DOSEN PENGAMPU :
KELOMPOK 6
PRODI AGRIBISNIS
Didalam makalah ini kami membahas tentang “Pasar dan Kebijakan Tataniaga” yang
telah kami rangkum dari beberapa sumber dan kami satukan untuk membahas makalah ini.
Semoga makalah ini bisa membantu para pembacanya.
Penulis mengetahui masih banyak kekurangan dalam makalah untuk itu kritik dan saran
penulis butuhkan demi kemajuan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................4
C. TUJUAN................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sifat-sifat dan bentuk-bentuk pasar.......................................................................5
B. Struktur tataniaga beberapa hasil pertanian...........................................................6
C. Kebijaksanaan memajukan industri pengolahan...................................................7
D. Tataniaga dan pembangunan pertanian.................................................................9
A. Kesimpulan .........................................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................................13
Daftar Pustaka...............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam ilmu ekonomi pengertian pasar adalah keadaan dimana terjadi kekuatan
permintaan dan penawaran yang seimbang dari suatu barang atau jasa. Keseimbangan
kekuatan antara permintaan (konsumen) dan penawaran (penjual) tidak dapat dilihat
dikarenakan peristiwa atau kejadiannya tidak berupa wujud sebagai suatu bangunan ,oleh
karena itu disebut sebagai pasar abstrak.
Tataniaga adalah semacam kegiatan ekonomi yang befungsi membawa atau
menyampaikan barang dari produsen ke konsumen,atau tataniaga adalah segala sesuatu
yang menyangkut aturan permainan dalam hal perdagangan barang-barang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan sifat-sifat dan bentuk-bentuk pasar?
2. Apa yang dimaksud dengan struktur tataniaga beberapa hasil pertanian?
3. Apa maksud dari kebijaksanaan memajukan industri pengolahan?
4. Apa yang dimaksud tataniaga dan pembangunan pertanian?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sifat-sifat dan bentuk-bentuk pasar
2. Untuk mengetahui struktur tataniaga beberapa hasil pertanian
3. Untuk mengetahui bagaimana cara dari kebijaksanaan memajukan industri
pengolahan
4. Untuk mengetahui tataniaga dan pembangunan pertanian
BAB II
PEMBAHASAN
Analisa struktur tataniaga yang digunakan adalah komoditi padi dan kopi.
1. Padi
Pada saluran swasta, petani menjual padi/gabah kepada para tengkulak atau
pedagang kecil yang ada di desa-desa atau khusus datang dari kota.
Pedagangpedagang kecil ini kemudian menggilingkan padi/gabahnya pada huller
kecil-kecil di
desa setempat atau menjualnya langsung pada penggilingan padi besar. Bila
padi/gabah digilingkan sendiri maka beras hasilnya dibawanya ke kota untuk dijual
pada pedagang-pedagang beras besar dan kemudian pedagang-pedagang beras
besar (wholesaler, grosir) ini menjualnya lagi kepada pedagang pengecer.
Pedagang-pedagang beras besar biasanya mempunyai penggilingan sendiri.
Untuk beras yang diperdagangkan melalui saluran pemerintah (Bulog) maka pada
tingkat terbawah (desa, kecamatan atau kabupaten) sebenarnya masih juga melalui
pedagang-pedagang swasta. Bulog hanya mengadakan kontrak pembelian minimum
5 ton dengan pedagang-pedagang beras kecil atau penggilingan-penggilingan padi
di ibukota, kabupaten, atau provinsi. Setelah beras disetor pada gudang
Bulog/Depolog maka beras itu di simpan sebagai stok pemerintah untuk keperluan
pembagian pada anggota-anggota TNI, pegawai negeri dan perusahaan-perusahaan
negara dan sebagian lagi sebagai buffer stok nasional baik untuk
keperluan injeksi maupun untuk keperluan lain-lainnya. Dalam injeksi ini Bulog
menggunakan pedagang-pedagang besar tertentu untuk menjual beras dengan
harga yang telah ditentukan oleh Bulog dan pedagang-pedagang besar ini
menggunakan para pengecernya yang tersebar di seluruh bagian kota.
Pada saluran pemerintah juga pasar pengumpul lokal dan regional digunakan, tetapi
setelah itu dikenal Lembaga Dolog sebagai lembaga tata niaga transit yang besar
dengan cabang-cabangnya sampai di kota-kota kabupaten atau paling sedikit kota
propinsi. Dari Dolog beras dikirim melalui pasar/distribusi terakhir yang dapat
berupa:
1. Kantor-kantor Pemerintah termasuk TNI untuk para pegawainya;
2. Pedagang-pedagang besar dan kecil untuk beras injeksi
3. Pengiriman antar daerah yaitu dari daerah surplus ke daerah defisit. Pada
kantor Dolog yang terakhir beras didistribusikan melalui salah satu dari dua
kemungkinan di atas yaitu melalui kantor-kantor pemerintah atau melalui
pedagang-pedagang besar dan pedagang pengecer.
2. Kopi
Saluran tataniaga kopi di semua daerah pada umumnya sama yaitu dari petani kopi
dijual pada pedagang pengumpul (tengkulak) yang datang ke desa-desa. Pedagang
pengumpul ini kemudian menjualnya kepada pedagang lokal yang seterusnya
mengirimnya kepada eksportir di kota kota pelabuhan. Eksportir yang menerima kopi
dari pedagang lokal da pat dibagi dua yaitu eksportir produsen dan eksportir biasa.
Eksportir produsen memiliki mesin pengolahan dan berspesialisasi dalam kopi,
sedangkan eksportir biasa adalah eksportir hasil-hasil pertanian/hasil bumi pada
umumnya yang di samping hasil-hasil lain juga mengekspor kopi. Eksportir yang
terakhir ini tidak memiliki fasilitas-fasilitas pengolahan.
Kopi yang dihasilkan perkebunan-perkebunan diekspor langsung oleh
perkebunanperkebunan yang bersangkutan. Kopi untuk pasaran dalam negeri dijual
oleh perusahaan-perusahaan pengolahan kopi pada pedagang-pedagang besar yang
kemudian menjualnya lagi ke pada pedagang pengecer.
A. KESIMPULAN
Pasar adalah keadaan dimana terjadi kekuatan permintaan dan penawaran yang
seimbang dari suatu barang atau jasa. Keseimbangan kekuatan antara permintaan
(konsumen) dan penawaran (penjual) tidak dapat dilihat dikarenakan peristiwa atau
kejadiannya tidak berupa wujud sebagai suatu bangunan ,oleh karena itu disebut sebagai
pasar abstrak.
Tataniaga adalah semacam kegiatan ekonomi yang befungsi membawa atau
menyampaikan barang dari produsen ke konsumen,atau tataniaga adalah segala sesuatu
yang menyangkut aturan permainan dalam hal perdagangan barang-barang.
B. SARAN
Dari beberapa Uraian diatas jelas banyaklah kesalahan serta kekeliruan, baik disengaja
maupun tidak, dari itu kami harapkan kritik dan sarannya untuk memperbaiki segala keterbatasan
yang kami punya, sebab manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net
https://xdocs.pl
https://www.academia.edu
https://simposiumjai.ui.ac.id
https://slideplayer.info
https://text-id.123dok.com