Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No.

1 April 2019

SUBSTITUSI UBI DENGAN LABU KUNING PADA


PEMBUATAN KUE TALAM UBI
Pramudito1.Chaerul Salim2
1
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. pramudito@stptrisakti.ac.id
2
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. chaerulsalim@stptrisakti.ac.id

ABSTRAK

Buah labu kuning adalah salah satu tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Yang
penanamannya tidak sulit, baik pembibitannya, maupun perawatannya, hasilnya cukup
memberikan nilai ekonomis untuk Masyarakat. Tanaman ini dapat ditanam di lahan
pertanian, halaman rumah atau tanah pekarangan yang kosong dapat kita manfaatkan. Talam
ubi merupakan produk kue tradisional yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, tepung
tapioka, gula pasir dan santan. Talam ubi memiliki karakteristik manis dan kenyal. Talam ubi
termasuk jenis kue basah yang tidak memerlukan pengembangan dalam proses
pembuatannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah substitusi labu kuning
kepada pembuatan kue talam sudah memenuhi selera dan uji kesukaan kepada responden.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dimana peneliti sebelumnya
telah melakukan perocabaan berkali-kali dengan beberapa responden yang berbeda-beda,

Kata kunci : substitusi, labu kuning, kue talam.

ABSTRACT

Pumpkin fruit is one of the many crops grown in Indonesia. The cultivation occurring is not
difficult, either nursery , or treatment, the results provide enough economic value to the
community. This plant can be grown on agricultural land, the home page or land an empty
yard we can take advantage of..Talam ubi is a product of a traditional cake made from rice
flour, tapioca flour, granulated sugar and coconut milk. Talam ubi has a characteristic sweet
and chewy. Talam sweet including the type of cake that does not require development in the
manufacturing process. If the with replace or modify one of the raw materials will affect the
quality of food products, both in terms of taste, texture, color. The purpose of the research
was to find out whether the substitution pumpkin cake-making to meet the tastes of talam and
test a fondness to the respondents.The method of this research uses experimental approach in
which researchers previously have done perocabaan many times with several different
respondens.

Key words : substitution, yeloow, pumpkin. .

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 92
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

PENDAHULUAN 1. Mengetahui labu kuning dapat digunakan


dalam pembuatan kue talam.
Buah labu kuning adalah salah satu tanaman 2. Mengetahui daya terima masyarakat dari
yang banyak tumbuh di Indonesia. Yang segi rasa, warna dan tekstur dalam
penanamannya tidak sulit, baik pembibitannya, pembuatan kue talam dengan menggunakan
maupun perawatannya, hasilnya cukup labu kuning.
memberikan nilai ekonomis untuk Masyarakat. 3. Mengetahui perbedaan dari segi rasa, warna
Tanaman ini dapat ditanam di lahan pertanian, dan tekstur pada pembuatan kue talam
halaman rumah atau tanah pekarangan yang dengan menggunakan labu kuning.
kosong dapat kita manfaatkan. Tanaman ini
dapat ditanam di daerah Tropis maupun KAJIAN LITERATUR
Subtropis
Kue Talam
Rendahnya minat masyarakat untuk mengolah Kue talam adalah salah satu kue tradisional khas
dan mengkonsumsi labu kuning, membuat labu Indonesia yang mudah ditemukan di mana-mana
kuning banyak di abaikan oleh masyarakat. di semua daerah di Indonesia. Di bulan puasa,
Waluh/Labu kuning juga sarat gizi, memiliki kue talam merupakan salah satu menu buka
kandungan serat, vitamin, dan karbohidrat puasa yang cukup populer, kue ini terbuat dari
yang tinggi. Labu kuning sangat baik berbagai macam tepung olahan. Diataranya
dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua, tepung beras dan tepung sagu, tepung beras
karena kandungan gizi yang terdapat berperan untuk memberikan bentuk dari kue
didalamnya baik untuk kesehatan tubuh. Pada talam tersebut. Sedangkan tepung sagu berperan
anak-anak dapat digunakan untuk menambah untuk membuat kue talam menjadi lebih kenyal.
nafsu makan dan sebagai obat cacingan. Selain tepung beras dan tepung sagu, salah satu
bahan utama dalam pembuatan kue talam adalah
Talam ubi merupakan produk kue tradisional santan. (Nurdin, 2012).
yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, Kue talam ubi memiliki warna yang menarik
tepung tapioka, gula pasir dan santan. Talam ubi yakni paduan putih di atas serta kuning tua di
memiliki karakteristik manis dan kenyal. Talam bagian bawahnya. Rasanya yang manis dan
ubi termasuk jenis kue basah yang tidak teksturnya yang lembut membuat kue ini
memerlukan pengembangan dalam proses digemari masyarakat. Inilah kue talam ubi,
pembuatannya. Apabila dengan mengganti atau kudapan tradisional yang menjadi salah satu
mengubah salah satu bahan baku produk jajanan pasar.Kue khas Betawi ini memiliki
makanan akan berpengaruh kualitasnya, baik dari beberapa macam jenis yang telah dikenal
segi rasa, tekstur, warna. masyarakat seperti kue talam hijau, talam ubi,
talam kentang dan juga talam ebi. Kue talam
Seiring dengan perkembangan zaman yang yang sudah populer sejak zaman dahulu ini
semakin maju saat ini dan teknologi yang biasanya disuguhkan pada acara-acara adat
mempermudah dalam pembuatan talam ubi dapat seperti acara syukuran. Kue talam ubi terbuat
disubstitusi dengan bahan dasar lainnya. dari bahan utama ubi jalar, tepung sagu, dan
Pembuatan kue dengan menggunakan bahan tepung beras. Untuk menambah nuansa rasa pada
substitusi labu kuning tersebut diharapkan dapat kue talam ditambahkan santan. (Tauhid,2014)
menghasilkan produk baru yang kreatif, inovatif
dan mempunyai cita rasa yang tinggi. Selain Bahan –bahan pembuatan kue talam ubi sebagai
menghasilkan produk yang baru dari labu kuning berikut:
penelitian ini dapat meningkatkan pemanfaatan
labu kuning yang banyak terdapat diindonesia Ubi Jalar. Ubi jalar (Ipomoea batatas L.)
namun masih sedikit pemanfaatanya. merupakan salah satu komoditas tanaman pangan
yang dapat tumbuh dan berkembang di seluruh
Tujuan Penelitian: Indonesia. Ubi jalar merupakan sumber
karbohidrat nonberas tertinggi keempat setelah
Tujuan dilakukannya penelitian tentang padi, jagung, dan ubi kayu; serta mampu
substitusi labu kuning pada pembuatan kue talam meningkatkan ketersediaan pangan. Sebagai
adalah: sumber pangan, tanaman ini mengandung energi,
β-karoten, vitamin C, niacin, riboflavin, thiamin,
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 93
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

dan mineral. Salah satu umbi-ubian yang dapat kecoklatan kulit ari kelapa tidak tercampur dengan
ditemuki di Indonesia yaitu ubi jalar. Ubi dapat perasansantan.
hidup pada tempat kering atau basah dan dapat KelapaMuda. Kulit ari kelapa muda berwarna
tumbuh di Convolvulaceae merupakan tanaman kuning kecoklatan dan lembab, daging buah
sepanjang tahun. (Prihatman,2000). kelapa empuk. Kelapa muda biasanya parut
Ubi jalar kuning merupakan jenis ubi jalar yang kemudian digunakan sebagai taburan di atas kue,
warna daging umbinya kuning, kuning muda sebagai bahan untuk membuat unti dengan cara
atau putih kekuning-kuningan. Kandungan yang dimasak dengan gula merah atau gulapasir.
ada pada ubi jalar kuning adalah betakaroten Beberapa jenis olahan santan:
yang tinggi. Betakaroten yang ada dalam ubi SantanKental. Perasan pertama dari sebutir kelapa
jalar dapat mengurangi sekitar 40% resiko tua di parut halus. Diperas dengan kurang lebih
terkena penyakit jantung, memberi perlindungan 75-100 ml air yang telah disaring biasanya akan
atau pencegahan terhadap kanker,penuaan dini, menghasilkan kurang lebih 250 ml santan kental.
penurunan kekebalan, penyakit jantung, stroke, Santancair. Setiap perasan ke 2-4 ditambahkan
katarak, sengatan cahaya matahari, dan kurang lebih 100 ml air dan disaring.Hentikan
gangguan otot. Warna kuning dari ubi jalar ini penambahan air apabila perasan santan mulai
berfungsi sebagai pewarna alami yang berasal terlihat bening.Kelapa tua dapat menghasilkan
dari umbi-umbian. Warna kuning pada ubi jalar 200 - 250 ml santan kental dan untuk santan cair
dapat dijadikan sebagai pewarna alami. membutuhkan 700 – 800 ml.Santan cair dapat
Pemanfaatan ubi jalar masih sangat rendah, disimpan di kulkas dibandingkan masih dalam
hanya digunakan sebagai makanan pokok oleh bentuk parutan.
sebagian besar masyarakat di daerah LabuKuning . Labu kuning adalah
Papua.(Widyaningtyas, 2015) jenis tanaman sayuran yang menjalar,
Tepung tapioka atau pati merupakan dari keluarga Cucurbita. Tanaman labu
homopolimer glukosa dengan ikatan α- kuning berasal dari Amerika Utara.
glikosidik. Pati terdiri dari beberapa macam Jenis-jenis tanaman yang serumpun
yang tidak sama sifatnya, pati 17 dibedakan dengan tanaman labu kuning dalah
berdasarkan panjang rantai C-nya dan bentuk timun (Cucumis Sativus L.), Semangka
rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi (Citrullus Vulgaris), Melon (Cucumis
yang dapat dipisahkan dengan air panas.Fraksi Melo L), dan lain-lain.
terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak larut Buah Labu Kuning merupakan bahan pangan
disebut amilopektin. Amilosa mempunyai yang kaya vitamin A, B, dan C, mineral, serta
struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa, karbonhidrat namun labu kuning tidak tinggi
sedang amilopektin mempunyai struktur kalori sehingga tidak mengkhawatirkan bagi
bercabang dengan ikatan α-(1,4)-D-glukosa yang sedang diet rendah kalori. Dalam 100 gram
sebanyak 4-5% dari berat total (Winarno, 2002). labu kuning hanya mengandung 29 kalori
Tapioka mengandung 17 % amilosa dan 73 % sehingga cukup aman dikonsumsi walaupun
amilopektin (Belitz dan Grosch, 1999 diacu sudah diberi beberapa bahan penunjang seperti
dalam Suprapto, 2006). tepung Buah Labu Kuning merupakan bahan
Santan pangan yang kaya vitamin A, B, dan C, mineral,
Santan memiliki kandungan lemak yang serta karbonhidrat namun labu kuning tidak
memperkaya akan cita rasa dan dapat berfungsi tinggi kalori sehingga tidak mengkhawatirkan
untuk meyempurnakan tekstur adonan kue. bagi yang sedang diet rendah kalori. Dalam 100
Santan cair biasanya dapat dihasilkan dari gram labu kuning hanya mengandung 29 kalori
perasan daging kelapa yang sudah digiling atau sehingga cukup aman dikonsumsi walaupun
di parut halus cenderung berwarna seperti susu. sudah diberi beberapa bahan penunjang seperti
Umumnya kelapa tua tanpa air berukuran kurang tepung terigu atau beras. Daging buahnya pun
lebihnya 450- 500 gram. Beberapa jenis kelapa mengandung antioksidan sebagai penangkal
yang digunakan untuk pembuatan kue berbagai jenis kanker.
KelapaTua. Kelapa yang tua dapat menghasilkan
lebih banyak santan pekat.Kulit ari kelapa tua Sifat labu kuning yang lunak dan mudah dicerna
berwarna coklat gelap dan kering. Cara serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup
pengolahannya dengan membersihkan atau tinggi, serta dapat menambah warna menarik
mengerik kulit ari kelapa agar serpihan butir dalam olahan pangan lainnya. Tetapi sejauh ini

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 94
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

pemanfaatannya belum optimal. Penyebabnya merupakan gula pasir yang berbutir halus.
adalah terbatasnya pengetahuan masyarakat akan 6. Garam. Garam yang digunakan dalam
manfaat komoditas pangan tersebut. (Widayati penelitian adalah garam dapur dengan
dan Darmayati, 2007 : 5). merek Refina yang didapatkan di
Labu Kuning memiliki kandungan gizi yang supermarket.
cukup banyak terutama pada kandungan 7. Santan.Santan yang digunakan dalam
karbohidrat dan vitamin A yang berada di dalam penelitian adalah santan dari kelapa yang di
Labu Kuning, kandungan karbohidrat mencapai parut dan di peras lalu di masak dengan
70% dari Buah Labu Kuning. Tanaman Buah daun pandan.
Labu Kuning memiliki beberapa varietas, baik
8. Daunpandan. Daun pandan yang digunakan
varietas lokal maupun Varietas yang diimpor dari
dalam penelitian adalah daun pandan hasil
Negara lain.
tanaman sendiri mudah di dapatkan
Hipotesis disekitar lingkungan rumah warga.
H11: Adanya perbedaan dari segi rasa pada
pembuatan kue talam ubi substitusi labu Tempat dan Waktu PembuatanProduk
kuning. Proses pembuatan produk dilakukan di Lab
H12: Adanya perbedaan dari segi warna pada Pastry lantai 1 Sekolah Tinggi Pariwisata
pembuatan kue talam ubi substitusi labu Trisakti Jakarta Selatan, terletak di Jln. IKPN
kuning. Bintaro Jakarta Selatan.
H13: Adanya perbedaan dari segi tekstur pada
pembuatan kue talam ubi substitusi labu Prosedur Penelitian
kuning. Langkah pertama, persiapkan bahan-bahan dan
peralatan
Langkah kedua, semua bahan ditimbang dengan
METODELOGI PENELITAN akurat.
Langkah ketiga, tepung di ayakagar
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mendapatkan hasil yang halus.
adalah metode eksperimental. Metode Langkah ke empat, masukkab semua bahan dan
eksperimental adalah metode penelitian yang di aduk sampai merata.
dilakukan dengan metode manupulasi atau Langkah kelima, selanjutnya masukkan santan
perlakuan terhadap variabel bebas dari objek dan ubi lalu diaduk sampai merata.
yang diteliti, kemudian mengamati, mengukur, Lagkah ke enam, setelah semua adonan
dan menganalisa pengaruh manipulasi tersebut. tercampur kemudian di saring agar bahan yang
kasar dan halus terpisah.
Bahan yang diperlukan dalam uji coba Langkah ke tujuh, kukus adonan selama kurang
pembuatan Kue Talam Ubi adalah sebagai lebih sepuluh menit.
berikut: Langkah terakhir, angkat dan siap disajikan.
1. Ubi Kuning. Ubi yang digunakan adalah
ubi jalar kuning yang di beli di pasar lalu Rancangan Percobaan
dikupas, dikukus, dan dihaluskan. Rancangan yang akan digunakan dalam
2. Labu Kuning. Labu yang digunakan adalah penelitian ini diarahkan dengan menggunakan
Labu parang kuning yang di beli di pasar Rancangan Acak lengkap (RAL) merupakan
kebayoran lalu dikupas, dikukus, dan jenis rancangan percobaan yang paling
dihaluskan. sederhana..
3. TepungBeras. Tepung beras yang Rancangan Acak Lengkap (RAL) merupakan
digunakan merek rose brand, tepung beras jenis rancangan percobaan dimana perlakuan
ini mudah di dapatkan di supermarket diberikan secara acak kepada seluruh panelis.
terdekat Setiap perlakuan dalam eksperimen ini di ulang
4. TepungTapioka. Tepung tapioka yang sebanyak 3 kali pada setiap perlakuan. dalam
digunakan merek pak tani gunung karena eksperimen ini dilakukanpercobaan
mudah di dapatkan di berbagai supermarket pembuatankue talam ubi substitusi labu kuning
5. Gula. Gula memberikan rasa manis dan dengan perlakuan substitusi sebesar 30% 60%
warna kecoklatan pada kue. Gula kastor dan90%.
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 95
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

Masing-masing panelis melakukan uji membuat kesimpulan sehingga mudah


organoleptik (tekstur, warna dan rasa) pada dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
keempat produk , yaitu produk K sebagai (Sugiyono, 2014:402).
kontrol dengan 100% menggunakan ubi kuning,
Pengulangan I dengan menggunakan 30% labu Untuk mencapai tujuan penelitian, maka
kuning, Pengulangan II dengan menggunakan digunakan analisis data dengan uji ANOVA
60% labu kuning, dan Pengulangan III dengan satu arah (one way ANOVA). Dalam
menggunakan 90% labu kuning. Pengamatan melakukan uji ANOVA ada beberapa asumsi
yang dilakukan kepada pengamatan sensoris yang harus dipenuhi, yaitu:
atau sering dikenal dengan dengan pengamatan 1) Sampel berasal dari kelompok yang
deskriptif terhadap hasil produk. independen
Pengamatan deskriptif adalah pengamatan yang 2) Varian antar kelompok harus homogen
menggunakan alat indra sebagai penera.
Pengamatan dalam uji ini adalah pengamatan 3) Data masing-masing kelompok
hasil tekstur, rasa, serta warna pada produk. berdistribusi normal
Hasil pengamatan dicatat dalam bentuk
kuesioner yang akan diisi oleh penelis atau Berdasarkan teori yang telah dikemukakan
responden, berikut definisi operasional dan skala sebelumnya, apabila hasil signifikan uji anova <
pengukurannya : 0,05 maka H0 ditolak,dan apabila hasil
UjiKesukaan signifikan > 0,05 maka H0 diterima.
Uji kesukaan disebut uji hedonik,.panelis
diminta untuk memberikan pendapat pribadinya PEMBAHASAN
tentang kesukaan dan ketidaksukaan. Selain itu
panelis juga harus memberikan tanggapan Dalam penelitian ini telah dilakukan uji coba
tentang suka, dan tidak suka. responden juga pembuatan kue talam ubi. Dalam hidangan ini
memberikan tanggapan tentang tingkat peneliti menggunakan kue talam ubi kuning
kesukaannya disebut skala hedonik, seperti amat yang diolah dengan menggunakan labu kuning
sangat suka, suka, agak suka.apabila ada sebagai bahan perbandingan , untuk perlakuan K
tanggapan yang “tidak suka” dapat memiliki sesuai dengan standar resep dan metode yang
skala hedonik suka dan tidak suka pendapat sudah ada, dan selanjutnya disebut produkK.
seperti ini dianggap netral.
Uji coba ini melibatkan 20 panelis tidak terlatih
UjiPembedaan dan 5 orang panelis ahli. Data yang diolah
Uji pembedaan adalah prinsipsinya menggunakan data SPSS 24 yaitu data yang
membandingkan nilai rata-rata dari dua group didapat sebelumnya di hitung menggunakan
yang tidak berhubungan satu dengan yang Microsoft Excel untuk mendapatkan rata- rata
lainnya. Tujuannya kedua group tersebut agar dari setiap panelis dan memberikan penilaian
mempunyai karakteristik yang sama atau tidak. rata-rata produk yang telah dilakukan 3 kali
Produk yang diuji biasanya jenis produk baru pengulangan. Setelah mendapatkan hasil rata-
dengan jenis produk yang sudah terdahulu rata maka selanjutnya data diolah lebih lanjut .
diterima masyarakat.Sifat dan kriteria contoh
produk harus jelas dan mudah dipahami oleh Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
panelis. terdapat 3 (tiga) perlakuan dan 1 (satu) kontrol,
Metode AnalisisData perlakuan yang diberikan antara lain:
a. Kontrol (100) yaitu kue talam dengan 100%
Analisis data adalah proses mencari dan ubi kuning.
menyusun secara sistematis data yang b. Perlakuan (130) yaitu kue talam dengan 30%
diperoleh dari hasil observasi, wawancara, labu kuning dan 70% ubi kuning.
catatan lapangan, dan dokumentasi dengan c. Perlakuan (160) yaitu kue talam dengan 60%
cara mengorganisasikan data ke dalam
labu kuning dan 40% ubi kuning.
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
d. Perlakuan (190) yaitu kue talam dengan 90%
menyusun ke dalam pola, memilih mana
labu kuning dan 10% ubi kuning.
yang penting dan yang akan dipelajari, dan

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 96
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

4.1. UjiKesukaan 190 memiliki nilai 2.13. Hal ini membuktikan


bahwa untuk segi rasa kue talam dengan
Untuk mengetahui tingkat rasa, warna, dan perlakuan 130 paling disukai oleh panelis,
tekstur kue talam ubi dengan substitusi labu diikuti dengan produk kontrol dan perlakuan
kuning dilakukan uji organoleptik hedonik. Uji 160, sedangkan perlakuan 190 paling tidak
hedonik atau uji kesukaan ini melibatkan 20 disukai panelis dari segi rasa. Dari perbandingan
orang panelis umum. Berikut ini adalah diatas dapat disimpulkan kue talam dengan
presentase dari para panelis tidak terlatih yang perlakuan 130 merupakan produk yang paling
penulis rangkum dalam tabel. diterima oleh masyarakat.

Hasil Uji Hedonik / Kesukaan Kue Tekstur


Talam Ubi Substitusi Labu Kuning Tekstur menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
dari segi tekstur antara produk penambahan labu
Nilai Uji kuning 30%, Penambahan labu kuning 60%,
Organoleptik penambahan labu kuning 90% terhadap Kontrol.
Sampel
Dari hasil perbandingan rata-rata uji kesukaan
Rasa Tekstur Warna Total
ketiga produk di atas dengan produk kontrol
100 3.1 2.9 2.53 2.84 sebagai berikut :
Dalam segi tekstur pada grafik 4.2, kue talam
130 3.46 3.76 3.66 3.62 ubi substitusi labu kuning, produk kontrol
memiliki nilai 2.9, untuk perlakuan 130 dan
160 2.46 3.13 2.9 2.83 perlakuan 160 memiliki nilai 3.76 dan 3.13,
sedangkan untuk perlakuan 190 memiliki nilai
190 2.13 2.3 1.8 2.07 2.3. Hal ini membuktikan bahwa untuk segi
tekstur, kue talam dengan perlakuan 130 paling
Sumber : Data primer 2018 disukai oleh panelis, sedangkan produk 190
kurang disukai panelis. Dari perbandingan diatas
Keterangan : dapat disimpulkan kue talam dengan perlakuan
130, produk 160 dan kontrol merupakan produk
 Hasil pengujian terhadap 20 orang panelis tidak yang paling diterima oleh masyarakat dari segi
terlatih tekstur.
Warna
 Skala nilai: 1 = Tidak suka Berdasarkan hasil data uji hedonik warna
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari
2 = Kurang suka
segi tekstur antara produk penambahan labu
3 = Suka kuning 30%, Penambahan labu kuning 60%,
penambahan labu kuning 90% terhadap Kontrol.
4 = Sangat suka Dari hasil perbandingan rata-rata uji kesukaan
Rasa ketiga produk di atas dengan produk kontrol
Berdasarkan hasil data uji hedonik rasa sebagai berikut :
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari Dlam segi warna pada gambar 4.3, kue talam ubi
segi rasa antara produk penambahan labu kuning substitusi labu kuning, produk kontrol memiliki
30%, Penambahan labu kuning 60%, nilai 2.53, untuk perlakuan 130 memiliki nilai
penambahan labu kuning 90% terhadap Kontrol. 3.66, sedangkan untuk perlakuan 160 memiliki
Dari hasil perbandingan rata-rata uji kesukaan nilai 2.9, dan untuk perlakuan 190 memiliki nilai
ketiga produk di atas dengan produk kontrol 1,8. Hal ini membuktikan bahwa untuk segi
sebagai berikut : warna kue talam dengan perlakuan 130 paling
disukai oleh panelis diikuti dengan perlakuan
Uji hedonik dalam segi rasa pada gambar 4.1, 160 dan produk kontrol, sedangkan perlakuan
kue talam ubi substitusi labu kuning, produk 190 paling tidak disukai panelis dari segi rasa.
kontrol memiliki nilai 3.1, untuk perlakuan 130 Dari perbandingan diatas dapat disimpulkan kue
memiliki nilai 3.46, sedangkan untuk perlakuan talam dengan perlakuan 130 merupakan produk
160 memiliki nilai 2.46, dan untuk perlakuan yang paling diterima oleh masyarakat.
Uji Deskriptif

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 97
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

Untuk mengetahui perbedaan rasa, warna, dan rasa produk k (100) memiliki nilai 3.20 dan
tekstur kue talam ubi dengan substitusi labu produk 130 memiliki nilai 3.00 menunjukan
kuning dilakukan uji deskriptif atau pembedaan. bahwa produk berasa manis. Sedangkan produk
Uji deskriptif atau uji pembedaan ini melibatkan 160 memliki nilai 2.80 dan produk 190 memiliki
5 orang panelis ahli. nilai 2.00 menunjukan bahwa produk berasa
Uji normalitas pada tabel 4.2 dari segi rasa, cukup manis. Berdasarkan notasi pada rasa kue
warna, tekstur dan pada setiap talam antara produk 100, produk 130, produk
sampelmenghasilkan nilai signifikan > 0.05 160, dan produk 190 seluruhnya memiliki notasi
yang berarti seluruh sampel berdistribusi a yang menandakan tidak ada perbedaan rasa
normal. yang nyata.
Uji homogenitas pada tabel 4.3 dari segi rasa Warna
menghasilkan angka signifikan 0.612 > 0.05 Dari tabel 4.5 hasil uji pembedaan terhadap
menunjukan bahwa bervarian sama, warna menurut penilaian panelis menunjukan
selanjutnya dari segi warna menghasilkan bahwa warna produk K (100) dan produk 130
angka signifikan 0.200 > 0.05 menunjukan memiliki nilai 3.20 dan 3.00 yang menunjukan
bahwa bervarian sama, dan dari segi tekstur bahwa produk ini berwarna kuning. Untuk
menghasilkan angka signifikan 0.801 > 0.05 produk 160 memiliki nilai 2.20 yang menunjukan
menunjukan bahwa bervarian sama. bahwa produk berwarna kuning muda.
Berdasarkan hasil uji anova pada tabel 4.4 dari Sedangkan produk 190 memiliki nilai 1.80 yang
segi rasa menghasilkan angka signifikan 0.169 menujukan bahwa produk berwarna kurang
> 0.05 menunjukan bahwa tidak terdapat kuning. Berdasarkan notasi pada warna kue
perbedaan pada segi rasa maka H01 diterima talam, produk k (100) dengan produk 130
dan H11 ditolak, kemudian dari segi warna memiliki notasi a dan ab yang menunjukan tidak
menghasilkan angka 0.018 < 0.05 menunjukan ada perbedaan nyata, namun untuk produk 160
bahwa terdapat perbedaan pada segi warna dan 190 memiliki notasi b menunjukan adanya
maka H02 ditolak dan H12 diterima, perbedaan warna yang nyata dengan produk K
selanjutnya dari segi tekstur menghasilkan (100), tetapi tidak ada perbedaan warna yang
angka 0.045 < 0.05 menunjukan bahwa nyata dengan produk 130.
terdapat perbedaan pada segi tekstur maka H0 3
ditolak dan H13 diterima. Tekstur

Dari table 4.5 hasil uji


Nilai Deskriptif Sampel pembedaan terhadap
Sampel tekstur menurut
Rasa Warna Tekstur penilaian panelis
menunjukan bahwa
Kontrol
3.20a 3.20a 3.20a warna produk K (100)
(100)
memiliki nilai 3.20
130 (30%) 3.00a 3.00 ab
2.49 ab yang menunjukan
bahwa produk ini
Keterangan : 160 (60%) 2.80a 2.20 b
2.15 ab bertekstur lembut.
 H Untuk produk 130 dan
a 190 (90%) 2.00a 1.80b 1.38b 160 memiliki nilai
si 2.49 dan 2.15 yang
l pengujian 5 panelis ahli menunjukan produk bertekstur cukup lembut.
 Notasi sama tidak Sedangkan produk 190 memiliki nilai 1.38 yang
menunjukan beda nyata menujukan bahwa produk bertekstur kurang
 Skala nilai : lembut. Berdasarkan notasi pada warna kue
talam, produk k (100) dengan produk 130 dan
160 memiliki notasi a dan ab yang menunjukan
Rasa tidak ada perbedaan tekstur yang nyata, namun
untuk produk 190 memiliki notasi b yang
Dari tabel 4.5 hasil uji pembedaan terhadap rasa
menunjukan ada perbedaan nyata dengan produk
menurut penilaian panelis menunjukan bahwa

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 98
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

K (100), dan perbedaan tekstur nya tidak nyata substitusi 30%, 60% dan 90% dapat
dengan produk 130 dan 160. menghasilkan kue talam yang konsisten dan
disukai oleh masyarakat.
Diskusi
Permasalahan yang ada pada bab satu dapat
Berdasarkan hasil penelitian dari segi rasa, kue diketahui bahwa kue talam yang menggunakan
talam yang menggunakan ubi kuning memiliki labu kuning dapat diterima panelis. Hal ini
rasa yang lebih manis dari kue talam yang dibuktikan dari penelitian uji hedonik atau
disubstitusi dengan labu kuning hal ini dapat kesukaan yang didapat dari segi rasa, warna dan
terjadi karena kandungan gula pada ubi kuning tekstur kue talam produk 130 dengan 30% labu
lebih banyak yaitu 4.1 gram setiap 100gram ubi kuning dan 70 % ubi kuning, dan kue talam
kuning, sedangkan kandungan gula pada labu produk 160 dengan 60% labu kuning dan 40%
kuning hanya 3.2 gram setiap 100 gram labu ubi kuning dapat diterima dan disukai oleh
kuning, sehingga kue talam yang menggunakan panelis. Sedangkan kue talam produk 190
ubi kuning memiliki rasa yang lebih manis, maka dengan 90% labu kuning dan 10% ubi kuning
semakin besar substitusi dengan labu kuning kurang diterima karena tidak disukai olehpanelis.
akan membuat tingkat rasa manis semakin
menurun. Permasalahan yang ada pada bab satu dapat
diketahui bahwa terdapat perbedaan dari segi
Hasil penelitian dari segi warna, kue talam yang warna dan tekstur antara produk substitusi
menggunakan ubi kuning dengan kue talam yang dengan produk kontrol, namun tidak terdapat
menggunakan labu kuning memiliki perbedaan perbedaan dari segi rasa antara produk substitusi
tingkat warna dimana kue talam dengan ubi dengan produk kontrol. Hal ini dibuktikan dari
kuning memiliki warna kuning yang lebih gelap penelitian uji pembedaan pada analisis uji
daripada kue talam yang disubstitusi dengan labu ANOVA.
kuning hal ini dikarenakan adanya perbedaan
kadar betakaroten atau zat yang menghasilkan Saran.
warna pada ubi kuning dan labu kuning.
Dari hasil dan pembahasan serta kesimpulan-
Berdasarkan hasil penelitian dari segi tekstur, kesimpulan yang telah didapat maka saran dari
kue talam yang menggunakan ubi kuning lebih penulis sebagai berikut :
lembut dan padat sedangkan kue talam yang
disubstitusi dengan labu kuning cukup lembut Dari penelitian ini dapat dilakukan pembuatan
namun lebih kenyal hal ini dikarenakan kadar air kue talam substitusi labu kuning sebanyak
pada ubi kuning yang lebih kecil (77%) dan 30% karena disukai oleh panelis dan
kadar air pada labu kuning lebih besar (91%) karakteristiknya mendekati produk kontrol.
yang menyebabkan perbedaan tekstur antara kue Produk kue talam dengan substitusi labu
talam yang menggunakan ubi kuning dengan kuning menghasilkan rasa kurang manis,
labu kuning. Dari segi tekstur peneliti telah sehingga penelitian selanjutnya dapat
mencoba melakukan pengurangan jumlah santan menambah gula untuk menambah rasa manis
yang digunakan pada produk substitusi dan dari labu kuning.
menghasilkan produk yang lebih padat dan Untuk mendapatkan tekstur yang lebih padat
lembut. pada kue talam substitusi labu kuning dapat
dikurangi jumlah santan yang diggunakan
PENUTUP karena labu kuning memiliki kandungan air
yang lebih banyak dari ubi kuning.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: REFERENSI

Permasalahan yang ada pada bab satu dapat Edmond, Ammerman, 1971. Proposal : Analisis
diketahui bahwa labu kuning dapat digunakan Kandungan Vitamin Pada VArietas
dalam pembuatan kue talam. Hal ini dapat Ubi jalar Berwarna Merah, Kuning,
dibuktikan dari pembuatan kue talam ubi danputih.
substitusi labu kuning yang telah dilakukan
pengulangan sebanyak tiga kali dengan tingkat Evifadhilah. (2010). Mengenal Jenis-jenis

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 99
Jurnal Pariwisata, Vol. 6 No. 1 April 2019

Gula.http://evialfdhl.wordpress.com.di BIODATA PENULIS


unduh 07 november 2018
Nama; Pramudito, lahir di Bandung pada tgl 15
Gardjito, M (Editor). 2006. Labu Kuning September 1962
Sumber Karbohidrat Kaya Vitamin A.
Mengajar pada Sekolah Tinggi Pariwisata
Yogyakarta: Tridatu Visi Komunikasi
Trisakti sejak 1995 dalam sampai sekarang.
Ghozali, 2009. One Way Anova Analysis Di pengolahan roti dan kue teori dan praktek
https://teorionline.wordpress.com.diun
duh 18 november 2018 Ilmu Pembelian dan Pergudangan

Kurniawati, 2013. Kualitas Kerupuk Kombinasi Pengantar Ilmu hospitality dan Pariwisata
Ikan Gabus (Channa Striata Bloch),
Study Kelayakan Bisnis
Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.)
Putih, Dan Tepung Tapioka. Seminar
Permatasari, 2016. Pembuatan kue talam ebi Pengalaman pernah bekerja sebagai Demi Cheff
tepung beras dengan subtitusi tepung di hotel: Borobudur Interkontinental.
ganyong.
Konsultan Bakery, Pastry dan Cake di PT.
Rahman, 2007 : Grace,1977 : Moorthy, 2004. Eastern Pearl Flour Mills
Mempelajari Karakteristik Kimia Dan
Mengisi acara TV RI Pada acara Gita Cita Rasa
Fisik Tepung Tapioka Dan Mocal
dan ANTV Pada Acara Cobain Deh
(Modified Cassava Flour) Sebagai
Penyalut Kacang Pada Produk Selain mengajar juga pernah melusi buku
KacangSalut. berjudul Ilmu pengetahuan pengolahan Roti 1
dan buku Ilmu pengetahuan pengolahan Cake
Sudarto, Yudo . 2000. Budidaya Waluh. dan Pastry yang diterbitkan oleh CV Asmoro.
Kanisius, Yogyakarta

Soekarto ST. 2008. Penilaian organoleptic untuk


industri pangan. halaman 34

Yasa Boga . (2015). Jenis-jenis santan.


http://yasa-boga.blogspot.com/2015/01
/jenis-jenis-santan.html. siunduh
tanggal 18 november 2018

Sugiyono, 2009. Statistika Untuk


Penelitian.

Widayati, E & Damayati, w. 2007. Aneka


Pengolahan dari Labu Kuning.
Jakarta: Trubus Agrisarana.

Widyaningtyas,April 2015. Karakteristik Mie


Kering Berbasis Ubi Jalar Varietas Ase
Kuning - dkkJurnal Pangan dan
Agroindustri Vol. 3 No 2 p.417-423

ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220


http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp 100

Anda mungkin juga menyukai