Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH RADIO KIMIA

PITA KESTABILAN INTI DAN MACAM-MACAM KAIDAH KESTABILAN INTI

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK I

KELAS : PSKM 2021 B


1. DedekFebbriani (4211210004)
2. Diana Zahra Safitri (4213210034)
3. Elva DamayantiGirsang (4211210002)
4. Khairahmi (4213210003)
5. KhairunNisaArgianti (4213510010)

DosenPengampu :Dr. Ir. Nurfajriani S, Si

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, atas rahmat dan karunianya
kami bisa diberi kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Radiokimia dengan judul Pita Kestabilan Inti dan Macam-Macam Kaidah Kestabilan Inti.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yakni untuk memenuhi tugas pada matakuliah
Radiokimia. Kami berharap agar makalah yang kami buat dapat menambah pengetahuan serta
wawasan para pembaca mengenai Pita Kestabilan Inti dan Macam-Macam Kaidah Kestabilan
Inti. Dalam penulisan makalah ini , kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini sendiri tanpa
bantuan dari teman-teman. Karena itu kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami dengan senang hati mengharapkan dan menantikan kritik serta saran yang
membangun guna memperbaiki dan penyempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

Medan, 25 Oktober 2021

Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
1.2. Tujuan ....................................................................................................................... 1
1.3. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
2.1. Kestabilan Inti ............................................................................................................ 2
2.2. Memprediksi Kestabilan Inti Atom ........................................................................... 3
2.3. Pita Kestabilan ........................................................................................................... 4
2.4. Ganjil-genap Jumlah Proton Neutron Dalam Inti ...................................................... 5
2.5. Macam-macam kaidah kestabilan inti ....................................................................... 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kimia inti merupakan kajian pembahasan mengenai perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam inti atom.Di alam ini ada inti-inti atom yang stabil & ada pula yang tidak stabil. Inti-inti
atom yang tidak stabil adalah inti atom yang dapat meluruh dengan sendirinya, & inti yang
mempunyai sifat seperti ini disebut inti radioaktif. Kestabilan suatu inti pada dasarnya ditentukan
oleh perbandingan antara banyaknya netron (N) dengan banyaknya proton (Z) yang terdapat
dalam inti atom. Pada umum nya kalau N/Z = 1, maka unsur tersebut stabil. Berdasarkan banyak
nya jumlah N & Z dalam suatu inti atom, maka dapat digolongkan menjadi 4 kelompok, yaitu:
(1) Inti atom yang terdiridari N genap& Z genap, (2) Inti atom yang terdiridari N genap & Z
ganjil, (3) inti atom yang terdiridari N, lebih lengkapnya akan di bahas dalam makalah ini. Pada
makalah ini akan di bahas lebih detail mengenai pita kestabilan inti atom, macam-macm kaidah
kestabilan inti, dan penjelasan bagaimana inti di katakan stabil dan tidak stabil.

1.2. Tujuan
 Untuk mengetahui bagaimana cara menjelaskan pita kestabilan inti atom.
 Untuk mengetahui bagaimana inti di katakan stabil dan tidak stabil.
 Untuk memahami banyaknya jumlah N & Z dalam suatu inti atom yang di golomgkan
kedalam 4 kelompok.
 Untuk memahami macam-macam kaidah kestabilan inti atom.

1.3. Rumusan Masalah

1. Apakah yang di maksud dengan pita kestabilan inti?


2. Apakah inti yang stabil itu?
3. Apakah inti yang tidak stabil itu?
4. Jelaskan genap ganjilnya jumlah proton-neutron di dalam inti!
5. Jelaskan macam - macam kaidah kestabilan inti!

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kestabilan Inti


Inti tak stabil dapat berubah secara spontan, dengan memancarkan/menangkap
partikel atau memancarkan gelombang elektromagnetik (sinar γ). Disebut juga sebagai inti
radioaktif. Inti stabil dapat pula berubah, tetapi harus dengan penembakan partikel
berenergi tinggi.Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun ada
beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang
bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu :
1. Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil.
2. Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan neutron
ganjil.
3. Bilangan sakti (magic numbers) nuklida yang memiliki neutron dan proton
sebanyak bilangan sakti umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan
radioaktif. Bilangan tersebut adalah :
untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82, dan 126
untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50, dan 82.
pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya elektron untuk
gas mulia yang sangat stabil.
4. Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
5. inti-inti yang berada di luar pita kestabilan inti, tidak stabil.
inti tidakstabil yang berada di bawahkurvakestabilanakanmeluruhmenjadi inti yang
stabil dengan memancarkan partikel β+ atau partikel α atau tangkapan elektron. Inti
tidak stabil yang berada di atas pita kestabilan, akan meluruh menjadi inti stabil
dengan memancarkan sinar β.

Berikut ini merupakan grafik dari pita kestabilan inti:

2
2.2.Memprediksi Kestabilan Inti Atom
1. Perbandingan proton-neutron
- Nuklida-nuklida ringan dengan nomor atom kurangdari 20, umumnya lebih stabil
dengan jumlah proton sama dengan jumlah neutron.
- Pada nuklida-nuklida lebih berat, muatan inti cenderung menolak proton sehingga
kestabilan cenderung menujuk kearah nuklida yang jumlah neutron lebih banyak.

3
3. Genap ganjil nya jumlah proton-neutron di dalam inti.
- Inti atom yang terdiridari Z genap& N genap,
- Inti atom yang terdiridari Z genap& N ganjil,
- inti atom yang terdiridari Z ganjil& N genap,
- Inti atom yang terdiridari Z ganjil& N ganjil.
Jumlahnya di alam
1. Genap/genapsebanyak 157,
2. Genap/ganjilsebanyak 55,
3. Ganjil/genapsebanyak 50, &
4. Ganjil/ganjilsebanyak 4.

2.3. Pita Kestabilan

Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton dalam berbagai isotop
yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti-inti yang tidak stabil
cenderung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan
perbandingan pada pita kestabilan. Kebanyakan unsur radioaktif terletak diluar pita ini.
a) Diatas pita kestabilan , Z < 83, N / Z besar atau daerah kelebihan neutron. Untuk
mencapai kestabilan : inti memancarkan (emisi) neutron atau memancarkan partikel beta
b) Diatas pita kestabilan dengan Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton. Untuk
mencapai kestabilan : inti memancarkan partikel alfa.
c) Dibawah pita kestabilan, Z < 83 dan N/Z kecil atau kelebihan proton. Untuk mencapai
kestabilan : inti memancarkan positron atau menangkap electron

Fenomena yang berhubungan dengan stabilitas inti atom


1. Inti yang mempunyai jumlah proton dan netron genap lebih stabil dibandingkan
dengan inti yang mempunyai jumlah proton dan netron ganjil.
2. Contohnya isotop stabil sebanyak 157, hanya 5 nuklida stabil yang mempunyai jumlah
proton dan netron ganjil.
3. Dalam inti stabil proton cenderung berpasangan dengan netrom seperti elektron yang
berpasangan dalam lintasan atom.
4. Nuklida yang jumlah proton dan netron hampir sama menghasilkan inti stabil.

4
5. Atom yang mempunyai perbandingan spesifik dari proton dan netron. Contohnya
adalah unsur unsur

a. Energi Pengikat Inti


Satu ukuran kuantitaif dari stabilitas inti adalah energi ikatan inti (nuclear binding
energy, yaitu energi yang diperlukan untuk memecah inti menjadi komponen-
komponennya, proton dan neutron. Kuantitas ini menyatakan konversi massa menjadi
energi yang terjadi selama berlangsungnya reaksi inti eksoterika yang menghasilkan
pembentukan inti. Konsep energi ikatan berkembang dari kajian sifat-sifat inti yang
menunjukkan bahwa massa inti selalu lebih rendah dibandingkan jumlah massa nukleon.

2.4.Ganjil Genap Jumlah proton-neutron dalam inti


Berdasarkan ganjil - genapnya jumlah proton dan neutron, inti diklasifikasikan
menjadi inti genap-genap artinya jumlah proton genap dan neutron genap, inti ganjil-
genap, genap- ganjil, dan ganjil-ganjil. Nuklida yang paling stabil adalah nuklida tipe
genap-genap, yang paling tidak stabil adalah tipe ganjil- ganjil. Nuklida tipe genap-ganjil
dan ganjil- genap kestabilannya hampir sama dan terletak antara kestabilan nuklida
genap-genap dan ganjil - ganjil. Perbedaan kestabilan keempat tipe nuklida tersebut juga
tampak dari jumlah nuklida stabilnya di alam. Nuklida stabil untuk tipe genap- genap
jumlahnya adalah 157, tipe genap -ganjil 55, tipe ganjil- genap 50, dan tipe ganjil - ganjil
4. Nuklida tipe ganjil - ganjil umumnya selalu tidak stabil terhadap peluruhan ; hanya
ada empat nuklida yang stabil terhadap peluruhan  yaitu 2H, 6Li, 10B, dan 14N.Kestabilan
inti berdasar genap - ganjilnya jumlah proton dan neutron, dapat dijelaskan dengan
asumsi bahwa energi dibebaskan (kestabilan bertambah) jika 2 nukleon dengan tipe sama
bergabung bersama membentuk pasangan. Di dalam inti tipe genap- genap, semua
nukleon berpasangan. Di dalam inti tipe genap-ganjil dan ganjil- genap pasti ada 1
nukleon yang tidak punya pasangan.
Ketidakstabilan terbesar dari inti ganjil- ganjil karena pasangan tidak terjadi antara
neutron dengan proton. Jika proton dengan neutron dapat berpasangan mestinya

kestabilan inti ganjil -ganjil sama besarnya dengan kestabilan inti genap - genap. Peta
kestabilan inti hanya merupakan informasi untuk mengetahui kestabilan inti secara

5
22 23
eksperimen. Misalnya, jika kita ingin mengetahui kestabilan Na dan Na, maka kita
harus melihat petanuklida itu. Kita tidak bisa hanya melihat jumlah proton dan neutron
yang ada di dalam nuklida itu atau nilai angka bandingnya. Jika hanya berpedoman pada
jumlah proton dan neutron atau nilai angka bandingnya, maka kita akan terperangkap
pada kesalahan. Sebagai contoh berdasarkan angka banding jumlah proton dan neutron,
22
maka Na merupakan nuklida yang stabil karena angka banding proton terhadap
23
neutronnya sama dengan satu, dan Na merupakan nuklida yang tidak stabil karena
jumlah proton dan neutronnya tidak sama. Kenyataan (fakta empiris) menunjukkan
23 22 23
bahwa garis kestabilan melalui Na dan tidak melalui Na. Jadi, Na merupakan
nuklida stabil dan 22
Na merupakan nuklida yang tidak stabil dengan memancarkan +
karena berada di atas pita kestabilan.

2.5. Macam-macam kaidah kestabilan inti

1. Kaidah Partikel Alfa

Partikel Alfa (α) adalah bentuk radiasi partikel yang dapat menyebabkan ionisasi dan daya
tembusnya rendah. Partikel tersebut terdiri dari dua proton dan dua netron yang terikat menjadi
sebuah partikel yang identik dengan inti Helium (2He4).

Peluruhan alfa dominan terjadi pada inti-inti tidak stabil yang relatif berat (Z > 80). Contoh
Radium yang menjadi gas Radon karena peluruhan alfa. Proses puluruhan alfa dapat dituliskan
secara simbolik melalui reaksi inti sebagai berikut:
A
zX -->z-2XA-4 + α

Contoh peluruhan partikel alfa yang terjadi di alam adalah:

1. 92U238 --> 90Th234 + α

2. 88Ra222 --> 86Rn218 + α

Sifat Radiasi Alfa

1. Daya ionisasi partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100 kali daya ionisasi partikel beta
dan 10.000 kali daya ionisasi sinar gamma.

6
2. Jarak tembusnya sangat pendek, hanya beberapa mm udara, tergantung energinya.
3. Partikel alfa akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.
4. Kecepatan partikel alfa bervariasi antara 1/100 sampai 1/10 kecepatan cahaya.
3. Kaidah Partikel Beta

Partikel Beta adalah elektron atau positron yang berenergi tinggi yang dipancarkan oleh
beberapa jenis inti radioaktif seperti K40. Partikel beta yang dipancarkan merupakan bentuk
radiasi yang menyebabkan ionisasi sinar beta. Produksi partikel beta disebut juga peluruhan beta.
Peluruhan beta terjadi pada inti tidak stabil yang relatif ringan. Dalam peluruhan ini akan
dipancarkan partikel beta yang mungkin bermuatan negatif (ß- atau elektron) atau bermuatan
positif (ß+ atau positron). Pada diagram N-Z peluruhan ß- terjadi bila inti tidak stabil berada di
atas kurva kestabilan, sedangkan peluruhan ß+ terjadi bila intinya berada di bawah kurva
kestabilan.

Kurva pita kestabilan

Proses peluruhan partikel beta adalah sebagai berikut:


A
zX --> z+1XA + β- + υ+ zXA --> z-1XA + β++ υ-

Contoh: 15P32--> 16S32 + β- + υ+ 8O15 --> 7N15 + β+ + υ-

Sifat Radiasi Beta

1. Daya ionisasinya di udara 1/100 kali dari partikel alfa.


2. Jarak tembusnya lebih jauh dari partikel alfa, di udara dapat beberapa cm.
3. Kecepatan partikel beta antara 1/100 sampai 99/100 kecepatan cahaya
4. Karena sangat ringan maka partikel beta mudah sekali dihamburkan jika melewati
medium.
5. Partikel beta akan dibelokkan jika melewati medan magnet atau medan listrik.

3. Kaidah Sinar Gamma

Peluruhan gamma tidak menyebabkan perubahan nomor atom maupun nomor massa,
karena radiasi yang dipancarkan dalam peluruhan ini berupa gelombang elektromagnetik (foton).
Peluruhan ini dapat terjadi jika energi inti atom tidak dalam keadaan dasar (ground state).

7
Peluruhan ini dapat terjadi pada inti berat maupun ringan, di atas maupun di bawah kurva
kestabilan.Biasanya peluruhan gamma ini mengikuti peluruhan alfa atau beta. Peluruhan gamma
dapat dituliskan sebagai berikut:
A*
zX --> zXA + γ

Contoh peluruhan gamma yang mengikuti peluruhan beta


60
27Co --> 28Ni60* + β-
60* --> 60
28Ni 28Ni +γ

Sinar Gamma buatan

Xm + n --> Xm+1* + γ

Sifat Radiasi Gamma

1. Sinar gamma dipancarkan oleh nuklida tereksitasi (isomer) dengan panjang gelombang
antara 0,005 – 0,5 amstrong.
2. Daya ionisasinya di dalam medium sangat kecil sehingga daya tembusnya sangat besar bila
dibandingkan dengan daya tembus partikel alfa atau beta.
3. Karena tidak bermuatan maka sinar gamma tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun
medan magnet.
4. Kaidah Netron

Jumlah netron per cm2 per detik pada jarak R dari sumber kecil mengemisikan Q netron
per detik tanpa perisai dapat dirumuskan:

Untuk sumber netron α,n

Q (netron per sejuta partikel alfa) = 0,152E3,65

Dengan E adalah energi partikel alfa dalam MeV.

Nilai di atas untuk target Be. Sedangkan untuk target B dikalikan 0,16 dan target F dikalikan 0,

8
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Inti stabil adalah inti yang tidak dapat secara spontan meluruh atau berubah, definisi
kestabilan yang lebih mengkhususkan adalah kemampuan inti meluruh dengan jenis
peluruhan tertentu. Suatu kuantitatif untuk stabilitas inti ialah energi ikatan inti, yaitu
energi yang diperlukan untuk membelah sebuah inti menjadi komponen-komponenya,
yaitu proton, neutron. Energi ikatan dapat dihitung dari massa proton dan neutron dan
massa inti dengan menggunakan hubungan kesetaraan massa energy einstein.
2. Ada 4 faktor yang menentukan suatu inti stabil,yaitu:
a. Inti yang mengandung bilangan ajaib 2, 8, 20, 50, 82, dan 126 proton atau neutron.
b. Inti dengan bilangan genap proton atau neutron
c. Semua isotop dengan nomor atom lebih besar dari 83 bersifat radioaktif
d. Ditentukan oleh proton dan neutron
3. Dalam pita kestabilan, ditemukan bahwa kestabilan suatu inti atom ditentukan oleh
perbandingan jumlah neutron dan proton. Plot jumlah neutron terhadap jumlah proton
dari semua isotop yang sudah dikenal, baik isotop stabil maupun isotop radioaktif
disebut peta isotop. Sementara, pita kestabilan adalah isotop-isotop stabil yang terletak
dalam suatu daerah berbentuk pita.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sukarna, I Made. “Modul 1: Penemuan Keradioaktifandan Kestabilan Inti”.


http://repository.ut.ac.id/4661/1/PEKI4313-M1.pdf [Diakses 05 Februari
2019 pukul 20.00]
Loveland, Walter, etc. 2005. Modern Nuclear Chemistry. Canada: John Wiley & Sons.
Rebecca , Ilmiah Selalu Part II. “pita Kestabilan Radiokimia”.

10

Anda mungkin juga menyukai