Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Maumere adalah ibu kota administratif Kabupaten Sikka, salah satu

wilayah di provinsi di NTT. Maumere ini dikenal juga dengan kota yang

kering dan panas serta merupakan kota terbesar kedua di Pulau Flores

Indonesia dan menjadi sentral bagi pulau tersebut. Kota ini terletak di pantai

utara pulau dan pelabuhan di bagian barat laut kota. Saat ini kota maumere

menjadi pusat pelabuhan, perdagangan, pariwisata dan pendidikan. Secara

umum, kepadatan penduduk kota maumere cukup tinggi dengan variasi

suku dan profesi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Sikka tahun 2021, penduduk Kabupaten ini berjumlah 321.953 jiwa (2020)

dengan kepadatan 186jiwa/km2. Maumere mempunyai kepadataan

penduduk yang cukup tinggi dengan sebagian besar masyarakatnya bermata

pencaharian sebagai petani. Mengapa bidang pertanian? Ini disebabkan oleh

faktor geografisnya. Kota ini masih banyak terdapat lahan kosong serta

tanah yang subur sehingga mayoritas masyarakat yang berada di wilayah ini

bermata pencaharian sebagai petani dengan beragam profesi. Salah satu

profesi yang cukup banyak diguluti adalah pedagang pisang. Pedagang

pisang ini banyak dijumpai hampir seluruh pasar di Maumere. Mereka

menjual berbagai jenis pisang seperti pisang barangan, pisang susu, pisang

kepok dan lain sebagainya. Pisang yang dijual diperoleh dari hasil panen
atau dari tangan penjual lain kemudian dijual kembali untuk mendapatkan

keuntungan (dari tangan kedua).

Pisang (Musaceaea sp) merupakan tanaman penghasil buah yang

banyak terdapat di provinsi NTT, khususnya kota Maumere. Buahnya

banyak disukai untuk dikonsumsi secara langsung karena rasanya yang

manis dan teksturnya yang lunak serta bergizi tinggi. Pisang kaya akan

vitamin dan serat serta Karbohidrat yang tinggi dapat menjadi buah tangan

dari kamu saat mengunjungi kerabat yang sedang sakit. Satu buah pisang

memiliki kira kira 100 kalori cocok untuk kamu yang menjalankan diet

sebagai pengganti nasi atau untuk kamu yang ingin menaikan berat badan,

maka dapat menjadi cemilan untuk menambah kalori harianmu. Pisang juga

dapat diolah terlebih dahulu menjadi sebuah produk konsumsi, seperti

digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak. Selain itu juga buah pisang dapat

diolah menjadi pisang molen, pisang goreng, selai pisang, dan lain

sebagainya.

Berbagai olahan makanan dari pisang banyak ditemukan di Maumere

dari makanan siap saji maupun yang belum siap saji, namun hal ini tidak

diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit pisang yang sangat banyak

jumlahnya tersebut. Fakta dilapangan didapatkan bahwa jumlah kulit pisang

lumayan banyak. Menurut bassc (2000), jumlah dari kulit pisang cukup

banyak, yaitu kira-kira 1/3 dari pisang yang belum dikupas. Kulit pisang

mewakili sekitar 40% dari total berat dari buah segar, maka apabila hal ini

tidak segera di atasi, limbah kulit pisang dapat merusak keindahan dan nilai
estetika lingkungan (Anhwange et al, 2008). Pada umumnya kulit pisang

belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik

saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan

kerbau. Dengan banyaknya kulit pisang yang ada, dikhawatirkan akan

muncul masalah dengan limbah pisang. Jika ada pengusaha pisang yang

mengolah sekitar 100 ton per hari, akan menghasilkan sekitar 5 sampai 7 ton

kulit pisang, tangkai pisang, daun pisang. Limbah pisang ini semakin lama,

akan semakin bertumpuk di tempat penyimpanan pisang atau dibuang bebas

di lingkungan. Limbah pisang yang tidak diurus bisa menyebabkan bau

yang sangat tidak enak (menyengat) sehingga dapat memunculkan berbagai

macam penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan akut, asma dan lain

sebagainya. Jika limbah pisang ini dibuang di bantaran sungai, akan

menyebabkan penumpukan sampah yang jika dibiarkan terus saat musim

hujan akan menyebabkan banjir. Selain itu dapat menimbulkan berbagai

penyakit dari mikobra pathogen yang berkembang di sungai tercemar yang

berdampak pada berkurangnya ketersediaan air bersih. Oleh karena itu perlu

dilakukan upaya pemanfaatan limbah kulit pisang tersebut sebagai cara

untuk meminimalisir penupukan sampah.

Salah satu cara pemanfaatan limbah kulit pisang adalah dengan

mengolahnya menjadi sebuah produk makanan. Kulit buah pisang dapat

dijadikan olahan kue Bolu yang bercita rasa lezat dan sangat menggoda.

Olahan Bolu kulit pisang yang terbilang unik menyuguhkan rasa nikmat

juga manfaat yang bagus bagi tubuh. Hal ini tentu menjadi sebuah peluang
bisnis baru yang sangat menjanjikan. Dengan bekerjasama lewat industri

rumah tangga yang membuat gorengan pisang, penyediaan bahan baku akan

lebih baik karena kulit pisang tidak dibuang ke tempat sampah. Pemanfaatan

kulit pisang selain dapat mengurangi limbah akan dapat meningkatkan nilai

ekonominya dan akan melengkapi penganekaragaman bahan pangan serta

mengembangkan penggunaan bahan pangan lokal untuk memasuki pasaran

global sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat

khususnya industri rumah tangga. Dengan demikian berarti sudah tidak ada

lagi bagian tanaman pisang yang tidak dimanfaatkan, dengan memanfaatkan

semua bagian tanaman pisang berarti semakin banyak alternatif pilihan

bahan makanan untuk dikonsumsi. Kegiatan pengolahan kulit pisang

menjadi aneka makanan kulit pisang ini diharapkan dapat mengatasi

permasalahan melimpahnya limbah kulit pisang menjadi makanan yang

banyak diminati masyarakat sehingga kulit pisang yang sebelumnya hanya

merupakan limbah saja dapat diolah menjadi bentuk makanan yang lebih

menarik dan dapat dikomsumsi oleh masyarakat luas.

Berdasarkan asumsi di atas, maka penulis memutuskan untuk

mengambil tugas akhir yang berjudul “PENGOLAHAN KULIT PISANG

MENJADI BOLU KULIT PISANG”, dalam usaha untuk meminimalisir

limbah kulit pisang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada di atas maka rumusan masalahnya

adalah

Bagaimana proses Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Bolu Kulit Pisang,

dalam Meminimalisir Limbah Kulit Pisang?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan yang diambil adalah;

Untuk mengetahui bagaiamana proses pengolahan kulit pisang menjadi

Bolu Kulit Pisang dalam meminimalisir Limbah Kulit Pisang

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan adalah;


1. Bagi Sekolah

Memberikan informasi kepada masyarakat sekolah

mengenai manfaat limbah kulit pisang bahwa kulit pisang

tersebut memiliki nilai jual yang baik yaitu dengan

mengelolahnya menjadi suatu produk cemilan yaitu Bolu Kulit

Pisang. Serta diharapkan juga dengan adanya pengolahan ini

kita semua mampu memperoleh ilmu-ilmu yang kiranya bisa

berguna dalam menambah wawasan kewiraswastaan.

2. Bagi Masyarakat

 Menambah sumber gizi baru bagi masyarakat melalui

komsumsi kerupuk kulit pisang yang kaya vitamin B6 dan

serotin yang berfungsi menyeimbangkan mood.


 Terciptanya inovasi produk makanan yang bermanfaat

bagi masyarakat.

 Menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang

pengolahan limbah kulit pisang yang kaya manfaat.

 Meningkatkan peluang usaha yang bergerak disektar

ekonomi dan dapat Mengurangi sampah.

3. Bagi Penulis

Dengan mengolah kulit pisang menjadi sebuh produk,

penulis mengharapkan dapat mengurangi limbah kulit pisang,

serta mengembangkan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan

kulit pisang sebagai bahan pembuatan produk makanan ringan.


BAB II

ISI LAPORAN

2.1 Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Bolu Kulit Pisang

Kulit pisang merupakan limbah buangan dari buah pisang yang

apabila tidak diurus akan memberikan dampak bagi semua makhluk hidup.

Salah satu dampak nyata yang terjadi adalah pencemaran lingkungan akibat

dari pembuangan bebas di lingkungan. Munculnya berbagai penyakit dan

merusak keindahan lingkungan merupakan dampak dari tidak terurusnya

limbah kulit pisang. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah

dengan memanfaatkan kembali kulit pisang tersebut.

Pemanfaatan yang kami lakukan disini adalah mengolahnya menjadi

sebuah produk makanan yang bergizi. Kulit pisang yang semulanya dibuang

saja kini dapat menjadi salah satu makanan yang berguna bagi tubuh. Salah

satu Manfaat kulit pisang yang dapat dikonsumsi masyarakat adalah dalam

bentuk Bolu kulit pisang. Kulit pisang dapat diolah menjadi Bolu kulit

pisang yang memiliki kandungan kalsium, protein dan karbohidrat tinggi.

Pengolahan makanan ini juga bertujuan agar mencukupi kebutuhan

hidup dari hasil jualan bagi masyarakat yang kurang mampu. Untuk

produksi dalam jumlah besar kedepannya maka akan dibutuhkan pekerja


pekerja baru. Maka dengan demikian akan memunculkan lapangan

pekerjaan. Munculnya lapangan pekerjaan secara tidak langsung akan

mengurangi pengangguran di Indonesia.

2.1.1 Limbah Kulit Pisang di Sikka

Menurut Suyanti dan Ahmad Supriyadi (2008), produksi buah

pisang dari tahun ketahunnya akan terus meningkat. Maka jika

produksi pisang meningkat jumlah limbah kulit pisang pun akan ikut

meningkat. Menurut Badan Pusat Statistik NTT (2018, 2019, 2020),

produksi pisang di Sikka dari tahun 2018 hingga 2020 mengalami

peningkatan drastis. Adapun jumlah produksi pisang dari tahun 2018

hingga 2020 di Kabupaten Sikka adalah sebagai berikut;

Table 2.1 Jumlah produksi pisang di Sikka tahun 2018-2020

Jumlah Produksi
Tahun
(Kuintal)
2018 152.706

2019 456.244

2020 823.132

Sumber: Badan Pusat Statistik NTT


Jika dari 1 kg pisang menghasilkan kurang lebih 475 gram kulit

pisang, dari produksi buah pisang pada tahun 2018 sebanyak 152.706

kuintal, maka jumlah kulit pisang yang dihasilkan kurang lebih

sebanyak 72.535.350 kuintal, pada tahun 2019 produksi pisang

sebanyak 456.244 kuintal, maka jumlah kulit pisang yang dihasilkan

kurang lebih sebanyak 216.715.900 kuintal, sedangkan pada tahun

2020 produksi pisang mencapai 832.132 kuintal, maka jumlah kulit

pisang yang dihasilkan kurang lebih sebanyak 395.262.700 kuintal.

Kulit pisang yang dihasilkan hampir setengah dari produksi buah

pisang. Dari jumlah tersebut akan disayang jika hanya dibuang begitu

saja tanpa banyak masyarakat yang memanfaatkannya. Dengan

memanfaatkan sebagian kulit pisang, akan membantu mengurangi

menumpuknya limbah kulit pisang.

2.1.2 Kendala

Kendala yang membuat kulit pisang semakin banyak dan menumpuk

di tempat pembuangan sampah, menurut Ana Khawarizna Maulida

(2015) yaitu, sebagai berikut:

 Ketidaktahuan masyarakat, kurangnya informasi yang

diketahui masyarakat tentang pemanfaatan kulit pisang.

 Kurang praktis, sebagian dari pengolah buah pisang atau yang

mengkonsumsi, beranggapan jika pemanfaatan kulit pisang

kurang praktis dan memilih mengolah produk yang sudah siap

pakai seperti buah pisang.


 Rasa malas, membuat sebagian pengolah dan yang

mengkonsumsi buah pisang merasa malas untuk mengolah

kulit pisang.

 Bau kurang sedap, kulit pisang yang termasuk limbah organik,

jika kulit pisang disimpan terlalu lama akan membusuk, maka

bisa menimbulkan bau yang kurang sedap.

 Kurangnya waktu luang, sebagian pengolah atau yang

mengkonsumsi tertarik dengan pemanfaatan kulit pisang, tetapi

kesibukan mengolah buah pisang, membuat kurangnya waktu

luang untuk memanfaatkannya.

2.1.3 Dampak

Adapun dampak yang ditimbulkan dari kulit pisang jika

dibiarkan dan tidak dikelola menurut Ana Khawarizna Maulida

(2015), yaitu berupa pencemaran lingkungan, seperti jika limbah kulit

pisang yang menumpuk bercampur dengan sampah lain yang

mengandung banyak bahan kimia, kemudian tertimbun tanah atau

terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah, maka zat dari sampah

dan kulit pisang yang tercampur akan menyebabkan pencemaran pada

tanah. Kemudian jika kulit pisang yang dibiarkan menumpuk banyak,

lama kelamaan akan membusuk dan menimbulkan bau yag kurang

sedap.
2.1.4 Pengolahan Limbah Kulit Pisang

Tidak semua kulit pisang dapat diolah, hanya kulit pisang yang

masih dalam keadaan segar, dalam artian kulit pisang yang baru saja

dikupas dari buahnya, karena jika kulit pisang sudah dikupas dari

buahnya dan kulit itu didiamkan akan cepat membusuk. Untuk

pemilihan kulit pisang yang akan diolah adalah kulit pisang yang

memiliki tekstur yang lebih tebal, serta kulit pisang yang dipilih

adalah kulit pisang dengan kondisi baik dan belum banyak

menghitam, serta pisang yang masih hijau atau kekuningan dalam

artian pisang tidak terlalu matang.

Kulit pisang bisa didapatkan dari para pengolah buah pisang.

Untuk batas waktu penyimpanan kulit pisang yang digunakan

diharapkan tidak telalu lama disimpan, diusahakan setelah pisang

dikupas, kulitnya agar langsung diolah, karena kulit pisang akan

menghitam, serta memiliki tekstur yang lembek dan akan membusuk.

Jika hendak menyimpan kulit pisang bisa dengan cara direndam

dengan air garam dan kapur sirih kurang lebih selama 2 jam,

kemudian mengukus kulit pisang tersebut selama 15 sampai 20 menit

atau hingga tekstur kulit pisang menjadi empuk, setelah itu tiriskan

tunggu hingga dingin, kemudian blender hingga halus, maka kulit

pisang dapat disimpan dikulkas dan akan bertahan sekitar 3 minggu.

Dalam proses pembuatan setiap olahan dari kulit pisang, sama

seperti pembuatan olahan makanan biasanya, hanya saja penambahan


kulit pisang menggantikan atau mengurangi salah satu bahan baku

dari olahan. Contohnya, penambahan kulit pisang pada adonan keripik

dapat mengurangi pemakaian tepung terigu. Umumnya pengolahan

kulit pisang menggunakan alat-alat dapur dan bahan-bahan yang biasa

dipakai sehari-hari.

2.2 Proses Produksi

Menurut Gitosudarmo (2002:23), proses produksi merupakan interaksi

antara bahan dasar, bahan bahan pembantu, tenaga kerja dan mesin mesin

serta alat alat perlengkapan yang digunakan.

2.2.1 Lokasi

Kegiatan dilakukan di Desa Nele Wutung, Kecamatan Nelle, Rumah

Ibu Maria Nona Yanti.

2.2.2 Waktu

Kegiatan dilakukan pada Sabtu, 26 February 2022

2.2.3 Populasi dan Sampel

Populasi pengolahannya adalah seluruh kulit buah pisang. Sedangkan

sampel pengolahannya adalah kulit buah pisang barangan sebanyak 7

buah.

2.2.4 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen penelitian ini

adalah sebagai berikut:


2.2.4.1 Alat

Alat yang digunakan pada proses pembuatan kerupuk kulit

pisang:

Tabel 2.1 Alat

No Nama Alat Jumlah

1 Pisau 1 set

2 Papan iris 1 set

3 Wadah tahan panas 1 buah

4 Pengukus 1 set

5 Blender 1 set

6 Mixer 1 set

7 Mangkok 2 buah

8 Saringan 1 set

9 Cup kue Seperluhnya

10 Cetakan cup kue 1 set

11 Oven 1 set

2.2.4.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada proses pembuatan Bolu Kulit

Pisang

Tabel 2.2 Bahan

No Nama Bahan Jumlah

1 Kulit pisang 4 buah

2 Telur 1 butir

3 Gula pasir 3 sdm

4 Gula aren 5 sdm

5 Vanilla bubuk 1sdt

6 Margarine 6 sdm

7 Tepung terigu 12 sdm

8 Baking soda ½ sdt

9 Baking powder 1 sdt

10 Susu bubuk 2 sdm

11 Choco chips Seperluhnya

2.2.5 Proses Pembuatan


Proses pembuatan Bolu Kulit Pisang yaitu:

1. Cuci bersih kulit pisang, potong dan buang bagian ujung

hitamnya

2. Potong kecil kecil kulit pisang

3. Pindahkan ke wadah tahan panas dan kukus selama 15

menit

4. Angkat dan biarkan dingin, setelah itu blender kulit pisang

tanpa menggunakan air, lalu sisihkan

5. Siapkan wadah, masukan telur, gula pasir, gula aren,

vanilla dan aduk hingga tercampur rata lalu masukan kulit

pisang halus dan margarine lalu campurkan hingga rata,

sisihkan

6. Siapkan wadah dan saringan, masukan tepung terigu,

baking soda, baking powder, susu bubuk ke dalam

saringan lalu ayak

7. Campurkan adonan kulit pisang tadi dengan hasil ayakan

lalu aduk rata (jangan mengduk terlalu lama agar kue tidak

bantat)

8. Siapkan cetakan dan cup kue lalu masukan adonan (jika

tidak memiliki cetakan bisa menggunakan cup kue yang

saling menumpuk agar tidak meluber ketika dipanggang

9. Oven suhu 190 derajat selama menit


2.2.6 Hasil

Setelah melakukan penelitian, didapatkan hasil Bolu kulit pisang

sebagai berikut:

2.2.6.1 Bentuk Bolu Kulit Pisang

Bolu kulit pisang ini memiliki bentuk bundar

2.2.6.2 Rasa Bolu Kulit Pisang

Rasa Bolu kulit pisang ini tidak jauh berbeda dari olahan Bolu

lainnya. Rasanya gurih, manis dan renyah serta tidak terasa

pahit atau sepat.

2.2.6.3 Tekstur Bolu Kulit Pisang

Bolu kulit pisang ini memiliki tekstur yang lebih berserat

2.2.6.4 Warna Bolu Kulit Pisang

Warna yang dihasilkan adalah warna coklat keemasan pada

bagian luar dan abu-abu pada bagian dalam.

2.2.6.5 Tampilan Bolu Kulit Pisang

Tampilan menarik tetapi warnanya gelap

2.2.6.6 Bau Bolu Kulit Pisang

Memiliki bau khas kulit pisang.

2.2.6.7 Kandungan Bolu Kulit Pisang


Bolu kulit pisang ini tidak mengandung bahan-bahan kimia

berbahaya seperti zat pengawet, pewarna sintesis, pemanis

buatan, dan sebagainya sehingga kandungan gizinya terjamin

dan tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh

2.2.6.8 Ketahanan Bolu Kulit Pisang

Lama waktu penyimpanan bolu kulit pisang ini adalah 3 hari di

lemari es

2.3 Poster Kegiatan / Deskripsi Kegiatan

Dalam pengolahan ini terdapat beberapa tahap kegiatan yang kami lakukan.

Adapun tahapan tersebut dibuat dalam bentuk jurnal sebagai berikut;

2.3.1 Jurnal Refleksi & Pengusulan Proyek

Jurnal ini diterima pada hari Senin 24 Januari 2022, setelah itu

diajukan dan mendapat 3 kali revisi.

YAYASAN PERSEKOLAHAN UMAT KATOLIK (SANPUKAT)


SMA SWASTA KATOLIKST. JOHN PAUL II MAUMERE
NSS:302240807006-NPSN: 50302314 TERKAREDITASI ”A”
Jalan Anggrek Nomor 10.Kel. Kabor – Kec. Alok – Kab.Sikka
KodePos 86112 Telp/Fax. (0382) 21668 Maumere – Flores – NTT
Website : www.saintjohnpaul2mof.sch.id
E-mail : johnpaul2_mof@yahoo.com

FORMAT 1

JURNAL REFLEKSI & PENGUSULAN PROYEK


Hal apa saja yang menjadi masalah dilingkungan sekitarmu
Lingkungan sekitar tempat tinggal kami banyak terdapat kulit pisang yang
berasal dari pembuangan limbah hasil rumanh tangga. Hal tersebut dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap, menguarangi
keindahan lingkungan dan menjadi sumber penyakit. Masyarakat biasanya
hanya memanfaatkan isi buah pisang, sedangkan kulitnya langsung dibuang.
Sebenarnya kulit pisang tersebut bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang
berguna dan memiliki nilai jual tinggi

Kira- kira apa yang bisa kamu lakukan

Mengolahnya menjadi sebuah makanan

Bagaimana kamu melakukannya

Mewawancarai langsung narasumber dan mencari referensi dari internet

Judul Proyek yang diusulkan untuk mengatasi masalah tersebut

Pengolahan Kulit Pisang Menjadi Bolu Kulit Pisang

Anda mungkin juga menyukai