HASIL PENELITIAN
lama. Namun secara resmi Pasar Tradisional Ngentrong didirikan atau mulai
dikelola oleh pemerintah pada tahun 1993. Luas lahan Pasar Tradisional
oleh para penjual dan pembeli untuk mengadakan jual beli atau pertukaran
adalah petani yang menjual hasil ladangnya. Saat ini pasar bukan lagi hanya
misalkan menawarkan jasa servis jam, jasa jahit sepatu, serta servis payung.
Selain itu juga menawarkan produk seperti HP, Kartu perdana, Kursi, Meja,
kipas angin atau mebel dari beberapa toko di luar Pasar Tradisional
Ngentrong.
64
65
tertentu seperti hari pasaran pon, hari pasaran wage, dan hari pasaran legi
pasar tradisional ini sangat ramai. Hal tersebut dikarenakan bahwa hari
tersebut.
2. Struktur Kepengurusan
KOORDINATOR
PASAR
Selain itu Pasar Ngentrong juga berada di kawasan Industri Marmer. Lokasi
67
Selain itu letak Pasar Tradisional Ngentrong juga tidak jauh dengan
Indonesia. Selain itu Pasar Ngentrong juga dekat dengan Masjid Jami’
Ngentrong.
Luas wilayah Desa Ngentrong yaitu 611,8 Ha. Dengan batas wilayah
meliputi:1
2017, yaitu sejumlah 7.044 jiwa yang terdiri dari laki-laki sejumlah 3.473
KK.2
1
Lihat Monografi Desa Ngentrong (Tulungagung).
2
Profil Desa Ngentrong (Tulungagung).
68
Ngentrong.
Produsen / pabrik
Grosir / Pedagang
Agen / Supplier
Besar
Pedagang Pasar
Pedagang Konsumen
yang dibeli langsung dari produsen (pabrik) tentunya akan lebih murah jika
dibandingkan dengan dagangan yang dibeli dari grosir maupun agen atau
sales.
pedagang besar.
dijual kepada pedagang dan kepada konsumen akhir. Dagangan yang dijual
73
dimaksud pedagang yang akan menjual kembali) ada yang datang dari
sesama pedagang yang ada di Pasar Tradisional Ngentrong ada pula yang
dari luar Pasar Pasar Tradisional Ngentrong. Barang dari pedagang tersebut
wilayah tempat tinggalnya secara kredit, sistem ini biasanya berlaku untuk
keliling. Selain pembelian dalam bentuk grosir ada pula pembelian dalam
bentuk satuan.
sistem ecer. Dan dari sinilah terjadi sistem tawar menawar diantara penjual
dan pembeli. Untuk harga yang ditawarkan pada pembeli akhir biasanya
perlukan. Dalam aktifitasnya yang berjalan untuk waktu yang lama tentunya
proses pertukaran tersebut. Berikut sarana dan prasarana yang ada di Pasar
Tradisional Ngentrong:
namun ada beberapa tempat yang oleh pedagang dibangun kembali untuk
dengan adanya tempat parkir. Ada tiga tempat parkir yang berada di sekitar
pasar. Namun, tempat parkir ini tidak dikelola oleh petugas pasar,
melainkan dikelola oleh warga yang berada di sekitar pasar. Dari ketiga
gerbang sebelah selatan terdapat dua tempat parkir. Akan tetapi tempat
parkir yang disediakan disebelah timur tidak terlalu luas. Dimana masing–
dengan adanya tempat parkir tersebut bisa membuat para pengunjung pasar
75
menjadi nyaman. Akan tetapi beberapa pengunjung pasar juga ada yang
terkadang hal ini menghambat kegiatan lalu lintas yang ada di kawasan
tersebut.
MCK yang berada di satu tempatyang terdiri dari dua toilet. Dan juga
sebuah TPS di pojok timur sebelah utara. Selain itu juga terdapat satu
tempat gudang yang berada di sebelah timur. Pasar ini tidak menyediakan
tempat ibadah karena di selatan pasar sudah terdapat masjid yang cukup
hidup masyarakat ke arah selera dan tuntutan yang lebih modern yang
B. Paparan Data
ada beberapa perilaku yang sering dilakukan oleh para pedagang yang pertama
ialah dalam hal takaran atau timbangan, dalam menimbang suatu barang dagangan
setiap pedagang memiliki sikap yang berbeda beda, seperti dari hasil wawancara
Begitu juga dengan Ibu Rukayah dan Ibu Suprih, mereka juga telah
memberikan takaran yang sempurna seperti yang telah dilakukan oleh Pak Mani.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Rukayah dan Ibu Suprih berikut ini:
Terkait yang dilakukan Pak Mani, Ibu Rukayah dan Ibu Suprih, para
standarisasi timbangan belum ada. Seperti yang dikatakan Pak Mani berikut ini:
3
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
4
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
5
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
78
Apa yang dilakukan oleh Pak Mani sama dengan Ibu Rukayah dan Ibu
Suprih yakni mereka sudah berusaha memberikan takaran yang bagus pada
yang dilakukan oleh Pak Mani, Ibu Rukayah, dan Ibu Suprih. Pak Harto dan Ibu
Karti dalam memberikan takaran pada pembeli tidak sempurna, seperti yang telah
6
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
7
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
8
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
9
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
10
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
79
dikit. Kalau untuk pedagang lain yang akan dijual lagi ya saya
hangatkan timbangannya”.11
Selain dari segi takaran, ada juga perilaku pedagang dalam memberikan
produk yang terbaik pada pelanggannya. seperti yang dikatakan oleh Pak Mani
Terkait apa yang telah dilakukan oleh Pak Mani dan Ibu Suprih berbeda
dengan apa yang dilakukan oleh Ibu Rukayah, Pak Harto dan Ibu Karti. Mereka
sudah memiliki niat untuk mencampur antara kualitas barang yang bagus dengan
barang yang jelek. Seperti yang telah mereka ungkapkan berikut ini:
11
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
12
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
13
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
14
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
15
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
16
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
80
“Kalau kualitas barang yang saya jual ya bagus-bagus lah mas. Kalau
untuk gula putih kadang saya mencampurnya dengan yang baru
mas”.17
Ibu Karti Mengatakan:
“Barang yang saya jual kualitasnya bagus-bagus mas. klaupun ada
yang rusak ya saya tukarkan pada salesnya mas. untuk gula putih
kadang saya mengoplosnya dengan yang baru mas, supaya yang lama
itu bisa terjual”.18
hal keramahan bisa diketahui dari hasil wawancara dengan beberapa informan
berikut ini:
Sikap yang ditunjukkan oleh Pak Mani sangat ramah untuk seorang
pembeli. Begitujuga dengan Ibu Suprih, Pak Harto, dan Ibu Rukayah beliau juga
Namun sedikit berbeda dengan Ibu Karti. Pada saat ada pembeli, tidak
semuanya yang dilayani dengan ramah. Terkadang beliau menunjukkan raut muka
17
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
18
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
19
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
20
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
21
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
22
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
81
yang cemberut pada pembeli. Namun hal tersebut juga memiliki alasan yakni pada
saat beliau capek beliau selalu melakukan hal ini pada para pelanggannya.
Selain itu ada juga perilaku dalam penepatan janji. Dalam hal ini para
Selain itu ada juga perilaku pedagang dalam hal pelayanan, seperti yang
23
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
24
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
25
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
26
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
27
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
28
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
82
dengan Ibu Suprih. Keramahan yang diberikan pada pembeli tidak jenuh jenuh
beliau berikan.
Namun terdapat perbedaan jika dibandingkan dengan Pak Harto dan Ibu
Karti. Mereka sedikit kurang dalam memberikan sikap ramah pada pembeli.
terhadap pelanggan merupakan sikap yang melekat pada pedagang, namun para
29
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
30
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
31
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
32
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
33
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
83
Sama dengan yang dilakukan oleh Pak Mani, baik Pak Harto, dan Ibu
Suprih mereka selalu memnerikan sikap empati ini pada setiap pembelinya.
empatinya pada para pelanggan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Rukayah dan Ibu
34
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
35
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
36
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
37
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
38
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
84
Seperti yang ada di Pasar Tradisional Ngentrong ini. Pak mani salah satu
meraih hati para pembeli supaya berminat membeli barang dagangannya. Namun
apa yang dilakukan oleh Pak Mani berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Ibu
Suprih, Pak Harto, Ibu Rukayah, dan Ibu Karti. Untuk menjual barang
dagangannya, kisaran harga yang diberikan pada pelanggan sama, namun sedikit
39
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
40
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
41
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
42
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
43
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
85
pedagang karena beliau selalu mencatat setiap hasil transaksinya. Berbeda dengan
yang dilakukan oleh Pak Mani, Ibu Rukayah, Ibu Suprih dan Ibu Karti. Mereka
mereka sudah mencatat satu atau beberapa transaksi yang telah dilakukannya
44
Wawancara dengan Pak Harto (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
45
Wawancara dengan Pak Mani (Pedagang Sembako), Tanggal 13 Juni 2017.
46
Wawancara dengan Ibu Rukayah (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
47
Wawancara dengan Ibu Suprih (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
48
Wawancara dengan Ibu Karti (Pedagang Sembako), Tanggal 12 Juni 2017.
86
C. Analisis Data
beda pada setiap pedagang sembako. Terkait perilaku dalam menjalankan bisnis
a. Takaran Timbangan
takaran yang pas atau sempurna pada setiap pembeli. Seperti pada saat
beliau tidak kurang dari takaran aslinya. Begitu juga dengan Ibu
takaran pada setiap pembeli. Pada saaat menimbang gula, beras, telur
semua yang melakukan sikap seperti Ibu Rukayah dan Pak Mani. Untuk
sempurna. Hal ini bisa dilihat bahwa pada saat menimbang telur yang
dijual dalam eceran. Pada saat menimbang telur seberat ¼ kg, namun
dari ¼ kg. Selain itu hasil takaran beliau pada gula putih juga masih
belum sempurna.
Untuk sikap yang dilakukan Ibu Suprih pada saat memberikan takaran
pada pembeli ialah Ibu Suprih selalu memberikan hasil takaran yang
sempurna. Seperti pada saat menimbang beras, gula maupun telur beliau
Suprih, jika dengan Ibu Karti pada saat memberikan takaran untuk
sempurna. Hal ini bisa dilihat pada saat beliau menjual gula putih.
Namun beliau juga beralasan bahwa hasil pengurangannya itu bisa untuk
b. Kualitas Produk/Produk
pedagang sembako. Jika dilihat dari kelima informan di atas seperti yang
kualitasnya bagus. Apabila ada salah satu produknya yang rusak beliau
itu pada saat menjual gula putih beliau juga tidak mencampurnya antara
gula putih yang lama dengan gula putih yang baru. namun tidak dmikian
yang kualitasnya tidak bagus dengan gula putih yang baru dengan
kualitas bagus. Hal semacam ini dilakukan beliau dengan alasan supaya
Seperti halnya yang dilakukan oleh Ibu Rukayah. Pak Harto juga
bagus dengan gula putih yang sudah lama dan kualitasnya buruk.
Alasannya pun sama yakni supaya gula putihnya yang lama bisa laku
terjual. Namun berbeda dengan sikap yang dilakukan oleh Ibu Suprih.
Selain itu gula, beras maupun minyak gorengnya juga berkualitas bagus.
produk yang kurang bagus. Yakni seperti yang dilakukan oleh Pak Harto
dan Ibu Rukayah, beliau mencampur antara gulaputih yang lama atau
rusak dengan gula putih yang baru. alasannya pun sama yakni supaya
c. Keramahan
diatas. Untuk Pak Mani sangat ramah pada saat berhadapan pada setiap
Hal ini juga dilakukan oleh Ibu Rukayah dan Ibu Suprih beliau selalu
juga selalu diberikan pada setiap pembeli. Namun sikap yang dilakukan
oleh Pak Harto dan Ibu Karti berbeda dengan Pak Mani, Ibu Rukayah
senyuman.
d. Penepatan Janji
Seperti yang dilakukan oleh Pak Mani. Jika ada pembeli yang sudah
kembali pada pedagang lain walaupun ada pembeli baru yang bisa
yang dilakukan oleh Pak Harto dan Ibu Karti, mereka melakukan sikap
yang kuarang menepati janji. Pada saat ada pembeli yang sudah
sebelumnya.
e. Pelayanan
Seperti yang telah dilakukan oleh Pak Mani, Ibu Rukayah, dan Ibu
yang bagus selalu mereka berikan pada setiap pembeli. Namun di sisi
90
lain ada perbedaan sikap pelayanan pada pembeli. Ibu Karti dan Pak
mereka.
oleh Pak Mani dan Ibu Suprih. Mereka selalu menghargai perasaan
pembeli. Hal semacam ini bisa dilihat pada saat ada pembeli yang
seperti itu Pak Mani dan Ibu Suprih selalu menanggapinya dengan
pada hal yang kurang baik terhadap barang dagangannya. Namun yang
dilakukan oleh Pak Harto, Ibu Rukayah dan Ibu Karti berbeda. Pada saat
ada pembeli yang menawar barang dagangannya dan ada pembeli yang
tawarannya tidak cocok dan juga terhadap sikap pembeli yang menilai
dagangannya.
91
hanya sedikit selisihnya. Hal ini bisa dilihat pada sikap Pak Mani pada
dagangan yang harganya sedikit lebih murah dari pada pedagang yang
lainnya namun hal ini juga dengan alasan supaya dapat menarik para
pembeli. Namun yang untuk harga yang diberikan oleh Ibu karti sedikit
lebih mahal dibanding dengan Ibu Suprih, Ibu Rukayah dan Pak Harto.
h. Pencatatan/Pembukuan Transaksi
Di dalam melakukan transaksi jual beli ada juga sikap dalam pencatatan
setiap transaksi. Namun hal semacam ini juga disikapi oleh para
Rukayah, Pak Mani, Ibu Suprih dan Ibu Karti mereka jarang mencatat
setiap hasil dari transaksinya. Dan mereka juga jarang mencatat jika ada
dengan yang dilakukan oleh Pak Harto. Pak harto selalu mencatat setiap
transaksinya. Selain itu jika ada yang berhutang ataupun kurang dalam
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
HANNI KHAIRANI
NIM 1111046100114
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis khususnya dan seluruh umat
manusia pada umumnya. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan manusia dari jalan kegelapan ke jalan
terang benderang.
Penulisan skripsi ini berjudul “ Etika Bisnis Islam tentang Manajemen Laba”,
ditujukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis,
sayangi dan semua pihak yang terkait yang telah membantu dalam penulisan skripsi
ini.
skripsi ini adalah atas berkat bimbingan, dukungan, dan saran-saran dari berbagai
pihak. Tanpa partisipasi mereka, upaya penulis dalam menyelesaikan studi di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta terutama dalam menyelesaikan skripsi ini tentu akan
terasa lebih sulit terwujud. Oleh karena itu tidak berlebihan jika dalam kesempatan ini
vi
1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA Selaku Dekan Fakultas Syariah dan
2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH, selaku ketua program studi
Muamalat dan Bapak H. Abdurrauf, Lc, MA, selaku sekretaris program studi
4. Bapak Dr. Muhammad Zen, M.A dan Ibu Nurul Handayani, S.Pd., M.Pd,
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
6. Ayah Ibu tercinta Hanri Wirata dan Agatsih Purwiyani yang tidak henti-
kesabaran, nasehat dan curahan kasih sayang yang selalu diberikan kepada
vii
memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
menjadi adik sekaligus teman penulis saat dirumah. Andung yang selalu
memberikan kekuatan dan doa. Reihan, sebagai sepupu sekaligus teman satu
kostan yang selalu membantu penulis dalam berbagi pengalaman dan bertukar
pikiran dari mulai proposal skripsi sampai dengan penyelesaian skripsi ini
sehingga kita bisa lulus bersama-sama. Dan juga seluruh keluarga besar yang
turut mendoakan.
Gemala, Astri Wulandari, Novita Zuhrowiya dan Siti Haura Ibtisamah yang
selalu bersama selama dari awal hingga akhir masa kuliah, terima kasih atas
dukungan tiada henti dikala penulis jenuh dan tidak bersemangat dalam
memotivasi.
9. Anak-anak Kostan ibu Jahit : Niswah, Landu, Mira, Afida, Aul, Fajrin,
Eftrida, Nissa, yang sudah dianggap sebagai keluarga dan adik-adik sendiri,
viii
menjadi energi dan semangat baru bagi penulis saat berada di rumah keduanya
di Ciputat.
10. Teman-teman KKN CERIA 2014 terimakasih untuk Chea, Vita, Wulan,
Babeh, Aziz, Bonte, Salman, Haikal, Riduan, Fauzan, Mahe, Amal, Yuan dan
yang berkesan selama tinggal disana. Terimakasih pula untuk warga desa
perkuliahan penulis.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……………………………………………………………………..... ii
A. Etika …………………………………….................................... 20
B. Etika Bisnis ………………………………………………….… 22
C. Etika Bisnis Islam ………………………………………….….. 25
D. Prinsip-Prinsip Dasar Etika Bisnis Islam ………………..…….. 31
E. Tujuan Bisnis Islam …………………………………….……... 40
F. Pedoman Bisnis dalam Islam ………………………….………. 42
G. Aktivitas Bisnis yang terlarang dalam Syariah ………….…….. 44
H. Etika Bisnis Islam kaitannya dengan Manajemen Laba ………. 46
x
D. Manajemen Laba ……………………………………………….….. 50
E. Prinsip Akuntansi Berbasis Akrual …………………………….….. 52
F. Motivasi Manajemen Laba ………………………………………… 53
G. Bentuk-Bentuk Manajemen Laba …………………………………. 57
H. Manajemen Laba, Apakah Legal dan Etis ………………………… 58
xi
BAB I
PENDAHULUAN
bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan, kedudukan dan kekuasaan menjadi
kriteria umum dalam penilaian berhasil atau tidaknya seseorang dalam berbisnis.
Akan tetapi kebanyakan mereka melupakan nilai-nilai moral dan perilaku yang sehat
dalam berbisnis. Materi adalah makanan bagi tubuh, sementara etika adalah nutrisi
bagi jiwa. Karena itulah, setiap saat masalah bisnis seringkali bertambah, sedangkan
Yang membedakan Islam dengan materialisme ialah bahwa Islam tidak pernah
dengan akhlak, politik dengan etika, perang dengan etika dan kerabat sedarah daging
dalam lapangan ekonomi atau bisnis, disatu sisi diberi kebebasan untuk mencari
1
Husain Syahatah dan Siddiq Muh. Al-Amin, Transaksi dan Etika Bisnis Islam, Penerjemah
Saptono Budi Satryo dan Fauziah R (Jakarta: Visi Insani Publishing, 2005), h. 22.
1
2
keuntungan sebesar-besarnya. Namun, di sisi lain, ia terikat dengan iman dan etika
yang berdiri sendiri dan terpisah dari struktur lainnya. Hal ini disebabkan bahwa
dalam ilmu akhlak (moral), struktur etika dalam Islam lebih banyak menjelaskan
nilai-nilai kebaikan dan kebenaran baik pada niat hingga perilaku atau perangainya.
Nilai moral tersebut tercakup dalam empat sifat yaitu shiddiq, amanah, tabligh dan
ekonomi dan keuangan secara professional dan menjaga interaksi ekonomi, bisnis dan
Salah satu problematika yang serius dalam dunia bisnis ialah rendahnya nilai
dilakukan oleh pebisnis. Rendahnya nilai moral ini dapat mempengaruhi hilangnya
tidak baik.3
Teori yang dapat menjelaskan mengenai hal ini adalah Agency Theory. Agency
Theory adalah hubungan antara Principal dan Agent. Principal dalam dunia bisnis
2
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam. (Jakarta: Gema insani Press, 1997), h. 51.
3
Husain Syahatah dan Siddiq Muh. Al-Amin, Transaksi dan Etika Bisnis Islam, Penerjemah
Saptono Budi Satryo dan Fauziah R (Jakarta: Visi Insani Publishing, 2005), h. 15.
3
disini ialah para investor maupun calon investor. Sedangkan Agent ialah para manajer
perusahaan atau orang yang mengelola perusahaan. Teori ini mengasumsikan bahwa
dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun
kontrak kompensasi. Principal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja
agent. Agent mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan
kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini lah yang mengakibatkan adanya
Asimetri informasi adalah suatu kondisi dimana adanya gap antara pengetahuan
informasi yang dimiliki satu pihak dengan pihak lainnya. Dalam kondisi ini, dapat
memunculkan kesempatan bagi pihak yang satu untuk melakukan manipulasi atau
ketimpangan informasi atau ketidaktahuan informasi yang dimiliki oleh pihak yang
lainnya. Dengan demikian terdapat adanya konflik kepentingan serta asumsi bahwa
bisnis, asimetri informasi ini dapat dialami oleh principal dan agent kaitannya dengan
Setiap perusahaan tak terkecuali entitas bisnis syariah perlu untuk menampilkan
sisi baik keuangan perusahaan, hal ini diperlukan sebagai bentuk tolak ukur hasil
kinerja perusahaan dimata umum terutama stakeholder maupun investor. Hal ini
terkait dengan kejamnya pasar kepada perusahaan yang tidak mampu memenuhi
target atau meleset dari perkiraan pasar. Sehingga tekanan ini dapat mengakibatkan
menurunkan kualitas laporan keuangan, yang mana tindakan ini disebut dengan
manajemen laba. Manajemen laba adalah salah satu bentuk praktik masalah etis yang
terjadi di perusahaan.
dan prosedur akuntansi yang digunakan perusahaan. Manajemen laba adalah satu
sesuai dengan asumsi teori akuntansi positif. Namun intervensi yang dapat
dilaksanakan oleh manajemen ini terkadang dapat membawa praktik yang seharusnya
menghindari risiko (risk averse). Kondisi ini yang memotivasi manajer untuk
melakukan praktik manajemen laba dengan cara menutupi kinerja perusahaan yang
5
sebenarnya, dan menampilkan kinerja yang sesuai dengan apa yang ingin manajer
tampilkan.
ialah pada kasus Enron Energy tahun 2000, kasus peningkatan pendapatan Xerox
tahun 1997-2000 serta PT Kimia Farma, Global Crossing, Tyco , Green Tree
pada kasus mark up laba Indofarma tahun 2001 dan kasus pembukuan ganda Lippo
Bank tahun 2002, kasus PT Citra Marga Nusapala Persada, Bank Duta, PT
Perusahaan Gas Negara tahun 2006, PT Bank Lippo tahun 2002 , PT Ades Alfindo
tahun 200 yang melakukan praktik manajemen laba melalui manipulasi berbagai
akuntansinya 5.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizky Syahfandi dan Siti Mutmainah juga
manajemen laba dengan teknik income smoothing yang terjadi para tahun 2009
sampai dengan 2011. Hasil Penelitian Gandi Sukmajati (2012) juga menunjukkan
adanya beberapa perusahaan public dalam Jakarta Islamic Index yang melakukan
teknik manajemen laba dengan cara perataan laba, perusahaan tersebut diantaranya
adalah Barito Pasific Tbk, Indika Energy Tbk, Telkom Indonesia Tbk, Truba Alam
Manunggal Tbk, dan Wijaya Karya Tbk. Kemudian faktor yang berpengaruh
4
Kompas, 15 Juli 2002.
5
Dedhy Sulistiawan, dkk, Creative Accounting Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal
Akuntansi. (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 53.
6
telah cukup banyak kasus manajemen laba baik yang telah diketahui oleh publik,
laba ialah dilakukan karena motivasi bonus, motivasi utang, motivasi pajak, motivasi
motivasi ini lah yang dapat mendorong suatu manajer atau otoritas di perusahaan
untuk melakukan manajemen laba. Bertepatan dengan akan dibukanya pintu gerbang
Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015, atas motivasi penjualan saham,
diperkirakan akan terjadi banyak praktik manajemen laba dimana perusahaan akan
Dari beberapa contoh yang disebutkan diatas bahwa tidak sedikit pula
perusahan atau entitas yang melakukan atau menerapkan praktik manajemen laba di
dalam pelaporan tampilan keuangannya, tentunya dengan berbagai macam motif yang
mendasarinya.
terhadap praktik manajemen laba. Pada satu sisi, manajemen laba dipandang sebagai
suatu tindakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan karena dengan adanya
keputusan. Sedangkan pada sisi yang lain, manajemen laba dianggap sebagai sesuatu
yang wajar dan merupakan tindakan rasional untuk memanfaatkan fleksibilitas dalam
ketentuan untuk pelaporan keuangan asalkan masih sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berlaku Umum.
meskipun juga disebutkan bahwa dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan
atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis). Berdasarkan PSAK No.
101 tentang Akuntansi Bank Syariah, diambil asumsi dasar konsep akuntansi bank
syariah sama dengan asumsi dasar konsep akuntansi dasar konsep akuntansi
keuangan secara umum yaitu konsep kelangsungan usaha (going concern) dan dasar
akrual.
Namun secara syariah, walaupun muamalat dilakukan tidak secara tunai, namun
pencatatannya haruslah benar. Seperti disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 282:
8
Artinya: “Hai, orang-orang yang beriman, apabila kamu bermua’malah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar.”
penting, khususnya pada bisnis-bisnis yang bergerak di bidang syariah, tentu tuntutan
akan praktik secara Islami mengikuti visi dan misi dari entitas itu sendiri. Karena
etika bisnis dapat digunakan sebagai cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis
bersifat sesuatu yang baik atau buruk, wajar atau tidak wajar, atau diperbolehkan atau
tidaknya perilaku manusia tersebut dalam kerangka etika bisnis Islam. Sehingga
penelitian ini akan berusaha melihat aspek moralitas atau aspek normatif etika bisnis
B. Pembatasan Masalah
9
Penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti pada aspek yang dianalisis
agar tidak keluar dari pembahasan. Maka penelitian dibatasi pada Sumber yang
digunakan adalah kajian kepustakaan dengan data yang bersumber pada Al-Quran,
manajemen laba secara keseluruhan dan ditarik kesimpulan berdasarkan konsep nilai-
nilai etika bisnis Islam. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis isi, dimana penulis mengkaji materi atau literatur tertentu dari pokok
bahasan masalah yang telah diteliti. Pembatasan masalah perihal objek yang menjadi
fokus bahasan dalam penelitian ini adalah Motivasi manajemen laba, Bentuk – bentuk
C. Perumusan Masalah
Untuk dapat melihat lebih mendalam mengenai praktik manajemen laba agar
kepustakaan yang nantinya akan diteliti sesuai dengan batasan kemampuan peneliti.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab isu-isu tekait dengan bagaimana etika
bisnis Islam memandang permasalahan manajemen laba. Tujuan dalam penelitian ini
adalah :
referensi untuk keperluan studi dan penelitian mengenai hal-hal yang terkait
dengan penelitian.
islami.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian ini ialah bentuk penelitian kualitatif deskriptif yang berarti
bahwa penelitian hanya menggunakan data literatur sebagai alat mempertajam dan
memperkuat hasil analisis dan bukan merupakan data primer penelitian. Berikut ini
Metode Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara
library research , yaitu melakukan penelitian dengan cara mencari bahan materi
baik teori maupun praktis melalui literatur berupa bahan-bahan pustaka (buku,
yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti sebagai data primer
maupun sekunder, dalam penelitian ini, yang menjadi data primer adalah Al-
penelitiannya.6
intelektual dan ahli yang berkompeten tentang etika bisnis Islam dan
a. Al- Quran
b. Al- Hadist
6
Mustika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan. (Jakarta: Yayasan Obor Nasional, 2004), h. 2-3
12
c. Husain Syahatah, dan Siddiq Muh. Al-Amin. Transaksi dan Etika Bisnis
d. Faisal Badroen et al., Etika Bisnis dalam Islam. (Ciputat: UIN Jakarta Press,
2005)
g. Veithzal Rivai, dkk. Islamic Bussiness and Economic Ethics. (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012)
2011)
Grasindo, 2008)
2006)
Data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini bersifat kualitatif tekstual
dikemukakan oleh para pakar etika bisnis Islam dan pakar akuntansi yang erat
3. Sumber Data
dari buku-buku, makalah atau artikel, majalah, jurnal, web atau internet,
mencari hal-hal atau variabel yang dapat berupa catatan, transkrip, buku, dan
Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul maka data tersebut dianalisis
sebagai berikut:
yang dilakukan dengan cara memaparkan data-data yang ada secara apa
keadaan saat ini dan melihat kaitan antara permasalahan penelitian dengan
a) Analisis isi (content analysis), yaitu proses pengolahan data dengan cara
Dengan cara analisis isi dapat dibandingkan antara satu buku dengan
buku yang lain dalam bidang yang sama, baik berdasarkan perbedaan
6. Metode Pembahasan
7
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosda, 2010), h.
163
15
bersifat umum.
bersifat umum itu dan hendak menilai sesuatu kejadian yang sifatnya
khusus.
F. Literatur Review
memperlihatkan adanya struktur yang berdiri sendiri dan terpisah dari struktur
lainnya. Hal ini disebabkan karena struktur etika dalam agama Islam lebih
banyak menjelaskan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran baik pada tataran niat
atau ide hingga perilaku dan perangai. Nilai moral tersebut tercakup dalam
empat sifat, yaitu shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah. Serta etika bisnis
visi bisnis masa depan yang bukan semata-mata mencari keuntungan yang
yang berakibat atau berdampak baik pula bagi semua umat manusia.
Hasil kajian menunjukkan bahwa dari sudut pandang etika secara umum
ada dua pendapat yang bertolak belakang yaitu yang menganggap wajar; dan
yang menganggap tidak etis. Akan tetapi pendapat kedua lebih kuat. Praktik
Bahwa Islam mengakui motif laba, namun juga mengikat motif itu
Sehingga kalau ajaran Islam itu dilaksanakan, pemakaian motif laba seorang
yaitu manusia yang hanya ingat akan kepentingan diri tanpa memperdulikan
masyarakat.
tidak selamanya merupakan suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak
ditemui dalam banyak konteks. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa atau
laba. Dan hasil secara teoritis menunjukkan bahwa pada teori akuntansi positif
memaksimalkan kesejahteraannya.
5. Astri Faradila dan Ari Dewi Cahyati, “Analisis Manajemen Laba Pada
11 Bank Umum Syariah masih berkisar di bawah angka 0 (nol), hal ini berarti
penelitian, yaitu ada yang membahas mengenai etika bisnis Islam dan juga ada yang
penelitian sebelumnya ialah pada penelitian ini mengkaji fenomena manajemen laba
yang kerap terjadi pada entitas bisnis syariah ditinjau dari segi etika bisnis menurut
Islam, karena sejauh ini telah banyak sekali penelitian yang mengkaji perihal
secara langsung terhadap tataran atau nilai-nilai Islam. Sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengaitkan secara langsung bagaimana etika bisnis menejemen laba
menurut Islam.
G. Sistematika Penulisan
Metode Penulisan yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah
metode penulisan yang mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi oleh Fakultas
Syariah dan Hukum tahun 2012. Selanjutnya untuk memudahkan dan lebih
sistematisnya skripsi ini, penulis menyusunnya ke dalam lima (5) bab, yaitu:
19
Bab II : Pada bab ini akan dibahas dan dijelaskan mengenai Konsep Dasar Etika
Etika Bisnis Islam, Prinsip Dasar Etika Bisnis Islam, Tujuan Bisnis Islam,
Manajemen Laba.
Bab III : Pada bab ini akan dibahas mengenai Konsep Manajemen Laba yang
Bab IV : Pada Bab ini membahas tentang bagaimana Tinjauan Etika Bisnis Islam
Bab V : Pada Bab ini berisi Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II
A. Etika
Etika adalah tata nilai yang diletakkan sebagai regulator kehidupan guna
mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh tingkah laku manusia.1 Ethics yang
menjadi padanan dari etika, secara etimologis berarti ‘the discipline dealing with
what is good and bad and with moral duty and obligation’, ;a set of moral principle
Etika dapat diartikan sebagai sikap untuk memahami opsi-opsi yang harus
diambil diantara sekian banyak pilihan tindakan yang ada. Etika tidaklah ditafsiri
sebagai sesuatu yang merampas kebebasan manusia dalam berbuat. Malah etika
sangat erat kaitannya dengan kebebasan namun kebebasan yang bertanggung jawab.
Hal ini dapat dikatakan bahwa Etika adalah suatu kesadaran pada diri seseorang
atas dasar nilai dan rasa tanggung jawab atas sesuatu yang dianggapnya baik atau
buruk, wajar atau tidak wajar, diperbolehkan atau tidak diperbolehkan. Sehingga
keseluruhan perbuatan yang dilakukan berdasarkan pada satu pemahaman kata yaitu
benar dan baik. Etika mempunyai kendali intern dalam hati, berbeda dengan aturan
1
Faisal Badroen, dkk, Etika Bisnis dalam Islam. (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 1.
2
Joseph H, dkk, Webster’s New Collegiate Dictionary, (USA: Houghton Mifflin Hartcourt, 2012), h.
13-15
20
21
Sedangkan dalam Islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan istilah
etika dalam al- quran adalah khuluq. Al-quran juga menggunakan sejumlah istilah
(kebenaran), qist (persamaan), „adl (kesetaraan dan keadilan), haqq (kebenaran dan
yang terpuji disebut sebagai shalihat dan tindakan yang tercela disebut sebagai
sayyi’at.3
Etika dalam Islam, dipahami sebagai akhlak atau adab yang bertujuan untuk
membangkitkan kehidupan dalam peraturan dan syariat. Oleh sebab itu, etika atau
akhlak adalah hakikat-hakikat yang menempati ruang luas dan mendalam pada akal,
1. Etika Deskriptif
Adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia, secara apa yang dikejar setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta
secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu
3
Rafik Issa Beekun, dalam Veithzal Rivai, dkk, Islamic Bussiness and Economic Ethics. (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2012), h. 3.
4
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), h. 13.
22
2. Etika Normatif
Etika Normatif adalah etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku
yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi
bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan
B. Etika Bisnis
Definisi etika bisnis ialah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, salah
dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip moralitas. Atau dapat disebut juga
prinsip dan norma dimana para pelaku binis harus commit padanya dalam
selamat.5
Apakah bisa pengertian moral seperti tanggung jawab perbuatan yang salah dan
yang muncul atas masalah ini, pandangan pertama, berpendapat bahwa karena aturan
perusahaan bertindak seperti individu dan memiliki tujuan yang disengaja atas apa
5
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 15
23
yang mereka lakukan, kita dapat mengatakan bahwa tindakan mereka bermoral atau
tidak bermoral dalam pengertian sama yang dilakukan manusia. Pandangan kedua
ialah pandangan filsuf yang berpendirian, bahwa tidaklah masuk akal jika organisasi
bisnis secara moral bertanggung jawab, karena ia gagal mengikuti standar moral, atau
mesin yang anggotanya harus secara membabi buta menaati peraturan formal yang
tidak ada kaitannya dengan moralitas. Akibatnya, lebih tidak masuk akal untuk
standar moral daripada mengkritik organisasi seperti mesin yang gagal bertindak
secara moral. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan
tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan
bertindak secara moral, maka hal ini disebabkan oleh pilihan individu dalam
perjalanannya?
psikologis lingkungan kerja yang sehat, dan perusahaan yang tidak demikian akan
mengalami sebaliknya.
Kedua, ialah trust (kepercayaan) dalam sebuah perusahaan adalah hal yang
sangat fundamental guna mencapai efisiensi transaksi dalam bisnis. Dan upaya
6
Veithzal Rivai, dkk, Islamic Bussiness and Economics Ethics, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2012), h. 5.
24
Ketiga, melakukan tindakan yang benar atau salah di tempat kerja akan berefek
pada produk-produk dan pelayanan yang dihasilkan serta menjamin hubungan baik
Keempat, etika bisnis semata-mata persoalan menerapkan dasar apa yang baik
atau buruk, salah atau benar, wajar atau tidak wajar, layak atau tidak layak, dan
sebagainya sehingga perusahaan dapat menghasilkan produk atau jasa yang baik dan
berharga.
Kelima, etika bisnis adalah persoalan menghadapi posisi dilematis yang kerap
dihadapi dalam aktivitas rutin bisnis yang tidak jelas dasar hukumnya, apakah itu
Namun apa yang mendasari para pengambil keputusan yang berperan untuk
pengambilan keputusan yang tak pantas dalam bekerja? Para manajer menunjuk pada
tingkah laku dari atasan-atasan mereka dan sifat alami kebijakan organisasi mengenai
pelanggaran etika atau moral. Karena dari itu dapat diasumsikan bahwa suatu
organisasi merasa terikat dan dapat menciptakan beberapa struktur yang berwenang
untuk mendorong organisasi ke arah etika dan moral bisnis. Lalu selanjutnya timbul
pertanyaan, dapatkah suatu organisasi mendorong tingkah laku etis pada pihak-pihak
7
Faisal Badroen. 2005. Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 17-18.
25
Alasan mengejar keuntungan, atau lebih tepat, keuntungan adalah hal pokok
bagi kelangsungan bisnis ialah hal utama bagi setiap perusahaan untuk berperilaku
tidak etis.
Pada hakikatnya keuntungan adalah hal yang baik. Karena pertama, keuntungan
keuntungan adalah salah satu indikator yang dilihat oleh para investor untuk
kearah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat dipergunakan sebagai
pengembangan atau ekspansi perusahaan sehingga hal ini akan membuka lapangan
kerja baru.8
mana yang baik atau buruk, benar atau salah, serta halal atau haram dalam dunia
Etika bisnis dalam kaitannya dengan ajaran Islam ialah sebuah pemikiran atau
sebuah organisasi dalam ekonomi dan bisnis yang didasarkan atas ajaran Islam. Etika
bisnis Islam mengatur tentang sesuatu yang baik atau buruk, wajar atau tidak wajar,
8
Achyar Eldine, “Etika Bisnis Islam”. Jurnal Khazanah, Vol. 3 No. 3, Oktober 2007.
26
atau diperbolehkan atau tidaknya perilaku manusia dalam aktivitas bisnis baik dalam
Titik sentral etika Islam adalah menentukan kebebasan manusia untuk bertindak
itu tidaklah mutlak, dalam arti, kebebasan yang terbatas. Dengan kebebasan tersebut
manusia mampu memiih antara yang baik dan jahat, benar dan salah, halal dan
haram.9
ekonomi. Karena itu, bisnis juga menjadi wilayah hukum yang diatur oleh Islam
dengan turunnya wahyu mengenai muamalah maupun hadits dan sunnah dari Nabi
Muhammad saw. Seperti Nabi saw pernah bersabda bahwa sembilan dari sepuluh
Jujur
Toleran
9
Syed Nawaib Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Penerjemah M. Saiful Anam
dan Muhammad Ufuqul Mubin, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003)
10
Bambang Trim. Bussiness Wisdom of Muhammad SAW, (Bandung: Madania Prima, 2008), h.
12
27
Kunci etis dan moral bisnis sesungguhnya terletak pada pelaku bisnis itu
sendiri, seorang pengusaha muslim berkewajiban untuk memegang teguh etika dan
moral bisnis Islami. Akhlak yang baik dalam bisnis Islam, Pertama ialah Kejujuran,
mempunyai hati yang tanggap, dengan menjaganya dengan memenuhi hak-hak Allah
dan manusia, serta menjaga muamalahnya dari unsur yang melampaui batas. Ketiga
1. Bahwa prinsip esensial dalam bisnis adalah kejujuran. Dalam tataran ini, beliau
11
Veithzal Rivai, dkk, Islamic Bussiness and Economics Ethics, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2012), h. 39-43
28
4. Seorang pelaku bisnis harus bersikap ramah tamah dalam melakukan bisnis.
5. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik
7. Tidak melakukan ikhtikar atau menumpuk dan menyimpan barang dalam masa
tertentu , dengan tujuan agar harganya suatu saat menjadi naik dan keuntungan
benar.
12. Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya bahaya (mudharat) yang
13. Komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal, bukan barang
yang haram, seperti babi, anjing, minuman keras, narkotika, dan sebagainya.
membayar.
17. Bahwa bisnis yang dilaksanakan bersih dari unsur riba. Seperti dalam Firman
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa Riba
(yang belum di pungut) jika kamu orang-orang yang beriman”.
Berikut ini adalah persamaan dan perbedaan antara etika bisnis Islami dengan
Etika Bisnis Konvensional :
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Etika Bisnis Islami dengan Etika Bisnis
Konvensional
Aspek Etika Bisnis Islami Etika Bisnis
Konvensional
1. Azas Tauhid (nilai-nilai Sekularisme (nilai-nilai
transendental) material)
2. Motivasi Dunia dan akhirat Dunia
3. Orientasi Profit dan berkah Profit
Pengetahuan muslim
7. Keberhasilan Usaha dan doa Usaha
8. Pertanggung Khalifah (wakil) Allah Pemimpin perusahaan
Jawaban di muka bumi
9. Modal Halal Halal dan haram
10. Suber Daya Tidak terbatas, Terbatas, keinginan
keinginan manusia manusia tidak terbatas
dibatasi
11. Informasi Ayat qauliyah (Al- Ayat-ayat kauniyah
Quran dan Sunnah) (peristiwa alam)
dan ayat kauniyah
(peristiwa alam)
12. Manajemen Ayat qauliyah (Al- Ayat-ayat kauniyah
Strategi Quran dan Sunnah) (peristiwa alam)
dan ayat kauniyah
(peristiwa alam)
13. Manajemen Sesuai koridor syariah Efektif dan Efisien
Operasi
14. Manajemen Terhindar dari Maksimalisasi profit
Keuangan Maghrib (Maysir,
gharar, riba)
15. Manajemen Menciptakan produk Menciptakan produk
Pemasaran kebutuhan masyarakat keinginan masyarakat
(menimbulkan
konsumerisme)
16. Manajemen Kepribadian Islami Kebudayaan perusahaan
SDM
17. Instrumen Zakat, infaq, CSR
31
Tindakan dan keputusan dianggap sesuai dengan etika ialah apabila tergantung
pada niatnya. Niat yang baik diikuti dengan tindakan yang baik dinilai sebagai
ibadah. Islam membolehkan individu untuk bebas percaya dan bertindak sesuai
dengan apa yang ia inginkan, selama tidak mengorbankan akuntabilitas dan keadilan.
Keputusan yang etis mendasarkan rujukan kepada ayat yang tertulis (Al-Quran) dan
ayat yang tersebar di alam semesta (Kauniyyah). Tidak seperti sistem etika yang lain,
partisipasi aktif dalam hidup. Dengan melakukan segala tindakan dalam koridor
etika.12
Persamaan antara etika bisnis Islam dengan Konvensional ialah pada etika
bisnis konvensional hubungannya hanya kepada sesama individu, selama tidak ada
yang mengetahui bahwa perbuatan itu merugikan orang lain, maka hal itu dianggap
sah-sah saja. Lain halnya dengan pada sistem etika bisnis Islam, yang hubungannya
tidak hanya kepada sesama manusia, namun juga pada Allah. Segala perbuatannya
bisnis dan transaksi akan berdampak pada kehidupannya di dunia dan akhirat.
12
Rafik Issa Beekun. 1997. Islamic Bussiness Ethics. Virginia: International Institute of
Islamic Thought.
32
a. Keesaan (Tauhid)
Bahwa Konsep persatuan atau juga disebut Tauhid ialah dimensi vertikal
Islam. Konsep ini dimaksudkan bahwa sumber utama etika Islam adalah
kepercayaan total dan murni terhadap keesaan Tuhan.14 Yang mana berarti
Allah SWT sebagai Tuhan Maha Esa yang menetapkan batas-batas tertentu
menekankan bahwa sumber utama etika Islam adalah kepercayaan total dan
Swt dan hubungan horizontal dengan kehidupan sesama manusia dan alam
13
Haider Naqvi, Etika ….
14
Djakfar, Etika Bisnis… h. 12
33
lingkungannya. Ini berarti konsep tauhid akan emmiliki pengaruh yang paling
b. Keseimbangan
Islam dan hubungan dengan harmoni segala sesuatu di alam semesta. Dalam
beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil,
tak terkecuali kepada pihak manapun. Adil dalam Islam bahwa agar hak
semua orang sama dimata Allah, serta agar hak tersebut dapat ditempatkan
15
Rafik Issa Beekun, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 33
34
tidak mengakomodir hak salah satu pihak, maka hal tersebut dapat dikatakan
kedzaliman. Karenanya orang yang adil akan lebih dekat kepada ketakwaan.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Berlaku adil akan dekat dengan takwa, karena itu dalam perniagaan
dapat terjadi seperti gangguan adanya mekanisme pasar atau karena adanya
informasi penting mengenai transaksi yang tidak diketahui oleh salah satu
dunia dan di akhirat harus diusung oleh seorang pebisnis muslim. Maka
16
Faisal Badroen, dkk, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 78
35
dapat menempatkan dirinya dan orang lain dalam kesejahteraan duniawi dan
keselamatan akhirat.
c. Kehendak Bebas
Kehendak bebas ialah suatu rasa yang tertanam dalam diri manusia untuk
sendiri. Institusi ekonomi seperti pasar dapat berperan efektif dalam kegiatan
ekonomi. Hal ini dapat berlaku apabila persaingan bebas dapat berlaku secara
manapun, tak terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga atau private
mekanisme pasar yang sehat dan persamaan peluang untuk berusaha tanpa
antara nilai-nilai moral dan spiritual. Karena apabila tidak ada filter moral,
maka kegiatan ekonomi akan rawan kepada perilaku destruktif yang dapat
lagi terpercaya adalah bersama-sama para nabi, orang shadiqin dan para
para pedagang yang utama ialah yang berlaku jujur dan terpercaya baik dalam
kunci keberkahan akan selalu ada padanya, terlebih lagi bagi pedagang yang
berlaku jujur serta dapat dipercaya, maka mereka ialah bersama dengan para
nabi, shadiqin serta para syuhada, karena mereka ialah merupakan para
kebebasan bagi individu dibuka lebar, tetapi kebebasan itu tidak merugikan
kepentingan kolektif. Tidak ada pula batasan pendapatan bagi seseorang untuk
jawab yaitu kebebasan yang didasari oleh ‘ilm (ilmu) dan kesadaran penuh.
Manusia bebas dalam bertindak, yaitu manusia bebas berbuat sesuatu dengan
tujuan dan disengaja yang dipengaruhi faktor internal dan eksternal dirinya.
Bisa jadi hal itu disebabkan oleh pengaruh ajaran, agama, bacaan, lingkungan
sikap moral yang mature atau dewasa adalah sikap yang bertanggung jawab,
hidupnya.
e. Kebajikan
mengharuskan perbuatan tersebut atau dengan kata lain beribadah dan berbuat
baik seakan melihat Allah, jika tidak mampu maka yakinlah Allah melihat.
Aksioma ihsan dalam bisnis, yaitu : (1) kemurahan hati (leniency); (2) motif
pelayanan (service motives); dan (3) kesadaran akan adanya Allah dan aturan
sembilan pedoman etika umum bagi bisnis kaum muslim, yaitu jujur dan
17
Faisal Badroen. 2005. Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 11.
18
Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika, (Jakarta: Rajawali Press, 1995), Ed. III, h. 13-15
39
tidak terlibat dalam kecurangan, tidak boleh menyuap, dan berbisnis secara
adil.19
a) Kejujuran
b) Keramahtamahan
menjual
i) Kesukarelaan.
19
Muhammad Djakfar, Agama, Etika, dan Ekonomi: Wacana Menuju Pengembangan ekonomi
Rabbaniyah, (Malang: UIN Malang Press, 2007), h. 30-32.
20
Quraish Shihab, “Etika Bisnis dalam Wawasan Al- Qur‟an”, dalam Jurnal Ulum Al— Quran,
No. 3 VII/1997, h. 5-9.
40
Lain halnya dengan Abd. Muin Salim; ia memberikan uraian tentang prinsip-
hidupnya, dan salah satu upaya untuk memperolehnya adalah dengan cara bekerja.
Islam mewajibkan Muslim untuk bekerja. Dan Allah melapangkan bumi dan
seisinya dengan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
mencari rezeki, antara lain seperti dalm firman Allah swt. QS Al-Mulk : 15
Artinya: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu , maka berjalanlah
di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya”
Artinya : “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
kamu pemakmurnya.”
Di samping anjuran untuk mencari rezeki, Islam sangat menekankan atau
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bisnis Islam dapat diartikan sebagai
berbagai macam bentuk aktivitas bisnis yang tidak dibatasi, namun dibatasi dalam
cara perolehan dan pendanan hartanya. Dalam hal kendali syariah, bisnis dalam
Islam bertujuan untuk mencapai empat hal utama, yaitu sebagai berikut: 21
Terdapat paling tidak tiga tujuan atau orientasi bisnis, yaitu pertama nilai materi
mulia yang menjadi suatu kemestian yang muncul dalam kegiatan bisnis,
dengan Allah. Inilah yang dimaksud bahwa setiap perbuatan muslim adalah
21
Veithzal Rivai, dkk, Islamic Bussiness and Economics Ethics, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2012) h. 13.
42
2) Pertumbuhan
Jika profit materi dan non materi telah diraih, maka diupayakan pertumbuhan
atau kenaikan akan terus menerus meningkat setiap tahunnya dari profit dan
benefit tersebut.
3) Keberlangsungan
dalam kurun waktu yang cukup lama dan dalam menjaga keberlangsungan itu
4) Keberkahan
orientasi keberkahan ini menjadi visi bisnisnya, agar senantiasa dalam kegiatan
bisnis selalu berada dalam kendali syariat dan diraihnya keridhoan Allah. 22
pencapaiannya adalah ridho Allah SWT, dengan tetap memegang syariat Islam
dalam segala aktivitasnya, begitu pula dengan aktivitas ekonomi yang tidak
22
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), h. 31.
43
mencari rezeki sesuka hatinya, namun dibatasi pada kerangka yang boleh dan
tidak boleh, seperti yang tidak diperbolehkan itu diantaranya adalah penipuan,
bisnis juga antara pihak yang bertransaksi harus mencapat kesepakatan suka
sama suka, sehingga tidak ada pihak yang merasa terdzalimi. Semua jalan yang
merelakan dan adil, adalah dibenarkan. Prinsip ini telah ditegaskan dalam QS.
An-Nisa : 29-30
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan Barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar
hak dan aniaya, Maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.
Ayat ini menjelaskan bahwa sangat dilarang sekali bagi orang yang
beriman untuk memakan harta dengan jalan yang bathil. Maksudnya ialah
dengan jalan curang yang memberikan kerugian di pihak lain, sedangkan
44
dilangsungkan dengan dua hal, yaitu perdagangan harus dilakukan atas dasar
saling rela antara kedua belah pihak. Tidak boleh bermanfaat untuk satu pihak
dengan merugikan pihak yang lain; tidak boleh saling merugikan, baik untuk
diri sendiri maupun orang lain. Sebab, hal ini seolah menghisap darahnya dan
kehidupan pasar. Bahkan sampai pada masa awal kerasulannya, beliau adalah
seorang pelaku pasar yang aktif, dan kemudian menjadi seorang pengawas yang
23
Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Pedagang, Penerjemah: Dewi Nurjulianti, (Jakarta:
Yayasan Swarna Bhumy, 1997), h.5.
24
Veitzal Rivai, Islamic and Bussiness Ethics, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012)
45
Allah SWT. Seorang pengusaha muslim tidak boleh melakukan kegiatan bisnis
dalam hal-hal yang diharamkan oleh syariah serta dituntut untuk selalu
makanan tak halal atau mengandung bahan tak halal, minuman keras, narkoba,
pelacuran atau semua yang berhubungan dengan dunia gemerlap seperti night
club diskotik, suguhan minuman dan makanan tak halal dan lain-lain (QS: Al-
A‟Raf : 32. QS: Al Maidah : 100) adalah kegiatan bisnis yang diharamkan.
b. Memperoleh dan menggunakan harta secara tidak halal. Praktik riba yang
QS. Al-Isra : 35, yang berbunyi ”Dan sempurnakanlah takaran ketika kamu
menakar dan timbanglah dengan neraca yang benar”. Nabi bersabda ”Apabila
Kemudian contoh penawaran atau promosi yang tidak terpuji ialah yang tidak
fair. Hal sangat dicela oleh Allah sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an
46
3) Eksploitasi wanita.
Islam sebagai agama yang menyeluruh mengatur tata cara hidup manusia,
setiap bagian tidak dapat dipisahkan dengan bagian yang lain. Demikian pula pada
proses jual beli harus dikaitkan dengan ‟etika Islam‟ sebagai bagian utama. Jika
penguasa ingin mendapatkan rezeki yang barokah, dan dengan profesi sebagai
pedagang tentu ingin dinaikkan derajatnya sestara dengan para Nabi, maka ia harus
Pekerjaan jual beli atau berdagang adalah sebagian dari pekerjaan bisnis.
Kebanyakan masyarakat jika berdagang, selalu ingin mencari laba besar. Jika ini
mencapai tujuan tersebut. dan hal ini yang kemudian seringkali melatarbelakangi
mereka untuk berbuat atau berperilaku negatif. Salah satunya dengan berbuat curang,
penipuan, melakukan pengukuran atau timbangan tidak benar, utang yang selalu
kontroversi, dan dapat dikatakan sebagai praktik manipulasi yang dapat merugikan
pihak lainnya bila diteliti. Jikalau seseorang memiliki kode etik dan prinsip-prinsip
etika bisnis islam di dalam dirinya, maka sejatinya ia takkan berbuat praktik yang
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan ialah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan
dan kinerja perusahaan. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara
wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai
B. Agency Theory
Pudyastuti (2009) adalah hubungan antara principal dan agent yang dibuat
Agency Conflict atau konflik keagenan timbul pada berbagai hal seperti berikut:
(Jensen & Meckling, 1976, Jensen, 1986, Alijoyo & Zaini, 2004).
1
Hery, Teori Akuntansi, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet. 1, h. 46
48
49
tinggi, sehingga para manajer berada pada posisi untuk mengekstrak tingkat
stabil, sedangkan pemegang saham lebih menyukai distribusi kas yang lebih
mengambil keputusan investasi yang sangat aman dan masih dalam jangkauan
dengan waktu penugasan mereka. Hal ini dapat menimbulkan bias dalam
project) dan tidak berpihak pada proyek jangka panjang dengan pengembalian
5. Asumsi dasar lainnya yang membangun agency theory adalah agency problem
cukup tentang kinerja agent (Azlina, 2010 :3). Agent dalam hal ini adalah manajemen
Sedangkan principal adalah para pihak khususnya investor yang telah menanamkan
diri, lingkungan kerja, perusahan secara keseluruhan dan prospek di masa yang akan
datang. Sedangkan principal tidak mempunyai informasi yang cukup tentang kinerja
agent. Sehingga dapat saja agent membuat praktik yang tidak diketahui oleh
principal. Hubungan antara agen dan prinsipal didasarkan pada suatu kepercayaan
(Luhgiatno, 2010: 18). Sehingga dalam praktiknya dapat terjadi konflik kepentingan
ketika tidak semua keadaan diketahui oleh semua pihak. Dan sebagai akibatnya,
C. Asimetri Informasi
dengan pihak lainnya. Asimetri informasi antara manajemen (agent) dan pemilik
ditunjukkan oleh laporan keuangan dan salah satu indikator utamanya ialah laba.
Sehingga dalam hal ini praktik yang dapat dilakukan berkenaan dengan asimetri
informasi princpal dan agent dalam pengukuran laba ialah praktik manajemen laba.
D. Manajemen Laba
berbeda-beda. Ada yang menggunakan kalimat bersifat netral (tidak memihak), ada
Bahkan beberapa referensi menunjukkan istilah lain dengan konteks yang negatif,
Scott (1997) mendefinisikan manajemen laba ialah bentuk upaya yang dilakukan
2
Dedhy Sulistiawan, dkk. Creative Accounting Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal
Akuntansi. (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h.18
52
untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang
diinginkan.
keuntungan-keuntungan pribadi.
Healy & Wahlen (1999) mendefinisikan manajemen laba terjadi apabila manajer
Gumati (2001) menyatakan bahwa manajemen laba tidak harus selalu dikaitkan
dengan upaya untuk manipulasi data atau informasi, tetapi lebih dikaitkan dengan
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu bahwa manajemen laba ialah
hasil yang diinginkan, namun pada praktiknya hal ini dapat membawa kepada
yang sebenarnya dan real earning management terjadi ketika manajer melakukan
tindakan yang menyimpang dari praktek yang sebenarnya untuk meningkatkan laba
yang dilaporkan.
Pada dasarnya ada dua prinsip pencatatan yang umum digunakan yaitu accrual
basis dan cash basis. Accrual basis merupakan dasar pencatatan akuntansi yang
kas akan diterima atau dikeluarkan. Basis akrual ini timbul karena akuntansi
Sedangkan cash basis hanya mengakui hak dan kewajiban apabila kas benar-
benar diterima. Dengan demikian, laba yang diakui dalam satu periode baru akan
3
Sri Sulistyanto, Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris, (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 161
54
Diantara keduanya, prinsip berbasis akrual lah yang digunakan pada prinsip
akuntansi berterima umum. Karena prinsip akuntansi berbasis kas tidak dapat
perusahaan dalam satu periode. Namun kelemahan yng melekat pada akuntansi
berbasis akrual ini yaitu adalah sifat account akrual yang rawan untuk direkayasa,
Dan letak manajemen laba ialah berada didalam koridor tatanan sistem metode
akuntansi accrual basis dimana pos yang dituliskan dapat sekali di rekayasa, karena
tidak perlu ada perpindahan kas namun transaksi telah dicatat didalam laporan
keuangan.
Passer dan Smith (2008) dalam Sulistiawan et al., 2011) mendefinisikan motivasi
sebagai sebuah proses yang mempengaruhi arah, ketekunan, dan kekuatan perilaku
perilaku pencapaian tujuan ini dibentuk oleh dua faktor, yaitu faktor ekspektasi dan
4
Ibid.,h. 211.
55
Dalam hal ini manajemen laba, maka suatu badan usaha akan semakin
akuntansi ketika badan usaha itu memiliki keyakinan (ekspektasi) akan menerima
imbalan atas tindakan kreatifnya tersebut. Semakin tinggi imbalan yang akan
Menurut studi yang dilakukan oleh Healy (1985) serta Watts dan Zimmerman
(1986), Ada beberapa motivasi di balik perilaku manajemen laba yang dilakukan
1. Motivasi Bonus
Dalam bisnis, pemegang saham akan memberikan sejumlah insentif dan bonus
operasional perusahaan. Insentif ini diberikan dalam jumlah relatif tetap dan
rutin. Sementara bonus yang relatif besar nilainya hanya diberikan ketika kinerja
manajer berada di area pencapaian bonus yang diterapkan oleh pemegang saham.
Kinerja manajemen salah satunya dapat diukur dari pencapaian laba usaha.
Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut memotivasi para
5
Dedhy Sulistiawan dkk. Creative Accounting Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal
Akuntansi. (Jakarta: Salemba Empat, 2011), h. 30.
6
Ibid, h. 31.
56
2. Motivasi Utang
melakukan beberapa kontrak bisnis dengan pihak ketiga, atau kreditur. Agar
pinjaman, kasus seperti itu berlaku untuk menjaga perjanjian utang. Jika suatu
rasio keuangannya agar berada pada batas bawah tertentu. Jika hal ini dilanggar,
3. Motivasi Pajak
Tindakan manajemen laba tidak hanya terjadi pada perusahaan go public dan
selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk kepentingan perpajakan.
untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih rendah dari nilai
melakukan manajemen laba agar seolah-olah laba fiskal yang dilaporkan lebih
Motivasi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang akan go public ataupun
saham perdananya ke publik atau lebih dikenal dengan istilah Initial Public
57
Offering (IPO) untuk memperoleh tambahan modal usaha dari calon investor.
Demikian juga dengan perusahaan yang suah go public, untuk kelanjutan dan
SEO), melalui penjualan saham kepada pemilik lama (right issue), maupun
5. Pergantian Direksi
Praktik manajemen laba biasanya terjadi pada sekitar pergantian direksi atau
tetap baik pada tahun terakhir ia menjabat. Perilaku ini ditunjukkan dengan
6. Motivasi Politik
Memotivasi ini biasanya terjadi pada perusahaan besar yang bidang usahanya
strategis perminyakan, gas, listrik, dan air. Demi tetap mendapatkan subsidi,
keadaan tertentu sehingga prestasi atau kinerjanya tidak terlalu baik. Hal ini
Scott (1997) dalam Sulistyawan (2011) merangkum pola umum yang banyak
1. Taking a bath
Pola ini dilakukan dengan cara mengatur laba perusahaan tahun berjalan menjadi
sangat tinggi atau rendah dibandingkan dengan laba periode tahun sebelumnya
atau tahun berikutnya. Pola ini biasa dipakai pada perusahaan yang sedang
jumlah yang sangat ekstrim agar pada periode berikutnya dapat melaporkan laba
sesuai target.
2. Income Minimization
Pola ini dilakukan dengan menjadikan laba periode tahun berjalan lebih rendah
dari laba sebenarnya. Secara praktis, pola ini sering dilakukan dengan motivasi
perpajakan dan politis. Agar nilai pajak yang dibayarkan tidak terlalu tinggi,
3. Income Maximization
Pola ini dilakukan dengan cara menjadikan laba tahun berjalan lebih tinggi dari
Pola ini biasanya banyak digunakan oleh perusahaan yang akan melakukan
4. Income Smoothing
Pola ini dilakukan dengan mengurangi fluktuasi laba sehingga laba yang
dilaporkan relatif stabil. Untuk investor dan kreditur yang memiliki sifat risk
Dalam dunia keuangan, fluktuasi harga saham atau fluktuasi laba merupakan
indikator risiko.
Praktik manajemen laba melalui akrual dan aktivitas riil merupakan praktik
Umum (PABU), namun praktik ini dapat memberikan penafsiran (interpretasi) yang
salah bagi investor, kreditur, dan pihak-pihak lain terhadap informasi laba yang
alat untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dapat membedakan apakah legal atau
tidaknya, etis atau tidaknya, baik atau buruknya sebuah praktik manajemen laba
Masalah terbesar dalam praktik akuntansi adalah etika. Henderson dan Peirson
a. Kejujuran
b. Reabilitas
d. Kompetensi
laporan keuangan. Hasilnya, informasi yang salah akan merugikan orang lain
akrual tidak sama dengan manipulasi laba. Manajemen laba dilakukan untuk
dari kebijakan akuntansi akrual dan masih berada dalam koridor prinsip
perusahaan. Begitu pula dengan pernyataan Schroeder dan Clark (1998: 248)
keputusan stakeholder.
hanyalah upaya untuk “mempermainkan” angka laba diatas kertas. Dan tidak
menimbulkan kerugian materi bagi siapapun. Permainan angka laba di atas kertas
62
yang tersedia. Hal ini dimungkinkan karena standar akuntansi cukup memberikan
peluang kepada manajer untuk mencatat fakta tertentu dengan cara yang berbeda,
Pendapat ini juga senada dengan pendapat para akuntan pendidik, akuntan
kebijakan tidak dapat disalahkan karena manajemen laba dengan cara yang seperti
itu bukan merupakan tindakan curang, kecuali manajer atau akuntan yang
Pemilihan metode akuntansi ialah fleksibel walau pada akhirnya hal itu akan
berpengaruh pada besaran angka laba, dan hal ini bukanlah praktik kecurangan,
dalam hal ini mereka mengikuti teori akuntansi positif sehingga dengan mengikuti
pendapat diatas maka praktik manajemen laba dengan menurut pendapat diatas
Pandangan diatas ialah berasal dari perspektif akuntan yang mengatakan bahwa
intervensi yang disengaja oleh manajer atau akuntan pada proses pelaporan
keuangan eksternal atas motif tertentu namun tanpa melanggar standar akuntansi,
tetap saja hal itu adalah tindakan atau perilaku koruptif. Karena menurutnya,
standar akuntansi ataupun tidak, praktik manajemen laba adalah tindakan koruptif.
Dikarenakan praktik tersebut pasti didasari oleh motivasi dan kepentingan pribadi
manajer.7
Seiring pula dengan pendapat Mujianto, IAI (2007) dalam KDPPLK paragraf 16
berkaitan dengan netralitas laporan keuangan, dan PSAK No. 1 (Revisi 1998)
diarahkan pada kebutuhan umum pengguna dan tidak bergantung pada kebutuhan
dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi
yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak
tertentu yang memberikan manfaat lebih unggul pada satu pihak daripada pihak
lainnya.9
sebagai angka laba tanpa rekayasa. Karena dengan adanya manajemen laba, investor
tidak menerima informasi yang cukup akurat tentang laba dalam rangka
9
Riduwan, Akhmad. “Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba: Studi
Hermeneutika”. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. h. 8
BAB IV
Mengenai bentuk manajemen laba, tidak ada ketentuan dari Dewan Syariah
yang terkandung pada praktik ini belum sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
Saat ini terdapat fatwa mengenai salah satu bentuk dari manajemen laba, yaitu
pendekatan untuk melindungi lembaga keuangan dari risiko pengalihan dana besar-
besaran, dan bukan dalam konteks ingin mengambil keuntungan, serta dengan seizin
pengakuan dan pelaporan laba atau penghasilan dari waktu ke waktu dengan cara
menahan sebagian laba/penghasilan dalam satu periode, dan dialihkan pada periode
lain dengan tujuan mengurangi fluktuasi yang berlebihan atas bagi hasil antara
Lembaga keuangan Syariah (LKS) dan nasabah penyimpan dana (Dana Pihak
Ketiga/DPK). Fatwa menyebutkan bahwa dalam kondisi tertentu yang diduga kuat
1
FatwaDSN-MUI Nomor 87/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Perataan Penghasilan
(Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga.
65
66
Keuangan Syariah akibat tingkat imbalan yang tidak kompetitif dan wajar (displaced
Dengan kata lain, tidak serta merta semua tenik income smoothing
yang telah ditetapkan oleh fatwa. Salah satunya ialah bahwa praktik perataan laba
hanya diperbolehkan dengan syarat apabila bagi hasil aktual melebihi tingkat imbalan
yang diproyeksikan, dan dengan izin nasabah pemilik dana, serta dengan alasan kuat
Hal ini tidak dapat digeneralisasikan untuk semua Lembaga Keuangan Syariah
karena yang diperbolehkan itu ialah yang memenuhi syarat dan ketentuan-ketentuan
tersebut. Namun pada praktiknya, tidak jarang ditemukan perbankan syariah yang
melakukan praktik perataan laba ini. Padahal Allah telah berfirman dalam Surah Al-
Maidah : 1
2
FatwaDSN-MUI Nomor 87/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Perataan Penghasilan
(Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga, h. 6-8, diakses tanggal 1 Juli 2015.
67
Begitu pula anjuran untuk menunaikan janji, karena janji itu akan dimintai
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia
masyarakat.4
َحزِ ْيمِه
ْ َعهَى ت
َ م
ٌ ل َدِن ْي
َّ ال أَنْ يَ ُد
َّ ِم فِى ا ْن ُمعَا َمالَتِ اْإلِبَاحَ ُة إ
ُصْ أل
َ َا.
“Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil
yang mengaramkannya.”
ل
ُ ّض َز ُر ُيزَا
َ ال
“Kemudharatan harus dihilangkan.”
3
Rafik Issa Beekun, Islamic Bussiness Ethics, (Virginia: International Institute of Islamic
Thought, 1997), h. 26.
4
Muhammad dan Lukman Fauroni, Visi Al-Qur‟an tentang Etika dan Bisnis, (Jakarta:
Salemba Diniyah, 2002), h. 16
68
Maksudnya ialah jika sesuatu itu dianggap sedang atau akan bahkan memang
“darurat” ialah suatu keadaan yang bisa berakibat fatal jika tidak diatasi dengan cara
yang luar biasa dan bahkan terkadang dengan cara melanggar hukum. Sedangkan
Di sisi lain, pebisnis pun juga harus tetap jujur tanpa merugikan pihak
5
Ali Ahmad Al-Nadwi. Al-Qawa‟id al-Fiqhiyyah … , „(Damaskus: Dar al-Qalam. 1994), h.
102
69
Tempat yang terhormat ba‟i pedagang yang jujur disejajarkan dengan para
Nabi. Karena bedagang dengan jujur berarti menegakkan kebenaran dan keadilan
yang merupakan bagian dari amal salehnya, sedangkan persamaan degan para
Dalam melakukan perdagangan atau bisnis , baik dalam skala besar ataupun
skala kecil, kebenaran ialah sangat diutamakan. Walaupun adalah hal yang sangat
sulit, namun kebenaran ini akan membawa kepada ketenangan, seperti dinyatakan
...كذِبَ رِيْبَة
َ وَا ْن ،طمَأْنِيْنَة
ُ َصِ ْدق
ّ ِإنَ ان...
Manajemen laba jelas terjadi dengan alasan – alasan tertentu yang melandasinya,
apapun bentuk yang melandasinya, maka disana terdapat faktor pendorong dalam diri
manipulasi tidak akan terjadi jika dilandasi dengan moral yang tinggi. Moral dan
tingkat kejujuran rendah akan menghancurkan tata nilai etika bisnis itu sendiri.
6
HR. Tirmidzi, no. 2518.
70
Motivasi ialah satu bentuk kendali intern dalam hati yang sangat erat kaitannya
dengan etika.7
Letak etika ialah rasa dan pikiran yang mengkontrol motivasi sendiri. Hal ini
tidak dapat ditakar dan dilihat oleh mata, namun implikasinya dapat berdampak besar.
membuat pihak yang lain mengalami kerugian, hal tersebut disebut perbuatan curang
atau dzalim. Perbuatan curang dalam bisnis seringkali dilakukan dalam menakar,
menimbang, dan sebagainya. Al-Qur‟an sangat tidak setuju dengan segala penipuan
karakter utama kemunafikan, Allah berfirman dalam Surah An Nisa ayat 145:
mempunyai satu asa antara kegiatan bisnis dengan moralitas dan pencarian ridha
7
Dedhy Sulistiawan, Creative Accounting Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal
Akuntansi. (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h.
8
Abdul Aziz. Etika Bisnis Perspektif Islam: Implementasi Nilai Etika Islami untuk Dunia
Usaha. (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 45.
71
Allah, karena pada hakikatnya kekayaan ialah merupakan amanah dari Allah. Bila
Tauhid tidak ada didalam diri manusia, hal ini dapat mengakibatkan kehancuran
karena sifat dasar manusia yang tidak pernah puas,dan salah satu contoh implikasinya
bidang ekonomi, politik, sosial, menjadi suatu “homogenous whole” atau keseluruhan
menyeluruh.9
untuk berbuat adil, tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai.10 Seperti dalam Surat
9
Syed Nawab Naqvi, Ethics and Economics: An Islamic Syntesis, Penerjemah Husin Asin:
Etika dan Ilmu Ekonomi Suatu Sintesis Alami, (Bandung: Mizan, 1993), hlm. 50-51.
10
Abdul Aziz. Etika Bisnis Perspektif Islam: Implementasi Nilai Etika Islami untuk Dunia
Usaha. (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 46
72
ketidakadilan dan kezaliman adalah bentuk kejahatan yang tidak akan pernah
diampuni, dan orang yang melakukan kezaliman itu akan berada di kegelapan pada
hari Kiamat. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,
Ketiga, Kehendak Bebas. Kebebasan merupakan bagian penting dalam etika bisnis
Islam, akan tetapi kebabasan yang diperkenankan disini ialah yang tidak merugikan
kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar, tidak ada batasan bagi seseorang
untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
Seperti halnya dengan adanya kontrak kepentingan antara pemilik dana dan juga
manager, manager telah diberi kebebasan oleh pemilik dana untuk menggunakan dananya
untuk usaha, sehingga sepatutnya amanah itu dipergunakan sebaik-baiknya, bukan malah
Keempat, tanggung Jawab. Kebebasan tanpa batas adalah hal yang mustahil dilakukan
oleh manusia karena segala kebebasan tetap akan dimintai pertanggungjawabannya. Prinsip
ini berhubungan erat dengan kehendak bebas, ia menetapkan batasan mengenai apa yang
bebas dilakukan oleh manusia namun disertai rasa tanggung jawab atas semua yang telah
dilakukannya.
Begitu pula lah dengan melakukan aktivitas bisnis, apapun yang tertuliskan dan
kecurangan yang dapat merugikan orang lain, hal ini tentu akan dimintai pertanggung
jawaban. Tidak hanya oleh manusia, namun juga oleh Allah SWT.
11
Mustaq Ahmad, Etika bisnis dalam Islam. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), h. 126
73
Kelima, Kebenaran. Kebenaran dalam konteks ini mengandung dua unsur yaitu
kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis, kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap,
dan perlaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) ataupun dalam proses merah atau
menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini, maka etika bisnis Islam sangat
menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang
pemeluknya menjadi orang yang jujur dan amanah. Jujur disini ialah dengan
harus dianut oleh setiap pebisnis, dan bila ia menjual, maka wajib baginya
menjelaskan apa kekurangan dari barang yang dijualnya agar pembeli tidak sakit hati
setelah membeli. Dan apabila melakukan transaksi muamalah tidak secara tunai,
maka hendaknya dituliskan dengan benar. Seperti dalam firman Allah dalam surat Al-
Selain jujur, sifat seorang pebisnis muslim ialah amanah. Sudah seharusnya
pebisnis muslim ialah ia yang bener-benar bisa dipercaya, sehingga jika satu urusan
12
Abdul Aziz. Etika Bisnis Perspektif Islam: Implementasi Nilai Etika Islami untuk Dunia
Usaha. (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 46
74
diserahkan kepadanya, maka orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya. Amanah di dalam kasus manajemen laba ini ialah dipegang
penuh oleh manajer atau akuntan yang telah dipercayai stakeholder untuk mengelola
keuangan dengan baik dan melaporkan keseluruhan transaksi dengan benar dan dapat
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati
Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati
amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui”
“Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama
prinsip dasar etika bisnis Islam, maka motivasi manajemen laba belum sesuai
Islam.
manajemen laba, namun kategori praktik manajemen laba ini termasuk kedalam
75
praktik yang mengandung ketidakjelasan (gharar) dan bathil. Seperti dalam surat An
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan
harta orang lain dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kalian…”
Ketidakjelasan (Gharar)
Kata gharar dalam bahasa arab berarti akibat, bencana, bahaya dan risiko.
Secara umum, bila dipandang dari sisi stakeholder manajemen laba dipandang
dari sebuah materi pokok kontrak yang dalam hal ini adalah laporan keuangan,
akuntansi, kita tidak mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan ini telah
tidak memperhatikan aspek lain selain dari aspek fundamental, hal ini sangat
mengandung ketidakjelasan.
Larangan utama gharar ialah merujuk kepada ketidakpastian atau risiko yang
dalam kontrak atau perdagangan. Sebuah jual beli atau kontrak bisnis lain yang
unsur gharar dari sisi pengguna laporan keuangan. Karena tidak dapat dipastikan
mengenai pelaporannya bersifat bersih atau tidak. Gharar disini juga melekat
dengan unsur penipuan melalui pelalaian oleh satu pihak atau lebih terhadap
kontrak.
Prinsip yang umum untuk menghindar gharar dalam transaksi jual beli atau
dalam hal ini bisnis yang menggunakan laporan keuangan sebagai “display” ialah,
13
Veithzal Rivai dkk, Islamic Business and Economic Ethics. (Jakarta: Buki Aksara, 2012),
462.
77
disebutkan; ditetapkan dan bisa dikirimkan serta diketahui dengan jelas oleh
pihak-pihak yang berkontrak; mutu dan kualitas harus ditetapkan; kontrak tidak
boleh meragukan atau samar-samar, karena hak dan kewajiban para pihak
ketersediaan; keberadaan dan keterkiriman barang dan para pihak harus tahu
Penipuan
kemunafikan, dimana Al- Quran telah menyediakan siksa yang pedih bagi tindakan
ini, di dalam neraka. Allah berfirman seperti dalam Surah An Nisa ayat 145:
Dalam kasus manajemen laba yang terjadi ini, maka penulisan laporan
keuangan telah sedemikian pula direkayasa oleh manajer untuk menarik hati
gap informasi yang tidak diketahui oleh pemilik dana atau stakeholder, dan hal ini
dianggap sebagai penipuan atau kelicikan. Orang yang melakukan penipuan dan
sabda Rasulullah, “Barang siapa yang melakukan penipuan maka dia bukan dari
berwenang diatasnya. Berkaitan dengan hal ini Firman Allah dalam surat Shaad
ayat 24 berbunyi:
Al-Quran juga memberi petunjuk agar di dalam bisnis tercipta hubungan yang
harmonis, saling ridha, tidak ada unsur eksploitasi seperti dalam surat Al- Baqarah
ayat 188:
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal
kamu mengetahui.”
kepada perbuatan yang dilarang oleh Islam seperti penipuan dan gharar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
oleh syariat Islam. Hanya saja menurut Fatwa DSN-MUI bagi Lembaga
DPK. Namun hal ini tidak berkaitan langsung dengan praktik bentuk
2. Apapun motivasi yang melandasi manajemen laba ialah belum sesuai dengan
apa yang dituntunkan oleh ajaran agama Islam karena cenderung mengarah
3. Perilaku manajemen laba dengan memanipulasi angka laba diatas kertas, hal
80
B. Saran
81
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mustaq. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006.
Ahmad, Yusuf, “Manajemen Laba dalam Tinjauan Etika Bisnis Islam”, Jurnal
Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7, No. 1 Maret 2010.
Aziz, Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam: Implementasi Etika Islami untuk Dunia
Usaha. Bandung: Alfabeta, 2013.
Dahwal, Sirman. Etika Bisnis Menurut Hukum Islam (Suatu Kajian Normatif).
Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis dalam Perspektif islam. Malang: UIN Malang
Press, 2007.
Eldine, Achyar. “Etika Bisnis Islam”. Jurnal Khazanah, Vol. 3 No. 3, Oktober 2007.
Faradila, Astri dan Ari Dewi Cahyati, “Analisis Manajemen Laba Pada Perbankan
Syariah”, Jurnal RAK Vol 4 No. 1, Februari 2013.
82
Ibrahim, Azharsyah. “Income Smoothing dan Implikasinya terhadap Laporan
Keuangan Perusahaan dalam Etika Ekonomi Islam”. Jurnal Media Syariah
Vol. XII No. 24, Juli 2010.
Marzuqi, Ahmad Yusuf dan Achmad Badarudin. “Manajemen Laba dalam Tinjauan
Etika Bisnis Islam”. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis Vol. 7 No. 1 Maret
2010.
Muhammad dan Lukman Fauroni. Visi Al-Quran tentang Etika dan Bisnis. Jakarta:
Salemba Diniyah, 2002.
Naqvi, Syed Nawab. Ethics and Economics: An Islamic Syntesis, Penerjemah Husin
Asin: Etika dan Ilmu Ekonomi Suatu Sintesis Alami. Bandung: Mizan, 1993.
Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Pusat Peningkatan dan Jaminan Mutu, 2012.
Qardhawi, Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani Press,
1997.
Qardhawi, Yusuf. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta:
Rabbani Press, 1997.
83
Riduwan, Akhmad. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba:
Studi Hermeneutika. Jurnal pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya.
Rivai, Veithzal, dkk. Islamic Bussiness and Economics Ethics, Jakarta: PT Bumi,
2012.
Shihab, Quraish. “Etika Bisnis dalam Wawasan Al- Qur’an”, dalam Jurnal Ulum
Al— Quran, No. 3 VII, 1997.
Sulistyanto, Sri. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo,
2008.
Syafrudin Arif, “Etika Islam dalam Manajemen Keuangan”, Jurnal Hukum Islam
Volume 9, Nomor 2, Desember 2011.
Syahatah, Husain dan Siddiq Muh. Al Amin Adh-Dhahir. Transaksi dan Etika Bisnis
Islam, Penerjemah Saptono Budi Satryo dan Fauziah R. Jakarta: Visi Insani
Publishing, 2005.
Syed Nawab Haider Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, Penerjemah M. Saiful
Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Tasmara, Toto. Etos Kerja Pribadi Muslim. Jakarta: Dhana Bhakti Prima Yasa, 1995.
Widarto, dkk. Analisa Kritis Praktek Akuntansi Kreatif dalam Konteks Budaya
Organisasi PT. Bumi dan Pandangan Islam dalam Menyikapi Praktek
Tersebut. Jurnal WACANA Vol. 12 No. 2 April 2009, ISSN. 1411-0199.
84
Zed, Mustika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Nasional,
2004.
Zubair, Achmad Charris. Kuliah Etika, Rajawali Press, Ed III, Januari 1995.
85
FATWA
DEWAN SYARI’AH NASIONAL
Nomor 87/DSN-MUI/XII/2012
Tentang
Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak Ketiga
ثِس ُِْ ه
ُ١ِ ٱَّللِ ٱٌغهدْ َٰ َّ ِٓ ٱٌ هغ ِد
a. bahwa dalam kondisi tertentu yang diduga kuat akan menimbulkan risiko
pengalihan/penarikan dana nasabah dari Lembaga Keuangan Syariah
(LKS) akibat tingkat imbalan yang tidak kompetitif dan wajar (displaced
commercial risk), LKS membuat kebijakan yang dikenal dengan metode
perataan pendapatan yang antara lain berupa: 1) perataan pendapatan
tanpa membentuk cadangan penyesuaian keuntungan, dan 2) perataan
pendapatan dengan membentuk cadangan penyesuaian keuntungan
(Profit Equalization Reserve/PER);
Menimbang :
b. bahwa praktik perataan pendapatan dengan atau tanpa pembentukan
cadangan penyesuaian keuntungan dalam bagi hasil dana pihak ketiga
yang dilakukan oleh LKS memerlukan ketentuan syariah yang dapat
dijadikan acuan dalam kegiatan operasionalnya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, DSN-MUI memandang
perlu menetapkan fatwa tentang Metode Perataan Pendapatan (Income
Smoothing) Dana Pihak Ketiga untuk dijadikan pedoman oleh LKS.
ْ ِصُْٛ ا ثِ ْبٌ ُؼمُْٛ فَْٚ ا إَُِٔٛ َٓ آ٠ْ َب اٌه ِظُّٙ٠ََبأ٠ …
Mengingat : ... ًْ الُٛ َض َوبَْ َِ ْسئْٙ ِضئِ هْ ْاٌ َؼْٙ ْ ا ثِ ْبٌ َؼُْٛ فَٚأَٚ ...
َٓ١ْ ِِِٕ َِِٓ اٌ ِّغثَب ئِ ْْ ُو ْٕزُ ُْ ُِ ْإَٟ ِْ ا َِب ثَمُٚ َطعَٚ َا َّللاُٛا ارهمَُِٕٛ َٓ آ٠ْ َب اٌه ِظُّٙ٠ََبأ٠
َْ رِ َجب َعحً ػ َْٓ رَ َغَٕٛ ُى ُْ ثِ ْبٌجَب ِط ًِ ئِاله أَ ْْ رَ ُى١ْ َاٌَ ُى ُْ ثَٛ ِْ َْ ا أٍُْٛ ا الَ رَأْ ُوَُِٕٛ َٓ آ٠ْ َب اٌه ِظُّٙ٠ََبأ٠ ُْ اع ِِ ْٕ ُى
ٍ
...
ٌَٗئِ هْ ا. ْ ا ثِ ْبٌ َؼ ْض ِيُّٛ بؽ أَ ْْ رَذْ ُى ِ ا ْاألَ َِبَٔبَٚأْ ُِ ُغ ُو ُْ أَ ْْ رُ َإ ُّص٠
ِ َٓ إٌه١ْ َئِ َطا َد َى ّْزُ ُْ ثَٚ َبٍِْٙ٘ َ أٌَِٝد ئ
...
َْطب ِدجِ ِٗ أَ ْْ الَ َوب َ ٍَٝضب َعثَخً اِ ْشزَ َغطَ َػ َ ُِ ت ئِ َطا َصفَ َغ ْاٌ َّب َي
ِ ٍَِِّّ ُضَٔب ْاٌ َؼجهبؽُ ثُْٓ َػ ْج ِض ْاٌ ُّط١َس
ْ ً
فَا ِ ْْ فَ َؼ ًَ َط ِي، ثِ ِٗ صَاثهخ َطادَ َوجِ ٍض َعطجَ ٍخٞ َ ٍَُ ْس٠َن
َ َ ْشز َِغ٠ َالَٚ ،ًب٠ا ِصَٚ ِٗ َِ ْٕ ِؼ َي ث٠ َالَٚ ،ه ثِ ِٗ ثَذْ ًغا
َ ُٖ َسٍه َُ فَأ َ َجب َػَٚ ِٗ ٌِآَٚ ِٗ ١ْ ٍَ َّللاُ َػٝطٍه
، َِّٓ ض َ ِْ َي َّللاُٛع(فَجٍََ َغ شَغْ طُُٗ َعسْٚاعةطيا ٖاٞ
( سظ ػٓ اث ٓ ػ جبؽٚ األٝ ف
َسٍه َُ لَب َيَٚ ِٗ ٌِآَٚ ِٗ ١ْ ٍَ َّللاُ َػٝطٍه َ ٟأَ هْ إٌهجِ ه: ُ هٓ ْاٌجَ َغ َوخِٙ ١ْ ِس ف َ ْاٌ ُّمَب َعَٚ ،ًٍ أَ َجٌَِٝ ُغ ئ١ْ َاٌج
ٌ َصَال: ،ُضخ
ِْغ١َذ الَ ٌِ ٍْج
ِ ١ْ َ ِْغ ٌِ ٍْج١س ٍَْظُ ْاٌجُ ِّغ ثِبٌ هش ِؼَٚ (عٚت( ْةا ٖا١ ِٙبجٗ ػٓ ط
"Nabi bersabda, 'Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli
tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur
gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan
untuk dijual."
(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
ٍََْٝ َػُّٛ ٍِ ْاٌ ُّ ْسَٚ ْ أَ َد هً َد َغا ًِبََٚٓ ئِاله ط ٍُْذًب َد هغ ََ َدالَالً أ١ِّ ٍَِٓ ْاٌ ُّ ْس١ْ َاٌظُّ ٍْ ُخ َجبئِ ٌؼ ث
ْ أَ َحَٚ ُْ ئِاله شَغْ طًب َد هغ ََ َدالَالً أِٙ ِطُٚ هي َد َغا ًِب ُشغ.
g. ٍ ََأْ ُس َظ َِب َي أَ َد ٍض ثِالَ َسج٠ ْْ َْ ُػ ِألَ َد ٍض أَُٛج٠ َقيا حعش(الٖٚقفيا صعاٞح،
ٍّٟ ت شَغْ ِػ
. ص،9891 ،ٍُ صاع اٌ م: صِ شك،ز ِذّض اٌ ؼعل ب١ ز أدّض ث ٓ اٌ ش١ ٌ ٍ ش
465)
ْ ْا ِالدْ زِفَب ِظ ثِأَعٍَٝاع َِِٓ اٌ ُّش َغ َوب ِء َػ ٍ لَ َغٌَِْٝ ئَٚ ِٔظَ ِبَ اٌ ِّشغْ َو ِخ أٌَِْٝ ُػ إٌهضُّ ثِبْ ِال ْسزَِٕب ِص ئَُٛج٠ بح اٌ ِّشغْ َو ِخ ِ َث
َْٚ أ، ٍْغ٠ْ ِػَْٛ َْ رٚ ِٓ ُص٠ْ ِٛ ْ ٌِزَ ْىَٚ أ،َخً ٌِ َّالَ َء ِح اٌ ِّشغْ َو ِخ٠ِٛ رَ ْمٞ ْ
ٍّ ْ ِعَٚبح ثِ َشى ًٍ ص َ ْ
ِ َهَٕ ٍخ َِِٓ األعْ ث١َدس ُِْ ِٔ ْسجَ ٍخ ُِ َؼ
َ ِْغ ْاأل٠ْ ِػَٛ ُِ َؼ هض ِي رٍَْٝ ٌِ ٍْ ُّ َذبفَظَ ِخ َػَٚ أ،ؽ ْاٌ َّب ِي ْ َ ِخ َِ َشب ِطغ َس َسب َع ِح َعٙا َجَٛ ُّ ٌِ ٍّ سَبصٍّٟ َب ِط١ِعْ ثَبح ادْ ز.
أ
ِ ِ ِ
ْ َِخٌ ئِ ْْ َػا َص اٌ ِّغٍُْٛ َصحٌ َِ ْؼٚ ِٓ َص َعا ِ٘ ُُ َِ ْؼ ُض٠ْ ُ ْشزَ َغطَ ِألَ َد ِض ْاٌ َؼبلِ َض٠ ْْ َه ِخ أ١ِْ ُػ ِػ ْٕ َض ْاٌ َذَٕفَُٛج٠َٚ َاع َو َظا
ِ ِِ ْمضٍَْٝث ُخ َػ
ْ ٌ
ضب َعَ ُّ ٌط هذ ِخ ا ِّ َ
ِ ْٟ ُِ َإص ُغ ف٠ ٌخ ال١ْ ط ِذ َ ه شَغْ ط َ ه
َ ٌِ فظ،ُِ ِ٘ ْخ َِِٓ اٌض َعا ِ َبٌ ِخ اٌ ِّغثٙ َجٌِٝ ئُِّٜ َإص٠ ألَٔهُٗ ال،ثَ ِخ.
َ َ َ
MEMUTUSKAN
Ketentuan Hukum
Kedua :
Metode Perataan Penghasilan dengan atau tanpa membentuk cadangan boleh
dilakukan dalam Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan yang terdapat dalam fatwa ini.
Ketentuan terkait Pembentukan Dana Cadangan
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari
Kelima :ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di:Jakarta
Tanggal 07 Shafar 1434 H
:
21 Desember 2012 M
Ketua
SKRIPSI
Oleh :
Khusnul Khotimah
10240042
Pembimbing :
Achmad Muhammad, M.Ag.
19720719 200003 1 002
v
MOTTO
1
Dwi Soetjipto,Road to semen Indonesia:Transformasi Korporasi mengubah Konflik
menjadi kekuatan, (Jakarta:Kompas.2014)
vi
KATA PENGANTAR
skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
1. Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D, selaku rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
vii
4. Achmad Muhammad, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi yang
penelitian.
11. Sahabatku, Zuna, Ida, Muslimah, Mae dan Faizah yang selalu
viii
12. Teman-teman terbaikku di Jurusan Manajemen Dakwah angkatan
Yogyakarta.
pihak, bagi penulis, maupun bagi pembaca. Semoga Allah SWT selalu
Aamiin.
Khusnul Khotimah
NIM. 10240042
ix
ABSTRAK
Khusnul Khotimah (10240042), Implementasi Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam
di Aflah Bakery Yogyakarta, Skripsi. Jurusan Manjemen Dakwah, Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Persaingan bisnis dalam dunia usaha tak bisa dipisahkan begitu saja untuk seorang
pengusaha. Semakin banyak usaha yang muncul menimbulkan persaingan
semakin ketat. Dalam praktek kehidupan bisnis, etika adalah hal penting namun
sering terlupan karena tingginya angka target yang diterapkan suatu usaha. Etika
bisnis islam datang untuk membuat keseimbangan yang baik bagi pembisnis juga
konsumen agar tak ada pihak yang dirugikan. Prinsip Etika bisnis islam yang baik
akan membawa usaha pada hal baik di masa depan dan terus bertahan dalam jalan
lurus sesuai syari’at islam.
Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan proses implementasi Etika bisnis islam
yang dijalankan di Aflah Bakery Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan.
Maka, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis dilakukan dengan model Milles dan Huberman, dimana
proses analisis dilakukan secara interaktif dan berkesinambungan dengan tiga
proses, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan
uji keabsahan datanya menggunakan metode triangulasi teknik, yakni
membandingkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi
Berdasarkan data yang diperoleh penulis bahwa proses implementasi Etika Bisnis
Islam di Aflah Bakery Yogyakarta, Etika Bisnis Islam sangat penting dilakukan
oleh pelaku bisnis, agar tercipta keadilan antar pelaku bisnis (Produsen) dan juga
pemakai jasa bisnis (konsumen). Implementasi Aflah Bakery meneladani tujuh
prinsip etika bisnis yakni: jujur dalam takaran (quantity),menjual barang yang
baik mutunya (quality), dilarang menggunakan sumpah (al-qasm), longgar dan
bermurah hati (tatsamuh dan taraahum), membangun hubungan baik
(interrelationship/silat al-rahym) antara kolegan, tertib administrasi dan
menetapkan harga dengan transparan. Dari ketujuh prinsip etika bisnis islam
tersebut terdapat prinsip yang sudah berjalan namun belum maksimal karena
keterbatasan sumber daya manusianya. Yakni pada bidang Administrasi.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN......................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Penegasan Judul ................................................................................ 1
B. Latar Belakang Masalah .................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 10
D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 10
E. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 10
F. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 11
G. Kerangka Teori.................................................................................. 14
H. Metode Penelitian.............................................................................. 23
I. Skema dan Alur Penelitian ................................................................ 32
J. Sistematika Pembahasan .................................................................... 33
xi
B. Implementasi Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam di Aflah Bakery
Yogyakarta ........................................................................................ 50
C. Tantangan dan Solusi Bisnis Aflah Bakery Yogyakarta ................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
1. Implementasi
1
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Penerbit
Arkola, t.tp), hlm. 247.
2
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, (Semarang: CV Obor Pustaka,
2002), hlm. 70.
3
Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm. 39.
2
2. Prinsip-Prinsip
Asmara, prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri
atau dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri.5
menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan
sekian lama.6
serta menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari nilai-nilai harga diri
manusia.
4
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, hlm. 625.
5
Toto Asmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hlm.
76.
6
Ahmad Jauhar Tauhid, Kompas Ruhani, (Jakarta: Serambi, 2006), hlm. 71.
3
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak), kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.7 Menurut Imam al-Ghazali dalam buku Abdul Aziz, etika atau
dalam bahasa lain akhlak, adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
tanpa melalui maksud untuk memikirkan (lebih lama). Maka jika sifat
tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan
7
Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, hlm. 161.
8
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,
(Bandung: Alfabeta, 2013),hlm. 22.
9
Ibid,.hlm. 29.
4
Kata Islam berasal dari kata kerja Aslama yang artinya menyerah,
tunduk, atau patuh. Dari asal kata aslama ini didefinisikan menjadi beberapa
etika bisnis Islam adalah suatu hal yang dilakukan secara baik dan benar
serta melakukan sesuatu hal dengan penuh tanggung jawab. Karena itu,
dalam implikasi bisnis sering dikaitkan dengan tindakan yang baik sesuai
dengan hukum bisnis Islam. Selain itu, etika bisnis islam adalah kegiatan
4. Aflah Bakery
Buchori Al-Zahrowi pada tahun 1994.11 Aflah Bakery selain produsen kue
dan roti juga melayani beberapa jasa chatering dan kini merambah pada jasa
Aflah Bakery” dalam penelitian ini adalah pelaksanaan usaha atau bisnis
yang berpegang teguh pada nilai-nilai etika bisnis Islam, nilai-nilai tauhid
perilaku bisnis adalah agar terciptanya pendapatan (rizki) yang berkah dan
aturan hidup yang khas, telah memberikan aturan-aturan yang jelas dan rinci
tentang hukum dan etika persaingan, serta telah disesuaikan dengan ajaran-
ajaran Islam. Hal itu dimaksudkan dengan tujuan untuk menghindari adanya
Dengan kata lain bisnis Islami adalah usaha untuk mencukupi kebutuhan
Dari sinilah kemudian akan tampak betapa pentingnya etika bisnis Islam,
sebuah kombinasi bisnis dengan nilai etika dan nilai spiritual sangat lekat
ditonjolkan.12
satunya adalah bisnis yang telah mengabaikan nilai-nilai moralitas. Hal ini
sering terjadi jika para pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitas mereka hanya
mereka akan menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang mereka
inginkan, dan tentu akan meninggalkan etika berbisnis yang sehat dan benar.
tempat yang kesekian. Sementara mengejar keuntungan hal pertama yang harus
jadi pegangan. Mereka juga sering menganggap bahwa prinsip moralitas hanya
keyakinan bahwa kesuksesan suatu bisnis tak akan dilepaskan karena pengaruh
etika. Kalangan ini beralasan bahwa etika merupakan landasan dasar segala
bisnis. Sehingga aspek etika tak bisa ditinggalkan begitu saja, kemanfaatan
etika dalam usaha bisnis jelas dibutuhkan sebagai salah satu pengendali bagi
para pelaku bisnis untuk senantiasa menjalankan roda bisnis mereka dalam jalur
yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan dan berlaku didalam
senantiasa menerapkan etika dalam berbisnis. Tujuan lain dari hal itu jelas
amoral.13
Dalam ajaran Islam memberikan kewajiban bagi setiap muslim untuk berusaha
Aflah Bakery adalah salah satu usaha (bisnis) mikro yang bergerak pada
bidang kuliner yang sudah berdiri pada tahun 1994. Dalam beberpa penelitian
13
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Pres, 2009), hlm. 125.
8
Budaya religius yang dibangun dalam usaha Aflah Bakery tak luput dari
sejarah pendirinya, yaitu Bapak Buchori AZ dan istrinya Ibu Tin Khotimah
yang merupakan alumni dari perguruan tinggi negeri pada tahun 90-an. Kedua
kalijaga yang sekarang menjadi Universitas Negeri Sunan kalijaga dan aktif
dalam berbagai ekstra kurikuler yang membuat keduanya tetap memegang nilai
Aflah Bakery kini telah mempunyai beberapa outlet roti dan kue dengan
di: Jalan Nyai Ahmad Dahlan No.58 Yogyakarta, jalan Raya Nanggulan Kulon
14
Fredi Ariawan, “pengaruh religiusitas terhadap loyalitas kerja karyawan perusahaan Aflah
Bakery Bantul”, 2015. Skripsi (tidak diterbitkan), UIN Sunan Kalijaga, hlm. 69.
9
Kebumen.15 Bertambahnya outlet Aflah Bakery tak luput dari pengaruh ekuitas
bisnis Aflah Bakery berdasarkan nilai islam. Namun berpegang pada prinsip
Djafkar terdapat 7 (tujuh) prinsip etika bisnis isalam yang harus dijalankan umat
manusia, yakni: jujur dalam takaran (quantity), menjual barang yang baik
dengan transparan. Ketujuh prinsip tersebut harus dilaksanakan agar usaha yang
dijalankan dapat mendapatkan ridho dan barokah dari Allah SWT. Jika menurut
implementasi prinsip etika bisnis yang dianut Aflah Bakery saat ini sehingga
usaha mikro dalam bidang kuliner ini tetap eksis dalam ketatnya persaingan
15
http/www.rotikue.com, diakses tanggal 19 Januari 2017, pukul 17.35.
16
Khamdi Sukriono, “Pengaruh Ekuitas Merk pada Keputusan Pembelian di Aflah Bakery
Yogyakarta”, 2016. Skripsi (tidak diterbitkan), Universitas Islam Negrri Sunan Kalijaga, hlm. 71.
10
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islam yang digunakan di Aflah
Bakery Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara praktis untuk mengetahui prisip dasar etika
bisnis apa saja yang sudah diterapkan di Khasanah Muslim Alfath Margaria
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Penyusun
b. Bagi Lembaga
11
Islam.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam kajian pustaka berguna sebagai bahan acuan yang relavan dengan
plagiasi atau penjiplakan atas karya orang lain. Dibawah ini peneliti ajukan
Kalijaga Yogyakarta 2014 yang berjudul “Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap
DIY )”. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa wakaf tunai menjadi
diselesaikan pada tahun 2014, dengan judul “Penerapan Nilai-Nilai Etika bisnis
17
Ari Nur Fadilah, “Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Pengelolaan Dana Wakaf Tunai (
Studi di Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU DIY )”, Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014).
12
kesimpulan bahwa etika bisnis Islam sudah diterapkan di Hotel Madani Syariah
Yogyakarta akan tetapi masih perlu ditingkatkan. Kriteria Hotel Madani Syariah
standar nasional kategori hilal-1 juga sudah diterapkan tetapi ada aspek yang
belum terpenuhi.18
18
Siti Rohmah, “Penerapan Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam di Hotel Madani Syariah
Yogyakarta”, Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014).
19
Fredi Ariawan, “Pengaruh Religiusitas Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Perusahaan
Aflah Bakery Bantul”, 2015. Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015).
20
Khamdi Sukriono, “Pengaruh Ekuitas Merk pada Keputusan Pembelian di Aflah Bakery
Yogyakarta”, 2016. Skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016).
13
menjadi kajian literatur dalam penelitian ini yakni persamaan yang diambil
dalam konteks ini adalah sama-sama tentang etika bisnis Islam. Namun, sejauh
beberapa hasil penelitian yang muncul secara substansi isi dan acuan kajian
akademik tidak ada yang mirip dengan penelitian yang sedang dilakukan. Juga
subjek penelitian sama-sama Aflah Bakery, akan tetapi pokok pembahasan dan
ini adalah merupakan penelitian berkelanjutan, dan secara kaidah ilmiah ada
G. Kerangka Teori
Istilah etika berasal dari Bahasa Yunani ethos (kata tunggal), yang
masyarakat.
21
Sofyan S. Harahap, Etika Bisnis dalam Persepketif Islam, (Jakarta: Salemba Empat, 2011),
hlm. 16.
15
Etika bisnis menjadi salah satu bagian dari dunia bisnis juga banyak
sumber utama umat Islam khususnya dan manusia pada umumnya dalam
menjalankan bisnis Islami.22 Selain itu, etika bisnis merupakan studi yang
22
Arifin Johan, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 131.
23
Veithzal Rivai, dkk, Islamic Business an Economic Ethnics, (Jakarta:Bumi Aksara, 2012),
hlm. 4.
16
perolehan dan pendayaan hartanya (ada aturan halal dan haram). Dalam
merupakan nilai utama yang menjadi paling strategis maupun taktis bagi
sebab sudah diyakini sebagi sesuatu yang baik dan benar.25 Oleh sebab
itu, secara simplistik etika bisnis Islam yang dimaksud dalam kajian
teoritis ini adalah segala sesuatu hal yang berhubungan dengan ekonomi,
24
Ibid, hlm. 13.
25
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari‟ah Kaya di Dunia Terhormat di Akhirat, (Yogyakarta:
Pustakan Pelajar.2009), hlm. 171.
17
1. Penampilan
2. Pelayannan
3. Persuasi
berkah”
4. Pemuasan
26
Muhammad, Etika Bisnis Islam, hlm. 102.
18
Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral Ajaran Bumi” prinsip-
cacat etis dalam perdagangan adalah tidak transparan dalam mutu, yang
27
Al Qur‟an dan terjemahannya, Surat. An-nisa. Ayat 29, (Semarang: Toha Putra, 1990),
hlm.122.
28
Muhammad Djakfar, Etika BIsnis Menangkap Spirit Ajaran LAngit dan Pesan Moral Ajaran
Bumi, (Jakarta:PenebarPlus,2012), hlm 34.
19
macam, yaitu :
pedagang kelas bawah apa yang dikenal dengan obral sumpah. Mereka
29
Abdullah Gymnastiar, Etika Berbisnis, Produser Bambang ELF. 2003. Hlm. 23.
20
Dalam hal ini seorang penjual diharapkan bersikap ramah dan bermurah
Dalam transaksi terjadi kontak antar penjual dan pembeli. Dalam hal ini
setiap pembeli. Dengan sikap ini seorang penjual akan mendapat berkah
siapa pun, inklud antar sesama pelaku dalam bisnis Islam tidak
menghendaki dominasi pelaku yang satu di atas yang lain, baik dalam
dengan terbuka dan wajar sangat dihormati dalam Islam agar tidak
terjerumus dalam riba. Kendati dalam dunia bisnis kita tetap ingin
21
dihormati.
b. Menjual barang yang halal. Dalam salah satu hadis Nabi SAW
baiknya.
tertipu dalam jual beli. Sabda Rasul: “apabila engkau berjual beli,
30
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,
hlm. 41.
22
Bukhari)
satu pihak yang mungkin pada suatu waktu lupa atau khilaf. (Q.S
Al-Baqarah: 282)
penelitian ini karena dianggap sudah mencakup etika bisnis Islam pada
H. Metode Penelitian
31
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta,2007), hlm. 3.
24
1. Jenis Penetitian
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
peneliti untuk menggali data secara akurat yang diperoleh dari sumber data.
a. Subyek Penelitan
32
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 1.
33
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format Kuantitatif dan Kualitatif,
(Surabaya: Airlangga Univeritas Press, 2001), hlm.48.
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), Hlm. 118.
25
data yang peneliti anggap sebagai sasaran yang dapat memberikan data-
untuk digaji.
komersial).
b. Obyek Penelitian
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pengantar, (Jakarta: Bina Askara, 1989),
hlm. 91.
26
secara tidak langsung dari obyek penelitian yang bersifat publik, yang
hasil dokumentasi.
sebagai berikut:
a. Metode Observasi
27
b. Metode Wawancara
36
Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) hlm. 106.
37
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.
127.
28
c. Metode Dokumentasi
islam.
kualitatif, yaitu dengan cara data yang telah dihimpun selanjutnya disusun
38
Ibid.,hlm. 158.
39
Miles & Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 14.
29
lebih mudah memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang
awal pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti harus mengerti apa arti
40
Ibid., hlm. 15-19.
30
data sebagai sebuah siklus. Dimana sifat interaksi ketiganya berjalan terus
proses penelitian.
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk pengecekan atau
41
sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini teknik
sumber.
a. Trianggulasi Metode
dan dokumentasi.
41
Lexy, J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitataif, edisi revisi (Bandung: PT Remaja
Karya, 2012), hlm 248.
31
Gambar 1.2
Triangulasi Metode
Wawancara
Observasi Dokumentasi
b. Trianggulasi Sumber
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi sumber pada
Konsumen.
Gambar 1.3
Triangulasi Sumber
Manajer/Pimpinan
Karyawan Konsumen
J. -. Observasi,
Kajian Teoritik :wawancara , dokumentasi Kajian Empirik:
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam Aflah Bakery Yogyakarta
RUMUSAN MASALAH :
1. Apa saja prinsip-prinsip dasar etika bisnis islam yang
Aflah Bakery Yogyakarta?
2. Bagaimana implementasi prinsip-prinsip dasar etika
bisnis isalam dalam praktek bisnis Aflah Bakery
Yogyakarta?
Kebutuhan Penelitian
Teknik Analisis
Teknik Pengumpulan Data (Miles dan
1.Pengertian etika Data Huberman)
bisnis islam
a. pengertianetikabisnis
b. etikabisnisislam 1 Observasi 1. Reduksi data
c. prinsip-prinsipetika 2 wawancara 2. Model data
bisnisisla 3 dokumentasi 3.Penarikan/verifikasi
Kesimpulan
Keabsahan Data
Trianggulasi
Sumber dan Metode
Hasil Penelitian
33
K. Sistematika Pembahasan
(empat) bab, masing-masing bab terdiri sub bab dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I Bab ini berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari penegasan
produk.
BAB III Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan dimana peneliti
Yogyakarta.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
tentang Implementasi Etika Bisnis Islam pada Aflah Bakery Yogyakarta, maka
Dari ketujuh prinsip Etika Bisnis Islam tersebut terdapat prinsip yang
manusianya. Yakni pada bidang Administrasi yang kurang efektif dan efisien
B. SARAN
administrasinya.
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia
Usaha, Bandung: Alfabeta, 2013.
Akhmad Nur Zaroni, Bisnis dalam Perspektif Islam (Telaah Aspek Keagamaan
dalam Kehidupan Ekonomi) Jurnal, Desember 2007.
Aksin Wijaya, “Memburu Pesan Damai Islam (Memotret Penolakan Gus Dur
atas Fatwa MUI), dalam Jurnal Studi Islam An-Nur, Vol. II, No. 3,
September 2005.
Ari Nur Fadilah, “Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Pengelolaan Dana Wakaf
Tunai ( Studi di Lembaga Wakaf dan Pertanahan NU DIY )”,
Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.
Budi Untung, Hukum dan Etika Bisnis, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2012.
http://eprints.uny.ac.id/16863/1/Vian%20Pujiastuti_11411134011.pdf diakses
tanggal 11 April 2017.
http://phitry-kawaii.blogspot.co.id/2009/12/pentingnya-administrasi-dalam-
dunia.html. diakses tanggal 15 April 2017.
http://sugengrusmiwari.blogspot.com/2011/10/bakan-kuliah-adm-perkantoran-
4.html, diakses 10 april 2017.
Imam Al Ghazali, Benang Tipis Antara Halal dan Haram, Surabaya: Putra
Pelajar, 2002.
Irma Nilasari dan Sri Wiludjeng, Irma Nilasari dan Sri Wiludjeng, Pengantar
Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
3
Muhammad Ali Haji Hasim, Bisnis Satu Cabang Jihad, Jakarta: Pustaka Al-
Kausar, 2005.
Muhammad Salim, Etika Bisnis dalam Ekonomi Islam, (Arsip Blog : Berbagi
Ilmu), 28 Mei 2013. Diakses 28 april 2017.
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,cet2, 2003.
Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Suharsimi Arikunto, Pros edur Penelitian Suatu Pengantar, Jakarta: Bina Askara,
1989.
Toto Asmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: Gema Insani Press,
2002.
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani, 1997.
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani, 2006
PROPOSAL SKRIPSI
INTERVIEW GUIDE
5. Siapa sajakah yang menjadi konsumen (target market) Aflah Bakery Yogyakarta?
7. Media apa saja yang digunakan dalam penjualan produk di Aflah Bakery
Yogyakarta?
1. Apa saja prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islam yang ada di Aflah Bakery
Yogyakarta?
3. Bagaimana menentukan kualitas produk dan pelayanan yang baik bagi konsumen?
8. Bagaimana tahap penentuan harga pada produk Aflah Bakery (kaitannya dengan
penetapan keuntungan)?.
harga bagus)
10. Apakah ynag menjadi tantangan dan hambatan dari implementasi etika bisnis
Untuk Kostumer
13. Mengenai cara meyakinkan customer tentang produk yang dimiliki Aflah Bakery
14. Bagaimana menurut anda tentang penentuan harga pada produk Aflah Bakery
perkirakan?
15. Bagaimana penilaian anda tentang implementasi prinsip etik bisnis islam yang
No Pertanyaan
1 Apa saja prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islam yang ada di Aflah Bakery
Yogyakarta?
“ ya, selama ini ya prisip yang kami pakai dalam bisnis di aflah bakry ini ya prinsip
barokah. Kami mencari rejeki dan berharap bisa mendapatkan ridho dari Allah mbak. Ya
seperti yang dikatakan ibu kemarin pas wawancara.
Apakah di Aflah Cake & Bakery ini mengunakan prinsip jujur dalam takaran?
Iya mbak, insyaallha kami memang sudah mematenkan untuk takaran, setiap pemesanan
takarannya sama semua.
3 Bagaimana menentukan kualitas produk dan pelayanan yang baik bagi konsumen?
“kualitas itu nomer satu mbak, prinsip bisanis kami, sasarannya adalah segala lini
masyarakat. Dari masyarakat bawah, menengah maupun yang atas bias memesan dikita.
Harga juga bervareasi bias ditentukan konsumen sendiri.
Kami sudah memiliki serifikat halal dan BPOM. Jadi sudah teruji kan kelayakan dari
produk kami. Dan ini memang usaha kami agar tidak membuat ragu konsumen saat
memesan makan di kita. Jadi semua jelas di awal.”
5 Bagaimana cara memperoleh dan memilah kolega bisnis dan juga menciptakan kepercayaan
satu sama lain
“ untuk kolega bisnis kami memilih teman dekat mbak, dari awal kami bekerja sama
dengankenalan atau sahabat yang bisa membantu, dari permodalan atau bahan-bahan. Nah
selanjutnya kami punya langganan pemasok gandum, telur dan lain-lain untuk kebutuhan
pembuatan roti itu. Untuk kateringnya kita masih percaya pasar tradisional mbak, kan dekat
sini ada pasar sanden, kami biasanya belanja disana dan membpunyai langganan sendiri
disana, untuk membeli daging atau bumbu lain. Jadi ya kepercayaan itu sudah ada di awal
mbak. Karena sudah saling kenal”
10 Apakah ynag menjadi tantangan dan hambatan dari implementasi etika bisnis islam yang di
jalankan dan bagaimana menyikapinya
Tantangannya pasti banyak mbak. Ya persaingan dari tahu ke tahun semaki ketat, banyak
usaha-usaha kulkiner di jogja. Tapi ya namanya juga bisnis, kita harus percaya sama yang
maha membagi rizky. Kadang itu ya ada konsumen yang nawar, atau mbandingin dengan
catering lain gitu yang katanya lebih murah. Tapi ya kami tetap dalam standard harga yang
ada mbak. Ya tadi contohnya aqiqah ka nada yang murah baget. Tapi kita nggak tau kan itu
kambingny apa sudah memenuhi syarat atau belum. Atau catering ayam nanti ayamnya
Cuma kecil-kecil. Ya walau harga murah kita kan mengutamakan kualitas juga mbak. Jadi
ya nggak asal laku saja.
Menghadapiny ya itu tadi, kita perlebar lagi jangkauan marketing dan pererat keyakinan
konsumen pada produk kita mbak. Meningkatkan kualitas. Kan jare wong jowo, ono rego
ono rupo.
11 Pak, apa di aflah juga cara meyakinkan kosumen dengan sumpah-sumpah gitu biar
konsumen menarik?
Hahhaha, ya ndak lah mbak, buat apa lhawong kita udah ada sertifikat dari bebebrapa
lembaga terpercaya koq, pake sumpah-sumpah segala, nambahin dosa aja mbak. Ya apa
adanya saja mbak, kualitas kita ya seperti itu, semaksimal mungkin kami kasih terbaik buat
konsumen. Jadi biar konsumen sendiri yang memutuskan. Kalau konsumen puas kan nanti
bisa rekom ke teman lain dan seterusnya. Banyak yang begitu jadi ya tidak perlu muluk-
muluk baikin produk dengan sumpah begituan.
Apa saja prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islam yang ada di Aflah Bakery
Yogyakarta
Prinsipnya etika bisnis dalam proses marketing di sini ya, asal tidak saling menjatuhkan
antar marketing mbak, jujur dan saling bantu membantu untuk mencapai target market dan
juga demi menjaga pertemanan yang dibangun antar marketing.
Bagaimana menentukan kualitas produk dan pelayanan yang baik bagi konsumen?
Kualitas dan kuantitas produk kan yang menentukan dari aflah langsung mbak, kita yang
membawa sample yang diberikan pada konsumen. Kota sistemnya jemput bola mbak, jadi
menawarkan produk kami langsung pada instansi-instansi, utamanya yang sudah kenal
dengan kita, jadi lebih enak proses goalnya. Bisa setidaknya punya kesempatan lah buat
dapat orderan. Hehehe
Nah untuk pelayanan prosedur marketingnya udah dari aflah, biasanya di training sama
pak bukhori, bagaimana ngomongnya gitu. Jadi ya semua sesuai prosedur perusahaan.
Bagaimana cara meyakinkan customer mengenai penilaian produk yang dimiliki Aflah
Bakery Yogyakarta
Meyakinkannya ya dengan keahlian marketing masing-masing, ya dengan kat sopan dan
lebih ke member tester produk sih mbak, kalu tester kan jarang yang nolak, dari sana kita
dapat setidaknya satu dua kali pemesannan lah dari instansi yang sama.
Apakah ynag menjadi tantangan dan hambatan dari implementasi etika bisnis islam yang
di jalankan dan bagaimana menyikapinya
Kalau tantangannnya ya namanya juga dunia makanan mbak, kadang kalau it uterus bosen
jadi kadang ada jedsnya nggak pesan di kita. Dan banyaknya rumah makan yang bias
delivery order itu biasanya yang bikin kita agak bersaing ketat. Belum lagi bisnis kuliner
kayak kita yang member harga murah, ya walau dengan kualitas rendah sampai sedang,
kadang konsumen lebih memilih harga yang murah daripada harga sedikit mahal tapi
kualitas menjanjikan.
Lalu, apa di aflah juga cara meyakinkan kosumen dengan sumpah-sumpah gitu biar
konsumen menarik?
Halah, nggak mbak, buat apa? Kita datangin aja konsumen, kasi brosur, jelasun dikit udah
koq mbak, nanti kalau boleh kita minta ontaknya lalu kita kasi testernya hari selanjutnya.
Dan dalam prosedur yang dilatihkan pak bukg=hori nggak [ernah ngajarin gitu mbak,
semua udah ada yang ngatur koq, ya kita maksimalkan kualitas kita dan promo2 aja baitr
semakin dikenal jadi bisa lebih meyakinkan konsumen nantinya.
Nama : Joko susilo
Jabatan : Konsumen
No` Pertanyaan
1 Bagaimana kualitas produk dan pelayanan konsumen menurut anda?
Kyualitasnya sudah bagus mbak, rasanya enak, porsinya cukup dan tidak telambat dalam
pengantaran pesanan itu yang membuat lebih.
3 Mengenai cara meyakinkan customer tentang produk yang dimiliki Aflah Bakery
Yogyakarta, apakah sudah tepat?
Iya sdudah mbak, mereka itu, mbak-mbak marketingnya kalau datang kesini ya Cuma
senyum, mengenalkan produk sama ngasi referensi web, jadi selain dapat brosur kita juga
bias buka webnya buat tau lebih lanjut keunggulannya mbak.
4 Bagaimana menurut anda tentang penentuan harga pada produk Aflah Bakery
Haganya verieatif ya mba, beragam dan terjangkau. Untuk perusahaan menengah seperti
tempat kerja saya terjangkau dan puas lah setelah memesan di aflah.
5 Bagaimana penilaian anda tentang implementasi prinsip etik bisnis islam yang dijalankan
Aflah Bakery.
Ya kalau emang etika bisnis islam yang dijalankan ya itu bagus. Menurut saya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri :
Nama : Khusnul Khotimah
Tempat Tanggal Lahir : Kota Bumi,04 Januari 1992
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jl. Sendawar Rt 11 No 36 Bontang Kalimantan Timur
Nama Orang Tua:
Ayah : Nizar
Ibu : Nasirotut Diniyah
No.Telpon :082254679402
Riwayat Pendidikan:
1. TK Tunas Inti Bontang
2. SDN 008 Bontang
3. MTsN Tambakberas Jombang
4. MAN Tambakberas Jombang
5. Jurusan Manajemen Dakwah, Fakuktas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM PADA PRODUKSI DAN PEMASARAN
USAHA PENTOL MERCON MAKNYUS JALAN SUROMENGGOLO
SKRIPSI
Oleh:
ARIS HIDAYAT
NIM:210716190
Pembimbing:
SAID ABADI, Lc., M.A.
NIDN: 2112088202
Hidayat. Aris, Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran Usaha
Pentol Mercon Maknyus Jalan Suromenggolo. 2021. Skripsi. Jurusan Ekonomi
Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
Pembimbing : Said Abadi, Lc., M.A.
Kata Kunci: Etika Bisnis Islam, Produksi, Pemasaran.
Usaha Pentol Mercon Maknyus adalah usaha kuliner jenis jajanan pentol
yang banyak diminati banyak konsumen di jalan Suromenggolo. Banyak
pelaku bisnis jenis usaha tersebut melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar etika bisnis Islam dalam produksi maupun pemasaran, diantaranya
dalam produksi, pelaku bisnis mencampurkan bahan-bahan yang tidak layak
atau haram dikonsumsi manusia seperti menggunakan campuran daging babi,
daging tikus, ayam tiren dan yang lainnya. Sedangkan dalam distribusinya
pelaku bisnis melakukan tindakan penipuan, suap, tipu daya, dan lain-lain. Hal
tersebut dilakukan oleh pelaku usaha tidak lain ialah untuk meraup keuntungan
yang lebih. Padahal dibalik tindakan tersebut banyak pihak yang dirugikan
salah satunya konsumen.
ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Puspita Jaya Desa Pintu Jenangan Ponorogo
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa skripsi atas nama:
Jalan Suromenggolo
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Dosen Pembimbing
iii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Puspita Jaya Desa Pintu Jenangan Ponorogo
iv
SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI
NIM : 210716190
Suromenggolo
Menyatakan bahwa naskah skripsi telah diperikasa dan disahkan oleh dosen
adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dari penulis.
Ponorogo, 18 November
2021
Penulis
Aris Hidayat
NIM 20716190
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim : 210716190
Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambil-alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan
atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Ponorogo, 01 November 2021
Yang Membuat Pernyataan
Aris Hidayat
NIM. 210716190
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
vii
2. Dasar Hukum Etika Bisnis Islam ........................................... 16
viii
2. Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Pemasaran
A. KESIMPULAN .......................................................................... 74
B. SARAN ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
TRANSKRIP WAWANCARA
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
dalam kehidupan umat manusia, dan ekonomi juga sangat menentukan pola
Ketika manusia berbicara mengenai masalah ekonomi maka yang ada pada
benak manusia tersebut tentunya adalah masalah kaya dan miskin. Islam
sebagai agama yang madani telah meletakkan dasar-dasar yang kuat dalam
orang. Namun banyak juga orang yang tidak ingin melaksanakan etika ini
tindakan. Banyak yang kurang memahami etika bisnis, atau mungkin saja
paham, tapi memang tidak ingin melaksanakan. Hal itu adalah suatu kenyataan
yang masyarakat hadapi, yakni perilaku menyimpang dari ajaran agama dan
1
Sarah Wijayanti Putri, “System Ekonomi Islam Dengan Aspek Kehidupan Masyarakat
Madani Ditinjau dari Hukum Islam,” Al-‘Adalah, 02 (Oktober, 2010), 139.
2
Buchari Alma dan Donni Junia Priasa, Manajemen Bisnis Syari’ah (Bandung: Alfabeta,
199.
1
2
sebagai etika atau pedoman dalam menjalankan bisnis agar bisnis tersebut
dapat meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Terdapat lima prinsip (aksioma)
dalam ilmu ekonomi Islam yang mesti diterapkan dalam bisnis syari’ah atau
biasa disebut juga dengan istilah etika bisnis Islam, yaitu: tauhid (unity)
penting bagi para pelaku bisnis untuk mengetahui prinsip-prinsip etika bisnis
sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien.2 Tentunya dengan adanya
prinsip etika bisnis Islam maka suatu bisnis dapat berjalan sesuai dengan
konsumen.
cukup banyak di Indonesia yang bahkan sempat menjadi kejadian luar biasa
1
Rafiq Issa Beekun, Etika Bisnis Islam, (Pustaka Pelajar Jakarta, 2004), 54.
2
Muslich, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Ekonesia, 2004), 46.
3
(KLB) pada sejumlah daerah. Dalam kondisi semacam ini, perilaku produsen
tersebut. Bukan hanya menciptakan barang secara fisik namun lebih condong
penjual. Bentuk pentolpun bervariasi ada yang kecil seperti kerikil dan ada
yang besar seperti layaknya pentol bakso. Cara berjualan pentol juga
yang memakai gerobak dan ada yang mangkal di suatu tempat tertentu.
orang yang tertarik membuka bisnis makanan sejenis produk tersebut karena
memiliki peluang usaha yang menjanjikan. Dan tidak sedikit pula yang
pemasaran usaha tersebut yang tujuannya tidak lain adalah untuk mendapatkan
sebagai tersangka, karena diduga menjual makan tidak layak konsumsi yang
3
Ermawati Usman,“Perilaku Produsen Dalam Etika Bisnis Islam (Suatu Upaya Perlindungan
Konsumen)”. Jurnal Hunafa, 03 (2017), 207
4
ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian karena menjual pentol bakso yang
tidak sewajarnya yaitu mengoplos daging sapi dengan daging babi. Bahkan dari
paparan berita, SWU hanyalah salah satu pengoplos yang pernah tertangkap.6
Banyumas penjual cilok beri bonus video mesum ke siswa SD. 8 Kasus-kasus
di atas mereka semua melakukan hal tersebut karena ingin menekan biaya
produksi, ingin laris dagangannya, yang tidak lain tujuan mereka adalah
4
Abrar, “Polisi Tetapkan Penual Cilok Kasus Keracunan,”
Https://Www.Google.Com/Amp/S/M.Medcom.Id/Amp/Ybdqpppk-Polisi-Tetapkan-Penjual-Cilok-
Tersangka-Kasus-Keracunan, (Diakses Pada 26 Oktober 2021 Pukul 22.15)
5
Try, “Pemilik Bakso Ayam Tiren di Bantul di Tangkap”,
Https://News.Detik.Com/Berita/D-2003537/Pemilik-Bakso-Ayam-Tiren-Di-Bantul-Ditangkap-,
(Diakses Pada 26 Oktober 2021 Pukul 22.00).
6
Odi, “Ancaman Pidana 5 Tahun Penjara Atau Denda Rp 2 Miliar Bagi Para Pengoplos
Daging,” Https://Food.Detik.Com/Info-Kuliner/D-2577526/Ancaman-Pidana-5-Tahun-Penjara-
Atau-Denda-Rp-2-Miliar-Bagi-Para-Pengoplos-Daging, (Diakses Pada 10 Juni 2021 Pukul
13:23).
7
Anggeng Rasmi, “Kasus Penjual Bakso Ludahi Mangkok Pelanggan : Disuruh Dukun
Agar Laris, Akan Dibina,”
Https://Www.Google.Com/Amp/S/Newsmaker.Tribunnews.Com/Amp/2020/06/29/Populer-
Update-Kasus-Penjual-Bakso-Ludahi-Mangkok-Pelanggan-Disuruh-Dukun-Agar-Laris-Akan-
Dibina, (Diakses Pada 26 Oktober 2021 Pukul 22:10).
8
M Iqbal Fahmi, “Ingin Laris Seorang Penjual Cilok Beri Bonus Video Porno ke Siswa
Sd,”
Https://Www.Google.Com/Amp/S/Amp.Kompas.Com/Regional/Read/2018/04/06/15513521/Ingin
-Laris-Seorang-Penjual-Cilok-Beri-Bonus-Video-Porno-Ke-Siswa-Sd, (Diakses Pada 26 Oktober
2021 Pukul 22:05).
5
kecurangan. Hal ini, Konsumen sangat dirugikan karena produk yang dibeli tak
timur jalan Suromenggolo barat Gedung Olah Raga. Produk pentol usaha
membeli pentol tersebut. Hingga dalam satu bulannya usaha tersebut bisa
Usaha yang dimiliki ibu Legi dan bapak Dadi, merintis bisnisnya sejak
tahun 2008, dipasarkan dengan cara jualan keliling antar tempat satu ke tempat
lain dan kini sudah bisa membuka empat lapak berjualan dan juga sudah
9
Legi, Wawancara, 25 September 2020.
10
Dadi, Wawancara, 19 September 2020.
6
Usaha bapak Dadi dan ibu Legi tersebar di empat lokasi. dua gerobak
di lokasi jalan Pramuka dan dua yang lainnya berlokasi di jalan Suromenggolo
dan Jalan Sultan Agung, tidak lain tempat-tempat tersebut ialah tempat
untuk produksi sang pemilik kerjakan sendiri dan dibantu oleh keluarga dan
karyawan terpilih. Bisnis pentol ini menyajikan beberapa varian pentol serta
mempunyai rasa khas tersendiri, sehingga tidak salah jika usaha terbilang
sangat laris dan diminati banyak konsumen, mulai dari golongan anak-anak,
remaja hingga orang dewasa, dan banyak para pelajar khususnya mahasiswa
Omset perhari usaha pentol ini bisa sampai dengan satu hingga dua juta.
11
Ibid.,
12
Legi, Wawancara, 25 September 2020.
13
Ibid.,
7
Tabel 1.1
Omset Penjualan Pedagang Pentol di Jalan Suromenggolo14
No Pemilik Usaha Nama Usaha Omset
1 Pak Ali Pentol Pak Ali Rp.30.000.000
2 Pak Marikun Pentol Pak Marikun Rp.10.000.000
3 Ibu Legi Pentol Maknyus Rp. 45.000.000
4 Mas Munir Pentol Upin Ipin Rp. 7.500.000
5 Imam Syahroni Pentol Daging Rp. 21.000.000
6 Bejo Pentol Upin Ipin Rp. 18.000.000
7 Rian Rangga Pentol Upin Rp. 15.000.000
8 Aziz Pentol Daging Rp. 15.000.000
9 Sugiyono Pentol Kuah Daging Rp. 18.000.000
Sumber: observasi pedagang pentol jalan Suromenggolo Ponorogo
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendapatan omset bisnis
Pentol Mercon Maknyus lebih tinggi dari pada bisnis pentol lainnya. Padahal
informasi dari pemilik usaha pentol tersebut dalam satu harinya buka dari jam
belum tentu usaha tersebut menerapkan usaha yang sesuai dengan etika bisnis
persaingan bisnis agar sesuai dengan norma yang ada. Suatu persaingan bisnis
dapat dinilai baik, apabila memenuhi seluruh norma yang ada. Etika bisnis juga
14
Observasi, 9 September 2019.
15
Legi, Wawancara, 25 September 2020.
8
dapat dipergunakan oleh para pelaku bisnis sebagai sumber paradigma dalam
konsumen membeli pentol dengan harga dan varian yang sama dengan
konsumen lain tetapi konsumen tersebut mendapat jumlah pentol yang lebih
sedikit, dan peneliti juga menemukan keluhan konsumen dari hasil wawancara
tersebut salah usaha pentol yang laris diminati konsumen. Maka dari itu penulis
fokus etika bisnis islam. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul
menganggap ini suatu persoalan yang sangat menarik untuk dikupas. penulis
usaha tersebut meraih kemajuan dalam usaha. Dan juga karena Banyak dari
pelaku usaha belum mengetahui penerepan etika Islam dalam sebuah usaha
16
Wahyu Mijil Sampurno,“Penerapan Etika Bisnis Islam dan Dampaknya Terhadap
Kemajuan Bisnis Industry Rumah Tangga”, Journal Of Islamic Economic Lariba,02.(2016), 3.
9
penjualannya baik dari segi halal haram, proses pengolahan dan pembuatan,
B. Rumusan Masalah
tekan pembahasan, maka harus ada rumusan masalah yang benar-benar fokus
agar dalam pembahasan dalam karya tulis ini tidak melebar dari apa yang ada
Maknyus Suromenggolo ?
Maknyus Suromenggolo ?
10
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui etika bisnis Islam pada produksi Usaha Pentol Mercon
2. Untuk mengetahui etika bisnis Islam pada produksi Usaha Pentol Mercon
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat bagi orang lain, manfaat penelitian dibagi menjadi dua aspek:
1. Manfaat Teoritis
Ekonomi Islam mengenai etika bisnis Islam Terhadap Usaha Pentol Mercon
Maknyus dan juga Sebagai bahan dasar untuk penelitian lebih lanjut
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
usaha.
E. Sistematika Pembahasan
beberapa sub bab. Dan semuanya merupakan suatu pembahasan yang utuh,
adalah:
BAB I Pendahuluan
sistematika penulisan.
Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan dan berkaitan penelitian
atau tempat penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
Dalam bab ini berisi data dan hasil analisis dari data yang telah didapat
berkaitan dengan Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran
secara terperinci.
BAB V Penutup
dan juga pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan juga tujuan
penelitian yang disajikan dengan singkat dan jelas. Sedangkan saran adalah
suatu himbauan bagi para pembaca atau instansi lembaga yang terkait sehingga
LANDASAN TEORI
buruk, benar, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip
moralitas. Dalam arti lain etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam sistem dan
ada di dalam organisasi. Studi ini tidak hanya mencakup analisis norma
1
Faisal Badroen, dkk, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), 15.
2
Manuel G. Velasquez, Etika Bisnis Konsep dan Kasus, (Yogyakarta : Penerbit Andi,
2005), 12.
13
14
prinsip yang terkandung dalam etika bisnis. Etika yang lahir dari sikap atau
tingkah laku yang didasari dengan ukuran baik dan benarnya, benar dan
salahnya dan hal inilah yang dikaitkan dengan bisnis yang menjadi aktivitas
ekonomi karena bisnis adalah bagian dari sikap pelaku bisnis yang berdasar
atau dengan jalan yang salah, melakukan kecurangan atau menakar sesuai
porsi dan bertransaksi yang sesuai aturan atau dengan melanggar nilai-nilai
etika yang telah ada. Sehingga keterikatan antara etika sebagai sebuah
sesuatu yang melandasi sikap seorang atau sekelompok pelaku bisnis untuk
etika bisnis secara umum. Dalam konteks Islam mengenai etika bisnis akan
lebih khusus dalam penguatan teori yang berlandas kepada ajaran agama
1
Ibid., 12.
14
15
namun dengan dibumbui ajaran Islam sebagai warna tersendiri dan menjadi
pelengkap dari teori-teori etika bisnis yang telah dipaparkan oleh para pakar
“Business Firm” dan atau “Business Person”, yang mempunyai arti yang
usaha atau kontak bisnis yang saling menguntungkan sesuai dengan nilai-
menyatakan bahwa Business ethics is the study of what constitutes good and
context. (Etika bisnis adalah ilmu tentang baik buruknya terhadap suatu
bisnis).4
2
Muhammad, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), 37.
3
Abdul aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha
(Bandung: Alfabeta, 2013), 35.
4
Faisal Badroen, dkk, Etika Bisnis Dalam Islam, 70.
15
16
tentang mana yang baik dan buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis
wrong, and then doing the right thing. Right thing based on moral principle,
and others believe the right thing to do depends on the situation).5 Kajian
mengenai etika bisnis terkadang merujuk kepada etika manajemen dan etika
يََٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَأكُلُو أَموََٰلَكُم بَينَكُم بِٱلبََٰطِلِ إِلَّا أَن تَكُونَ تِجََٰرَة
ٱللهَ كَانَ بِكُم رَحِيما َّ َّعَن تَرَاض مِّنكُم وَلَا تَقتُلُواْ أَنفُسَكُم إِن
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka
di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”9
5
Adm, “Bisnis dan Etika Islam”,
http://stebisdarussalamoki.ac.id/index.php?id=artikel&kode=1 (diakses tanggal 1 April 2021 pukul
0:15 WIB)
6
Al-Qur’ān , 2:42.
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya (Semarang: PT. Karya
Toha Putra, 1995), 47.
8
Al-Qur’ān , 4:29.
9
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya, 83.
16
17
yang baik. Maka dari itu, Islam menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-
a. Kesatuan (unity)
yang Maha Kuasa dan Maha Esa, karena ia percaya bahwa hanya Allah
yang dapat menolong dan pengaruh paling besar bahwa kaum muslim
10
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia
Usaha, 43.
11
Rafik Isa Beekum, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Pusaka Pustaka, 2004), 33-34.
12
Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), 18.
17
18
pemegang saham perusahaan atas dasar ras, jenis kelamin atau agama.
2) Dapat dipaksa untuk berbuat tidak etis, karena ia hanya takut dan cinta
kepada Allah.
amanah sangat penting bagi seorang muslim dan semua harta hanya
b. Keseimbangan (Keadilan)
merugikan dan tidak dirugikan.15 Dalam dunia kerja dan bisnis Islam sangat
mengahruskan untuk berbuat adil. Karena berlaku adil akan dekat dengan
taqwa, karena itu dalam perniagaan (tijarah), Islam melarang untuk menipu
hidup di dunia dan akhirat harus diterapkan oleh seorang pembisnis muslim.
13
Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islam, 35.
14
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral
Ajaran Bumi, (Jakarta: Penebar Plus, 2012), 55.
15
Faisal Badroen, dkk., Etika Bisnis Dalam Islam, 37.
16
Ibid., 91.
18
19
bisnis) yang dapat menetapkan dirinya dan orang lain dalam kesejahteraan
c. Kehendak
namun bebas yang tidak melangar aturan, nilai dan yang tidak
17
Ibid.,88.
18
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,
46.
19
Muslich, Etika Bisnis Islam (Yogyakarta: Ekonisia, 2010), 72
19
20
berkeadilan.21
merugikan orang lain, namun kelas ia tidak akan pernah lepas dari
pada kenyataan bahwa setiap orang juga berperilaku tidak etis. Ia harus
20
Faisal Badroen, dkk., Etika Bisni Dalam Islam, 96.
21
Veithzal Rivai dan Andi Buchari, Islamic Ekonomic, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 39
22
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan Moral
Ajaran Bumi, 67-68.
23
Ibid., 68.
20
21
e. Kebajikan (kebenaran)
keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat
salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerja sama atau perjanjian
dalam bisnis.26
َوَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصََّٰلِحََٰتِ أُولََٰئِكَ أَصحََٰبُ ٱجلَنَّةِ هُم فِيهَا خََٰلِدُون
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu
penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.”28
24
Al-Qur’an, 74:38.
25
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya, 576.
26
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,,
46.
27
Al-Qur’ān , 2:82.
28
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya, 12.
21
22
2) Jika membeli sesuatu dari orang miskin, akan lebih baik bagi dirinya
5) Merupakan tidakan yang lebih baik bagi sang peminjam bila membayar
6) Ketika menjual secara kredit, seseorang harus cukup bermurah hati, tidak
29
Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islami, 43-44.
30
Faisal Badroen, dkk., Etika Bisni Dalam Islam, 100-102.
22
23
satunya ialah menurut Monzer Khaf, produksi perspektif Islam adalah usaha
manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tapi juga
baik secara individu maupun kelompok ialah bekerja pada bidang yang
produksi dengan alasan kegiatan produksi tidak hanya bergerak pada ranah
31
Rafik Isa Beekun, Etika Bisnis Islam, 43.
32
M. Nur Rianti, Al-Arif, Dasar-dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,
2011), 163-164.
33
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis dan Praktis, (Malang: UIN
Malang Press, 2008), 103.
23
24
ekonomi tapi juga sosial. Selain itu kegiatan produksi merupakan tanggung
di dalamnya, dan relevasinya dengan konsep lain. Dalam hal produksi para
fuqoha’ menetapkan hukum fardu ‘ain bagi setiap muslim untuk berusaha
jenis usaha dalam menjalankan apa yang telah disyari’atkan.34 Hal ini sesuai
34
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,
148-150.
35
Al-Qur’ān , 11: 61.
24
25
Artinya: “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh
berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu
Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-
Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-
Nya)”.36
Sebagaimana dikutip oleh Khusniati Rofi’ah, prinsip-prinsip dalam
dipindah tangankan dari suatu pihak ke pihak yang lain. Mekanisme yang
digunakan dalam distribusi ini tiada lain adalah dengan cara pertukaran antara
hasil produksi dengan hasil produksi lainnya atau dengan alat tukar (uang).38
36
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya, 228.
37
Khusniati Rofi’ah, “Urgensi Etika di dalam Sistem Bisnis Islam”, Justitia Islamica,
Vol.11, (Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2014), 178.
38
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia
Usaha, 176
25
26
Marius P. Ariponga, distribusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus
sikap takwa dengan selalu mengingat Allah, bahkan dalam suasana mereka
telah ditentukan oleh sang Maha Pencipta. Kesadaran akan Allah hendaknya
dasar dan inti dari kebaikan tingkah laku. Sifat ini sangat dihargai dengan
nilai yang sangat tinggi dan mencakup semua sisi manusia. Islam juga
39
Ibid., 176.
40
Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:
Mizan, 2006), 104.
41
Al-Qur’ān , 9:119.
42
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya, 301.
26
27
muslim yang tengah berusaha untuk keluar dari situasi yang menindas lebih
adil dan melarang berbuat dzalim. Allah mencintai orang orang berbuat adil
bisnis.
merasakan keadilan. Tidak boleh ada satu pihak pun yang haknya
43
Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004), 26.
27
28
ini adalah sikap sopan, santun, dan rendah hati. Orang yang beriman
bisnisnya.44
di rumah sakit mereka. Ini adalah salah satu implementasi dari ajaran
mereka.45
saling percaya serta tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan janji
tersebut. Ketepatan janji dapat dilihat dari segi ketepatan waktu penyerahan
44
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), 107.
45
Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, 77.
28
29
dengan kontrak yang disepakati. Pelaku bisnis yang tidak bisa memenuhi
diera informasi yang terbuka dan cepat seperti sekarang ini mengingkari
janji dalam dunia bisnis sama halnya dengan menggali kubur bagi bisnisnya
sendiri. Karena dalam waktu singkat para rekan bisnis akan mencari mitra
Sikap pebisnis yang selalu menepati janji baik kepada para pembeli
hal ini adalah janji dimana seorang pedagang terhadap pembelinya dalam
melakukan transaksi ketika menjanjikan barang yang dijual itu barang yang
Sedangkan janji yang harus ditepati kepada sesama para rekan pedagang
sebagainya.47
46
Sony Keraf, Etika Bisnis Tuntutan dan Relevansinya, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 78.
47
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, 159.
29
30
dilaksanakan bagi orang awam manakala tidak dihadapkan pada ujian berat
pedagang akan dipercaya oleh para pembelinya akan tetapi bila pedagang
tidak jujur maka pembeli tidak akan memebeli barang dagangannya. Tak
yang paling jelek. Orang tidak jujur akan selalu berusaha melakukan
penipuan pada orang lain, Al-Qur’an dengan tegas melarang ke tidak jujuran
bisnis. Amat Naif jika perbuatan seperti itu terjadi dalam praktek bisnis yang
48
Al-Qur’an, 8:27.
49
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān Al Karim dan Terjemahannya , 264.
30
31
harga diri, kemuliaan dan kehormatan orang lain, sedangkan mereka itu
tidak ada dihadapannya. Ini merupakan kelicikan, sebab hal ini sama
model seperti ini berarti melawan orang lain yang tidak berdaya.
50
Al-Qur’an, 49:12.
51
Departemen Agama RI, Al-Qur’ān dan terjemah, 847.
31
32
Suap adalah dosa besar dan kejahatan kriminal didalam suatu Negara.
haram.52
D. Penelitian Terdahulu
tempe.
52
Muhammad sharif Chaudhry, Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Perdana Media
Group, 2012), 54.
53
Nur Fitria Fahrona, Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam di Home Industry Tempe Bendul
Merisi Surabaya dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Keluarga, Skripsi (Surabaya: UIN
Sunan Ampel, 2015).
32
33
home industry tempe sesuai dengan prinsip-prinsip dalam etika bisnis Islam
nilai Islam dalam lingkup usaha dan metode yang digunakan . sedangkan
meneliti Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran Usaha
dengan Syariah Islam, baik itu dalam melakukan kegiatan bisnis atau
kegiatan lainnya. Untuk itu maka Nilai Islam selalu senantiasa menjadi
tombak atau landasan utamanya. Dan subjek pembahasan ini yaitu para
54
Laili Latifah Puspitasari, Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam terhadap Tingkat
Profitabilitas Rumah Yoghurt Berdasarkan Perspektif Karyawan, Skripsi (Malang: UIN Malang,
2015).
33
34
Tengah.
lingkungan tertentu untuk memperoleh data yang konkrit. Dan dari hasil
usahanya.
penerapan nilai Islam pada suatu usaha serta metode yang di gunakan dan
perbedaannya terletak pada objek yang dikaji. Yaitu penelitian ini menguji
Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran Usaha Pentol
3. Peneliti Umi Mursidah dengan judul “Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam
55
Umi Mursidah, Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Transaksi Jual Beli di Pasar
Tradisional, Skripsi (Lampung: UIN Raden Intan, 2017).
34
35
yang semakin tinggi. Dengan persaingan yang begitu tinggi pelaku bisnis
bagus dengan kualitas buruk, dan juga ada beberapa pedagang ketika
melayani pembeli tidak bersikap ramah atau murah hati dengan ditandai
indikator etika bisnis secara umum yang dijadikan tolak ukur, penerapan
etika bisnis secara umum belum diterapkan dengan baik oleh para
ajaran agama saja yang sudah diterapkan dengan baik. Sedangkan indikator
etika bisnis Islam di Pasar Betung jika ditinjau dari ke-empat prinsip-
35
36
prinsip etika bisnis Islam yang dijadikan tolak ukur, penerapan etika bisnis
Islam di Pasar Betung belum diterapkan dengan baik oleh para pedagang
penerapan etika Islam pada suatu usaha serta metode yang di gunakan dan
perbedaannya terletak pada objek yang dikaji. Yaitu penelitian ini menguji
Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran Usaha Pentol
Terhadap Jual Beli Daging Sapi di Toko Pojok Jaya Ponorogo. 56 Masalah
yang diangkat adalah mengenai transaksi jual beli daging sapi kualitas
campuran di toko Pojok Jaya belum sesuai dengan etika bisnis Islam.
yang didalamnya ada unsur kebajikan dan kejujuran. Transaksi jual beli
daging di simpan dalam freezer di toko Pojok Jaya juga masih belum sesuai
56
Fery Prasetio, “Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Daging Sapi di Toko
Pojok Jaya Ponorogo”, Skripsi (Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2015), 7.
36
37
tentang etika bisnis Islam. Masalah yang di teliti dalam skripsi ini adalah
bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap transaksi jual beli daging
bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap Transaksi jual beli daging
kualitas campuran di toko Pojok Jaya belum sesuai dengan etika bisnis
Jaya juga masih belum sesuai dengan etika bisnis Islam, karena belum
penerapan nilai Islam pada suatu usaha dan metode yang digunakannya,
sedang perbedaanya ialah letak objek yang dikaji. Yaitu penelitian ini
meneliti Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran Usaha
37
38
Fery Prasetio meneliti Etika Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Daging Sapi
Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode kualitatif dengan
pendekatan manajemen, sumber data yaitu data sekunder dan data primer.
57
Fitriani, “Nilai-nilai Islam Dalam Berwirausaha Pada Masyarakat Desa Manimbahoi
Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa”, Skripsi (Makasar: UIN Alauddin, 2017).
38
39
ATK, toko pertanian dan peternakan dan toko pulsa dan token elistrik.
Peluang usaha di bidang jasa seperti, jasa menyewakan mesin, jasa penjahit
penerapan nilai Islam pada suatu usaha serta metode yang digunakan dan
perbedaannya terletak pada objek yang dikaji. Yaitu penelitian ini menguji
Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Produksi dan Pemasaran Usaha Pentol
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
research), yaitu penelitian secara rinci satu subyek tunggal, satu kumpulan
data, bukan pandangan peneliti. Selain itu Metode ini disebut juga sebagai
metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola),
dan disebut sebagai metode interpretative karena data hasil penelitian lebih
sistematis untuk menemukan teori dari lapangan, bukan untuk menguji teori
adalah data yang sebenarnya, di mana makna ini mengandung nilai dibalik data
yang tampak. Dalam memandang realitas, gejala atau obyek yang diteliti ada
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), 137.
40
sampai dibalik yang tampak tersebut. Misalnya melihat ada orang yang sedang
stress, daripada nganggur, atau mencari teman. Jadi realitas itu merupakan
tampak di lapangan.1
B. Pendekatan Penelitian
pengolahan data penelitian akan dapat diketahui etika bisnis islam dalam
produksi dan pemasaran usaha tersebut. Objeknya dilakukan pada usaha Pentol
1
Ibid.,207.
C. Lokasi Penelitian
beralamatkan di Jl. Muria no.10 dan Jl. Suromenggolo (jalan baru), Kel.
1. Data Penelitian
buku, majalah, koran, arsip tertulis yang berhubungan dengan obyek yang
diteliti pada penelitian ini. Pada penelitian ini sumber data sekunder yang
penelitian etika bisnis Islam, dan penelitian terdahulu tentang etika bisnis
1. Observasi
penjualan pentol usaha tersebut untuk memperoleh data yang akurat dan
2. Wawancara
wawancara).4
2
Ibid., 138-140.
3
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),
70.
4
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 194.
Wawancara yang peneliti ambil yaitu dengan cara wawancara
dilakukan setelah data terkumpul atau pengolahan data selesai. Dalam hal ini,
data sementara yang terkumpulkan, data yang sudah ada dapat diolah dan
dilakukan analisis data secara bersamaan.6 Pada saat analisis data, dapat
kembali lagi ke lapangan untuk mencari tambahan data yang dianggap perlu
5
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), 183.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,dan Kualitatif, 255.
mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitannya.
1. Reduksi Data
sehingga dapat ditarik dan diverifikasi. Data yang di reduksi antara lain
semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu, reduksi data perlu dilakukan
2. Penyajian Data
7
Ibid., 257.
8
Ibid., 268.
pengambilan tindakan. (Miles dan Huberman). Penyajian data diarahkan
bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta diagram alur.
satu langkah penting menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan
9
Ibid., 270.
kegiatan sebelumnya10. Sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman,
pengolahan data.
dikemukakan kenyataan yang bersifat khusus dari hasil riset.11 Dalam hal ini
penulis menjelaskan terlebih dahulu berbagai hal mengenai etika bisnis Islam
data dilakukan berdasarkan pada setiap perolehan data dari catatan lapangan,
kajian (verstegen).
10
Ibid., 271.
11
Ibid., 143.
Untuk memberikan gambaran data hasil penelitian maka dilakukan prosedur
sebagai berikut :
terintegrasi.
masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil deskripsi akan
pada bab 2.
Keabsahan data dalam penelitian ini diuji dengan cara memberchek dan
peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah agar informasi yang
diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu.
triangulasi teknik yaitu peneliti menggunakan lebih dari satu informan untuk
12
Ibid., 143
BAB IV
A. Data Umum
bidang kuliner, usaha ini dirintis oleh bapak Dadi dan ibu Legi pada tahun
2008 setelah pulang dari tanah perantauan di Riau. Disana bapak Dadi
bekerja sebagai seorang kuli bangunan dan ibu Legi berprofesi sebagai
modal dari uang sendiri, berawal dari modal uang 15.000 rupiah yang saat
itu dibelanjakan tepung aci, tepung terigu dan dua buah sachet kecap
manis, lalu dibuatlah pentol yang sebenarnya mereka sendiri belum pernah
Saat itu bapak Dadi menjual produknya keliling, memakai sepeda motor
sederhana yang bapak Dadi miliki. Lama dalam perjalanan, pentol belum
juga laku terjual. bapak Dadi lalu memikirkan bagaimana agar produk yang
sangat minim bahan baku ini laku terjual. Akhirnya bapak Dadi mempunyai
saat itu menjual pentol dengan harga yang sama seperti penjual lainnya,
hanya saja bapak dadi mempunyai strategi dengan memberikan bonus satu
1
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
50
51
membeli pentol bapak Dadi, sehingga pentol bapak dadi ludes habis terjual,
dan menghasilkan uang 75.000 rupiah. Lalu, uang tersebut di jadikan modal
Dadi dan ibu Legi berinisiatif untuk membuat pentol yang mempunyai rasa
yang khas dan enak. Pentol diminati oleh masyarakat umum tidak hanya
pentol sendiri, mereka membeli dua buah jenis pentol yang banyak diminati
konsumen di Ponorogo, lalu bapak Dadi dan ibu Legi mamadukan rasa dari
kedua buah pentol tersebut. Bapak dadi dan ibu legi terus mencoba dan
Usaha bapak Dadi dan ibu Legi semakin berkembang hingga saat ini
1
Ibid.,
2
Ibid.,
3
Ibid.,
4
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
52
Usaha pentol ini sangat diminati oleh konsumen karena pentol ini
mempunyai kualitas rasa tersendiri, dalam durasi tidak sampai satu hari jam
adonan.5
oleh penjual dan ada yang dibungkus untuk dinikmati di tempat lain.6
B. Data khusus
konsumen, karena memang mempunyai kualitas rasa yang enak dan harga
keatas yang hanya dapat menikmati pentol tersebut. Produksi Usaha Pentol
kualitas rasa, karena persaingan di bidang kuliner terletak pada kualitas rasa
5
Ibid.,
6
Ibid.,
7
Ibid.,
53
Seperti yang di paparkan oleh ibu legi pemilik usaha Pentol Mercon
Maknyus:
ialah rumah pemilik usaha itu sendiri sehingga lebih menghemat biaya
tempat produksi, selain itu tempat tersebut sangat strategis karena lokasi
berdekatan dengan sumber bahan baku dan tidak jauh dari tempat berjualan
yaitu pasar stasiun Ponorogo untuk mendapatkan bahan baku dan area jalan
Maknyus:
Pemilik usaha memilih bahan baku yang baik dan berkualitas, bahan
Dalam memilih bahan baku dipilihlah daging yang baik, kata lainnya
ialah halal dan layak untuk dikonsumsi karena pemilik usaha menyadari
8
Ibid.,
9
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
10
Ibid.,
11
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
54
Mercon Maknyus:
pentol maknyus:
“kriteria bahan baku yang kami gunakan saya selalu usahakan daging
yang segar dan layak konsumsi mas, saya menggunakan daging yang
halal, daging sapi dan daging ayam yang saya beli dari langgganan kami
yang juga dia orang islam”14
maka dibutuhkan sumber daya alat atau mesin penggiling daging, akan
tetapi untuk mesin ini mahal harganya. Untunglah ada jasa penggilingan
sehingga tidak ada biaya lebih untuk perawatan mesin dan hanya
12
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
13
Ibid.,
14
Legi, wawancara, 25 agustus 2020
15
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020,
55
dicuci dengan air bersih dan mengalir ini bertujuan untuk menjaga
Adonan pentol yang sudah siap dicetak dimasukkan dalam lemari es,
agar daya tahan adonan terjaga karena proses pengolahan pentol pada usaha
ini berlangsung kisaran jam 3 dini hari, dan ini juga bertujuan untuk daya
tahan pentol.17
alat-alat yang digunakan masak ibu dapur rumah tangga. Untuk menjaga
disesuaikan dengan harga dan bahan baku ada yang besar, kecil dan varian
selanjutnya pentol berisikan telur Puyuh dan pentol Mercon yang identik
Seperti yang di paparkan oleh ibu Legi pemilik usaha pentol mercon
maknyus:
“sekarang pentol kami dua varian kalo dulu banyak karena varian
yang lain membutuhkan biaya produksi lebih, seperti pentol kuah sambel
kacang, sekarang tinggal pentol puyuh pentol yang berisi telur puyuh sama
pentol mercon pentol yang identik dengan rasa pedasnya. Dan untuk
ukurannya ada yang besar sedang dan kecil-kecil. Yah al tersebut saya
lakukan agar dapat perhatian dari konsumen mas.”20
16
Ibid.,
17
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
18
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
19
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
20
Ibid.,
56
produksi harus dilakukan secara rutin yang telah memiliki saluran distribusi
strategis.21
Maknyus:
“Saat itu saya berjualan keliling dan mangkal di depan sekolah dasar
hingga akhirnya pentol terjual habis dan mendapatkan uang 75 ribu
rupiah.dengan hasil tersebut saya bertanbah semangat dalam meneruskan
bisnis pentol ini. Kemudian uang tersebut saya belanjakan untuk berjualan
besok karena menurut saya usaha tersebut mempunyai peluang meraih
keuntungan. Hingga saat ini usaha tersebut saya teruskan dan
Alhamdulillah berkembang dan sekarang pentol pada usaha kami
mempunyai 4 lokasi yang menurut saya strategis mangkal dan di fasilitasi
dengan gerobak.”22
untuk transparasi untuk saat ini masih harga produk dan apa saa
yang di tampilkan pada gerobak tersebut mas, tidak lebih dari itu, kemasan
yang di gunakan masih kantong plastik dan mangkok bagi yang menikmati
langsung di lokasi.”24
Hal tersebut juga diungkapkan oleh salah satu konsumen pentol
mercon maknyus:
21
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
22
Ibid.,
23
Nanik, wawancara, 26 Agustus 2020.
24
Ibid.,
57
“transparasi produk hanya harga saja, ya selama ini saya belum tahu
pedagang pentol yang ada trasparasi produknya, paling ya ada pentol
daging, kalo gg gitu petol kuah, bakar dll”26
mempunyai strategi yang khusus, yaitu hanya dengan berjualan pada sebuah
pembeli membangun persepsi yang baik tentang rasa kuliner tersebut dan
promotions). 27
Seperti yang di ungkapkan oleh ibu Legi pemilik usaha Pentol Mercon
Maknyus:
pentolnya yaitu dengan berusaha dan tetap bertahan, tidak malu ataupun
gengsi untuk melakukan sesuatu yang baru, dan juga tidak lupa untuk
25
Fiqi Surya, Wawancara, 26 Agustus 2020.
26
Fatimah Zahra, Wawancara, 26 Agustus 2020.
27
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
28
Ibid.,
58
tetap mempunyai tekat yang kuat, karena pemilik yakin bahwa rezeki
manusia sudah ada yang mengatur. Banyak orang yang bisa membuat pentol
yang lebih enak dan lezat dari apa yang dibuat oleh pemilik usaha, tetapi
tidak banyak orang yang mempunyai tekad yang kuat seperti pemilik usaha
atau menjadi karyawan, dalam hal ini pemilik usaha telah sukses menjadi
Mercon Maknyus:
atau dibutuhkan. Istilah Mercon adalah salah satu jenis varian pentol yang
identik dikenal oleh konsumen dengan rasa yang sangat pedas. Pemberian
29
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
30
Ibid.,
59
minim. Transparasi mengenai produk hanya tentang harga dan merk pentol
merk tidak lebih dari itu. Kemasan yang digunakan masih menggunakan
Mercon Maknyus:
seperti area jalan Suromenggolo (jalan baru) dan area Stadion Batoro
masih ada dan masih mampu bersaing dengan produk-produk yang lainnya
31
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
32
Nanik, Wawancara, 26 Agustus 2020
33
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
34
Ibid.,
60
atau pesaing yang sejenis dan ini pun mengingatkan pembeli di mana dapat
Jam buka usaha pentol ini antara pukul 08.00 sampai 15.00 Usaha
pentol ini mempunyai empat gerobak yaitu dua gerobak di jalan pramuka,
dan dua lainnya di jalan Suromenggolo (jalan baru) dan jalan Sultan Agung
maupun usaha lain, tetapi sampai saat ini tidak ditemukan adanya kasus
Maknyus:
kerugian. Dengan harga 5 ribu rupiah sampai 8 ribu rupiah per porsi.38
35
Dadi, Wawancara, 19 Agustus 2020.
36
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
37
Ibid.,
38
Nanik, Wawancara, 29 Agustus 2020.
61
Pentol bapak Dadi dan ibu Legi dengan empat gerobak lapak
mengelola usaha tersebut. Sampai saat ini pemilik usaha sudah merekrut
maknyus:
recrutmen tenaga kerja melalui media sosial, saat itu pemilik usaha
39
Ibid.,
40
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
41
Ibid.,
42
Ibid.,
62
pemilik usaha.43
Maknyus:
terjadi sesuatu yang kurang sesuai maka ada semacam teguran dari pemilik
sesuaian etika. Saat itu karyawan sering kali merubah isi porsi pentol
43
Ibid.,
44
Ibid.,
45
Ibid.,
63
menurut pemilik usaha karyawan ini kurang jujur dalam kerja, akhirnya
Maknyus:
“pernah mas satu kali dan semoga tidak ada lagi, karyawan itu sudah
saya suruh untuk berhenti bekerja saja, karyawan tersebut telah melakukan
perbuatan yang kami anggap kurang sesuai dengan etika yaitu kurang jujur
terhadap apa yang harus dikerjakannya, karyawan tersebut melakukan
pengurangan porsi yang seharusnya diberikan kepada konsumen biasanya
pada saat awal pengambilan pentol jumlah pentol tersebut langsung
dihitung oleh karyawan saya, jadikan karyawan saya tahu berapa nanti
jumlah yang harus disetorkan kepada saya, lalu saat melayani konsumen
karyawan tersebut mengurangi isi pentol dalam satu porsi biasanya isinya
5 jadi 4 misalnya, begitu nanti kan uang yang didapat akan ada kelebihan
dari yang seharusnya disetorkan. Lha kelebihannya itu dia ambil untuk
tambahan keuntungan pada dirinya, yang pertama masalahnya itu dan itu
saya maafkan karena baru terjadi satu kali dan berharap karyawan tersebut
tidak mengulangi lagi, tapi lama-kelamaan karyawan tersebut mengulangi
kesalahan lagi tetapi berbeda yang kedua ini karyawan saya, memanipulasi
uang belanja plastik, yang seharusnya plastik belum habis dia ngomong
sudah habis dan minta uang belanja untuk pembelian plastik. Dan akhirnya
dengan terpaksa karyawan tersebut saya keluarkan mas.”47
tersebut sudah melebihi UMR daerah setempat, selain itu pemilik usaha juga
memberikan uang transportasi setiap beberapa hari sekali dan juga reward
46
Ibid.,
47
Ibid.,
48
Ibid.,
64
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh ibu Legi sebagai pemilik
saya yaitu kompensasi. karena mereka sudah bekerja pada usaha saya,
karyawan setiap hari kerja, mereka saya beri kompensasi 70.000 rupiah
dan dalam beberapa hari sekali kadang saya berikan uang transportasi
“bos saya berikan saya kompensasi setiap hari kerja, dan itu kalau
saya full masuk jam kerja selama satu bulan gaji saya sudah lebih dari UMR
ponorogo lho mas dan kadang beri saya uang transportasi, juga bos saya
menekankan agar saya berbuat sopan dan santun. menurut saya itu bentuk
Karyawan pilihan ini biasa ditempati oleh karyawan yang masih usia
muda.51
Karyawan menyapa ketika ada konsumen datang dan melanyani apa yang
49
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
50
Nanik, Wawancara, 25 Agustus 2020.
51
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
52
Nanik, Wawancara, 26 Agustus 2020.
65
selalu sopan, santun dan ramah, saya sapa duluan ketika konsumen
datang dan saya layani, kadang ada yang minta kuah sedikit ada yang
banyak, ada yang minta pedes, kalo anak-anak biasa minta pake kecap
saja. pernah ada mas konsumen itu ambil sambel sendiri banyak karena
datang lagi dan bilang kalau dia kapok ambil sambal banyak banyak
pengetahuan yang luas untuk bekal hidup di masa depan. Setelah kisaran
53
Ibid.,
54
Ibid.,
55
Dadi, Wawancara, 29 Agustus 2020
66
penjualan hari itu. Pemilik usaha setiap harinya menyisihkan uang untuk
modal hari besok, dan sisanya digunakan untuk kebutuhan keluarga dan
C. Analisis Data
dalam bentuk penyajian data, maka analisis berikut ini adalah menjawab
perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelum aturan
prinsip petunjuk mengenai etika bisnis dalam perdagangan yang baik. Maka
dari itu, Islam menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-prinsip umum yang
Etika bisnis ialah seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar, dan salah
dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain
etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis
56
Legi, Wawancara, 25 Agustus 2020.
57
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha
(Bandung: Alfabeta, 2013), 43.
58
Faisal Badroen, Dkk, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2006), 15.
67
mengenai etika bisnis Islam pemilik usaha tersebut belum bisa dikatakan cukup
bisa. Namun secara tidak sadar pemilik usaha tersebut telah menjalankan bisnis
Berikut analisis penulis tentang prinsip dasar etika bisnis Islam dalam
Maknyus
59
M. Nur Rianti, Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi Islam (Solo: Pt Era Adicitra Intermedia,
2011), 163-164.
68
yang dijual mengandung barang yang haram. Maka dari itu pemilihan
bahan baku produk haruslah bahan baku yang halal dan layak
60
Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori Dan Aplikasinya Pada Aktivitas Ekonomi (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), 18.
61
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit Dan Pesan Moral
Ajaran Bumi, (Jakarta: Penebar Plus, 2012), 55.
62
Faisal Badroen, Dkk., Etika Bisnis Dalam Islam, 37.
69
barang yang haram atau tidak layak konsumsi hal ini merupakan
dalam produksi makanan seperti memakai bahan baku yang halal dan
layak dikonsumsi.
4) Tanggung jawab ialan konsep ini yang ditekankan dalam Islam, dan
63
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,
, 46.
64
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit Dan Pesan Moral
Ajaran Bumi, 67-68.
70
penggunaan bahan baku yang tepat, halal, dan baik untuk dikonsumsi
kedzaliman.
65
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk Dunia Usaha,
46.
Khusniati Rofi’ah, “Urgensi Etika di Dalam Sistem Bisnis Islam”, Justitia Islamica,
66
halal dan layak dikonsumsi untuk dijadikan pentol, dan sang pemilik usaha
penimbunan bahan baku dalam usaha tersebut dan tidak perbuatan yang
berupa air bekas rebusan pentol dan menurut peniliti air tersebut tidak
berbahaya.
Maknyus
67
Ibid., 176.
72
yang baik. Maka dari itu, Islam menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-
68
Ibid., 43.
69
Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung:
Mizan, 2006), 104.
73
tetang produk yang dijualnya. Hal ini merupakan penerapan etika dalam
muslim harus, mempunyai sifat yang baik, rendah hati dan adil kepada
resep semua diberikan sama seperti biasa dan pesanan diberikan tepat
waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan, hal ini menunjukkan prinsip
menepati janji dan tidak curang, selain itu prinsip ini bisa digolongkan
produk pemilik usaha baru menampilkan harga pentol tersebut dan wujud
dari pentol tersebut tidak lebih dari itu. Prinsip kejujuran yang lainnya
tergolong lebih baik dalam usaha lain yang sejenis, sang pemilik usaha
untuk kebutuhan hidup. Pemilik usaha juga tidak melakukan tipu daya
(suap) seperti menyuruh orang untuk membuat usaha lain merugi atau
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Produksi pada usaha Pentol Mercon Maknyus telah sesuai dengan etika
yang halal dan layak di konsumsi, tidak mencampur dengan barang yang
etika bisnis islam. Dalam hal ini usaha tersebut telah menerapkan prinsip
dengan rasa dan varian sesuai kehendak pemilik usaha tetapi kehendak
sakit.
2. Pemasaran pada usaha pentol maknyus telah sesuai dengan etika bisnis
74
75
dalam satu porsi hal tersebut murni kenakalan dari karyawan usaha
tersebut, tidak ada perintah dari sang pemilik. Dan karyawan akhirnya
baik.
B. Saran
ini. Dan menjadikan suatu pedoman untuk para calon pembisnis yang
yang telah diperintah Allah Swt kepada kita. Agar apa yang telah kita
teori etika bisnis islam agar dapat membantu diri sendiri maupun
masyarakat khususnya para pemilik usaha dan juga para peniliti Lebih
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Alma, Buchari dan Donni Junia Priasa. Manajemen Bisnis Syari’ah. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Aziz, Abdul. Etika Bisnis Perspektif Islam Implementasi Etika Islami Untuk
Dunia Usaha. Bandung: Alfabeta, 2013.
Badroen, Faisal, dkk.. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana, 2006.
Beekun, Rafik Isa. Etika Bisnis Islam. Yogyakarta: Pusaka Pustaka, 2004.
Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis Islami Tataran Teoritis Dan Praktis. Malang:
UIN Malang Press, 2008.
Djakfar, Muhammad. Etika Bisnis Menangkap Spirit Ajaran Langit dan Pesan
Moral Ajaran Bumi. Jakarta: Penebar Plus, 2012.
Rianti, M. Nur, dan Al-Arif. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: Pt Era Adicitra
Intermedia, 2011.
Rivai, Veithzal dan Andi Buchari. Islamic Ekonomic. Jakarta: Bumi Aksara,
2009.
Jurnal
Ermawati Usman. “Perilaku Produsen Dalam Etika Bisnis Islam Suatu Upaya
Perlindungan Konsumen”. Jurnal Hunafa, 03 2017.
Skripsi
Fahrona, Nur Fitria. Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam di Home Industry
Tempe Bendul Merisi Surabaya dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Keluarga,. Skripsi. Surabaya: Uin Sunan Ampel, 2015.
Husna, Hania. “Pengaruh Penerapan Nilai-Nilai Islam Pada Bank BNI Syariah
Banda Aceh Terhadap Semangat Kerja Karyawan.” Skripsi, Banda Aceh:
UIN Ar-Raniry, 2018.
Mursidah, Umi. Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Transaksi Jual Beli di Pasar
Tradisional. Skripsi. Lampung: UIN Raden Intan, 2017.
Puspitasari, Laili Latifah. Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam terhadap Tingkat
Profitabilitas Rumah Yoghurt Berdasarkan Perspektif Karyawan. Skripsi.
Malang: UIN Malang, 2015.
Prasetio, Fery. Tinjauan Etika Bisnis Islam Terhadap Jual Beli Daging Sapi di Toko
Pojok Jaya Ponorogo. Skripsi. Ponorogo: STAIN Ponorogo, 2015.
Internet
Odi, “Ancaman Pidana 5 Tahun Penjara Atau Denda Rp 2 Miliar Bagi Para
Pengoplos Daging,” Https://Food.Detik.Com/Info-Kuliner/D-2577526/Ancaman-
Pidana-5-Tahun-Penjara-Atau-Denda-Rp-2-Miliar-Bagi-Para-Pengoplos-Daging,
Diakses Pada 10 Juni 2021 Pukul 13:23.
“Tips Pengelolaan Menejemen Keuangan Untuk UKM.”
Http://Www.Berdesa.Com/Tips-Pengelolaan-Manajemen-Keuangan-Untuk-
Ukm/, diakses pada tanggal 23 Februari 2019 pukul 11:16 WIB.