Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Okra (Abelmoschus esculentus) merupakan tanaman sayuran yang tumbuh di daerah
tropis dan bagian sub-tropis di dunia. Di Indonesia khususnya di Riau Daerah Tembilahan
tanaman ini belum begitu dikenal atau masih langka, dan masyarakat hanya mengetahui
pengelohan okra sebagai sayur. Di beberapa tempat Okra di kenal dengan nama berbeda
ada yang menyebutnya Okura, kacang bendi ataupun kacang lendir. Tanaman ini sudah
dibudidayakan sangat populer di negara-negara Asia seperti Jepang, Malaysia, Cina dan
India. India menempati urutan pertama di dunia dengan 3,5 juta ton (70% dari total
produksi dunia) dari okra dihasilkan dari lebih dari 0.350.000 ha lahan (Frank, 2009).
Buah okra mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya serat, antioksidan dan
vitamin C. Oleh karena itu buah okra banyak dikonsumsi baik sebagai sayur maupun
sebagai obat karena buah okra dapat memberi manfaat positif bagi tubuh dalam menjaga
kesehatan. Buah okra tergolong buah yang mengeluarkan lendir karena mengandung
musilane. Padahal dalam lendir itulah sebagian besar manfaat dan khasiat buah okra
tersimpan. Komposisi okra buah per 100 g mengandung air 81,50 g, energi 235.00 kJ
(56.00 kkal), protein 4,40 g, lemak 0,60 g, karbohidrat 11.30 g, serat 2,10 g, Ca 532,00
mg, P 70,00 mg, Fe 0.70 mg, asam askorbat 59.00 mg, betakaroten 385.00 mg, thiamin
0,25 mg, riboflavin 2,80 mg, niacin 0,20 mg (Benchasri, 2012).
Buah okra (Abelmoschus esculentus L) atau dikenal dengan kacang lendir
merupakan tanaman tropis yang lazim dikonsumsi masyarakat sebagai sayuran dan
pelengkap lalapan. Kurang dikenalnya okra ini dikarenakan banyak yang belum
mengetahui kandungan dan kegunaannya. Lendir yang terdapat pada okra memiliki
kandungan serat yang cukup dan memiliki potensi sebagai penstabil, pengental dan
pengikat. Oleh karena itu, perlunya alternatif penstabil lain yang dapat digunakan selain
menggunakan bahan kimia dalam pembuatan es krim yaitu buah okra (Anonim, 2014).
Terdapat permasalahan yang sering timbul pada pembuatan es krim yaitu kecepatan
meleleh yang relatif cepat akibat kurangnya lemak yang berasal dari susu. Oleh karena
itu, perlu adanya usaha untuk mencapai kondisi kecepatan leleh yang sesuai dengan
kualitas es krim dengan penambahan stabilizer. Stabilizer berfungsi sebagai pengemulsi
yaitu pengikatan globula yang berasal dari molekul lemak, air dan udara. Maka, lender
dari okra dapat menjadi pengganti dari stabilizer yang digunakan dalam pembuatan es
krim.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari PKM ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara memanfaatkan lendir okra sebagai pengganti bahan pengikat dalam
pembuatan es krim.
b. Bagaimana cara memperkenalkan, mengembangkan dan menyebarluaskan tanaman
okra ke khalayak umum dengan menunjukan khasiatnya melalui produk es krim okra.
c. Bagaimana cara membuka peluang usaha baru yang sekaligus membantu mengatasi
permasalahan ekonomi, permasalahan kesehatan bagi masyarakat agar bias
mengkonsumsi es krim yang sehat tanpa bahan kimia.
d. Bagaimana cara meningkatkan pengolahan dari tanaman okra untuk memenuhi
kepentingan kebutuhan pasar.
1.3 Luaran Kegiatan
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah peningkatan pemberdayaan
tanaman okra yang tidak termanfaatkan sebagai ladang usaha yang menjanjikan
kedepannya. Selain itu juga menghasilkan produk es krim.
1.4 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari PKM ini adalah sebagai berikut:
a. Aspek sosial: diharapakan dapat memberikan informasi mengenai tanaman okra
memiliki banyak khasiat lendir okra yang belum banyak diketahui masyarakat.
b. Aspek kesehatan: diharapkan dapat menjadi produk kesehatan sebagai es krim yang
dapat dikonsumsi berbagai kalangan dengan bahan yang alami dan dapat
meningkatkan kesehatan.
c. Aspek perekonomian: diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,
membuka lapangan pekerjaan, mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu juga
dapat meningkatkan kreatifitas mahasiswa dan dapat menjadi ladang usaha bagi
mahasiswa itu sendiri.
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


Tanaman okra terdapat di Riau Daerah Tembilahan, pohon ini dapat ditanam pada
tanah yang berpasir hingga tanah liat serta mengandung banyak bahan organik.
Mengingat pohon ini memiliki batang berwarna hijau kemerahan dan memiliki sedikit
percabangan. Batang tumbuh sampai dengan 1-2 meter, batang tanaman okra memiliki
bulu halus pada permukaannya. Sementara itu bagian daun tanaman okra berukuran lebar
dan berbentuk seperti lima jari dengan pertulangan daun menyirip memiliki ukuran 10-
25 cm. Pada bagian bunga memiliki bentuk seperti terompet dan berwarna kekuningan
mempunyai putik dan benang sari dalam 1 bunga. Pada bagian buah mempunyai bentuk
silindris memanjang dan berongga, buahnya berwarna seperti hijau muda, hijau tua dan
hijau kekuningan.
2.2 Potensi Sumber Daya Dan Peluang Pasar
Sumber daya utama atau pokok dari usaha es krim okra ini adalah lendir pada
tanaman okra. Produksi awal, sumber daya yang dipakai adalah ketersediaan tanaman
tersebut di lingkungan sekitar Riau Daerah Tembilahan. Namun, untuk tahapan-tahapan
produksi selanjutnya, akan dicari supply atau pemasukan bahan dari lingkungan luar,
menimbang permintaan pasar yang akan diterima melebihi jumlah ketersedian bahan
tersebut di Daerah Tembilahan. Potensi ketersedian bahan di alam cukup melimpah,
hanya saja belum banyak orang yang menyadari ketersediaan tanaman ini. Dengan
pengangkatan tanaman okra menjadi produk kewirausahan, akan menjadikan tanaman
okra lebih tersosialisasikan kepada masyarakat. Tersosialisasikannya tanaman okra
sebagai tanaman yang memiliki lendir dengan gizi yang cukup tinggi yaitu pada setiap
100 g buah muda okra mengandung 33 kalori, 7 g karbohidrat, 81 mg kalsium dan 3,2 g
serat ini akan menimbulkan inovasi-inovasi berwirausaha yang lebih kedepannya.
Es krim mengandung kalsium, fosfor, lemak, protein, vitamin dan mineral. Susu
yang terkandung dalam es krim mengandung nutrisi berupa vitamin A, D, K dan B12.
Hal tersebut yang membuat es krim disukai oleh konsumen dari anak-anak sampai
dewasa, sebagai produk es krim okra memiliki prospek usaha yang menjamin, karena
pada era sekarang masyarakat Indonesia sedang giatnya meningkatkan gaya hidup sehat.
Ditambah lagi dengan tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap produk baru di
pasaran. Hal ini dipercaya bahwa produk es krim okra ini akan menjadi ladang
kewirausahaan yang menjamin serta dapat diterima oleh berbagai golongan masyarakat
serta memiliki peluang pasar yang cukup tinggi.
Produk ini ditawarkan dengan strategi penjualan harga yang mudah dijangkau.
Promosi dilakukan dengan pemberian informasi secara langsung dan pemberian
informasi secara tidak langsung yaitu melaui media sosial kepada khalayak umum
sehingga mereka akan lebih tertarik dengan produk ini. Analisis Strength (kekuatan),
weakness (kelemahan), opportunity (kesempatan), dan threat (ancaman) disampaikan
pada gambar berikut:

S (Strength) W (weakness) O (opportunity) T (threat)


1. Es krim okra 1. Produk baru 1. Dikarenakan 1. Banyaknya
mengandung gizi sehingga belum tingginya minat pesaing dengan
yang cukup tinggi. dikenal. masyarakat inovasi-inovasi
Indonesia untuk
2. Komposisi es krim masyarakat luas baru.
hidup sehat
okra mengandung 2. Belum luasnya 2. Dikarenakan 2. Minimnya
bahan yang alami. dukungan belum banyak keterbatasan
3. Harga es krim okra pemasaran. yang mengetahui tersedianya
terjangkau. 3. Tanaman okra khasiat tanaman tanaman okra.
sulit di temukan okra
4. Rasa es krim okra
yang baru dan unik dibeberapa
daerah.
sehingga masyarakat
lebih tertarik untuk
mencoba .
Tabel 2.1 SWOT

2.3 Analisis Ekonomi Usaha


Adapun analisis ekonomi usaha untuk produk es krim okra ini, yaitu:
a. Analisis Biaya
Biaya operasional yang digunakan untuk pembuatan akan dijelaskan pada tabel
berikut ini:
No Jenis biaya Rincian harga
1 Biaya perlengkapan Rp
2 Biaya bahan pembuatan produk Rp
3 Biaya mobilitas Rp
Total
Tabel 2.2 analisis biaya
b. Analisis hasil penjualan

c. Analisis keuntungan

2.4 Kelayakan Usaha


BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknik Pekerjaan
3.2 Tahapan Pekerjaan
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai