Proposal Bisnis
Tahu Petis Cak Pin
Taste The Tradition : Crafting Flavour Ventures with Tahu Petis Cak Pik”
PENDAHULUAN
Salah satu makanan sehari yang paling dapat di terima oleh lidah masyarakat
Indonesia ialah tahu. Tahu menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia karena memiliki
harga yang murah dengan manfaat dan kandungan gizi yang bermanfaat. Terbukti menurut
data Badan Pusat Statistik bahwasanya rata-rata konsumsi tahu per kapita per minggu yakni
di angka 0,15 Kg atau 1,5 Ons dan jika di total maka kita dapat menemukan angka konsumsi
tahu per kapita dalam sebulan di angka 0,6 Kg atau 7,2 Kg dalam setahun.
Adapun petis merupakan salah satu jenis bumbu yang biasa digunakan masyarakat
Jawa Timur dalam olahan makanan sehari-hari. Dengan bahan berupa udang dan gula, bumbu
ini memiliki cita rasa gurih yang khas dengan campuran rasa manis yang telah di sesuaikan.
Konsumsi bumbu petis di Yogyakarta menurut pengamatan kami masih jarang dan di nilai
kurang umum. Kecuali pada rumah makan yang memang menjual produk atau olahan
makanan khas Jawa Timur. Dalam rencana bisnis ini kami memiliki tujuan salah satunya
memperkenalkan dan memasifkan lagi konsumsi petis kepada masyarakat Yogyakarta yang
disajikan dalam produk Tahu Petis Sidoarjo.
Berdasarkan uraian di atas, hal ini tersebut menjadi sarana peluang bagi pelaku bisnis
untuk menjalankan usaha dengan penjualan produk makanan dengan bahan baku tahu yang di
padukan dengan bumbu petis dengan cita rasa yang otentik kerena bahan baku ini di
datangkan langsung dari tempat produksi di Jawa Timur. Dengan salah satu peluang jumlah
perantauan pelajar yang datang di Yogyakarta per tanggal 25 Oktober 2023 yakni sebanyak
640.658 orang, di tambah lagi angka kunjungan wisatawan di Yogyakarta terus naik. Hal ini
B. Rumusan Masalah
1. Visi
2. Misi
1. Selalu berkomitmen dalam menjaga cita rasa khas Tahu Petis
2. Memberikan kepuasan kepada konsumen dengan menjaga kualitas Tahu Petis selama
produksi
3. Melakukan monitoring dan evaluasi produk serta manajemen penjualan untuk
menjaga kondusifitas bisnis
D. Tujuan
1. Terhimpunnya data kualitatif dan kuantitatif terkait kelayakan bisnis penjualan Tahu
Petis
2. Adanya hasil perhitungan rencana bisnis yang menjadi bahan pertimbangan guna
tujuan pemodalan dari investor
3. Mendapatkan berupa kritik dan saran untuk pembelajaran kami dalam melakukan
perencanaan bisnis yang baik
G. Data Pemilik
Usaha dengan nama TAHU PETIS SIDOARJO ini merupakan bentuk bisnis yang
menyajikan olahan makanan berupa gorengan Tahu yang di berikan bumbu khas Jawa Timur
yaitu Petis. Makanan ini dimasak langsung dan disajikan pada tempat yang sama di lokasi
penjualan. Dengan marinasi pada tahu mentah menggunakan bumbu yang pas, harapannya
ketika dilakukan penggorengan maka dapat menarik perhatian calon pembeli. Aroma tahu
Bumbu petis yang disajikan bersama tahu pemilik datangkan langsung dari Sidoarjo,
Jawa Timur. Hal ini tentunya dilakukan untuk menjaga ke khas an dari bumbu petis sendiri.
Beban biaya pengiriman tentunya telah menjadi pertimbangan pemilik dalam menentukan
HPP (harga pokok penjualan).
Penyajian dari hasil olahan ini dilakukan dengan kemasan besek atau food pack, yang
di mana nantinya menyesuaikan kebutuhan dan banyaknya pembelian oleh konsumen.
Setting dari penataan tempat penjualan nantinya dengan lokasi meja penyajian yang berada di
samping kompor karena penyajian kami dilakukan langsung ketika tahu matang dari
penggorengan. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan dapat menikmati versi terbaik dari
produk TAHU PETIS yang baru saja matang.
A. Aspek Pasar
Pada awal jalannya usaha ini pemasaran dilakukan dengan melakukan promosi
melalui media sosial pribadi pemilik, tentunya segmentasi pembeli hanya sebatas relasi
pribadi. Untuk memaksimalkan penjualan kami melakukan direct promotion yang dilakukan
by person, artinya kami memasifkan penawaran langsung dengan relasi yang ada.
Memalui proposal ini kami menawarkan kepada investor bahwasanya melalui modal
investasi yang diberikan usaha ini ada di promosikan dengan lebih luas. Dengan melakukan
penjualan langsung di lapangan dan melakukan produksi langsung di tempat dengan harapan
dapat menumbuhkan kepercayaan lebih dari calon konsumen. Pembuatan TAHU PETIS ini
akan di proses dengan higienis, tertib dan sesuai dengan etika bisnis. Tempat awal penjualan
akan kami lakukan di jalan sekitar pasar Pasar Legi Kotagede, menurut hasil riset dan
pengamatan, daerah di sekitar Pasar Legi Kotagede masih menjadi referensi bagi warga
Yogyakarta dan Wisatawan untuk mencari kuliner atau jajanan yang dapat dibeli dengan
harga murah. Di daerah ini juga sangat strategis karena merupakan sentra wisata budaya yang
masih menjaga ciri khas kota lama Yogyakarta.
Produk yang kami pasarkan ialah olahan TAHU PETIS. Rencananya penjualan yang
dilakukan hanya memfokuskan pada 1 produk saja, dengan tujuan branding yang kami dapat
di masyarakat adalah fokus penjualan jajan yang khas dan hanya di miliki oleh entitas bisnis
kami saja. Penyesuaian inovasi dan variasi produk penjualan akan menyesuaikan dari hasil
monitoring dan evaluasi pada usaha yang kami jalannya. dalam melakukan penjualan produk
ini, kami sangat terbuka dengan masukan serta kritik yang membangun dari pelanggan.
3 Target Pasar
Produk TAHU PETIS ini ditujukan untuk semua kalangan usia, mulai dari anak-anak
sampai dewasa. Karena menurut survei olahan tahu merupakan makanan yang paling banyak
diminati masyarakat Indonesia di samping tempe. Namun jika menyesuaikan dengan tempat
penjualan, produk kami di tunjukan umum kepada para pengendara yang sengaja lewat atau
Dengan strategi ini, harapannya calon pembeli tidak hanya sebatas masyarakat di
sekitar tempat penjualan, namun juga dari para pengguna media sosial yang mendapat
cakupan dari insight kami. Pengaruh relasi juga menjadi pertimbangan kami dalam
memaksimalkan pangsa pasar. Promosi langsung dapat kami lakukan dengan testimoni dari
mulut ke mulut yang di lakukan oleh relasi dan pelanggan yang telah menikmati produk
TAHU PETIS ini.
4. Pesaing
Untuk analisa pesaing yang kami dapat, penjualan makanan yang berbahan dasar tahu
antara lain penjual gorengan tahu semudeng, tahu krispi, tahu walik, dan tahu baso yang biasa
di jual pada penjual kue basah. Beberapa pesaing tersebut berada di sekitar tempat penjualan
yang akan kami pakai. Namun yang menjadi pembeda dengan produk pesaing yang telah
kami sebutkan, produk Tahu kemi menggunakan bumbu otentik yaitu Petis yang belum ada
dan beredar secara umum di sekitar maupun di daerah Yogyakarta. Bumbu yang kami pakai
juga di ambil langsung dari Jawa Timur sesuai dengan asal tempat khas bumbu ini. Sehingga
munculnya pesaing baru atau peniru dapat di minimalkan lebih awal.
5. Sasaran Pembeli
Adapun untuk sasaran pembeli dari produk TAHU PETIS ini ialah peminat jajanan
pasar yang terdiri dari masyarakat umum, pekerja, dan mahasiswa di sekitar pasar legi
kotagede. Kamu juga menargetkan para pengguna sosial media dengan memaksimalkan
promosi melalaui ads maupun endorsment. Pasar legi kotagede juga menjadi media bagi para
penjual jajan pasar dan jajan jadul atau yang bernuansa kekhasan daerah, sehingga hal ini
kami manfaatkan menjadi peluang untuk menargetkan calon pembeli lebih banyak.
Segmentation
a. Demografis
1. Umur
Jika dilihat dari segi usia, produk TAHU PETIS ini dapat di konsumsi oleh segala usia,
mulai dari anak-anak hingga dewasa
2. Jenis Kelamin
Produk TAHU PETIS ini tidak membatasi pangsa pasar secara jenis kelamin, karena
baik laki-laki maupun perempuan dapat menikmati produk ini. Strategi tambahan unutk
produk ini ialah dengan memberikan pelayanan terbaik di lokasi yang terdiri dari satu
laki-laki dan perempuan, tentunya dua orang ini akan melayani pembeli dengan versi
terbaik sesuai SOP nantinya.
Targeting
Setelah menentukan tujuan pasar, tahap targeting ini menjadi salah satu bagian yang
menjadi pertimbangan dalam studi kelayakan bisnis. Dengan kandungan yang ada dalam tahu
antara lain Tahu mengandung air 86 %, protein 8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 1- 6%.
Tahu juga mengandung berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, natrium;
serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan vitamin E. Kandungan asam lemak jenuhnya
Positioning
Pada posisi pasar, produk TAHU PETIS ini merupakan makanan yang dapat diterima
di lidah masyarakat secara umum. Proses pengolahan secara organik tanpa bahan kimia
membuat tahu dijadikan makanan yang menyehatkan dengan takaran yang pas. Namun tetap
diingat sekali lagi, kami juga akan memberikan informasi alergen kepada konsumen
bahwasanya petis terbuat dari bahan baku utama yakni udang. Jadi masyarakat yang memiliki
alergi terhadap olahan udang dapat diberikan alternatif hanya mengonsumsi tahu yang sudah
gurih ini, atau mengganti dengan bumbu yang lebih dapat diterima oleh tubuh konsumen.
B. Aspek Pemasaran
1. Promosi
Promosi awal yang akan kami lakukan dengan memaksimalkan penggunaan media
sosial, endorsement dengan relasi pemilik yang rerata memiliki personal branding di media
sosial antara lain demisioner ketua BEM Se-DIY dan juga jajaran duta se-DIY yang dapat
menekan biaya marketing. Kemudian di tempat penjualan kami juga akan memberikan
potongan harga kepada pembeli pada beberapa waktu tertentu dengan syarat memberikan
review pada google maps. Harapannya hal ini akan menaikkan positioning produk kami di
ruang lingkup daring.
Strategi promosi lain juga tetap terbuka dengan masukan yang diberikan investor
kepada kami, karena kami percaya tidak ada investor yang memberikan modal tanpa menaruh
harapan besar dengan bisnis tersebut.
2. Pengembangan Pasar
Setelah sukses dengan mengolah dana investasi yang didapat ini, TAHU PETIS CAK
PIN tentunya akan memberikan yang terbaik saat membuka outlet pertamanya. Dengan
perhitungan yang tepat, produk kami akan memperbesar pangsa pasar dengan mendaftarkan
badan usaha terlebih dahulu untuk kemudian dapat lebih mudah membuka cabang serta
3. Pengembangan Produk
4. Analisis SWOT
1. Kekuatan (strength)
a. TAHU PETIS CAK PIN memiliki cara penyajian yang dapat menarik pelanggan,
dengan melakukan penggorengan di tempat terbuka, akan mendapatkan perhatian
khusus dari masyarakat di sekitar tempat penjualan. Aroma gurih yang di keluarkan
merupakan kunci dari point ini.
b. Produk ini hanya di jual dengan satu jenis pilihan yakni tahu goreng original
kemudian diberikan bumbu petis dan tambahan cabai, menjadikan proses jual beli
lebih efisien dan efektif.
c. Bahan baku tahu mentah di pilih langsung oleh pemilik pada pabrik tahu yang telah di
survei. Hal ini di tunjukkan untuk menjaga kualitas dan rasa yang dimiliki.
d. Bumbu petis yang kami gunakan di datangkan langsung dari Jawa Timur untuk
menjaga keautentikan rasanya, pasalnya pada beberapa hasil pengamatan bumbu petis
produksi Jawa Tengah atau asal Semarang cenderung berwarna hitam kehijauan yang
ditakutkan dapat menurunkan selera konsumen.
e. Lokasi penjualan yang strategis berada di tempat ramai dan ekosistem penjualan
jajanan
f. Terdapat sistem pembelian seacara daring bagi konsumen yang terhalang akomodasi
di daerah Yogyakarta
2. Kelemahan (weakness)
a. Masa tahan tahu yang singkat.
Tahu selalu di proses di hari yang sama dengan penyajian penjualan.
Dikarenakan produk kami tidak menggunakan bahan pengawet maka apabila ada tahu
yang telah di goreng namun tidak habis maka produk tersebut tidak dapat
diikutsertakan pada penjualan esok hari. Demikian juga tantangan bagi pelanggan
yang telah membeli produk kami.
3. Peluang (Opportunities)
a. Selera
b. Tempat
Pemilihan tempat penjualan di pasar legi Kotagede ini tentunya bukan tanpa
alasan. Kegiatan jual beli makanan di tempat ini dinilai cukup masif. Ketika pagi
orang melakukan jual beli bahan mentah untuk dapur, sedangkan untuk waktu sore
hari sampai malam pasar ini sangat banyak dijadikan tempat untuk berjualan dan
tujuan mencari jajanan pasar dengan harga murah. Tempat ini juga cukup strategis
yang di mana menjadi jalur yang dilewati oleh banyak pengendara. Terdapat beberapa
tempat strategis di sekitar pasar antara lain PMI Kota Yogyakarta, PLN UP3
Yogyakarta, SMAN 5 Yogyakarta, masjid gedhe mataram, makam raja-raja mataram,
pusat sentra pengrajin perak, terminal giwangan, 600 meter jarak dengan jalur ring
road timur.
Pemilihan waktu buka mulai jam 4 sore hingga jam 9 malam merupakan waktu
crowded tingginya aktivitas pasar. Dengan ini peluang untuk memperbanyak calon
konsumen menjadi lebih tinggi. Waktu ini juga di pilih karena pertimbangan
keuntungan yakti bertepatan dengan jam pulang kerja, kuliah, serta kerja.
d. Modal
Jika di hitung secara perlakuan keuangan, modal keseharian yang akan di
keluarkan saat bisnis ini berjualan secara langsung dinilai cukup sedikit. Proses
pengolahan tahu yang mudah sangat membantu bisnis dapat berjalan secara efektif
dan efisisen.
4. Ancaman (threats)
a. Bentuk produk yang sangat simpel dikhawatirkan akan menimbulkan pihak lain
untuk meniru usaha, kemudian usia pelayan yang cukup muda juga nanti nya di
takutkan dapat medapatkan intervensi dari pihak yang sudah lama berada di
sekitar daerah penjualan
b. Angka pembayaran iuran paguyuban pedagang yang belum di ketahui di
khawatirkan dapat terjadi manipulasi harga karena pemilik bisnis bukan orang asli
melainkan pendatang.
5. Analisa 4P
1. Produk (Product)
Makanan ini dimasak langsung dan disajikan pada tempat yang sama di lokasi
penjualan. Dengan marinasi pada tahu mentah menggunakan bumbu yang pas,
harapannya ketika dilakukan penggorengan maka dapat menarik perhatian calon
pembeli. Aroma tahu hasil marinasi yang gurih dapat menarik calon pelanggan yang
berada di dekat lokasi penjualan. Di samping itu, cara penggorengan dan penyajian
dapat menjadi daya tarik yang menimbulkan naiknya selera makan calon konsumen.
Bumbu petis yang disajikan bersama tahu pemilik datangkan langsung dari Sidoarjo,
Jawa Timur. Hal ini tentunya dilakukan untuk menjaga ke khas an dari bumbu petis
sendiri. Beban biaya pengiriman tentunya telah menjadi pertimbangan pemilik dalam
menentukan HPP (harga pokok penjualan).
3. Promosi (Promotion)
Di tempat penjualan kami akan memberikan potongan harga kepada pembeli
pada beberapa waktu tertentu dengan syarat memberikan ulasan dan rating pada
google maps. Harapannya hal ini akan menaikkan positioning produk kami di ruang
lingkup daring.
2. Komposisi Produk
Pembagian dari produksi usaha ini terdapat dua bagian, yakni produksi tahu goreng
dan bumbu petis
➢ Tahu
➢ Garam
➢ Mentaga
Cara pembuatan tahu goreng tidak ada yang membedakan dengan tahu goreng pada
umunya. Dalam produksi kami sayang menjunjung tinggi dengan kedisiplinan terhadap
teknik yang memperhatikan waktu dan besar api ketika memasak.
1. Membersihkan tahu mentah yang telah diambil dari tempat pabrik atau suplier
2. Mempersiapkan wadah yang telah di beri air untuk merendam tahu
3. Mencampurkan garam dengan air dalam wadah rendaman
4. Merendam tahu dalam air campuran garam selama 10 menit
5. Memanaskan minyak dalam wajan dengan api besar
6. Jika dirasakan ukuran panas sudah sesuai, masukkan tahu ke dalam wajah
penggorengan.
7. Jaga kondisi tahu bagian yang kering dengan membalikkan posisi tahu sesuai warna
tingkat kematangan.
8. Menyesuaikan api dengan ukuran sedang cenderung besar
9. Jika tingkat kematangan tahu sudah 60-70%, masukkan margarin ke dalam wajan
penggorengan
10. Angkat tahu saat tingkat kematangan dan kandungan air dalam tahu telah sesuai
11. Tiriskan sampai minyak pada tahu berkurang
4. Pengemasan Produk
Pengemasan produk ini untuk penjualan secara langsung menggunakan wadah food
pack, dan plastik. Penggunaan wadah menyesuaikan dengan jumlah tahu yang di beli oleh
pelanggan. Kemudian untuk wadah bumbu petis, produk ini menggunakan wadah plastik klip
Untuk modal awal memulai usaha ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 3,051,000.00.
dengan rincian yang akan kami lampirkan di bawah. Angka ini di hitung dengan
menjumlahkan biaya investasi peralatan usaha awal, pembelian bahan baku, dan biaya
operasional.
A. Investasi
Umur Penyusutan
Jumlah Harga per Unit Total Biaya
No. Komponen Ekonomis Pertahun
Unit (Rp) (Rp)
(tahun) (Rp)
5 Wajan 1 230,000.00 4
230,000.00 57,500.00
8 Spatula 1 10,000.00 4
10,000.00 2,500.00
9 Nampan 2 20,000.00 4
40,000.00 10,000.00
10 Pisau 1 10,000.00 4
10,000.00 2,500.00
11 Baskom 1 10,000.00 4
10,000.00 2,500.00
12 Kursi 2 30,000.00 4
60,000.00 15,000.00
Payung/Tenda
13 1 170,000.00 4
Portabel 170,000.00 42,500.00
14 Gerobak 1 240,000.00 8
240,000.00 30,000.00
Total 1,770,000.00
412,500.00
B. Bahan baku
C. Biaya operasional
Kebutuhan modal awal untuk memaulai usaha Tahu Petis Cak Pin ini adalah sebesar biaya
investasi perlatan + Biaya bahan baku + Biaya Operasional
= Rp 3,051,000.00
D. Total Biaya
F. Harga Penjualan
Proyeksi keuntungan 20%, kami mengasumsikan bahwa keuntungan yang didapat yakni :
G. Proyeksi Laba
I. Payback Period
Artinya jangka waktu berjalan yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal usaha ini yakni
cukup dengan 1 bulan lebih 6 hari kerja
RANCANGAN MANAJEMEN
A. Struktur Organisasi
Dalam bisnis kami, dengan proyeksi omset per bulan sebesar Rp 13.000.000 ini kami
tidak menyusun posisi struktural yang kompleks. Hierarki posisi yang ada pada usaha kami
hanya meliputi pemilik bisnis dan satu orang karyawan. Hal ini bertujuan untuk
memaksimalkan penyerapan keuntungan usaha yang meminimkan beban gaji untuk
karyawan. Adapun deskripsi tugas yang ada pada usaha ini meliputi :
1. Pemilik usaha
Pemilik usah merupakan bagian penting dalam berdirinya usaha ini. Salah satunya
menyusun konsep usaha mulai dari segi teknis sampai hingga pendanaan. Pemilik usaha
juga berperan sebagai inisiator ide usaha, pengawalan aliran keuangan, serta memastikan
pemasokan kualitas bahan baku dan perlengkapan usaha sesuai dengan standar yang di
inginkan. Dalam hal ini yang akan mengisi posisi ini ialah saudara Muhammad Ervin
yang merupakan mahasiswa semester jurusan akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta.
Dengan beberapa bekal disiplin keilmuan selama kuliah pemilik usaha diharapkan dapat
menjalan kan tugas sesuai dengan tugas yang telah diberikan.
2. Karyawan
Karyawan pada bisnis ini akan membantu segala pelaksanaan dari rencana bisnis yang
telah dibuat. Karyawan akan terus di bersamai setiap harinya oleh pemilik bisnis agar
dapat saling menyesuaikan ketepatan kerja dengan rencana awal. Karyawan usaha
bertugas membantu dalam proses penggorengan tahu, persiapan peralatan penjualan,
melayani pembeli, dan menjaga keefektifan usaha. Karyawan yang kami miliki juga
memiliki kemampuan pengelolaan digital, harapannya proses iklan serta design promosi
produk dapat kerjakan bersama dengan karyawan. Setiap masukan dan bahan diskusi
bersama karyawan akan selalu diperhatikan oleh pemilik usaha untuk kemajuan bisnis.
Gaji karyawan yang telah di tentukan dapat di tambahkan apabila penjualan melebihi
dengan target. Hal ini sebagai wujud terima kasih pemilik usaha atas kerja keras
karyawan.
1. Pra investasi
Pada Minggu pertama dalam perjalanan waktu bisnis kami di mulai dengan
perancangan ide usaha. Pemilik usaha telah berkeliling di sekitar tempat tinggal kemudian
membaca peluang yang berada di sekitar. Sampai kemudian setelah beberapa pertimbangan
kami memutuskan untuk merumuskan analisis kelayakan bisnis usaha Tahu Petis. Pada fase
ini, kami juga melakukan penataan konsep yang perlu dipersiapkan untuk memulai usaha.
Persiapan dari segi materi maupun non materi juga menjadi pertimbangan pada tahap ini.
Pemilik pada akhirnya menentukan pemilihan penjualan tahu petis sesuai dengan minat dan
keahlian yang dimiliki.
Minggu kedua pemilik melakukan survei kepada beberapa penjual di pasar tujuan
tempat berjualan Tahu Petis Cak Pin. Di sana pemilik bisnis mendapatkan informasi terkait
regulasi untuk melakukan kegiatan usaha yang telah di sepakati oleh peguyuban setempat. Di
samping itu juga pemilik sambil mencari bakal tempat berjualan yang akan di gunakan. Pada
pekan ini banyak informasi yang dapat di gunakan untuk mendukung jalannya usaha. Setlah
melakukan survei di pasar, pemilik juga melakukan survei bakal calon supplier tahu. Setlah
melakukan pemetaan kami mendapatkan 2 bakal supllier tahu yang cukup terkenal di
Yogyakarta. Yang pertama yakni Pabrik tahu pak samin di Banguntapan, kemudian calon
pemasok bahan metah selanjutnya yakni pabrik tahu yang berada di Kotagede. Pemilihan
tempat ini sangat menguntungkan untuk efisiensi biaya dan waktu, dikarenakan jarak dari
tempat penjualan dengan pabrik tahu tidak lebih dari 15 menit.
Minggu ke-Tiga dan empat kami gunakan untuk melakukan produksi kecil sebagai
bahan acuan dan penilaian awal. Kami membuat produk yang kemudian di jual secara daring
dengan sistem Pre Order. dalam fase ini pemilik dapat mendapatkan tanggapan langsung
konsumen yang telah menikmati produk. Beberapa penyesuaian telah dilakukan berdasarkan
saran dan masukan dari pembeli pada fase ini, sehingga penetapan produk dapat kami
cantumkan dalam proposal ini secara baik.
Tahap investasi ini berisikan agenda untuk mengetahui dan merancang bagaimana
proyeksi jalannya usaha ini saat pendanaan telah di dapat. Karena kami juga menjunjung
tinggi tanggung jawab yang tekah diberikan oleh investor kepada usaha kami. Memasuki
minggu ke empat dan bulan kedua ini, setelah mendapatkan pendanaan usaha, kami mulai
menghubungi beberapa toko dan pemasok peralatan untuk kemudian membeli perlengkapan
yang dimaksud. Pilihan cara terbaik kami lakukan untuk mendapatkan barang dengan kualitas
terbaik namun tetap mengedepankan efisiensi biaya. Pada beberapa barang dan peralatan
kami membelanjakan secara daring dan sebagian yang lain secara daring. Penggolongan ini
menyesuaikan dengan kebutuhan. Ketika barang tersebut harus di pastikan secara langsung
sebelum membeli maka kami lakukan pembelian secara luring atau langsung ke toko.
Memasuki minggu ke lima ini, usaha yang kami jalankan dalam proyeksi waktu
pelaksanaan telah sampai pada tahap penjualan pertama. Kami melakukan upaya promosi
untuk mendapatkan perhatian lebih dari calon pembeli. Beberapa persiapan iklan kami
lakukan pada fase ini melalui akun-akun media sosial yang bergerak di bidang informasi
kuliner. Di samping itu kami juga mengajak beberapa relasi pemilik yang rerata memiliki
branding lebih sebagai duta, brand ambsador, dan pejabat organisasi mahasiswa.
Setelah sampai pada minggu ke enam sampai delapan, usaha yang kami jalan kan
diproyeksikan dapat berjalan dengan normal, sampai pada akhirnya telah mendekati masa
Payback Period yang berada pada masa 1,6 bulan pasca pendirian usaha. Dalam proyeksi
kami penjulan yang kami lakukan dapat berjalan dengan lancar bahkan melebihi target
dikarenakan masa penjualan kami telah memasuki bulan suci Ramadhan 2024. Yang di mana
dalam waktu ini di jam buka toko kami banyak sekali masyarakat yang pergi keluar rumah
untuk mencari makanan hidangan buka. Harapannya peluang ini dapat kami maksimalkan
jika pendanaan yang di dapat sesuai dengan waktu proyeksi. Pada fase ini pemilik akan
melakukan monitoring pelanggan dan evaluasi untuk kelangsungan usaha yang lebih baik,
mulai dari segi manajemen, kualitas produk, keuangan, dan lain-lain. Pemilik usaha akan
selalu terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan dari siapa pun itu dengan tujuan baik
kami yakin dapat membantu pemilik dalam memperbaiki usaha dari waktu ke waktu.
PENUTUP
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT, telah sampailah kami pada akhir dari
proposal yang menuliskan beberapa harapan kami dalam bentuk usaha Tahu Petis Cak Pin.
Berdasarkan beberapa analisis dan studi kelayakan bisnis yang kami lakukan secara singkat
namun tepat sesuai dengan kebutuhan ini, kami yakin usaha ini dapat berjalan dengan lancar
tentunya atas izin Tuhan Yang Maha Esa dan atas bantuan dari berbagai pihak terutama
tempat bapak/ibu pimpinan selaku calon investor. Harapan yang akan kami usahakan melalui
proposal ini antara lain supaya produk ini dapat diterima baik di pasar dan juga utamanya
oleh pihak investor selaku pemberi dana modal usaha. Melalui proposal ini juga kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan pihak investor yakni Lebih
Baik Company yang telah berkenan memberikan kami kesempatan untuk dapat
merencanakan usaha dengan sedemikian rupa, kami selalu terbuka untuk masukan dan saan
yang membangun untuk kebaikan kami ke depan. Kami berharap apa pun yang kami
usahakan nanti dapat bermanfaat dan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi sekitar.