TEORI DASAR
1.1.Pertukaran Kalor Radiasi antara Benda Tak Hitam
Radiasi pada benda hitam cukup mudah karena semua radiasi akan diserap langsung. Bila
benda tersebut tidak hitam, masalah radiasi akan menjadi lebih sulit dihitung, karena tidak semua
energi dari radiasi yang jatuh di dipermukaan tidak semuanya diserap, tetapi sebagian
dipantulkan, dapat dipantulkan ke permukaan benda lain aaupun keluar sistem.
Terdapat dua definisi baru ada radiasi antar benda arak hitam, yaitu :
G = iradiasi (irradiation)
= total radiasi yang menimpa suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas
J = radiositas (radiocity)
= total radiasi yang meninggalkan suatu permukaan per satuan waktu per satuan luas
Pada penyelesaian soal-soal kita sering mengansumsikan bahwa :
Dimana merupakan emisivitas dan Eb adalah daya emisi benda hitam. Transmisivitas
dapat kita katakana bernilai nol, dan refleksivitas dapat dinyatakan :
Sehingga,
Energi netto yang meninggalkan permukan adalah selisih radiositas dengan iradiasi, yaitu
:
(8)
atau dengan kata lain
di mana radiasi total yang mencapai permukaan 3 adalah jumlah radiasi dari permukaan 1
dan 2. Misalnya, ingin diketahui nilai faktor bentuk F1-3 untuk permukaan pada gambar 2a
dengan menggunakan faktor bentuk yang diketahui, untuk siku empat tegak lurus dengan
sisi bersama. Persamaan yang diperoleh adalah:
(9)
Selanjutnya, apabila kondisi yang terjadi sesuai dengan gambar 2b, perlu diketahui nilai
F1-4 yang menggunakan faktor bentuk yang sudah diketahui untuk dua siku empat tegak
lurus dengan sisi bersama.
dan
sehingga:
(11)
Untuk siku empat tegak lurus dalam gambar 3 dapat dibuktikan bahwa hubungan
resprositas di bawah ini berlaku:
(13)
Dengan menggunakan hubungan resprositas, faktor bentuk radiasi F13 dapat dinyatakan
dengan:
(6.25)
di mana suku-suku K didefinisikan sebagai:
(14)
Generalisasi susunan siku empat sejajar terlihat pada gambar 16. Hubungan resprositas
yang berlaku adalah:
(15)
Dengan memanfaatkan hubungan tersebut, diperoleh faktor bentuk F19 sebagai berikut.
1.3.Radiasi Gas
Radiasi yang terjadi antara permukaan suatu benda dengan gas jauh lebih kompleks dibanding
pada zat padat. Absorpsi suatu radiasi di lapisan gas dapat di ilustrasikan sebagai berikut.
yang ditembakkan
ke lapisan gas dengan ketebalan dx. Penurunan intensitas akibat peristiwa absobrsi sebanding
dengan ketebalan lapisan gas dan intensitas radiasi pada titik tersebut.
.(16)
Persamaan 16 dikenal sebagai Hukum Beer, dan transmisivitas monokromatisnya dirumuskan
..(17)
Untuk gas yang tidak memantulkan berlaku persamaan :
(18)
Persamaan 16 dan 18 mendeskripsikan variasi intensitas dan absorptivitas untuk lapisan gas
dengan ketebalan x. Emisivitas gas CO2 dan uap air dapat dilihat pada Gambar 12-36 buku Heat
Transfer 2nd Edition Cengel pada hal. 643. Selain itu, emisivitas gas juga dipengaruhi oleh
tekanan. Apabila gas tidak berada pada tekanan 1 atm maka diperlukan faktor koreksi untuk
menghitung nilai emisivitasnya. Faktor koreksi ini dapat dilihat melalui Gambar 12-37 pada
buku Heat Transfer 2nd Edition Cengel pada hal. 643. Nilai emisivitas gas juga bergantung pada
panjang sinar rata-rata (Le), yang dirumuskan sebagai :
.......(19)
dengan V volume gas dan A luas permukaan total benda yang mengadakan kontak dengan gas.
Radiasi pada Gas di Benda Abu-Abu Tertutup
Laju perpindahan panas total secara radiasi pada benda abu-abu lebih kompleks dari benda
hitam, namun Hottel telah menemukan korelasinya dengan laju radiasi di benda hitam tertutup
yaitu:
.........(20)
1.4.Evaporasi dan Unit Operasi Evaporator
Evaporasi merupakan peristiwa penguapan pelarut dari campuran yang terdiri dari zat
terlarut dan pelarut yang mudah menguap. Pada contoh proses evaporasi, kebanyakan pelarutnya
adalah air. Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan yang menjadi zat
terlarut sehingga didapatkan larutan degan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi.
Pemisahan evaporasi berbeda dengan distilasi. Pada evaporasi, uap yang dihasilkan
biasanya komponen tunggal, dan jika uap yang dihasilkan masih berupa campuran, tidak ada
usaha untuk memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Dalam distilasi, uap yang dihasilkan masih
memiliki komponen yang lebih dari satu, dan terkadang masih dipisahkan lagi menjadi fraksifraksi.
Evaporasi dengan pengeringan juga memiliki perbedaan-perbedaan, yaitu:
Produk akhir yang diinginkan (Evaporasi: zat cair berkonsentrasi tinggi; pengeringan: zat
padat)
Kuantitas zat yang diuapkan (Evaporasi : relatif banyak; Pengeringan : relatif sedikit)
Media untyuk memanaskan (Evaporasi : Alat pemanas; Pengeringa: Gas)
(Sumber : Anonim)
Asumsi : Steam yang digunakan adalah steam jenuh
Neraca entalpi sekitar evaporator yaitu
Dimana
BAB II
JAWABAN SOAL PEMICU
2.1.Soal 1
Terdapat 2 buah bidang abu-abu yang keadaannya:
Bidang I : T1 = 1540 oF, 1 = 0,8
Bidang II : T2 = 540 oF, 2 = 0,5
Hitunglah jumlah kalor yang dipindahkan antara bidang I dan bidang II (q = BTU/J.ft2) jika :
a. Kedua bidang sangat luas, tetapi letaknya berdekatan satu dengan yang lain.
b. Kedua bidang masing-masing berukuran 1 ft x 20 ft dan berjarak 5 ft satu sama lain.
c. Bidang I berukuran 3 ft x 9 ft, bidang II berukuran 6 ft x 9 ft, yang letaknya saling tegak
lurus satu sama lain, berimpit pada sisi 9 ft.
Jawab :
T1 = 1540 oF -> 2000 oR
1 = 0,8
1 = 0,8.
Bidang II : T2 = 540 oF / 1000 oR
2 = 0,5
Dit. : q (BTU/J.ft2)
a. Kalor yang dipindahkan jika kedua bidang sangat luas, dan letaknya berdekatan .
Digunakan rumus 8-40 pada buku J.P Holman, yaitu :
(Sumber: Holman, J.P. . 2010. Heat Transfer, 10th Edition. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc.)
Karena tidak ada garis Y/D = 4 pada grafik diatas, maka dilakukan interpolasi dari nilai F12 garis
Y/D = 5 dan garis Y/D = 3.
-
c. Kalor yag dipindahkan jika bidang I berukuran 3 ft x 9 ft, bidang II berukuran 6 ft x 9 ft,
letaknya saling tegak lurus, dan berimpit pada sisi 9 ft.
T1 = 1540 oF -> 2000 oR
1 = 0,8
am
Nilai q (BTU/Jam.ft2) q pada setiap benda akan berbeda, karena kedua benda (I dan II) memiliki
perbedaan luas, jadi dilakukan perhitungan lagi untuk q (BTU/Jam.ft2) setiap benda :
-
Pada benda I
Pada benda II
2.2. Soal 2
Hitunglah perpindahan panas radiasi yang terjadi antara gas hasil pembakaran dengan dinding
dapur jika diketahui:
Gas hasil pembakaran terdiri atas 10% CO2, 20% H2O, dan sisanya inert (%mol).
Tekanan total = 1 atm
Faktor dimensi karakteristik untuk radiasi ke seluruh permukaan kubus dianggap = 0,6 L
Jawaban
Pada soal ini, diketahui data-data berikut:
Sistem perpindahan kalor terjadi dari dalam suatu dapur berbentuk kubus
P total = 1 atm
L kubus = 5 ft
Ditanya: Perpindahan panas yang terjadi antara gas hasil pembakaran dengan dinding dapur?
(Qnet) ?
Jawaban:
Pertama-tama marilah kita gambar sistem pada soal nomor 2 ini
Gambar 8. Sistem Pada Nomor 2 (Dinding Dapur Berbentuk Kubus Dengan Sumber Radiasi Berasal Dari Dalam Dinding Dapur)
Hanya CO2 dan H2O yang dianggap berada pada sistem, karena gas lain yang berada
pada campuran inert (tidak reaktif)
Emisivitas yang ditentukan adalah emisivitas rata-rata radiasi yang diemisikan ke seluruh
permukaan dinding dapur
Grafik 1. Emisivitas gas CO2 dan H2O di dalam sebuah campuran dengan gas-gas lain pada P total = 1 atm
Grafik 2. Faktor koreksi emisivitas () untuk digunakan pada w + c saat uap CO2 dan H2O muncul bersamaan dalam
satu campuran gas
Didapat, = 0,037 dengan menggunakan grafik yang diperuntukkan untuk T = 1200 K and
above karena Tg = 1388,56 K.
Maka, gas = w + c = 0,09 + 0,15 0,037 = 0,203
Menghitung Absorptivitas
Langkah selanjutnya adalah dengan mencari nilai absorptivitas, sebagai berikut.
Plot
vs Ts dan
Gambar 9. Emisivitas Gas CO2 dan H2O di Dalam Sebuah Campuran dengan Gas-Gas Lain Pada P Total = 1 atm
Kemudian, mencari dengan memplot (Pc.L + Pw.L) vs (Pw/(Pc+Pw)) pada grafik 12-38 dari
buku Heat Transfer; A Practical Approach karangan Cengel.
Pc.L + Pw.L = 0,3 atm.ft + 0,6 atm.ft = 0.9 atm.ft
Grafik 3. Faktor Koreksi Emisivitas () untuk digunakan Pada w + c saat Uap CO2 dan H2O Muncul Bersamaan dalam
Satu Campuran Gas
Dikarenakan nilai Ts = 555,22 K dan hanya ada grafik untuk T = 400 K dan T = 800 K, maka
kita memplot (Pc.L + Pw.L) vs
rata-ratanya.
Didapat dari grafik, pada 400 K = 0,011 dan pada 800 K = 0,017 sehingga:
Sehingga, perpindahan kalor secara radiasi yang terjadi pada permukaan abu-abu adalah:
Jadi, perpindahan panas radiasi yang terjadi antara gas hasil pembakaran dengan dinding dapur
2.3.Soal 3
Gas hasil pembakaran terdiri atas 10,3%(mol) H2O, 11,4% CO2 dan sisanya inert, pada tekanan 1
atm. Gas tersebut mengalir melalui pipa yang berdiameter 6 in dan mengalami perpindahan kalor
secara radiasi dengan udara luar. Suhu gas masuk 2000oF dengan suhu permukaan ujung pipa
800oF, sedangkan suhu gas keluar 1000oF dengan suhu permukaan ujung pipa 600oF. Jika massa
gas x Cp gas (=m.Cp) gas dianggap tetap sebesar 90BTU/J.oF, hitunglah panjang pipa yang
dibutuhkan agar perpindahan kalor terjadi sempurna.
Diketahui
Ditanya :
Panjang pipa (L) agar perpindahan panas sempurna.
Asumsi :
-
outlet
Tw2 = 6000F
Gambar 10. Ilustrasi Sistem Pada Soal
(Sumber : Penulis)
Jawab :
Untuk perhitungan ini digunakan persamaan sebagai berikut
Dari daftar 8-2, panjang berkas ekuivalen adalah Le = (0,6) (0,1524) m = 0,09144 m = 0,3 ft
Tekanan parsial masing-masing komponen (masing-masing memiliki fraksi mol yang sama) :
= (0,114) (1 atm ) = 0,114 atm
= (0,103) (1atm) = 0,103 atm
034 atm-ft
Kemudian kita analisis untuk tiap bagian. Yang pertama adalah untuk bagian inlet:
sedangkan dari gambar 8-35, J.P. Holman halaman 383, diperoleh nilai
Untuk mencari nilai , diperlukan beberapa nilai untuk dijadikan sebagai acuan pada grafik
faktor koreksi gas campuran
Berdasarkan kedua nilai di atas dan Tg1 yang dijadikan acuan pada grafik faktor koreksi gas
campuran, didapatkan nilai = 0,001
Keterangan :
dan
adalah faktor koreksi untuk p> 1 atm, karena p=1 atm maka faktor
koreksinya adalah 1
dan
Sehingga,
Dan dari gambar 8-35, J.P. Holman halaman 383, diperoleh nilai
0,045
dengan persamaan :
Untuk mencari nilai , diperlukan beberapa nilai untuk dijadikan sebagai acuan pada grafik
faktor koreksi gas campuran
Berdasarkan kedua nilai di atas dan Tg1 yang dijadikan acuan pada grafik faktor koreksi gas
campuran
Maka nilai g outlet adalah = 0,025
Keterangan :
dan
adalah faktor koreksi untuk p> 1 atm, karena p=1 atm maka faktor
koreksinya adalah 1
dan
Sehingga,
Lalu, dari nilai ini, kita mencari panjang dari heat Loss system, yaitu:
Kemudian dari luas selimut tabung ini, kita dapat mencari panjang pipa
2.4. Soal 4
Suatu evaporator digunakan untuk mengkonsentrasikan 4536 kg/jam (10000 lb/jam) larutan
NaOH 20% di dalam air, yang masuk pada suhu 60oC (140oF) untuk menghasilkan produk yang
mengandung 50% zat padat. Tekanan steam jenuh yang digunakan adalah 172,4 KPa (25 psia)
dan tekanan di bagian uap evaporator adalah 11,7 KPa (1,7 psia). Koefisien transfer panas
menyeluruh adalah 1560 W/m2K (275 BTU/J.ft2oF). Hitung kebutuhan steam yang digunakan,
steam economy, dan luas permukaan pemanasan dalam m2
Jawab
Diketahui
Ditanyakan
a. Kebutuhan steam
b. Steam ekonomi
c. Luas permukaan pemanasan (m2)
Jawab
Umpan :
Cairan pekat :
a. Konsumsi uap
-
= 120oF
= 190oF
Kemudian dicari nilai entalpi dengan melihat nya pada grafik berikut
Selanjutnya mencari nilai kalor laten kondensasi uap pemanas (s) saat tekanan 25 psia pada
lampiran berikut
Sehingga
Maka
2.5. Soal 5
Evaporator efek tunggal mengkonsentrasikan 9072 kg/j dari 1 % larutan garam menjadi 1.5 %
berat. Umpan masuk dengan suhu 311K(37.8C).Ruang uap dari evaporator bertekanan 101.325
KPa(1 atm abs) dan uap jenuh disuplai pada tekanan 143.3 KPa. Koefisien transfer panas
menyeluruh U = 1704 W/m2K. Hitung jumlah uap dari produk liquid dan luas transfer panas
yang dibutuhkan. Asumsikan larutan encer memiliki titik didih sama dengan air
Diketahui :
T feed
= 311K(37.8C).= 100F
Ditanya :
a) Jumlah uap dari produk liquid?
b) Luas transfer panas yang dibutuhkan ?
Penyelesaian :
a) Jumlah Uap dari produk liquid
= 100.1C
Gambar 11. Duhring Plot untuk Titik Didih Larutan Sodium Klorida
(Sumber: http://www.nzifst.org.nz/unitoperations/evaporation4.htm)
= 158.386 Kj/kg
= 419.627 Kj/Kg
Keterangan:
= Daerah data entalpi untuk Feed
= Daerah interpolasi untuk data entalpi Thick Liquor
=2230.2 kj/kg
(didapat dari Appendix 7 buku McCabe W.L., Smith C.J., Harriod, Unit Operation of
Chemical Engineering 3rd edition, McGra -Hill, Kogakusa Ltd., Tokyo, 1976.)
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Radiasi Termal merupakan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan benda karena
perbedaannya dengan temperatur lingkungan.
- Radasi termal memiliki sifat-sifat spesifik, karakteristik dan sifat-sifat yang digunakan untuk
menggambarkan material yang mengalami radiasi.
- Bila energi radiasi mengenai permukaan suatu bahan, maka sebagian dari radiasi itu akan
dipantulkan (refleksi), sebagian diserap (absorbsi), dan sebagian lagi diteruskan (transmisi).
- Radiasi pada benda hitam cukup mudah karena semua radiasi akan diserap langsung. Bila
benda tersebut tidak hitam, masalah radiasi akan menjadi lebih sulit dihitung, karena tidak
semua energi dari radiasi yang jatuh di dipermukaan tidak semuanya diserap, tetapi sebagian
dipantulkan, dapat dipantulkan ke permukaan benda lain ataupun keluar sistem.
Korelasi antara laju perpindahan panas secara radiasi pada gas di benda abu-abu tertutup
dengan benda hitam adalah
- Faktor bentuk radiasi didefinisikan sebagai bentuk dari suatu permukaan benda yang
mempengaruhi proses perpindahan kalor radiasi dari suatu permukaan ke permukaan lainnya
yang memiliki gradient suhu.
- Faktor bentuk radiasi menyatakan hubungan geometri yang mengatur proses perpindahan
energi antara 2 permukaan benda dengan temperatur yang berbeda. Faktor bentuk radiasi
merupakan fraksi energi yang meninggalkan permukaan suatu benda yang mencapai
permukaan benda lainnya, dan dipergunakan untuk menentukan jumlah energi yang
meninggalkan permukaan yang satu ke permukaan yang lain.
- Evaporasi merupakan peristiwa penguapan pelarut dari campuran yang terdiri dari zat terlarut
dan pelarut yang mudah menguap. Pada contoh proses evaporasi, kebanyakan pelarutnya
adalah air.
- Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan yang menjadi zat terlarut
sehingga didapatkan larutan degan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi
- Unit operasi yang digunakan untuk proses evaporasi disebut evaporator. Empat komponen
dasar evaporator, yaitu tabung penguapan, alat penukar panas, kondensor, dan sistem untuk
menjaga tekanan vakum.
- Evaporator berfungsi untuk mengubah sebagian atau keseluruhan pelarut dari suatu larutan
dari betuk cair menjadi uap. Banyak digunakan pada industri kimia dan mineral, karena
merupakan unit yang vital.
- Bila kita hanya menggunakan satu evaporator saja, uap dari zat cair yang mendidih
dikondensasikan dan dibuang. Metode ini disebut dengan evaporasi efek-tunggal (singleeffect evaporation). Walaupun metode ini sederhana, namun proses ini tidak efektif Dalam
penggunaan uap
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Heat Transfer, 6th Edition. Singapore: McGraw-Hill Book Company.
Cengel, Y. 2006. Heat Transfer, 2nd Edition. USA: Mc Graw-Hill. Holman, J.P. 1986.
Holman, J.P. . 2010. Heat Transfer, 10th Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Holman, J.P. 1986. Perpindahan Kalor, edisi 6. Jakarta : Erlangga
McCabe, Warren L, Smith, Julian C., Hariott, Peter. 1993. Unit Operations of Chemical
Engineering, 5th Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
McCabe Warren L., Smith C.J., Harriot, Peter. Unit Operation of Chemical Engineering 3rd
edition, McGraw-Hill, Kogakusa Ltd.,