Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN PERKATEK KETERAMPILAN

Produk : PRODUKSI GULA AREN


Sekolah : PKBM Mitra Insan Sejahtera
Kelas : 11
Mapel : Prakaraya (Kerajinan)
Topik : Membuat Gula Aren

A. Bahan :
1. Pohon aren siap sadap/air nira
1. Kayu bakar
2. Minyak sayur sebagai ragi penguat gula
2. Alat :
1. Golok
2. Kampak
3. Pisau Sadap
4. Wajan besar
5. Tungku

3. Cara membuat :
 Pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira hasil sadapan yang
diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak dari pada nira hasil panen sore hari. Jika satu pohon
aren misalnya dalam satu hari menghasilkan sepuluh liter nira, maka panen pagi akan berisi
sekitar tujuh liter, sedangkan panen sore akan berisi tiga liter nira. Hal ini terjadi karena dalam
cuaca dingin di tengah malam sampai subuh hari, air nira mengalir lebih deras. Sifat pohon aren
ini juga yang membuat aren yang ditanam di ketinggian di atas 800 meter dari permukaan laut,
akan menghasilkan nira yang lebih banyak dari pada yang dihasilkan oleh pohon aren yang
ditanam di dataran rendah. Aren dataran rendah rerata menghasilkan nira dua belas liter perhari,
sedangkan yang di dataran tinggi, bisa sekitar dua puluh liter per hari.
 Jumlah nira juga sangat bergantung pada kesuburan tanah dan perawatan. Pengalaman
menunjukkan bahwa pohon aren yang dipupuk, disiram di musim kemarau dan dikendalikan
gulmanya, maka hasilnya akan jauh lebih baik. Namun begitu, dalam hal rendemen atau
presentase kandungan penting terlarut (kadar gula), nira dataran rendah lebih unggul. Selain
ketinggian, curah hujan juga mempengaruhi rendemen. Dapat ditebak, di musim penghujan,
rendemen nira akan lebih rendah dibanding rendemen nira aren di musim kemarau. Di tempat
penulis, di Batu Bara, Sumut, saat kemarau, satu kilogram gula aren berasal dari 5-6 liter nira. Di
musim hujan maka angkanya menjadi 7-8 liter.
 Nira aren juga mudah menjadi masam. Karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi
oleh bakteri. Jika nira sudah masam, maka gula yang dihasilkan nantinya juga akan berasa
asam. Carapaling mudah untuk menunda pemasaman nira aren adalah sebagai berikut : Cincang
seperti keripik 1 kg kayu nangka. Rendam dalam air masak 1 liter. Biarkan 3 hari. Setelah air
berwarna kecoklatan, masukkan airnya sebanyak 200 cc ke dalam setiap jerigen penampung nira
di pohon. Nira akan bertahan sampai dipanen. Jumlah 200 cc itu adalah untuk satu pohon aren
yang ditaksir akan menghasilkan nira antara 5-10 liter. Jika hasilnya 15 liter, maka berikan 300
cc. Jika air pada cincangan kayu sudah habis, masih bisa ditambah air sebanyak dua kali lagi.
Jadi, satu cincangan kayu nangka dapat direndam sebanyak 3 kali. Selain kayu nangka, orang
juga menggunakan kayu cempedak, parutan buah nangka/cempedak muda, tumbukan daun
nangka/cempedak, potongan sabut kelapa yang masih basah, kapur sirih, dan lain-lain.
 Air nira yang sudah dibawa ke tempat pemasakan, akan langsung dimasak. Jika jumlah nira
sudah cukup satu wajan/kancah/wadah pemasakan, maka nira akan dimasak hingga menjadi
gula. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung bentuk tungku, bentuk wadah masak dan
besarnya api. Tungku sebaiknya dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar, wadah
masak pilih yang permukaannya paling luas, dan kayu api harus kering agar api mudah
membesar. Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit. Jika jumlah nira
belum cukup satu wajan, maka nira hasil sadapan sore hari dipanaskan hingga mendidih, lalu
kayu api ditarik, api pun padam. Nira yang sudah dipanaskan ini akan dimasak dengan nira hasil
sadapan esok paginya.
 Nira aren dimasak dengan api yang sedang saja besarnya, sambil sesekali diaduk. Buang buih
yang keluar saat nira sudah mendidih. Membuang buih ini akan membuat gula bisa keras saat
dicetak nantinya. Selain itu, pembuangan buih juga akan membuat gula warnanya tidak
menghitam.
 Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan 2 butir daging buah kemiri yang
sudah dihaluskan untuk tiap wajan. Kalau tidak ada, bisa pakai 2 sendok minyak kelapa.
Bersihkan (cuci dengan air bersih) cetakan dan papan alas cetakannya. Atur cetakan (bisa dari
bambu atau batok kelapa) di atas papan alas. Jika cetakan terbuat dari batok (tempurung) kelapa,
maka batok harus ditelangkupkan dulu agar air sisa pencucinya turun.
 Cara menguji apakah nira sudah bisa naik ke cetakan : Larutkan sekitar 1 cc air nira yang
dimasak itu ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka berarti masakan
nira sudah siap naik cetakan. Jangan memaksa mencetak nira yang belum cukup tua
masakannya. Hal ini bisa menyebabkan gula aren nantinya akan mudah berjamur. Gula aren
yang sudah membeku dibiarkan satu malam, baru dibungkus. Membungkus gula saat masih
hangat akan membuat gula melengas/basah dan juga mudah berjamur. Perajin gula rakyat
biasanya membungkus gula aren dengan kresek daun pisang, upih pinang, daun jati, dan
perangkat alami lainnya. Perajin yang lebih modern akan membungkus gulanya dengan plastik
bertuliskan nama usaha/merk.
 Demikianlah cara memasak nira aren kami uraikan. Janganlah merusak citra gula aren kita
dengan cara mengoplosnya dengan gula pasir atau molase. Tak perlu juga menambahkan
penguat rasa manis (siklamat). Cita rasa gula ren yang khas dan alami adalah hal yang membuat
gula aren punya tempat tersendiri di hati para peminat.
 Cara membedakan gula aren asli dengan yang dioplos gula pasir/molase. Cium gula itu. Jika ada
bau khas tebu, maka itu adalah gula aren oplosan. Umumnya, harganya juga lebih murah. Gula
aren asli saat ini dijual seharga Rp.20.000/kg (Sumut), dan Rp.25.000/kg
(Riau/Jambi/Pelembang/Bangka Belitung). Sementara gula aren oplosan dijual pada kisaran
harga 14.000-18.000/kg. Harga adalah di tingkat perajin/produsen.

4. Kesimpulan
Produksi gula merah di desa Naringgul Kec. Naringgul sangat menjanjikan secara ekonomi,
ditambah pohon aren yang sangat melimpah dan juga pemasaran yang mudah dengan harga pasar
yang stabil. Dengan adanya materi peraktek produksi gula aren ini semoga kedepannya para
lulusan dari PKBM bisa memproduksi gula aren.

Anda mungkin juga menyukai