Anda di halaman 1dari 15

KESEJAHTERAAN SOSIAL

PEDAGANG KAKI LIMA


DIKAWASAN TAMAN
SAMARENDAH
KOTA SAMARINDA
Kelompok 3

1. Ahmad Dhyki Dermawan (2141912009)


2. Raka Rizq Ramadhan (2141912002)
3. Alma Salsabila (2141912027)
4. Gusti Merlin Z. (2141912061)
Langkah-Langkah Wawancara

1. Menetapkan Hasil Wawancara


2. Menyiapkan Pedoman Wawancara
3. Melakukan Wawancara
4. Melaporkan Hasil Wawancara
5. Lampiran
Hasil dan Pembahasan

1. Pengertian Pedagang Kaki Lima


Pedagang kaki lima merupakan salah satu jenis
perdagangan dalam sektor informal, yakni operator
usaha kecil yang menjual makanan, barang dan atau jasa
yang melibatkan ekonomi uang dan transaksi pasar, hal
ini sering disebut dengan sektor informal perkotaan
2. Ciri Umum Pedagang Kaki Lima
- Pedagang kaki lima umumnya menjual dagangannya secara eceran
- Pedagang kaki lima umumnya bermodal kecil
- Kualitas dagangan yang dijual relatif rendah, bahkan ada pedagang yang
khusus menjual barang cacat dengan harga sangat rendah
3. Faktor yang Mempengaruhi Akses Masyarakat
Miskin Terhadap Pelayanan

• Faktor geografis meliputi jarak, transportasi, dan infrastruktur


• Faktor ekonomi meliputi kemampuan untuk membayar biaya
layanan dan akses ke sumber daya finansial
• Faktor sosial meliputi gender, usia, dan status sosial
• Faktor budaya meliputi bahasa, agama, dan tradisi.
4. Indikator Kesejahteraan Sosial

Menurut Badan Pusat Statistik (2005), indikator yang digunakan untuk


mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan yaitu
- Pendapatan
- Konsumsi atau pengeluaran keluarga
- Keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota
keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan
5. Penyebab Munculnya Pedagang Kaki Lima
Menurut Handoko Tanuwijaya faktor penyebab munculnya Pedagang Kaki di berbagai kota besar di
Indonesia yaitu
1. Sempitnya lapangan pekerjaan,
2. Meningkatnya angka pengangguran akibat minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia
memaksa mereka memilih menjadi Pedagang Kaki Lima.
3. Kesulitan ekonomi, krisis ekonomi pada tahun 1998 menyebabkan ambruknya sektor ekonomi
formal sehingga terjadi Pemecatan Hubungan Kerja (PHK) besar- besaran sehingga memaksa
mereka beralih ke sektor informal
4. Peluang, selain faktor sempitnya lapangan pekerjaan dan krisis ekonomi pada tahun 1998,
kemunculan pedagang kaki lima karena dipicu peluang yang besar. Dengan modal yang tidak begitu
besar, dan tidak perlu menyewa tempat.
Laporan Hasil Wawancara

Permasalahan yang timbul bersamaan dengan pedagang kaki lima banyak


disebabkan karena kurangnya ruang untuk memberikan tempat untuk
penjualan para pedagang kaki lima di daerah kota samarinda.
Hasil Wawancara
Narasumber Pertama: Bude Tamini
Waktu : 15.30
Lokasi : Taman Samarendah

dari hasil wawancara bude tam mengungkapkan bahwasanya penghasilan setiap hari yang diperoleh
tidakmenentu, hal ini menyebabkan tidak mencukupi dalam kebutuhan hidup, namuntidak
menyurutkan semangat juang bude tam dari banyaknya pedagang sebagian

besar menjual jenis degangan yang sama namun ada juga yang beragam.

Pedagang melakukan aktivitsnya tepat di pinggir jalan dan kendaraan konsumen

yang membeli dagangannya terparkir tepat di atas jalan yang bisa menyebabkan

bahaya bagi pengendara yang melalui jalan tersebut, konsumen yang membeli

barang dagangan pedagang, dan para pedagang yang berjualan di lokasi pinggir

jalan tersebut. Bude tam juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah kota
Hasil Wawancara
Narasumber Kedua : Sari Widayanti
Waktu : 16.00
Lokasi : Taman Samarendah

Sari Widayanti ibu dengan tiga orang anak yang juga berjualan di kawasan Taman
Samarendah, Ibu Sari berjualan balon keliling dengan membawa tiga orang anak, ia
membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ibu sari
menyampaikan berjualan seperti ini merupakan pilihan hidup, Kesenjangan yag beliau
rasakan ini

tak terlepas dari kurang dan minimnya beliau dalam mengakses pelayanan atau

pekerjaan yang berpenghasilan pasti perbulanya.


Kesimpulan

Rendahnya kesejahteraan sosial bagi para pedagang kaki


lima karena minimnya pendapatan, konsumsi, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat

tinggal, dalam memenuhi kebutuhan hidup, dalam hal dibutuhkan peran pemerintah

untuk dapat menyediakan tempat khusus bagi para PKL, seperti memberikan peluang

dan akses informasi yang mudah dalam masyarakat miskin dan pemerintah yang lebih

mengayomi dan lebih perhatian akan masyarakat kelas rendah.


Saran

1. Pemerintah dapat menyediakan tempat bagi para PKL serta yang dapat
memudahkan akses bagi para Pembeli
2. Komitmen para pedagang untuk melakukan perdagangan di tempat yang
telah di sediakan
Lampiran
Terimakasih ..

Anda mungkin juga menyukai