Anda di halaman 1dari 10

Hasil Pengamatan Pasar Induk

2017

Pasar Induk Beras Cipinang

Waktu : Sabtu,4 November Pukul 13.00 WIB


Tempat : Toko Rajawali (Pasar Induk Cipinang)
Narasumber : Bapak Supryadi
Hasil Penelitian :

Gambar 1.1. Foto Pasar Induk Cipinang

Pasar Induk Beras Cipinang merupakan Pasar yang menjual beras di daerah
cipinang. Dibangunnya Pasar Induk Beras Cipinang merupakan program pemerintah
daerah DKI Jakarta untuk mengatur perdagangan beras di Jakarta. Program ini
dilaksanakan atas instruksi Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, yang saat itu sedang
menjabat, yaitu pada 1972. Kemudian, pemikiran tersebut diimplementasikan melalui
SK Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.D.V-a.18/1/8/19744 tanggal 7
Maret 1974 tentang Pendirian Pasar Induk Beras Cipinang Sebagai pusat perdagangan
beras, gula, terigu, dan palawija atau jenis kacang-kacangan (termasuk kopi) beserta
ketentu an kepengurusannya.

Pasar Komoditi Halaman 1


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

Gambar 1.2 Hasil wawancara dengan pedagang beras

Selain itu, berdirinya pasar ini juga berdasarkan SK Gubernur Kepala Daerah
Khusus Ibukota Jakarta No.D.V-b.8/1/7/1974 tanggal 14 Maret 1974 tentang
Penunjukkan Perusahaan Angkutan untuk melaksanakan angkutan beras, gula, dan
palawija dari Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta ke pasar-pasar dalam wilayah Daerah
Khusus Ibukota Jakarta. Peraturan tersebut kemudian disempurnakan dengan SK
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta no.1539 tanggal 10 November 1989
tentang Penyempurnaan Ketentuan Pengelolaan Angkutan di Pasar Induk Sayur Mayur
Kramat Jati dan Pasar Induk Cipinang. Hingga kini, Pasar Induk Beras Cipinang masih
berjalan sesuai dengan fungsinya. Pasar dengan kisaran luas 14,5 hektare ini masih
terjaga keaslian gedungnya sejak dulu.

Pada penelitian kali ini kami menyambangi salah satu toko yang terletak pada
pasar induk cipinang yaitu toko RAJAWALI. Di toko ini kami berjumpa dengan bapak
Supriyadi selaku pemilik dari Toko Rajawali. Toko Rajawali ini letaknya tidak jauh dari
pintu masuk Pasar Induk Beras cipinang. Toko ini menjual beberapa jenis beras seperti
beras Pandan Wangi,IR64,Beras merah dll. Biasanya beras yang paling banyak terjual

Pasar Komoditi Halaman 2


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

adalah beras Pandan wangi,karena konsumen lebih tertarik dengan beras yang
wangi.Toko rajawali ini mengambil beras secara langsung dari petani yang ada di
karawang. Para penjual di cipinang ratarata mendapatkan beras dari beberapa petani di
Karawang,bukan lagi berasal dari daerah cianjur. Karena Cianjur pada masa kini telah
berubah,tidak banyak lagi lahan lahan sawah di daerah itu. Sebagian besar lahan
persawahan dijadikan untuk perumahan,gedung dan lain sebagainya. Karawang lah
yang sekarang banyak memproduksi dan menghasilkan beras beras unggul.
Namun,swasembada beras terbesar terdapat di Makasar.

Sebelum beras sampai di pasar cipinang,bapak Supriyadi biasanya membeli


pada tengkulak langsung. Selanjutnya beras akan memasuki tahap penggilingan. Dan
setelah itu beras siap di edarkan di Pasar Induk Cipinang. Beras yang sudah ada di toko
biasanya di kemas sesuai dengan permintaan para konsumen. Ada kemasan dengan
berat 5 kg,10 kg,15 kg,20 kg dan 25 kg. Para konsumen toko RAJAWALI ini biasanya
mengambil langsung barang yang di beli atau diantar oleh staf toko menggunakan mobil
pick up. Biasanya para pembeli merupakan agen agen besar yang langsung membeli
dalam jumlah banyak. Dalam sehari,toko rajawali dapat menjual sebanyak 15-20 ton
perhari. Harga dari tiap beras berbeda beda tergantung dari jenis barangnya. Bapak
Supriyadi menyebutkan bahwa harga rata rata beras tergantung dari Harga Eceran
Tertinggi (HET) yang ditentukan pemerintah.

Salah satu contohnya adalah beras setra I / premium,harga beras paling rendah
di pasaran adalah Rp. 10.000/kg dan harga tertingginya adalah Rp. 16.000/kg. Kualitas
beras indonesia saat ini rata rata sudah memiliki kualitas yang cukup baik. Bisa kita
lihat dari para petani yang sudah mulai menggabungkan teknologi dan cara tradisional
dalam bertani, sehingga para petani pun bisa menghasilkan produksi beras yang
memiliki kualitas yang baik. Hal ini pun bisa berhasil dengan adanya dukungan dari
pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh Bapak Joko Widodo selaku presiden
Indonesia. Dengan keberhasilan dalam meningkatkan komoditi beras ini, maka
Indonesia sudah tidak begitu perlu mengimpor beras dari luar negeri, dan juga Indonesia
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa tahun kedepan.

Pasar Komoditi Halaman 3


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

Kesimpulan

Dari observasi yang sudah kami lakukan,kami menyimpulkan beberapa hal.


Yang pertama, swasembada beras di Indonesia terdapat di Makasar. Cianjur yang
dahulu terkenal memiliki kualitas beras paling bagus,sekarang sudah tidak lagi,bahkan
kualitas yang bagus dimiliki oleh daerah Karawang. Kemudian harga,Harga beras di
Indonesia masih relatif murah. Harga beras tergantung dari kualitas beras tersebut.
Selain harga,pasokan beras di Indonesia juga masih aman,bahkan Indonesia mampu
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa tahun kedepan
tanpa harus Impor.

Pasar Komoditi Halaman 4


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

Pasar Induk Tanah Tinggi

Waktu : Jumat, 27 Oktober Pukul 10.00 WIB


Tempat : Toko Istana Buah dan Toko Podomoro
Narasumber : Bapak Syarif Hidayat dan Bapak Uwat Sudarman
Hasil Penelitian :

Gambar 1.3 Pedagang Komoditas Sayur-Mayur di Pasar Tanah Tinggi

Pasar Tanah Tinggi merupakan pasar induk yang berada di daerah tangerang
tepatnya Jalan Jendral Sudirman Blok A No. 10-11, Tanah Tinggi, Tangerang, Tanah
Tinggi, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15119. Untuk akses transportasi
menuju pasar Tanah Tinggi bisa menggunakan commuter line turun di Stasiun Tanah
Tinggi lokasi pasar induk Tanah Tinggi sangat dekat dengan Stasiun Tanah tinggi bisa
ditempuh dengan berjalan kaki.

Pasar Komoditi Halaman 5


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

Pasar induk Tanah tinggi merupakan pasar induk yang komoditasnya sayuran-
sayuran dan buah-buahan hampir sama dengan pasar induk Kramat Jati tetapi lingkup
pasar induk Tanah Tinggi lebih kecil dibanding pasar induk Kramat Jati.

Saat sampai di pasar induk tanah tinggi terlihat banyak sekali penjual buah
dibagian depan dan selanjutnya ditempati penjual sayur di bagian belakangnya.
Pembagian lokasi di pasar induk tersebut di bagi menjadi 2 bagian yg di bagian depan
untuk pengecer dan pada bagian belakang terdapat distributor untuk dijual ke pengecer
yang posisinya terdapat di bagian depan lingkup pasar Tanah tinggi. Distributor tersebut
tidak hanya memasarkan untuk pengecer di lingkup Pasar Tanah Tinggi tersebut tetapi
bisa ke luar pulau untuk pengambilan komoditi pun bisa berasal dari luar pulau.

Sistem pembelian di Pasar Tanah tinggi masih kurang memanfaatkan teknologi


dimana konsumen yang datang kepada distributor, beberapa menyertakan nomor
telepon tetapi konsumen harus datang ke lokasi pasar untuk pembeliannya. Beberapa
distributor tidak melayani pemesana melalui telepon atau lainnya. Para penjual buah dan
sayur juga ramah-ramah terhadap kami para mahasiswa yang mencari ilmu. Banyak
juga yang menawarkan secara langsung dan ada pula kita yang harus ketoko buah atau
sayur tersebut. Komoditas yang paling unggulan di sana adalah sayur dan buah-buahan.

Pasar Komoditi Halaman 6


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

Gambar 1.4 Foto tampak depan Pasar Induk Tanah Tinggi

Hiruk pikuk aktivitas para pedagang serta lalu-lalang kendaraan membuat


suasana di Pasar Induk Tanah Tinggi di Kota Tangerang terlihat cukup semrawut. Tidak
jarang pula terlihat becak-becak yang membawa tumpukan peti berisi buah-buahan
kerap melintasi pasar. Maklum, di Pasar Induk yang terletak di Jalan Jend. Sudirman,
Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, ini terdapat sentra penjualan buah-
buahan secara grosir.

Para penjual buah grosiran ini menempati ruko-ruko di bagian depan pasar
induk. Ada sekitar 14 ruko yang menjual beraneka jenis buah-buahan. Namun sejauh
pantauan kami, hanya terlihat sekitar dua toko yang menjual buah-buahan lokal,
selebihnya menjual buah impor.

Aneka buah yang tersedia seperti klengkeng, pir, apel, anggur, buah naga,
mangga, pisang, jeruk pontianak dan banyak lagi. Sentra ini buka hampir 24 jam non

Pasar Komoditi Halaman 7


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

stop. Sebab, biasanya aktivitas mobil-mobil boks dari pelabuhan Tanjung Priok yang
menurunkan buah atau pembeli yang mengangkut peti buah dengan becak maupun
angkutan kota alias angkot, dilakukan di malam hingga dini hari.

Sentra penjualan buah yang berdiri sejak tahun 2001 ini memiliki letak yang
cukup strategis. Lokasinya hanya sekitar 200 meter dari stasiun kereta api Tanah Tinggi.
Sentra ini juga hanya berjarak 1 kilometer (km) dari Kantor DPRD dan Walikota
Tangerang.

Syarif Hidayat, penjual buah Toko Istana Buah di sentra ini mengatakan,
dirinya sudah berjualan di tempat ini sejak belasan tahun silam. Tokonya lebih banyak
menjual buah impor, sebut saja seperti apel, pir, kelengkeng dan anggur. Buah-buahan
ini berasal dari China, Thailand dan Amerika Serikat (AS). Harga jual buah pir dipatok
seharga Rp 170.000 per kotak, dan harga anggur sekitar Rp 450.000 per kotak. Satu
kotak buah-buahan rata-rata seberat 18 kilogram (kg). "Ini harga normal, kalau buah
tertentu sedang tidak musim harga bisa lebih mahal," ujarnya. Syarif mengaku, bisa
meraup omzet hingga Rp 60 juta per hari.

Sementara Uwat Sudarman, lebih banyak menjual buah-buahan lokal di


tokonya yang bernama Toko Podomoro. Beberapa buah yang dia jual seperti mangga
Indramayu, salak, pisang Lampung, jeruk Pontianak maupun jeruk Medan. Untuk harga
jual pisang dipatok seharga Rp 160.000 per kotak dan jeruk Pontianak dijual seharga Rp
160.000 per kotak. Uwat bisa mendapatkan omzet hingga Rp 50 juta per hari. Biasanya
pembeli yang datang ke sini adalah para pedagang buah eceran atau pengusaha katering
yang datang di malam hari hingga dini hari. Terkadang ada pula individu yang membeli
dalam jumlah banyak untuk acara spesial mereka seperti untuk resepsi pernikahan. Tony
Sukma, penjual toko buah Bandar Buah mengatakan, ada musim-musim tertentu sentra
ini ramai diserbu pembeli. Biasanya penjualan meningkat menjelang Imlek, karena
banyak masyarakat Tionghoa yang membeli buah untuk kegiatan ibadah. "Sementara
bulan September dan Oktober seperti sekarang ini relatif lebih sepi," kata Tony yang
telah berjualan di sentra ini sejak 2003 silam.

Pasar Komoditi Halaman 8


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

Pasar Induk Kramat Jati

Waktu : Selasa, 17 Oktober Pukul 10.00 WIB


Tempat : Pedagang Grosiran Sayur-Mayur
Narasumber : Ibu Siti Faizah
Hasil Penelitian :

Gambar 1.5 Pasar Induk Kramat Jati


Pasar Induk Kramat Jati adalah sebuah pasar tradisional modern yang terletak
dibilangan Kramat Jati Jakarta Timur. Lokasinya berada di Jalan Raya Bogor,
Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Kota Jakarta Timur, Propinsi
DKI Jakarta. Pasar Induk Kramat Jati berlokasi di sebelah tenggara dari kawasan Pusat
Kota Jakarta. Lokasinya berada di Jalan Raya Bogor sehingga dapat dicapai dengan
mudah dari Kawasan UKI, Cililitan, Cimanggis, Depok, Cibinong hingga Bogor. Pasar
Induk Kramat Jati didirikan pada tahun 1973 yang lalu, berada diatas lahan seluas
kurang lebih 14,7 hektar, memiliki jumlah took sebanyak 1835 tempat dengan kurang
lebih sekitar 1000 pedagang yang beroperasi. Pasar Induk Kramat Jati merupakan

Pasar Komoditi Halaman 9


Hasil Pengamatan Pasar Induk
2017

sebuah pasar tradisional modern yang terbesar di wilayah Propinsi DKI Jakarta.
Beragam komoditas yang diperjualbelikan di Pasar Induk Kramat Jati diantaranya :
Beras Buah-buahan Sandang Sayur mayur.

Gambar 1.6 Komoditas Cabai Pasar Induk Kramat Jati

Dipasar Kramat jati ini komonditas utamanya adalah cabai Dan bawang. Di
pasar induk ini cabai Dan bawang di dapatkan Dari Kota-Kota di Indonesia seperti
Brebes, majalengka, Banyuwangi, Dan tidak di impor Dan ekspor negara lain. Untuk
harga bawang merah menempati harga Rp16.000/kg, bawang Putih Rp14.000/kg, cabai
merah Kriting Rp28.000/kg, cabai merah besar Rp24.000/kg, cabai rawit merah
Rp12.000/kg, Dan cabai rawit hijau Rp8.000/kg. Harga dapat berubah ketika terjadi
gagal panen sebesar Rp50.000/kg. Pemasaran cabai/bawang dikirim Ke seluruh pasar di
jabotabek. (Tarinah)

Pasar Komoditi Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai