1. Apakah yang dimaksud bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn)
bersifat multifacet (Multi disiplin ilmu)? 2. Sebutkan undang – undang yang menegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajran dan mata kuliah penting di Republik Indonesia! 3. Apakah yang menjadi perbedaan antara civic education dan citizenship education? 4. Sebutkan minimal 2 contoh isu – isu kewarganegaraan yang sedang terjadi! 5. Sebutkan 3 teori Kewarganegaraan menurut Van Gunsteren?
JAWABAN
1. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bidang studi yang bersifat multifaset
dengan konteks lintas bidang keilmuan atau lebih dikenal dengan bidang kajian yang mutidimensional sebagai integrasi dari disiplin ilmu politik, hukum, pendidikan, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya yang dapat mendukung pembentukan warga negara yang baik. Namun secara filsafat keilmuan PKn memiliki ontology pokok ilmu politik khususnya konsep “political democracy” untuk aspek “duties and rights of citizen”. 2. Berdasarkan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, serta SK dirjen DIKTI nomor 43/DIKTI/Kep/2006, mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi terdiri atas pendidikan agama, pendidikan Kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Cakupan materi Mata kuliah pendidikan Kewarganegaraan meliputi identitas nasional,hak dan kewajiban warganegara, negara dan konstitusi, demokrasi dan pendidikan demokrasi, HAM dan rule of law, Geopolitik Indonesia dan Geostrategi Indonesia. Dalam UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 35 ayat (3) Juga mewajibkan mata kuliah Kewarganegaraan disampaikan di Perguruan Tinggi. Dalam penjelasan pasal 35 ayat (3), dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ”mata kuliah kewarganegaraan” adalah pendidikan mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. 3. Civic education Sebagai the Science of citizhenship atau Ilmu Kewarganegaraan yang isinya mempelajari hubungan antara individu dan individu dan Negara. Dalam hal ini individu itu sebagai warga negara sehingga civics memepelajari tentang hubungan antara warga negara dan negara. Citizenship Education adalah Sebuah Citizen didefinisikan sebagai anggota konstituen dari masyarakat. Kewarganegaraan di sisi lain, dikatakan seperangkat karakteristik menjadi warga negara. Dan akhirnya, Pendidikan Kewarganegaraan titik fokus yang mendasari penelitian, didefinisikan sebagai kontribusi pendidikan terhadap perkembangan karakteristik mereka. Jadi, perbedaan civic education dengan citizenship education adalah civic education merupakan suatu program pendidikan yang meliputi demokrasi, HAM, dan masyarakat melalui model pembelajaran yang demokratis, interaktif, dan humanis sedangkan citizenship education merupakan pendidikan bagi warga negara yang mendasari penelitian, di definisikan sebagai kontribusi terhadap perkembangan karakteristik mereka. 4. Contoh isu – isu kewarganegaraan
Seseorang yang lahir dari keturunan orang tua yang memiliki
kewarganegaraan A (di mana negaranya menganut asas ius soli) tetapi lahir di negara B yang menganut asas ius sanguinis maka orang tersebut tidak dianggap memiliki kewarganegaraan A karena tidak dilahirkan di negara A tetapi juga tidak dianggap warga negara B karena bukan berasal dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan B.
Seseorang yang lahir dari keturunan orang tua yang memiliki
kewarganegaraan A yang menganut asas ius sanguinis yang lahir di negara B yang menganut asas ius soli maka orang tersebut dianggap sebagai warga negara A karena berasal dari orang tua yang memiliki kewarganegaraan A tetapi juga dianggap sebagai warga negara B karena lahir di negara B. 5. Teori kewarganegaraan menurut Van Gunsteren mengemukakan ada 3 (tiga) teori dasar kewarganegaraan yang berkembang dan menjadi kajian ilmiah yaitu liberalisme, komunitarianisme dan republikanisme.