Disusun Oleh :
Kelompok 2 (A3)
3.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Larutan Kl 0,1 M 5 ml
2. Larutan Pb(NO3)2 0,1 M 5 ml
3. Larutan NaCl 0,5 M 5 ml
4. Serbuk besi 5 gr
5. Serbuk belerang 5 gr
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari percobaan hukum – hukum dasar ilmu kimia dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 percobaan hukum lavoisier dan hukum proust
Cara Kerja Hasil Pengamatan
Hukum Lavoisier
a. Dimasukkan ke dalam a. Diperoleh campuran
erlenmeyer larutan Pb(NO3)2 0,1 M . berwarna kuning.
b. Ditimbang erlenmeyer b. 139, 40 gram (sebelum
beserta isinya. bereaksi)
c. Dimiringkan labu sehingga c. 139,40 gram (sesudah
bercampur dan bereaksi, lalu bereaksi)
ditimbang.
Hukum Proust
a. 2 gram belerang + 5 gram a. Diperoleh campuran
serbuk besi pada cawan porselin, belerang dan serbuk besi.
diaduk hingga tercampur merata. b. Campuran tersebut meleleh.
b. Kemudian dipanaskan. c. 2,70 gram (serbuk besi yang
c. Setelah meleleh larutan tidak bereaksi)
diangkat dan diambil serbuk besi
dengan magnet. 4,30 gram (besi yang bereaksi)
4.2 Pembahasan
5.2.1 Hukum Lavoiser
Pada percobaan membuktikan hukum lavoiser, dimana larutan Pb(NO 3)2 ditambah
NaCl, menghasilkan campuran berwarna kuning. Dengan berat sebelum bereaksi
sebesar 139, 40 gram dan sesudah bereaksi memiliki berat yang sama yaitu 139, 40
gram.
Pada percobaan larutan Pb(NO3)2 ditambah KI, saat ditimbang mempunyai
berat awal yaitu 149,77 gram. Setelah dicampurkan dengan tabung reaksi kecil
Pb(NO3)2 ditambah KI mempunyai berat 149,77 gram, maka hukum lavoiser sudah
terbukti benar massa zat sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan maka,dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pb(NO3)2 + NaCl, sewaktu ditimbang mempunyai berat awal yaitu 139,40 gram
setelah dicampurkan dengan tabung reaksi kecil yang berisi Pb(NO 3)2 mempunyai
berat 139,40 gram, maka hukum lavoiser sudah terbukti benar " massa zat sebelum
reaksi dan sesudah reaksi adalah sama".
2. Dan dapat disimpulkan pula bahwa perbandingan massa unsur dalam senyawa
adalah tetap ( tidak berubah).
3. Untuk percobaan Proust belerang terbakar sempurna karena proses pembakaran
dan nyala api yang sempurna.
4. Besi yang tidak bereaksi didalam campuran FeS yaitu 2,70 gram. Hal ini
membuktikan kebenaran hukum Proust “bahwa perbandingan massa unsur dalam
senyawa adalah tetap ( tidak berubah).”
5.2 Saran
Pada saat melakukan percobaan selanjutnya diharapkan praktikan
mengetahui terlebih dahulu cara kerja dan bahan yang akan digunakan dan
lebih berhati-hati lagi terhadap larutan yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetiawan, Widi. 2009. Hukum Kekekalan Massa. Jakarta
Ralp. H, Petrucci. 1989. Kimia Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Respati, 1997, Dasar-dasar Ilmu Kimia, Jakarta: PT Rineka Cipta
Syukri, S. 1999. Kimia dasar jilid 1. Bandung : ITB
Tupamahu. 2001. Kimia Dasar. Bandung: PT. Citra Aditia Bakti.
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
TANGGAL PRAKTIKUM :
Hukum Proust
a. gram belerang + 5 gram a. Diperoleh campuran
serbuk besi pada cawan porselin, belerang dan serbuk besi.
diaduk hingga tercampur merata. b. Campuran tersebut meleleh.
b. Kemudian dipanaskan. c. 2,70 gram (serbuk besi yang
c. Setelah meleleh larutan tidak bereaksi)
diangkat dan diambil serbuk besi d. 4,30 gram (besi yang
dengan magnet. bereaksi)
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Berapa mol FeS yang terjadi pada percobaan di atas!
2. Berapa gram H2O yang diperoleh apabila 100 gram H2 dan 100 gram O2 diletuskan
hingga membentuk air dengan reaksi?
2H2 + O2 2H2O
Jawab :
1. Fe = 4,30 gram
S = 2,70 gram
BM = 87,8
Massa total = 7 gram
Mol Fe
Mol Fe = gram
BM
=7
87,8
= 0,079
2. Mol H2 = gram
BM
= 100
2
= 50 Mol
Mol O2 = gram
BB
= 100
32
2H2 + O2 2H2O
M = 50 ml 3,125 mol
R = 3,125 mol 3,125 mol 2/1 . 3,125 mol
S = 46,875 - 6,25
gram H2O = Mol x BM
= 6,25 x 1,8
= 112,5 gram
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT
N0 Nama dan Gambar Fungsi
Alat
1. Erlenmeyer untuk mengukur,
menyimpan, dan
mencampur cairan.
2. Sumbat karet Menutup peemukaan
mulut tabung reaksi
3. Tabung Reaksi Kecil sebagai tempat dimana
kita mereaksikan bahan
kimia dalam
laboratorium
4. Tabung Reaksi Untuk mencampur,
menampung, dan
memanaskan bahan
kimia dalam jumlah yang
kecil.
5. Magnet U Untuk mengdauk dan
menghomogenkan
larutan agar sama dan
merata
6. Lampu spiritus untuk memanaskan gelas
reaksi berisi larutan
untuk meningkatkan laju
reaksi kimia pada lauran
itu
7. Cawan Porselin untuk mereaksikan zat
dalam suhu tinggi,
mengabukan kertas
saring, menguraikan
endapan dalam
gravimetric sehingga
menjadi bentuk stabil