Anda di halaman 1dari 9

HASIL REPORTASE

Tema :Masyarakat Dalam Pusaran Dampak Kebijakan Dalam Kasus persampahan


=================================================================

Kendari, 29,Maret,2019
LAPORAN HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal : Jumat,29,Maret,2019-03-2019
Waktu : 2.30 - selesai WITA
Narasumber :
1. Ibu Rusia (Pedagang sayur)
2. Ibu wasaida (Pedagang RB)
3.Bpk. Nur (Pedagang Rempah)
4. Ibu Samsiah (Pedagang Tomat)
5. Ibu Hanariah (Pedagang sayur)
Judul : ANALISIS KEPUASAN PEDAGANG TERHADAP DAMPAK RETRIBUSI
PASAR DAN PELAYANAN KEBERSIHAN DI PASAR BASAH MANDONGA,KOTA
KENDARI.
Lokasi : Pasar basah Mandonga, Kota Kendari

HASIL:
Pasar adalah salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mengadakan kegiatan
ekonomi. Dengan adanya pasar, maka akan tercipta siklus perputaran uang bagi peningkatan
kehidupan perekonomian masyarakat kota kendari. Peningkatan perekonomian tersebut
secara tidak langsung berdampak bagi Pemkot kendari untuk senantiasa mengembangkan
pasar-pasar yang dikelola oleh pemerintah yang juga digunakan sebagai potensi penerimaan
daerah, tetapi di potensi tersebut belum optimal mengingat Komisi B DPRD kota kendari
masih menagih berdirinya Perusahaan Daerah (PD) Pasar sebagai pengganti Dinas Pasar
meskipun target retribusi telah terpenuhi tetapi belum diimbangi dengan perbaikan fasilitas,
serta diakui sendiri oleh salah satu pegawai pemkot kendari sendiri Pasar adalah salah satu
fasilitas bagi masyarakat untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Dengan adanya pasar, maka
akan tercipta siklus perputaran uang bagi peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat
kendari.
Menjaga agar pasar tradisional dapat memiliki daya tarik dan bertahan dengan
semakin berkembangnya pasar modern, dibutuhkan suatu arahan penataan fisik yang dapat
digunakan sebagai arahan perbaikan kondisi pasar tradisional. Arahan penataan fisik pasar
tradisional yang dibuat perlu didasarkan pada kebutuhan masyarakat agar dapat lebih tepat
sasaran. Dengan perumusan konsep penataan pasar tradisional yang berorientasikan pada
masyarakat sebagai penggunanya, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dari pasar
tradisional yang kemudian dapat meningkatkan daya saing antara pasar tradisional dan pasar
modern.
Sampah misalnya, banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya,
seperti pinggir jalan, bahkan ditempat orang berbelanja bahan makanan yaitu pasar.
Tumpukan sampah menggunung dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hal itu
sangat mengganggu aktivitas orang-orang dipasar, tetapi sampah itu menumpuk karena ulah
orang-orang itu sendiri.

Ciri-ciri pasar tradisional,diantaranya :

1. Proses jual beli barang melalui proses tawar menawar harga.

2. Barang yang dijual umumnya keperluan memasak, dapur dan rumah tangga.

3. Harga barang yang di perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.

4. Area pasar tradisional biasanya di tempat yang terbuka.

Pedoman wawancara:

1. Bagaiman sih kehidupan pasar tradisional itu?

Pedagang sayur (Ibu R) : Menurut saya kehidupan sosial di pasar tradisonal ini
suka berubah-rubah kenapa demikian karena kehidupan pasar tradisional ini suka adanya
musiman khususnya sayur jadi kehidupan di pasar tradisional ini tak bisa di tebak-tebak jadi
pasar tradisional ini ramelah banyak perilakunya.

Pedagang sayur (Ibu H ) : Yah kalau menurut ibu lingkungan social pasar
tradisional itu, baik-baik saja sih tapi kita juga harus hati-hati juga, karena kejahatan mah
kapan juga bisa datang kapan saja. Jadi lingkungan pasar tradisional baik-baik saja tapi harus
tetap hati-hati.
Masyarakat (pengunjung) : Kalau menurut bapak ipul pasar tradisional ini adalah untuk
mengembangkan bakat dalam hal bisnis dari orang kecil sampai bisa menjadi pembisnis besar
jadi menurutnya pasar tradisional dijadikan pengembangan bakat berbisnis dari tahap awal.

2. Kenapa anda berjualan sayur?

Pedagang ( Ibu R) : Kalau saya melihat ekonomi Indonesia yah, saya lebih
memilih barang sembako karena kebutuhanya lebih besar dan sangat banyak di buru para
konsumen.dan juga tidak terlalu mahal ketika krisis ekonomi dan sayur menjadi barang yang
musiman jadi saya tak pusing untuk menjual sayur.

3. Ada ga sih kebutuhan yang tak terpenuhi dalam pasar tradisional?

Konsumen (Penulis) : Pasti namaya kebutuhan pasti ada kurang-kurang aja yah
namanya pasar tradisional pasti juga ada kekuranganya dan kelemahanya, yah tapi pasar
tradisional jarang sih kekurangan sembako paling kalau kurang. Kalau sedang terjai
kromosotan ekonomi Indonesia menjadi mahal harga sembako jadi banyak pedagang yang
ngeluh juga karna harga sembako naik yah menjadi kekurangan.

Masyarakat (Pengunjung) : Pasti ada yah kebutuhan yang tak terpenuhi dipasar
tradisional. Memang kalau dilihat pasar tradisional ini kebanyakan masyarakat menengah.
Jadi pasar tradisional ini paling banyak kalau bapak lihat dari segi sarana dan tempatnya.
Apalagi kalau melihat pedagang buah belum memiliki tempat yang kurang layak untuk
berdagang.

4. Bagaiaman perhitungan pendapatan dan berapa banyaknya pendapatan yang diperoleh/

Pedagang Tomat ( Ibu S) : kalau perhitungannya itu diliat dari 1 full itu saya jualan
itu, kadang kalau sepih saya dapat cuman 200-300 rupiah kadang kalau rameh sampe 500-
jutaan itupun kalau lagi hari besar yah tapi itu tidak termaksud dari keuntunganta karena
kalau mau menghitung untungnya harus habis dulu semua jualanta.

Pedagang Rempah ( Bpk N): kalau hitung-hitungnya itu per satu hari, kalau hari-hari
biasa itu cuman sampe 200 rupiah kalau hari besar, yah paling sedikit 500.
5. Retribusi apa saja itu kalau yang ditagihi di pasar?

Pedagang sayur (Ibu R) : yah ada iuran bulanan sama harian kau bulanan itu
menyangkut slop (tempat berdagang) untuk biayanya itu kalau dihitung lahan per meter itu
350,nah itu di tagih sama pegawai pasar tiap bulan per tanggal 15 dan wajib bayar.
Sedangkan untuk pembayaran harian itu menyangkut retribusi sampah yang dibayar itu 2000
untuk petugas di pasar, ditambah 1000 untuk pengangkutan di bak sampah pemkot kendari.

6. Bagaian sikap dan bentuk konflik antara pemilik dan proletan dalam pasar tradisional?

Pedagang RB (IBU WS) : Kalau konflik pasti yah ada saja, tapi kalau saya sendiri
cuman sebagai bawahan juga karena bukan saya yang punya kios, saya hanya bantu jaga
disini (Bekerja), jadi saya tidak ada bentuk pembeontakan terhadap atasan karena bukan saya
yang punya kios. Tapi kalau saya melihat orang-orang yang lain atau pedagang lain pasti ada
saja, yah masalah sarana, iuran lapak pasti ada. Tapi gak sampai demo dalam betuk
pembrontakanya.

Pedagang ( Bpk Nur) : Kalau bapak lihat sih kalu dalam masalah konflik dilihat dari
persaingan perdagangan setempat yang satu laku yang satu lagi tidak laku yah itu lah yang
membuat terjadinya adanya konflik.

7. Bagaimana pendapat anda mengenai iuran sampah perhari?

Pedagang (5 Narasumber) : kalau masalah iuran samaph perhari itu tidak sama sekali
memberatkan karena ada bentuk fisik yang kita liat tiap hari. Misalnya pagi saya bayar 3000
(2000 untuk petugas pasar 1000 untuk mobil sampah pemkot), yah sore hari ada petugas yang
mengabil sampah ditiap-tiap dan mengumpul di tempat pembuangan akhir sampah ini artinya
tidak ada ruginya kita membayat.

8. Bagaimana pendapat anda tentang kepuasan pelayanan retribusi pasar?

Pedagang (5 Narasumber): semuanya puas dengan pelayanan retribusi karana orang-


orangnya pun selama mereka berdagang semua belum perna diperlakukan anarkis.

9. Ada gak sih perhatian dari pemerintah setempat terhadap pasar tradiosional?
Pedagang : Kalau perhatian pemerintah terhadap pasar tradisional pasti ada yah,
kalau gak ada perhatian dari pemerintah setempat pasar gak bakal jadi yah, terus sembako
gak bakal berjalan dalam penyaluranya yah menurut saya kurang maksimal aja sih terhadap
perhatian pasar tradisional.

Konsumen (penulis): Tentu yah pasti ada perhatian dari pemerintahan terhadp pasar
tradisional, yah kalau tidak ada perhatian dari pemerintahan, pasti pasar pal ini mungkin
sudah di gusur karena ada perhatian dari pemerintah jadi pasar tradisional ini berjalan dengan
baik.

10. Apakah sangat penting antara pedagang dan konsumen?

Pedagan : Yah sangat penting sekali yah, kalau gak ada konsumen saya gak
menghasikan pendapat dan siapa yang beli, sangatlah penting lah dalam kehidupan sehari-
hari apalagi saya pedagang menghasilan pendapatan dari penjualan terhadap konsumen .

Analisis
LAMPIRAN

Gambar 1. Interaksi dengan pedagang RB (Ibu Wasida)

Gambar 2. Interaksi dengan pedagang tomat ( Ibu samsiah)


Gambar 3. Interaksi dengan pedagang sayur ( Ibu Rusia)

Gambar 4. Interaksi dengan pedagang sayur (Ibu Hanariah)


Gambar 5. Interaksi dengan pedagang Rempah (Bapak Nur)

Anda mungkin juga menyukai