2017
Pasar Induk Beras Cipinang merupakan Pasar yang menjual beras di daerah
cipinang. Dibangunnya Pasar Induk Beras Cipinang merupakan program pemerintah
daerah DKI Jakarta untuk mengatur perdagangan beras di Jakarta. Program ini
dilaksanakan atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, yang saat itu sedang
menjabat, yaitu pada 1972. Kemudian, pemikiran tersebut diimplementasikan melalui
SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.D.V-a.18/1/8/19744 tanggal 7
Maret 1974 tentang Pendirian Pasar Induk Beras Cipinang Sebagai pusat perdagangan
beras, gula, terigu, dan palawija atau jenis kacang-kacangan (termasuk kopi) beserta
ketentu an kepengurusannya.
Selain itu, berdirinya pasar ini juga berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah
Khusus Ibukota Jakarta No.D.V-b.8/1/7/1974 tanggal 14 Maret 1974 tentang
Penunjukkan Perusahaan Angkutan untuk melaksanakan angkutan beras, gula, dan
palawija dari Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta ke pasar-pasar dalam wilayah Daerah
Khusus Ibukota Jakarta. Peraturan tersebut kemudian disempurnakan dengan SK
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta no.1539 tanggal 10 November 1989
tentang Penyempurnaan Ketentuan Pengelolaan Angkutan di Pasar Induk Sayur Mayur
Kramat Jati dan Pasar Induk Cipinang. Hingga kini, Pasar Induk Beras Cipinang masih
berjalan sesuai dengan fungsinya. Pasar dengan kisaran luas 14,5 hektare ini masih
terjaga keaslian gedungnya sejak dulu.
Pada penelitian kali ini kami menyambangi salah satu toko yang terletak pada
pasar induk cipinang yaitu toko RAJAWALI. Di toko ini kami berjumpa dengan bapak
Supriyadi selaku pemilik dari Toko Rajawali. Toko Rajawali ini letaknya tidak jauh dari
pintu masuk Pasar Induk Beras cipinang. Toko ini menjual beberapa jenis beras seperti
beras Pandan Wangi,IR64,Beras merah dll. Biasanya beras yang paling banyak terjual
adalah beras Pandan wangi,karena konsumen lebih tertarik dengan beras yang
wangi.Toko rajawali ini mengambil beras secara langsung dari petani yang ada di
karawang. Para penjual di cipinang ratarata mendapatkan beras dari beberapa petani di
Karawang,bukan lagi berasal dari daerah cianjur. Karena Cianjur pada masa kini telah
berubah,tidak banyak lagi lahan lahan sawah di daerah itu. Sebagian besar lahan
persawahan dijadikan untuk perumahan,gedung dan lain sebagainya. Karawang lah
yang sekarang banyak memproduksi dan menghasilkan beras beras unggul.
Namun,swasembada beras terbesar terdapat di Makasar.
Salah satu contohnya adalah beras setra I / premium,harga beras paling rendah
di pasaran adalah Rp. 10.000/kg dan harga tertingginya adalah Rp. 16.000/kg. Kualitas
beras indonesia saat ini rata rata sudah memiliki kualitas yang cukup baik. Bisa kita
lihat dari para petani yang sudah mulai menggabungkan teknologi dan cara tradisional
dalam bertani, sehingga para petani pun bisa menghasilkan produksi beras yang
memiliki kualitas yang baik. Hal ini pun bisa berhasil dengan adanya dukungan dari
pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Bapak Joko Widodo selaku presiden
Indonesia. Dengan keberhasilan dalam meningkatkan komoditi beras ini, maka
Indonesia sudah tidak begitu perlu mengimpor beras dari luar negeri, dan juga Indonesia
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa tahun kedepan.
Kesimpulan
Pasar Tanah Tinggi merupakan pasar induk yang berada di daerah tangerang
tepatnya Jalan Jendral Sudirman Blok A No. 10-11, Tanah Tinggi, Tangerang, Tanah
Tinggi, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15119. Untuk akses transportasi
menuju pasar Tanah Tinggi bisa menggunakan commuter line turun di Stasiun Tanah
Tinggi lokasi pasar induk Tanah Tinggi sangat dekat dengan Stasiun Tanah tinggi bisa
ditempuh dengan berjalan kaki.
Pasar induk Tanah tinggi merupakan pasar induk yang komoditasnya sayuran-
sayuran dan buah-buahan hampir sama dengan pasar induk Kramat Jati tetapi lingkup
pasar induk Tanah Tinggi lebih kecil dibanding pasar induk Kramat Jati.
Saat sampai di pasar induk tanah tinggi terlihat banyak sekali penjual buah
dibagian depan dan selanjutnya ditempati penjual sayur di bagian belakangnya.
Pembagian lokasi di pasar induk tersebut di bagi menjadi 2 bagian yg di bagian depan
untuk pengecer dan pada bagian belakang terdapat distributor untuk dijual ke pengecer
yang posisinya terdapat di bagian depan lingkup pasar Tanah tinggi. Distributor tersebut
tidak hanya memasarkan untuk pengecer di lingkup Pasar Tanah Tinggi tersebut tetapi
bisa ke luar pulau untuk pengambilan komoditi pun bisa berasal dari luar pulau.
Para penjual buah grosiran ini menempati ruko-ruko di bagian depan pasar
induk. Ada sekitar 14 ruko yang menjual beraneka jenis buah-buahan. Namun sejauh
pantauan kami, hanya terlihat sekitar dua toko yang menjual buah-buahan lokal,
selebihnya menjual buah impor.
Aneka buah yang tersedia seperti klengkeng, pir, apel, anggur, buah naga,
mangga, pisang, jeruk pontianak dan banyak lagi. Sentra ini buka hampir 24 jam non
stop. Sebab, biasanya aktivitas mobil-mobil boks dari pelabuhan Tanjung Priok yang
menurunkan buah atau pembeli yang mengangkut peti buah dengan becak maupun
angkutan kota alias angkot, dilakukan di malam hingga dini hari.
Sentra penjualan buah yang berdiri sejak tahun 2001 ini memiliki letak yang
cukup strategis. Lokasinya hanya sekitar 200 meter dari stasiun kereta api Tanah Tinggi.
Sentra ini juga hanya berjarak 1 kilometer (km) dari Kantor DPRD dan Walikota
Tangerang.
Syarif Hidayat, penjual buah Toko Istana Buah di sentra ini mengatakan,
dirinya sudah berjualan di tempat ini sejak belasan tahun silam. Tokonya lebih banyak
menjual buah impor, sebut saja seperti apel, pir, kelengkeng dan anggur. Buah-buahan
ini berasal dari China, Thailand dan Amerika Serikat (AS). Harga jual buah pir dipatok
seharga Rp 170.000 per kotak, dan harga anggur sekitar Rp 450.000 per kotak. Satu
kotak buah-buahan rata-rata seberat 18 kilogram (kg). "Ini harga normal, kalau buah
tertentu sedang tidak musim harga bisa lebih mahal," ujarnya. Syarif mengaku, bisa
meraup omzet hingga Rp 60 juta per hari.
sebuah pasar tradisional modern yang terbesar di wilayah Propinsi DKI Jakarta.
Beragam komoditas yang diperjualbelikan di Pasar Induk Kramat Jati diantaranya :
Beras Buah-buahan Sandang Sayur mayur.
Dipasar Kramat jati ini komonditas utamanya adalah cabai Dan bawang. Di
pasar induk ini cabai Dan bawang di dapatkan Dari Kota-Kota di Indonesia seperti
Brebes, majalengka, Banyuwangi, Dan tidak di impor Dan ekspor negara lain. Untuk
harga bawang merah menempati harga Rp16.000/kg, bawang Putih Rp14.000/kg, cabai
merah Kriting Rp28.000/kg, cabai merah besar Rp24.000/kg, cabai rawit merah
Rp12.000/kg, Dan cabai rawit hijau Rp8.000/kg. Harga dapat berubah ketika terjadi
gagal panen sebesar Rp50.000/kg. Pemasaran cabai/bawang dikirim Ke seluruh pasar di
jabotabek. (Tarinah)