Anda di halaman 1dari 5

SIFAT FISIK SENYAWA

HIDROKARBON

1. Sifat Fisik Senyawa Alkana


Titik leleh adalah suhu pada saat zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada
tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh merupakan suhu ketika fase padat
dan cair sama-sama berada dalam kesetimbangan.
Titik didih adalah temperature pada saat zat cair mendidih dimana temperature
tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu. Sifat ini
merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus merupakan
salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan demikian dapat digunakan untuk
menentukan kemurnian suatu zat.
a. Sifat fisik alkana seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan wujudnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Nama alkana Rumus Mr Titik leleh Titik didih Kerapatan Wujud
Moleku (0C) (0C) (g/cm3) pada
l 250C
Metana CH4 16 -182 -162 0,423 Gas
Etana C2H6 30 -183 -89 0,545 Gas
Propana C3H8 44 -188 -42 0,501 Gas
Butana C4H10 58 -138 -0. 5 0,573 Gas
Pentana C5H12 72 -130 36 0,526 Cair
Heksana C6H14 86 -95 69 0,655 Cair
Heptana C7H16 100 -91 99 0,684 Cair
Oktana C8H18 114 -57 126 0,699 Cair
Nonana C9H20 128 -54 151 0,718 Cair
Dekana C10H22 142 -30 174 0,730 Cair
Undekana C11H24 156 -26 196 0,740 Cair
Dodekana C12H26 170 -9,6 216 0,749 Cair
Tridekana C13H28 184 -5,4 235 0,756 Cair
Tetradekana C14H30 198 5,9 254 0,763 Cair
Pentadekana C15H32 212 9,9 271 0,769 Cair
Heksadekana C16H34 226 18 287 0,773 Cair
Heptadekana C17H36 240 22 302 0,778 Cair
Oktadekana C18H38 254 28 316 0,789 padat
Nonadekana C19H40 268 32 330 0,789 padat
Iikosana C20H42 282 37 343 0,789 padat

Dari tabel di atas dapat dilihat :


 Titik leleh dan titik didih alkana
Dari metana sampai ikosana mengalami kenaikan titik leleh dan titik didih
dikarenakan bertambahnya nilai Mr sehingga gaya antar molekul semakin kuat.
Besrrnya gaya antar molekul membutuhkan energi yang besar untuk mengatasi gaya
tersebut.
 Kerapatan Alkana
Bertambahnya jumlah atom C, alkana mengalami kenaikan kerapatan karena
bertambahnya nilai Mr yang menyebabkan besarnya gaya antar molekul. Sehingga
molekul-molekul alkana menjadi semakin rapat. Nilai kerapatan alkana lebih kecil
dari air, sehingga bila dicampur dengan air akan membentuk lapisan yang saling tidak
bercampur dimana alkana berada di atas lapisan air.
 Wujud senyawa Alkana
Karena semakin bertambahnya kerapatan alkana seiring dengan pertambahan jumlah
atom C, maka pada suhu kamar alkana rendah (C 1 – C4) berwujud gas, yang sedang
(C5 – C17) berwujud cair dan yang tinggi (>C17) berupa padat.

b. Kelarutan Alkana
Alkana bersifat non polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik non polar seperti etanol, dietil eter dan benzena.
Senyawa alkana yang bernilai Mr sama tetapi memiliki struktur bercabang mempunyai
sifat fisik berbeda dengan alkana rantai lurus. Contohnya nilai titik didih dan titik leleh
dari n-butana dan isobutana yang memiliki rumus molekul C 4H10, terlihat pada gambar di
bawah.

Hal ini dikarenakan alkana rantai bercabang seperti isobutana memiliki susunan
molekul yang lebih renggang dibandingkan alkana rantai lurus seperti n-butana.
Akibatnya interaksi antar molekul alkana rantai bercabang akan berkurang sehinngga
energi yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya antar molekul tersebut lebih kecil.
Akibatnya titik leleh dan titik didih alkana rantai bercabang lebih rendah dibandingkan
senyawa dengan rantai lurus.
2. Sifat Fisik Senyawa Alkena
a. Sifat fisik alkana seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan wujudnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Titik
Rumus Titik leleh Kerapatan Fase pada
Nama alkena Mr didih
molekul (oC) (g/Cm3) 250C
(0C)
Etena C2H4 28 -169 -104 0,568 Gas
Propena C3H6 42 -185 -48 0,614 Gas
1-Butena C4H8 56 -185 -6 0,630 Gas
1-Pentena C5H10 70 -165 30 0,643 Cair
1-Heksena C6H12 84 -140 63 0,675 Cair
1-Heptena C7H14 98 -120 94 0,698 Cair
1-Oktena C8H16 112 -102 122 0,716 Cair
1-Nonesa C9H18 126 -81 147 0,731 Cair
1-Dekena C10H20 140 -66 171 0,743 Cair
1-Undekena C11H22 154 -49 193 0,750 Cair
1-Dodekena C12H24 168 -35 214 0,758 Cair
1-Tridekena C13H26 182 -23 233 0,760 Cair
1-Tetradekena C14H28 196 -13 251 0,765 Cair
1-Pentadekena C15H30 210 -4 269 0,775 Cair
1-Heksadekena C16H32 224 3 287 0,783 Cair
1-Heptadekena C17H34 238 10 300 0,785 Cair
1- Oktadekena C18H36 252 17 314 0,790 Padat
1-Nonadekena C19H38 266 23 329 0,791 Padat
1-Iikosena C20H40 280 26 340 0,792 Padat

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :


 Titik leleh dan titik didih alkena cenderung mengalami kenaikan dengan
bertambahnya nilai Mr
 Kerapatan alkena naik dengan pertambahan nilai Mr. Tetapi nilai kerapatan
senyawa alkena lebih kecil dari air, sehingga bila dicampur dengan air akan
membentuk lapisan yang saling tidak bercampur dimana alkena berada di atas
lapisan air.
 Pada suhu kamar, senyawa alkena C2-C4 berwujud gas, alkena C5- C17 berwujud
cair dan alkena dengan jumlah atom C lebih tinggi (> C17) berwujud padat.

b. Kelarutan alkena.
Seperti alkana, senyawa alkena bersifat non polar sehingga hanya bisa larut di dalam
pelarut non polar seprti CCl4, benzena dan eter.

Sama halnya dengan alkana, alkena yang memiliki rantai bercabang memiliki titik
leleh dan titik didih lebih tinggi dibandingkan senyawa alkena rantai lurus.
3. Sifat Fisik Senyawa Alkuna
a. Sifat fisik alkuna seperti titik leleh, titik didih, kerapatan dan wujudnya juga mirip
dengan alkana, dan alkena. Perhatikan tabel berikut.
Nama Alkuna Rumus Mr titik leleh Titik Kerapatan Fase pada
Molekul (0C/1 atm) didih (0C) (g/cm3) 250C

Etuna C2H2 26 -81 -82 - Gas


Propuna C3H4 40 -103 -23 - Gas
1-butuna C4H6 54 -126 9 - Gas
1-pentuna C5H8 68 -90 40 0,690 Cair
1-heksuna C6H10 82 -13 72 0,716 Cair
1-heptuna C7H12 96 -81 99 0,733 Cair
1-oktuna C8H14 110 -79 126 0,740 Cair
1-nonuna C9H16 124 -50 151 0,766 Cair
1-dekuna C10H18 138 -44 182 0,765 Cair
1-undekuna C11H20 152 -25 196 0,770 Cair
1-dodekuna C12H22 166 -19 215 0,778 Cair
1-tridekuna C13H24 180 -5 233 0,780 Padat
1- C14H26 194 7 249 0,790 Padat
tetradekuna
1- C15H28 208 14 268 0,800 Padat
pentadekuna
1- C16H30 222 15 284 0,801 Padat
heksadekuna
1- C17H32 236 22 313 0,802 Padat
heptadekuna
1-oktadekuna C18H34 250 23 329 0,803 Padat
1- C19H36 264 25 339 0,805 Padat
nonadekuna
1-iikosuna C20H38 278 27 358 0,807 Padat

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa :


 Titik leleh dan titik didih senyawa alkuna cenderung mengalami kenaikan
seiring bertambahnya nilai Mr.
 Kerapatan alkuna mengalami kenaikan dengan bertambahnya nilai Mr. tetapi
kerapatan alkuna lebih kecili air, sehingga bila dicampur dengan air akan
memebentuk dua lapisan yang saling tidak bercampur dan alkuna berada di
atas lapisan air.
 Alkuna C2-C4 berupa gas yang tak berwarna dan tak berbau, alkuna C5-C12
berwujud cair dan alkuna dengan jumlah atom C tinggi (> C12) berwujud
padat.
b. Kelarutan alkuna
Alkuna bersifat non polar dan tidak larut di dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik/non polar seperti etanol

Anda mungkin juga menyukai