alkuna dapat bereaksi dengan suatu basa kuat seperti sodamida
(NaNH2) atau reagensia grignard.

NH 3 cair
CH 3C C H + NH2 CH 3C C + NH 3
Propuna ion asetilida

Anda mungkin juga menyukai