Okra (Abelmoschus esculentus) merupakan tanaman sayuran yang tumbuh di daerah tropis dan bagian sub-tropis di dunia. Di Indonesia khususnya di Riau Daerah Tembilahan tanaman ini belum begitu dikenal atau masih langka, dan masyarakat hanya mengetahui pengelohan okra sebagai sayur. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun kacang lendir. Tanaman ini sudah dibudidayakan sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan India. India menempati urutan pertama di dunia dengan 3,5 juta ton (70% dari total produksi dunia) dari okra dihasilkan dari lebih dari 0.350.000 ha lahan (Frank, 2009). Buah okra mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya serat, antioksidan dan vitamin C. Oleh karena itu buah okra banyak dikonsumsi baik sebagai sayur maupun sebagai obat karena buah okra dapat memberi manfaat positif bagi tubuh dalam menjaga kesehatan. Buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra tersimpan. Komposisi okra buah per 100 g mengandung air 81,50 g, energi 235.00 kJ (56.00 kkal), protein 4,40 g, lemak 0,60 g, karbohidrat 11.30 g, serat 2,10 g, Ca 532,00 mg, P 70,00 mg, Fe 0.70 mg, asam askorbat 59.00 mg, betakaroten 385.00 mg, thiamin 0,25 mg, riboflavin 2,80 mg, niacin 0,20 mg (Benchasri, 2012). Buah okra (Abelmoschus esculentus L) atau dikenal dengan kacang lendir merupakan tanaman tropis yang lazim dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran dan pelengkap lalapan. Kurang dikenalnya okra ini dikarenakan banyak yang belum mengetahui kandungan dan kegunaannya. Lendir yang terdapat pada okra memiliki kandungan serat yang cukup dan memiliki potensi sebagai penstabil, pengental dan pengikat. Oleh karena itu, perlunya alternatif penstabil lain yang dapat digunakan selain menggunakan bahan kimia dalam pembuatan es krim yaitu buah okra (Anonim, 2014). Terdapat permasalahan yang sering timbul pada pembuatan es krim yaitu kecepatan meleleh yang relatif cepat akibat kurangnya lemak yang berasal dari susu. Oleh karena itu, perlu adanya usaha untuk mencapai kondisi kecepatan leleh yang sesuai dengan kualitas es krim dengan penambahan stabilizer. Stabilizer berfungsi sebagai pengemulsi yaitu pengikatan globula yang berasal dari molekul lemak, air dan udara. Maka, lender dari okra dapat menjadi pengganti dari stabilizer yang digunakan dalam pembuatan es krim. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari PKM ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana cara memanfaatkan lendir okra sebagai pengganti bahan pengikat dalam pembuatan es krim. b. Bagaimana cara memperkenalkan, mengembangkan dan menyebarluaskan tanaman okra ke khalayak umum dengan menunjukan khasiatnya melalui produk es krim okra. c. Bagaimana cara membuka peluang usaha baru yang sekaligus membantu mengatasi permasalahan ekonomi, permasalahan kesehatan bagi masyarakat agar bias mengkonsumsi es krim yang sehat tanpa bahan kimia. d. Bagaimana cara meningkatkan pengolahan dari tanaman okra untuk memenuhi kepentingan kebutuhan pasar. 1.3 Luaran Kegiatan Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan pemberdayaan tanaman okra yang tidak termanfaatkan sebagai ladang usaha yang menjanjikan kedepannya. Selain itu juga menghasilkan produk es krim. 1.4 Manfaat Kegiatan Adapun manfaat dari PKM ini adalah sebagai berikut: a. Aspek sosial: diharapakan dapat memberikan informasi mengenai tanaman okra memiliki banyak khasiat lendir okra yang belum banyak diketahui masyarakat. b. Aspek kesehatan: diharapkan dapat menjadi produk kesehatan sebagai es krim yang dapat dikonsumsi berbagai kalangan dengan bahan yang alami dan dapat meningkatkan kesehatan. c. Aspek perekonomian: diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, membuka lapangan pekerjaan, mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu juga dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dan dapat menjadi ladang usaha bagi mahasiswa itu sendiri. BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Tanaman okra terdapat di Riau Daerah Tembilahan, pohon ini dapat ditanam pada tanah yang berpasir hingga tanah liat serta mengandung banyak bahan organik. Mengingat pohon ini memiliki batang berwarna hijau kemerahan dan memiliki sedikit percabangan. Batang tumbuh sampai dengan 1-2 meter, batang tanaman okra memiliki bulu halus pada permukaannya. Sementara itu bagian daun tanaman okra berukuran lebar dan berbentuk seperti lima jari dengan pertulangan daun menyirip memiliki ukuran 10- 25 cm. Pada bagian bunga memiliki bentuk seperti terompet dan berwarna kekuningan mempunyai putik dan benang sari dalam 1 bunga. Pada bagian buah mempunyai bentuk silindris memanjang dan berongga, buahnya berwarna seperti hijau muda, hijau tua dan hijau kekuningan. 2.2 Potensi Sumber Daya Dan Peluang Pasar Sumber daya utama atau pokok dari usaha es krim okra ini adalah lendir pada tanaman okra. Produksi awal, sumber daya yang dipakai adalah ketersediaan tanaman tersebut di lingkungan sekitar Riau Daerah Tembilahan. Namun, untuk tahapan-tahapan produksi selanjutnya, akan dicari supply atau pemasukan bahan dari lingkungan luar, menimbang permintaan pasar yang akan diterima melebihi jumlah ketersedian bahan tersebut di Daerah Tembilahan. Potensi ketersedian bahan di alam cukup melimpah, hanya saja belum banyak orang yang menyadari ketersediaan tanaman ini. Dengan pengangkatan tanaman okra menjadi produk kewirausahan, akan menjadikan tanaman okra lebih tersosialisasikan kepada masyarakat. Tersosialisasikannya tanaman okra sebagai tanaman yang memiliki lendir dengan gizi yang cukup tinggi yaitu pada setiap 100 g buah muda okra mengandung 33 kalori, 7 g karbohidrat, 81 mg kalsium dan 3,2 g serat ini akan menimbulkan inovasi-inovasi berwirausaha yang lebih kedepannya. Es krim mengandung kalsium, fosfor, lemak, protein, vitamin dan mineral. Susu yang terkandung dalam es krim mengandung nutrisi berupa vitamin A, D, K dan B12. Hal tersebut yang membuat es krim disukai oleh konsumen dari anak-anak sampai dewasa, sebagai produk es krim okra memiliki prospek usaha yang menjamin, karena pada era sekarang masyarakat Indonesia sedang giatnya meningkatkan gaya hidup sehat. Ditambah lagi dengan tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap produk baru di pasaran. Hal ini dipercaya bahwa produk es krim okra ini akan menjadi ladang kewirausahaan yang menjamin serta dapat diterima oleh berbagai golongan masyarakat serta memiliki peluang pasar yang cukup tinggi. Produk ini ditawarkan dengan strategi penjualan harga yang mudah dijangkau. Promosi dilakukan dengan pemberian informasi secara langsung dan pemberian informasi secara tidak langsung yaitu melaui media sosial kepada khalayak umum sehingga mereka akan lebih tertarik dengan produk ini. Analisis Strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman) disampaikan pada gambar berikut:
S (Strength) W (weakness) O (opportunity) T (threat)
1. Es krim okra 1. Produk baru 1. Dikarenakan 1. Banyaknya mengandung gizi sehingga belum tingginya minat pesaing dengan yang cukup tinggi. dikenal. masyarakat inovasi-inovasi Indonesia untuk 2. Komposisi es krim masyarakat luas baru. hidup sehat okra mengandung 2. Belum luasnya 2. Dikarenakan 2. Minimnya bahan yang alami. dukungan belum banyak keterbatasan 3. Harga es krim okra pemasaran. yang mengetahui tersedianya terjangkau. 3. Tanaman okra khasiat tanaman tanaman okra. sulit di temukan okra 4. Rasa es krim okra yang baru dan unik dibeberapa daerah. sehingga masyarakat lebih tertarik untuk mencoba . Tabel 2.1 SWOT
2.3 Analisis Ekonomi Usaha
Adapun analisis ekonomi usaha untuk produk es krim okra ini, yaitu: a. Analisis Biaya Biaya operasional yang digunakan untuk pembuatan akan dijelaskan pada tabel berikut ini: No Jenis biaya Rincian harga 1 Biaya perlengkapan Rp 2 Biaya bahan pembuatan produk Rp 3 Biaya mobilitas Rp Total Tabel 2.2 analisis biaya b. Analisis hasil penjualan
c. Analisis keuntungan
2.4 Kelayakan Usaha
BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1 Teknik Pekerjaan 3.2 Tahapan Pekerjaan BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya 4.2 Jadwal Kegiatan DAFTAR PUSTAKA