Petis adalah komponen dalam masakan Indonesia yang dibuat dari produk
sampingan pengolahan makanan berkuah (biasanya dari pindang ikan, kupang, atau udang)
yang dipanaskan hingga cairan kuah menjadi kental seperti saus yang lebih pekat. Dalam
pengolahan selanjutnya, petis ditambah karamel gula batok. Ini menyebabkan warnanya
menjadi cokelat cenderung hitam dan rasanya manis. Petis biasanya digunakan sebagai bahan
penyedap makanan.Raffles, Gubernur-Letnan yang berkuasa di Jawa pada masa
penjajahan Inggris (1811-1816), menulis bahwa petis biasa diolah orang Jawa dari cairan sisa
pengolahan udang; dan di wilayah pedalaman, dari pengolahan daging kerbau. Petis udang
dikenal sebagai bumbu masakan khas dari Sidoarjo, walaupun industrinya terdapat di mana-
mana di Jawa Timur. Termasuk pula di Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, Gresik.
Dari Jawa Timur dikenal pula petis madura, yang memiliki keunikan dan ciri khas
tersendiri karena rasanya yang cenderung asin, mempunyai tampilan yang cenderung cerah dan
warnanya lebih merah kecoklatan. Petis madura yang populer adalah petis ikan tuna dan
petis lorjuk atau kerang bambu, yakni sejenis kerang pipih panjang dari
marga Ensis dan Solen. Petis madura banyak dihasilkan, untuk menyebut beberapa, dari
Kecamatan Galis (misalnya Desa Konang) dan Kec. Pasean, Pamekasan, dan juga
dari Sampang. Selain itu, di (Boyolali), Jawa Tengah, Indonesia, yang diketahui merupakan
wilayah penghasil produk berbahan baku sapi seperti susu segar, dendeng, abon, kulit
dan rambak (kerupuk yang dibuat dari kulit sapi), dikenal juga petis sapi, yaitu petis yang
terbuat dari hasil sampingan dalam proses pembuatan dendeng dan abon sapi. Aroma 'amis'
petis yang dihasilkan tentu berbeda antara petis udang, petis kupang, dengan petis sapi. Di
pantai utara Jawa Tengah, khususnya di Kendal dan Semarang, terdapat petis banyar yang
terbuat dari ikan banyar (Kembung lelaki). Salah satu masakan yang dibuat menggunakan petis
banyar yaitu petis bumbon.
Dan juga Berbeda dengan terasi yang dikenal dan dikonsumsi oleh penduduk Asia
Tenggara umumnya, petis tampaknya hanya dikenal di Indonesia dan juga Malaysia. Hampir
semua negara di Asia tenggara seperti Indonesia
Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina mengenal terasi dengan aneka variasi
bentuk sediaan, kering, basah atau setengah basah, dan nama. Namun aroma yang keluar dari
terasi hasil olahan negara-negara tersebut sama
Profil Usaha
Data usaha
1. Nama Kegiatan : Petis Kupang Mix
2. Bidang usaha : Food and Baverages
3. Jenis produk : Olahan Petis Kupang
4. Alamat produksi : Pesantren 001/001 Desa Karangkliwon, Grati kab Pasuruan
5. Nomor telepon : 082-234-092-320
6. Alamat email : akh.nuril14@gmail.com
Data Pemilik
1. Nama : Akhmad Nuril Hidayat
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat, Tgl Lahir : Pasuruan, 14 Agustus 1994
4. Alamat : Pesantren 001/001 Desa Karangkliwon, Grati kab Pasuruan
5. Nomor Telepon : 082-234-092-320
6. E-mail : akh.nuril14@gmail.com
7. Peran di Perusahaan : Owner
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
MANAGER
Misi
1. Menghasilkan produk berbahan dasar petis dengan standar kualitas terbaik untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Terus melakukan inovasi dalam segi varian rasa dan tekstur produk untuk memberikan
nilai tambah kepada konsumen.
3. Selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan Menyediakan layanan konsumen
untuk memastikan kepuasan konsumen.
4. Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan para stakeholder untuk mencapai
tujuan bersama
Tujuan Kegiatan
Mengenalkan makanan daerah yang mulai di tinggalkan agar dapat di kenal masyarakat
luas sehingga dapat meningkatkan penjulan dari makanan khas daerah terutama yang berbahan
dasar petis
Manfaat
1. Petis ini memiliki kadar air 32,89%; abu 2,30%; protein 24,05%; lemak 3,63%;
karbohidrat 37,13%; warna (L*) 50,93(a*) 5,37(b*) 23,10 derajat putih 45,50% dan
viskositas 981,25 dPa's.
2. Membantu Meningkatkan penjualan para nelayan
3. Memaksimalkan rencana bisnis.
4. Identifikasi resiko bisnis di masa depan.
Manajemen Operasional
Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan oleh Petis Kupang Mix untuk melakukan proses
produksi:
• 1 Kompor Gas • Toples mika kecil
• Gas LPG • Hand glove plastic
• 1 Spatula
• 1 Wajan
Alanisa Pasar
Masyarakat Indonesia sangat minat terhadap produksi petis ikan ini karena mempunyai
keunggulan dalam hal rasa, salah satunya adalah petis ikan yang terbuat dari bahan dasar kaldu
ikan. Petis ini merupakan kuliner khas yang biasanya di jadikan bahan rujak, lontong balap,
tahu tek, lontong mie, karena kupang yang memiliki rasa manis, dan rasa manisnya dihasilkan
dari sari rebusan kupang yang merupakan bahan utama pembuatan petis. Namun petis ini
berbeda dengan petis pasaran yang menggunakan bahan baku kupang dan udang sehingga
memiliki rasa manis, gurih. Petis adalah makanan pelengkap tradisional yang sudah ada jaman
penjajahan sehingga petis sudah dikenal oleh Penduduk Indonesia.
Segmentasi Pasar
Produk petis kupang ini di tujukan untuk segmen pasar yang tinggal di semua penjuru
daerah dengan batasan usia 10 tahun keatas dan untuk semua kalangan perekonomian dari
terendah sampai paling atas, karena harga dari petis kupang ini sangat terjangkau, sehingga
para konsumen tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk mendapatkan produk ini.
Targeting Konsumen
Menargetkan konsumen pengusaha dari kriteria usaha mikro sampai usaha menangah
dan ke atas, dengan harga yang terjangkau serta petis sudah di kenal oleh masyrakat Indonesia
mulai dari mulai masa pemerintahan Raffles, Gubernur-Letnan yang berkuasa di Jawa pada
masa penjajahan Inggris (1811-1816). Sehingga petis sudah menjadi salah satu makanan
tambahan yang sudah melekat pada lidah masyarakat Indonesia.
Positioning
Kami melakukan positioning produk petis kupang ini dengan rasa manis, pedas asin
dan gurih, yang mengubah dari rasa awal dari petis kupang tersebut yang dominan manis dan
amis, sehingga dapat di sesuaikan dengan berbagai macam makanan yang ada di Indonesia.
Selain itu petis kupang ini juga di buat dari olahan ikan sehingga kami juga memasarkan petis
kupang ini dengan GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) adalah program
nasional yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan Dan Perikanan mulai tahun 2004 yang
bertujuan untuk mengkampanyekan akan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini karena
banyaknya kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang sangat penting untuk pertumbuhan
dan kecerdasan otak.
Analisis SWOT
Membantu Menghambat
Strengths: Weaknesses:
• Cita rasa yang beragam. • Kurangnya kesadaran konsumen
Internal
𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
• Penentuan HPP = total produksi
556.000
=
12
= Rp. 46.333,33 ( Rp. 47.000)
= 556.000
12
= 47
(Jadi investmen peralatan dapat kembali jika berhasil menjual 47 produk.)
= 556.000
BEP (Unit)
51.700 – 11.100
=14
Jadi Petis Kupang ini akan mencapai titik impas saat mampu menjual 14 unit (Selama 2
Minggu).
Bahan-Bahan
1. Petis
2. bawang putih
3. gula jawa
4. cabe
Cara pembuatan:
rebus gula jawa sampai cair, tumis bawang putih dan cabe dengan sedikit minyak sampai
harum, masukkan gula jawa yang sudah dicairkan terakhir masukkan petis kupang aduk sampai
mengental dan dinginkan.