Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rifki Pratama

Npm : 1804104010026

KEBINEKAAN 6
 Pengolahan dan Pembuatan Sinonggi dari Sagu Asal Kendari

Sinonggi adalah makanan khas suku Tolaki, tepatnya Sulawesi Tenggara.


Makanan ini terbuat dari pati sari sagu, yang dikonsumsi oleh masyarakat
sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Dilansir dari sumber.com,
Menurut budayawan lokal, penamaan makanan ini berasal dari kata
“posonggi”. Posonggi atau o songgi (bahasa Tolaki) merupakan alat mirip
sumpit yang terbuat dari bambu yang dihaluskan dengan ukuran panjang
kurang dari sepuluh sentimeter. Alat inilah yang kemudian akan digunakan
untuk mengambil sinonggi dari tempat penyajian.

Dalam penyajiaannya Sinonggi diletakkan ke piring yang telah diisi kuah


sayur dan ikan serta bumbu lainnya dengan cara digulung menggunakan alat
yang bernama Posonggi tersebut. Gulungan sinonggi di piring kemudian
dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam mulut menggunakan alat serupa
yang berukuran lebih kecil atau bisa juga dengan menggunakan jari.

Sinonggi ini biasanya dikonsumsi bersama dengan berbagai jenis sayur-


sayuran dan juga berbagai jenis daging. Mirip seperti papeda, namun makanan
ini memiliki bentuk yang unik. Teksturnya kenyal dan lengket, mirip seperti
lem. Biasanya makanan ini selalu dihidangkan bersama dengan lauk yang
berkuah yang kaya rasa, karena Sinonggi sendiri tidak memiliki rasa atau
cenderung tawar.

berikut di bawah ini resep Sinonggi khas Sulawesi Tenggara.


Bahan-bahan:
Sagu
Air Secukupnya
Sayur atau Kuah Ikan
Daun Cemangi
Jeruk Nipis atau jeruk Purut dan lombok biji

Cara membuat:

Ambil Sagu secukupnya simpan di baskom yang kecil atau sedang, cuci
hingga bersih terlebih dahulu tentunya, setelah bersih siapkan lah air panas,
ingat yang mendidih.
Tuangkan air mendidih ke baskom yang berisi sagu sedikit demi sedikit.
Aduk-aduk dan tuangkan terus sampai warna sagu berubah menjadi
agak bening

 Jenis-Jenis Suguhan Dari Tepung Sagu

a. biscuit sagu
b. Sinonggi
c. Bubur sagu
d. Labia Dange
e. Kerak Sagu
f. Kapurung
g. Onyop

 Peran Pemerintah Dalam Menjaga Ketersediaan Pohon Sagu


Agar Dapat Dikenal Dan Menjadi Menu Hidangan Penciri
Daerah
pengembangan sagu dapat memajukan ekonomi
masyarakat terkhususnya para petani. Karena sagu memiliki
multiguna yang dapat dikembangkan sebagai produk-produk
bernilai ekonomis. Usaha yang sudah berlangsung lama telah
mendapat perhatian serius oleh pemerintah negeri dan
pemerintah daerah. Berbagai bantuan disalurkan oleh pemerintah
daerah sehingga sangat membantu dan menunjang usaha petani
di saat ini. Namun, petani sendiri belum mampu untuk
mengembangkan sagu menjadi produk-produk yang lain. Selama
ini sagu hanya diolah menjadi pati yang kemudian dikemas dalam
bentuk tumang. Hal ini disebabkan karena terbatasnya modal
petani, teknologi produksi dan pengetahuan petani. Untuk
mengembangkan sagu menjadi produk-produk bernilai ekonomis
sangat dibutuhkan peranan pemerintah. Peranan tersebut
dibuktikkan lewat kebijakan pengembangan sagu. Kebijakan
tersebut harus dibaringi dengan pendampingan secara langsung
baik oleh pihak pemerintah negeri maupun pemerintah daerah.
Sehingga para petani di Rutong dapat dilatih untuk lebih kreatif
dan inovatif dalam menghasilkan produk-produk olahan sagu yang
berbeda. Produk olahan sagu yang kreatif akan mendorong daya
tarik konsumen dan akan berdampak pada nilai jual yang tinggi.
Apabila para petani di Rutong telah dibekali pengetahuan dan
keterampilan maka kedepannya mereka akan survive dan mampu
bersaing dengan petani lainnya. Hal ini dapat memberikan
peluang dan kesempatan yang semakin luas bagi para petani
untuk berusaha. Jika mereka bisa menguasai pasar maka usaha
mereka akan maju dan peluang untuk merugi sangat minim.

Anda mungkin juga menyukai