Disusun Oleh :
Anna Maeda N. (12630091)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIKI IBRAHIM
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas kehadirat Allah SWT, karena saya telah
bisa menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa Indonesia ini dengan judul Pola
Kehidupan Pedagang Asongan di Alun-Alun Kota Malang selesai pada
waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan
penelitian ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari pihak-pihak
lain. Sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi dan makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Siti Anniyat Maimunah, M.Pd. selaku Dosen pembimbing Mata
Kuliah Bahasa Indonesia UIN Maliki Malang
2. Semua teman-teman mahasiswa dan mahasiswi UIN Maliki Malang
Jurusan Kimia
3. Dan orang tua yang selaku memberi dukungan dan ikut mengarahkan,
serta semua yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi
kita semua untuk selalu berjuang meraih meraih kesuksesan.
Makalah yang penulis buat ini pasti masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengaharap saran dan masukannya.
Peneliti
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Manfaat
1.5 Definisi Istilah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendahuluan Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Sumber Data
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Analisis Data
BAB IV PEMAPARAN DATA
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kita dapat mengetahui latar belakang sosial pedagang asongan di alunalun kota Malang.
2. Kita dapat mengetahui kehidupan sehari-hari mereka menjadi pedagang
asongan di alun-alun kota Malang.
3. Kita dapat mengetahui permasalahan yang dialami oleh para pedagang
asongan di alun-alun kota Malang.
4. Kita dapat mengetahui latar belakang agama pedagang asongan di alunalun kota Malang.
5. Dan dari segi praktis laporan penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam membuat kebijakan.
asongan
adalah
pedagang
yang
menawarkan
barang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
kerjanya
jarang
dijangkau
oleh
aturan-aturan
hukum
(Indrawati,2009).
Kriteria yang dapat dipakai untuk menerangkan sektor informal antara lain
umur, pendidikan, dan jam kerja sebagai indikator untuk menggambarkan
karakteristik pekerja sektor informal. Dimana sektor informal tidak mengenal
batasan umur, pekerja sektor informal itu pada umumnya berpendidikan
rendah dan jam kerja yang tidak teratur (Indrawati,2009).
modern di kota yang tertutup pada kaum miskin ini. Breman menyatakan
bahwa sektor informal adalah kumpulan pedagang dan penjual jasa kecil yang
dari segi produksi secara ekonomis tidak menguntungkan, meskipun pedagang
asongan menunjang kehidupan bagi penduduk yang terbelenggu kemiskinan
(Manning,1991).
Menurut Keith Hart, ada dua macam sektor informal dilihat dari
kesempatan
memperoleh
penghasilan.
Antara
lain
sebagai
berikut
(Damsar,2009).
a. Sah
1. Kegiatan primer dan sekunder-pertanian,perkebunan dan lain-lain.
2. Usaha tersier dengan modal yang cukup besar.
3. Distribusi kecil-kecilan, seperti pedagang kaki lima dan lain-lain.
4. Transaksi pribadi.
5. Jasa yang lain seperti pengamen, tukang sepatu dan lain-lain.
b. Tidak Sah
1. Jasa: kegiatan dan perdagangan gelap pada umumnya: penadahan
barang-barang curian, lintah darat, pelacuran, dan lain-lain.
2. Transaksi:
pencurian
kecil
(pencopetan),
pencurian
besar,
1. Sekretaris
Asosiasi
Pedagang
Kaki
Lima
Indonesia
(APKLI)
menyerap
tenaga
kerja,
mengurangi
pengangguran
dan
Melihat ekonomi kota yang sebagai satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan
dari unit-unit produksi dan distribusi, maka untuk kepentingan tulisan ini,
unit-unit memiliki 10 orang ke bawah diklsifikasikan ke dalam sektor informal
dalam segala bidang (meskipun ada kekecualian) (Mannaing,1991).
Sejak munculnya konsep ini, banyak penelitian dan kebijakan mulai
menyoroti masalah kesempatan kerja kelompok miskin di kota secara khusus.
Menurut Hart, kesempatan kerja di kota terbagi menjadi tiga kelopok, yaitu
formal, informal sah, dan informal tidak sah. Selain itu, pembedaan sektor
formal dan informal dilihat dari ketentuan cara kerja, hubungan dengan
perusahaan, curahan waktu, serta status hokum kegiatan yang dilakukan
(Mannaing,1991).
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini dasar penelitian yang digunakan ialah studi kasus
yaitu penelitian yang melihat objek penelitian sebagai kesatuan yang saling
berhubungan, yang penelaahannya kepada satu kasus yang dilakukan secara
intensif, mendalam, mendetail, dan konperhensif. Dan tipe penelitian ini
menggunakan tipe penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan
menggambarkan berbagai kondisi, situasi, variabelyang menjadi objek
penelitian.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah alun-alun kota Malang yang
bertempat pada Jalan Merdeka Barat, Malang. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, tangggal 15 Desember.
3.3 Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti melalui hasil observasi
dengan wawancara dengan responden atau informan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti dari beberapa literatur
yang terkait dengan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan objek
penelitian.
3.5.1 Pengamatan
3.5.3 Implimentasi
BAB IV
PEMAPARAN DATA
Nama
Khomida
Rosyida
Marti
Fida
Usia (tahun)
44
52
49
57
Asal
Madura
Malang
Malang
Malamg
Pendidikan
SMP
SD
SD
Lama bekerja
1 tahun
8 tahun
5 tahun
2 tahun
Jumlah anggota
3 anak
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Rp 50.000,- /
Rp .20.000,-
Rp 30.000,- /
Rp 15.000,- /
hari
/ hari
hari
hari
Alasan
Merasa
Pendidikan
Pendidikan
Modal yg
pekerjaan
bebas karna
rendah
rendah
dibutuhkan
terakhir
keluarga yg
menjadi
tanggungan
Pendapat rata2
tak ada
sedikit
kekangan
dari atasan
Agama
Islam
Islam
Islam
Islam
Kendala dalam
Hujan,
Hujan
Hujan
Hujan, banyak
bekerja
banyak
saingan
saingan
dalam
dekat alun-alun ketika waktu salat tiba sekakigus untuk beristirahat dari
kepenatan.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Latar Belakang Sosial Pedagang Asongan di Alun Alun Kota Malang
Sektor informal adalah salah satu wadah dan jenis pekerjaan yang mampu
memberi tempat ekonomis bagi para pelakunya. Pedagang asongan tetap
konsisten dengan pekerjaannya walau keuntungan yang di peroleh tidak
banyak.
1. Pendidikan
2. Modal
Modal yang diperlukan dalam pedagang ini sedikit sehingga banyak orang
yang memilih untuk bekerja sebagai pedagang asongan.
dalam
meluangka waktu untuk berhenti sejenak untuk salat di masjid yang berada di
dekat alun-alun ketika waktu salat tiba sekakigus untuk beristirahat dari
kepenata
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil observasi kami maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1) Tidak semua masyarakat beruntung didalam menyambung hidup dan mengais
rejeki.
2) Hidup tidak selalu di atas jika kita tidak mempersiapkan diri sedini mungkin
maka kita akan jatuh.
3) Adanya ikatan secara psikografis antara pedagang asongan dengan jalanan dan
pasar tempat mereka berjualan dimana mereka menjalankan profesi ini.
6.2 Saran
Jadikanlah dirimu sebagai lautan yang luas apapun kejadian itu harus di
terima gagal dalam perjuangan belum tentu kemunduran. masa depan mu masih
panjang janganlah engkau sia-siakan, menangis dan tertawa itu silih berganti,
tidak ada orang yang tertawa terus menerus dan tidak ada orang yang menangis
terus menerus, maka dari itu menangislah engkau masih muda agar engkau
tertawa dimasa tuamu. Juga jangan sekali-kali kau menghilangkan kepercayaan
yang telah diberikan orangtua mu karena doa orangtualah yang membantu mu
untuk menjadi orang sukses kelak. Bila kau masih diberikan kesempatan
menuntut ilmu sampai perguruan tinggi belajarlah dengan serius karena masih
banyak orang yang tidak menpunyai kesempatan seperti kita.
DAFTAR PUSTAKA
Surachmi.2009.
Perempuan
di
Sektor
Informal.Universitas
Sawerigading Makasar
Mannaing, Chis.1991.Urbanisasi,
Kota.Jakarta:Yayasan Orbo Indonesia