Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR

MALL KOTA PEKANBARU

Oleh: Auliya Dira Ningsih


diraauliya135@gmail.com
Dosen Pembimbing: T. Romi Marnelly
t.romi@lecturer.unri.ac.id
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru,
Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Pedagang kaki lima pada saat ini menjadi fenomena di perkotaan banyak dijumpai
ditempat fasilitas umum atau di keramaian salah satunya dipinggir jalan sekitar
Mall. Penelitan ini dilaksanakan di kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana strategi bertahan hidup PKL yang berjualan
di sekitar Mall kota Pekanbaru, mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi PKL
disekitar Mall kota Pekanbaru. Dalam penelitian ini teknik pengambilan subjek
menggunakan purposive sampling yang telah ditentukan kriterianya dalam
penelitian ini. Teori yang digunakan dalam penelitian ini strategi bertahan hidup
Edi Suharto. Hasil dari penelitian ini adalah ini adalah Hambatan yang dihadapi
oleh para pedagang yakni cuaca dan tempat berdagang yang tidak resmi. PKL
memiliki tiga strategi dalam bertahan hidup yaitu strategi aktif dengan
memperdayakan segala potensi yang ada, meminta bantuan kepada anggota
keluarga dan menambah jam kerja dengan cara mempunyai pekerjaan sampingan
untuk mempertahankan ekonomi keluarga meskipun dalam keadaaan kekurangan.
Kedua strategi pasif, melakukan penghematan dengan meminimalisir pengeluaran
rumah tangga seperti membawa bekal dari rumah dalam aktivitas berdagang dan
mengelola keuangan dengan cara menabung, ketiga strategi jaringan,
memanfaatakan relasi yang sudah dibangun pada lingkungkan sosial dengan cara
meminjam uang ke instansi resmi seperti pegadaian maupun koperasi.

Kata kunci : Mall, PKL, strategi bertahan hidup

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 1


THE LIFE STRATEGY OF FIVE FEET TRADERS AROUND THE MALL
OF

PEKANBARU CITY

By: Auliya Dira Ningsih


diraauliya135@gmail.com
Supervisor: T. Romi Marnelly
t.romi@lecturer.unri.ac.id

Sociology Faculty
Faculty of Social and Political Sciences, University of Riau
Bina Widya Campus, Jalan H.R Soebrantas Km. 12.5 Simpang Baru,
Pekanbaru 28293 Tel / Fax. 0761-63277

ABSTRACT

At this time, street vendors are a phenomenon in urban areas, often found in
public facilities or in crowds, one of which is on the side of the road around the
Mall. This research was conducted in the city of Pekanbaru. The purpose of this
research is to find out how the survival strategies of street vendors selling around
the Pekanbaru city mall, knowing what obstacles are faced by street vendors
around Pekanbaru city mall. In this study, the technique of taking the subject used
purposive sampling which had already determined the criteria in this study. The
theory used in this research is Edi Suharto's survival strategy. The results of this
study are the obstacles faced by traders, namely the weather and unofficial
trading places. PKL has three strategies for survival, namely an active strategy by
empowering all existing potential, asking for help from family members and
increasing working hours by having a side job to maintain the family economy
even in a situation of shortage. The second strategy is passive, making savings by
minimizing household expenses such as bringing supplies from home in trading
activities and managing finances by saving money, the third network strategy,
taking advantage of relationships that have been built in the social environment
by borrowing money from official institutions such as pawnshops and
cooperatives.

Keywords: Mall, street vendors, survival strategies.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 2


PENDAHULUAN yang ada di Indonesia salah satunya
kota Pekanbaru. Sektor informal
LATAR BELAKANG dapat membantu para tenaga kerja
Kota Pekanbaru mengalami imigran yang memiliki keterampilan
pertumbuhan penduduk yang sangat dan modal yang rendah dalam proses
signifikan, Pekanbaru memperoleh pencarian kerjanya. Sektor informal
peringkat keempat di pulau Sumatra yang menjadi fenomena perkotaan di
dalam pertumbuhan penduduknya, Indonesia ialah Pedagang Kaki Lima
disebabkan oleh pertumbuhan (PKL). PKL adalah individu-individu
ekonominya yang cukup pesat yang menjajakan dagangannya
sehingga mendorong pertumbuhan menggunakan fasilitas umum.
penduduknya dengan laju, tidak jauh Fenomena pedagang kaki
dari efek migrasi dan urbanisasi yang lima yang banyak kita temui di
terjadi di kota Pekanbaru. perkotaan memberikan dua dampak,
Pesatnya pertambahannya yaitu dampak positf dan dampak
penduduk di kota Pekanbaru negatif. Dampak positifnya ialah
merupakan faktor dari para migrasi berkurangnya angka pengangguran
yang masuk ke kota ini untuk karena tertampungnya orang-orang
mengadu nasib dengan mencari yang dalam tahap pencarian kerja
pekerjaan. Kota Pekanbaru terkenal pada sektor informal yang selama ini
dengan kota perdagangan dan jasa menjadi beban pemerintah. Dampak
sehingga meningkatnya negatif dari adanya PKL ialah tempat
angka pencarian kerja disetiap berdagang yang digunakan oleh
tahunnya, sulitnya dalam mencari pedagang kaki lima rata-rata ruang
pekerjaan publik sehingga menimbulkan
mengangkibatkan adanya sektor masalah sosial seperti terganggunya
informal, kemunculan sektor arus lalu lintas yang pada akhirnya
informal ini yang diakibatkan menyebabkan kemacetan dan
sulitnya untuk mendapat pekerjaan timbulnya masalah kebersihan
pada bidang formal, bukan hanya diruang publik (Khotimah, 2018).
persoalan lapangan kerja yang sempit Kota Pekanbaru banyak sekali
atau para pencari kerja mengalami dijumpai pedagang kaki lima,
kekurangan dalam pendidikannya mereka mengadu nasib ke kota
seperti rendahnya standar pendidikan Pekanbaru dengan tujuan ingin
untuk mencari kerja bahkan tidak memperoleh penghasilan yang lebih
mempunyai skill tertentu. bahkan baik serta kehidupan yang lebih
mereka yang mempunyai pendidikan layak dari sebelumnya.
tinggi dan mempunyai soft skill pun Mall adalah sebuah pusat
sulit untuk mendapatkan pekerjaan, perbelanjaan modern yang memiliki
dari hal tersebut menyebabkan arsitektur bangunan seperti bangunan
muncul sektor informal di perkotaan yang tertutup dan memiliki suhu

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 3


yang diatur dan memilik jalur untuk harinya berjualan di lokasi berjualan
berjalan-jalan yang teraur sehingga tersebut ditambah dengan saingan
berada di ruang toko-toko kecl yang yang tinggi karena berada di sekitar
saling behadapan. (Wikipedia, 2020) mall yang merupakan pusat
perbelanjaan modern banyak di
Beberapa Mall di kota datangi oleh kaum menengah keatas,
Pekanbaru, terdapat pedagang kaki dari tidak menetapnya penghasilan
lima berjualan disekitarnya. Berbagai yang diperoleh oleh para PKL maka
macam jenis makanan mereka jual mereka memiliki strategi dalam
disekitar mall bahkan ada dari mempertahankan kehidupannya.
beberapa pedagang yang berjualan di
sekitar Mall tersebut membangun Rumusan Masalah
lapak jualan, mereka menyediakan
tempat makan. Pedagang kaki lima 1. Apa hambatan yang dialami
pedagang kaki lima selama
yang ada disekitar Mall-Mall yang
berjualan disekitar mall?
ada di kota Pekanbaru mereka
2. Bagaimana strategi bertahan
berjualan setiap harinya, mulai dari
hidup pedagang kaki lima di
pagi sampai sore serta yang berjualan
dari sore sampai malam. Mereka sekitar Mall kota Pekanbaru?
menjajakan jualannya di sepanjang Tujuan
jalan yang ada di sekitar mall-mall
tersebut untuk memperoleh 1. Untuk mengetahui hambatan
penghasilan untuk keberlangsungan yang dialami pedagang kaki
hidup. Berbagai jenis macam Lima selama berjualan di
makanan yang di jajakan oleh sekitar mall.
pedagang tersebut. Berikut tabel 2. Untuk mengetahui bagaimana
mengenai jenis makanan yang strategi bertahan hidup yang
dijajakan pedagang kaki lima yang dilakukan pedagang kaki lima
berjualan diskeitar Mall-Mall yang berjualan disekitar mall kota
ada di kota Pekanbaru. Pekanbaru.

Tempat berjualan disekitar Manfaat Penelitian


mall-mall yang ada di kota
1. Sumbangan pemikiran dan
Pekanbaru merupakan tempat yang
informasi bagi pihak pihak
tidak memiliki izin dari pemerintah
yang berkepentingan,
sehingga tempat berjualan tersebut
khususnya para peneliti
ilegal. Tetapi pedagang kaki lima
maupun rekan-rekan
tetap berjualan di lokasi tersebut
mahasiswa untuk penelitian
meskipun sering ditertibkan oleh
selanjutnya dalam membahas
pihak yang berwajib hal ini
strategi betahan hidup
berakibat para pedagang kaki lima
pedagang kaki lima.
mempunyai penghasilan tidak
menentu disebabkan oleh tidak setiap

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 4


2. Sebagai sumber informasi dibangun harus memiliki sarana para
dan bahan masukan bagi pejalan kaki yang diberi nama
pemerintah dan swasta yang trotoar. Jalan yang diberi nama
ingin membahas atau trotoar tersebut memiliki lebar 5 feet
memahami bagaimana bentuk way” kaki merupakan satuan panjang
cara bertahan hidup pedagang yang digunakan oleh bangsa eropa”
kaki lima ditempat-tempat kebijakan tersebut juga di tetapkan
lainnya. oleh Rafles di negara Singapore pada
3. Menambah pengetahuan tahun 1819 tepatnya di Chinatown
penulis tentang strategi (Historia, 2015). Pada saat indonesia
bertahan dalam berdagang. sudah merdeka trotoar yang
diperuntukkan untuk para pejalan
TINJAUAN PUSTAKA kaki tersebut sering dimanfaatkan
Pedagang Kaki Lima oleh sejumlah pedagang unutk
berjualan. Dari istilah trotoar tersebut
Pedagang kaki lima adalah pedagang yang berjualan ditrotoar
orang yang menjalankan usahanya tersebut disebut dengan pedagang
menggunakan tempat-tempat fasilitas kaki lima. (Permadi, 2007)
umum, seperti trotoar, pinggir jalan
umum dan memiliki modal yang Penyebab munculnya
relatif rendah. Pedagang kaki lima pedagang kaki lima di kota-kota
bisa juga disebut sebagai wiraswasta besar di Indonesia menurut Handoko
yang tergolong orang yang berjiwa Tanuwijaya sebagai berikut
pejuang, pedagang kaki lima juga (Tanuwijaya, 2011) :
menjadi contoh untuk orang lain 1. Sempitnya lapangan
karena didalam kegiatan usahanya pekerjaan, sehingga angka
mereka berdiri diatas kaki sendiri,
pengangguran menjadi
pedagang itu sendiri sebagai bosnya meningkat yang disebabkan
dan juga pegawainya. Aktivitas minimnya lapangan pekerjaan
berdagang tesebut dilakukan pada yang tersedia sehingga
tempat-tempat yang sangat strategis memaksa mereka untuk
dalam suasana lingkungkan yang memilih menjadi pedagang
informal. (Saputra, 2014) kaki lima yang merupakan
Kata pedagang kaki lima pekerjaan tidak
awal mulanya berasal dari bahasa membutuhkan modal besar
kolonial belanda. Pada saat gubernur dan pendidikan tinggi.
Jendral Stransford Rafless menjadi 2. Kesulitan ekonomi, krisis
pemimpin pada tahun 1811-1816 ekonomi yang terjadi pada
sebelum indonesia merdeka tahun 1998 memnyebakan
pemerintah belanda membuat sebuah jatuhnya sektor ekonomi
peraturan yaitu setiap jalanan yang formal sehingga banyak
terjadi PHK (Pemutusan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 5


Hubungan Kerja) besar- pengunjung atau masyarakat pada
besaran sehingga mereka umumnya, membuat pedagang kaki
yang menjadi korban untuk lima lebih mudah dijumpai
beralih ke dalam sektor dibandingkan dengan pedagang yang
informal berjualan ditempat yang tetap seperti
3. Peluang, dengan tidak pedagang yang berjulan pada toko,
memiliki modal yang besar memudahkan siapapun untuk
dan tidak perlu menyewa memperolah barang kebutuhan
tempat, tidak memerlukan berupa barang ecer. Maka dari itu
tenaga kerja untuk membantu para pedagang kaki lima
pekerjaan tetapi mendapatkan tempat yang cukup
menghasilkan untung yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan
besar. Serta perilaku masyarakat.
masyarakat yang konsumtif
juga menjadi pemicu alasan Strategi bertahan Hidup
untuk mereka menyediakan Strategi adalah cara-cara atau
kebutuhan masyarakat langkah-langkah yang dilakukan
menjadi pedagang kaki lima seseorang dalam mencapai tujuan
4. Urbanisasi, derasnya arus dalam hidupnya. Seorang pedagang
migrasi yang terjadi dari desa mempunyai cara-cara dalam
ke kota menyebabkan menjalankan usahanya agar bisa
penyerapan tenaga kerja mencapai tujuan yang
dalam kegiatan penduduk diharapkannya. Manusia merupakan
kota tidak sepenuhnya makhluk hidup yang memiliki naluri
berpendapatan tinggi, hal untuk mempertahankan hidup serta
tersebut menyebabkan ingin hidup lebih lama. Pokok dari
banyaknya permintaan barang kehidupan ialah hidup dalam
atau jasa yang relatif murah keadaan atau situasi apapun dengan
semakin meningkat lebih berkualitas dari pada
Pedagang kaki lima sebelumnya, hal ini merupakan ide
merupakan suatu pekerjaan yang dasar dari bertahan hidup. Untuk
sangat khas dalam sektor informal di memperoleh tujuan yang dinginkan
daerah perkotaan. Mereka menepati tersebut seseorang mempersiapkan
tempat-tempat yang selalu atau banyak cara untuk bertahan hidup.
senantiasa dipandang sebagai sebuah Menurut Edi Suharto, seorang
keuntungan seperti pusat kota, pengamat kemiskinan menyebutkan
tempat keramaian, sampai ketempat ada beberapa strategi bertahan hidup
yang berpotensi menjadi objek dalam mengatasi goncangan dan
wisata. Seperti pada tempat wisata tekanan ekonomi yang dapat
pedagang kaki lima yang berjualan dilakukan dengan berbagai strategi,
sangat bersentuhan dengan strategi tersebut digolongkan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 6


menjadi 3 kategori yaitu strategi non formal dalam lingkungan
aktif, strategi pasif, dan strategi sosialnya, seperti memanfaatkan
jaringan. (Suharto , 2003) program kemiskinan, meminjam
uang ke tetangga, mengutang di
a. Strategi Aktif warung atau toko, meminjam uang
Strategi aktif merupakan ke bank dan lain sebagainya. Strategi
strategi bertahan hidup yang jaringan terjadi akibat adanya
dilakukan dengan cara interaksi sosial yang terjadi dalam
memanfaatkan segala potensi yang masyarakat, jaringan dapat
dimiliki. Strategi ini dilakukan ketika membantu keluarga miskin ketika
seseorang atau sekelompok orang membutuhkan uang secara
merasakan kesulitan ekonomi dengan mendadak. Secara umum strategi
cara memanfaatkan segala jaringan dilakukan oleh masyarakat
potensinya, mulai dari menambah pedesaan yang tergolong miskin,
jam kerjanya memanfaatkan anggota sering dilakukan untuk
keluarga untuk menambah mempertahankan hidupnya cara yang
penghasilan. mereka lakukan adalah dengan
meminjam uang ketetangganya atau
b. Strategi Pasif hutang. Hak tersebut merupakan hal
yang wajar bagi masyarakat desa
Strategi pasif merupakan
karena budaya gotong royong dan
strategi yang dilakukan seseorang
kekeluargaan masih sangat kental
dengan cara meminimalisir
dikalangan masyarakat desa.
pengeluaran untuk bertahan hidup.
(Winarno, 2016)
Pengeluaran diminimalisir
seperti mengurangi METODE PENELITIAN
pengeluaran sandang pangan dan lain
sebagainya. Dilakukan ketika Lokasi penelitian
mengalami gangguan ekonomi, Lokasi penelitian ini
ketika mengalami gangguan ekonomi dilakukan di sekitar mall yang ada di
seseorang akan semakin termotivasi kota Pekanbaru sesuai dengan tujuan
dalam meminimalisir atau penelitian yang dilakukan oleh
melakukan penghematan dalam peneliti mengenai Strategi Bertahan
mengatasi gangguan ekonomi yang Hidup Pedagang Kaki Lima di
sedang dialaminya. Sekitar Mall Kota Pekanbaru.
c. Strategi Jaringan Teknik Pengambilan Subjek
Strategi jaringan adalah Subjek pada penelitian ini
strategi yang dilakukan denga cara menggunakan teknik purposive
memanfaatkan jaringan sosial, sampling pengambilan subjek
strategi ini dilakukan dengan cara dengan pertimbangan tertentu,
menjalin relasi secara formal maupun

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 7


merupakan bagian dari non satu cara yang terbaik untuk
probability sampling. mengawasi subjek perilaku di dalam
suatu lingkungan. (Ghony &
Kriteria Subjek penelitian Almanshur, 2016). Observasi
dalam penelitian ini adalah : dilakukan untuk melihat bagaimana
1. Pedagang kaki lima yang strategi bertahan hidup yang
berjualan di sekitar mall dilakukan pedagang kaki lima
yang ada di kota Pekanbaru disekitaran mall yang ada di Kota
2. Lama berjualan minimal Pekanbaru.adapun yang dilakukan
1(satu) tahun adalah pengamatan terhadap
3. Meyediakan tempat makan pedagang kaki lima seperti apa cara
(meja dan kursi) bertahan hidup yang dilakukan
Dari keriteria diatas, peneliti pedagang ketika ditempat
mendapatkan informan sebanyak 5 berdagangnya ada yang setiap hari ia
(lima) orang. Lima orang informan huni atau gunakan tidak bisa
tersebut peneliti dapatkan karena berjualan karena tempat berjualannya
peneliti memiliki kesulitan dalam tersebut merupakan tempat yang
menemukan informan, kesulitan tidak memiliki izin dan para
seperti tidak bersedianya calon pedagang kaki lima tersebut tetap
informan dan respon yang kurang berjualan di tempat yang sama ketika
diharapkan oleh peneliti dari calon tidak ada larangan untuk berjualan
informan tersebut. kembali ditempat tersebut, tidak
Teknik Pengumpulan Data menutup kemungkinan akan ada
kembali larangan tersebut terjadi dan
Teknik pengumpulan data penghasilan yang diperoleh tidak
adalah langkah yang paling strategis menentu.
dalam penelitian yang memiliki
tujuan utama untuk mendapatkan Wawancara
data dan data yang sudah di dapat Wawancara merupakan salah
dikumpulkan.berikut teknik satu teknik dalam menggumpulkan
pengumpulan data yang dilakukan data serta informasi dalam sebuah
peneliti dalam penelitian. peelitian. Penggunaan metode ini
Observasi didasari dengan dua alasan yang
petama peneliti dapat menggali apa
Observasi adalah sebuah saja yang diketahui dan dialami
teknik pengumpulan data yang subjek yang diteliti dan juga apa
mengaharuskan peneliti turun yang tersembunyi jauh didalam diri
kelapangan mengamati hal-hal yang subjek penelelitian. Kedua hal apa
berkaitan dengan ruang, tempat, yang ditanyakan kepada informan
pelaku kegiatan, benda-benda, bisa mencakup hal-hal yang bersifat
waktu, peristiwa, tujuan, dan lintas waktu yang berhubungan
perasaan. Observasi merupakan salah dengan masa lampau, masa kini dan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 8


juga masa mendatang. Proses Triangulasi
wawancaranya ada dua sebagai
Penggabungan berbagai
berikut. wawancara terstruktur dan
teknik penggumpulan data dan
wawancara tidak terstruktur,
sumber data yang telah ada.
Wawancara terstruktur adalah
wawancara yang dilakukan untuk Pendekatan multimetode yang
mendapakan data latar belakang dilakukan oleh seorang peneliti
mengenai pedagang kaki lima yang ketika menggumpulkan data,
merupakn subjek penelitian. fenomena yang sedang diteliti oleh
Wawancara tidak terstruktur adalah seorang peneliti bisa dipahami
dengan baik ketika memperoleh
wawancara mendalam yang
tingkat kebenaran tingkat tinggi juka
dilakukan terhadap responden yang
didekati dengan berbagai sudut
ditentukan untuk memperoleh
pandang yang berbeda. Sehingga
informasi lebih mendalam khususnya
mengenai pedagang kaki lima di triangulasi ini dapat diartikan usaha
sekitar mall kota Pekanbaru. yang diperoleh seorang peneliti dari
berbagai sudut pandang yang
Dokumentasi berbeda dengan cara mengurangi
bias yang terjadi pada saat
Dokumentasi merupakan pengumpulan agar memperoleh
catatan peristiwa yang sudah kebenaran yang utuh. Dalam
beralalu. Dokumentasi bisa berupa penelitian ini triangulasi yang
berbentuk tulisan, gambar, atau digunakkan adalah triangulasi
karya-karya monumental dari sunmber data. Triangulasi suber data
seseorang. Dokumen yang berbentuk ialah multi metode yang dilakukan
tulisan misalnya catatan harian, dengan cara menggali informasi
sejarah kehidupan, cerita, boigrafi, tertentu melaui sumber perolehan
peraturan, kebijakan. Dokumen yang data, seperti wawancara. Triagulasi
berbentuk gambar, patung, film dan peneliti disini ialah peneliti
lain-lain, dokumen merupakan mengunakan key informan untuk
pelengkap dari penggunaan metode memperoleh informasi yang lebih
observasi dan wawancara dalam akurat. (Flick, Steinke, & Kardoff,
penelitian kualitatif. Tujuan 2017)
menggunakan metode ini guna
memperoleh data yang jelas dan Jenis dan Sumber Data
konkrit mengenai Strategi Bertahan
Hidup Pedagang Kaki Lima di Data Primer
Sekitaran Mall Kota Pekanbaru. Data yang peneliti peroleh dari
(Sugiyono, 2017) sumber asli dalam penelitian ini dan
tanpa perantara, dalam penelitian ini
data primer diperoleh dari hasil

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 9


wawancara dan observasi yang semua hambatan harus terlewati
dilakukan peneliti. demi kelancaran dalam menjalankan
usahanya dan memperoleh
1. Profil informan penghasilan untuk memenuhi
2. Hambatan yang dialami kebutuhan keluarganya.
oleh PKL ketika aktivitas
berjualannya berlangsung 2. Strategi Aktif Pedagang Kaki
3. Strategi yang Lima di Sekitar Mall kota
digunakkannya dalam Pekanbaru
bertahan hidup
Starategi aktif adalah strategi
Data Sekunder bertahan hidup seseorang atau
individu dalam mencapai suatu
Data yang peniliti peroleh tujuan yang ia ingin. Cara dalam
secara tidak langsung melalui media mencapai tujuan yang diinginkan
perantara. Data sekunder ini biasanya tersebut menggunkan segala potensi
dibuktikan dengan fakta. Data yang yang ia miliki, misalnya di dalam
diperoleh secara tidak langsung pekerjaan ia melakukan segala hal
melalui literatur-literatur dan sumber agar bisa mencapai tujuannya dengan
bacaan yang berhubungan dengan cara menambah jam kerja,
penelitian sebagai bahan pendukung memperdayakan anggota keluarga,
penelitian ini. menambah aktivitas yang akan
 Jumlah pedagang yang ada di membantunya untuk mencapai tujuan
sekitar mall kota Pekanbaru tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Strategi Pasif Pedagang Kaki


Lima di Sekitar Mall Kota
1. Hambatan Pedagang kaki Pekanbaru
Lima di Sekitar Mall Kota
Pekanbaru Strategi Pasif merupakan
strategi yang dilakukan seseorang
Hambatan adalah sesuatu hal dalam kehidupannya dengan cara
yang menghalangi seseorang dalam meminimalisir pengeluaran seperti
melakukan suatu kegiatan, berasal menghemat pengeluaran sandang,
dari diri senidiri maupun lingkungan menghemat pengeluaran pangan dan
ditempat seseorang itu berada. menghemat pengeluaran papan,
Seperti yang dialami para pedagang dilakukan agar tetap bisa bertahan
kaki lima yang berada disekitar mall ditengah kekurangan yang melanda
yang ada di kota Pekanbaru, para kehidupan seseorang.
pedagang pmemiliki beberapa
hambatan dalam melakukan 4. Strategi Jaringan Pedagang
akitivitas berdagangnya, mereka Kaki Lima di Sekitar Mall
berusaha menepis hambatan itu dan Kota Pekanbaru

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 10


Strategi jaringan adalah Kesimpulan
strategi yang dilakukan oleh
Dari hasil penelitian, bahwa
seseorang dengan membangun relasi
ada beberapa hal yang dapat
dilingkungan sosialnya secara formal
disimpulkan sebagai berikut.
maupun informal. Menumbuhkan
serta menciptakan hubungan sosial 1. Pedagang kaki lima yang
yang sudah terjalin dan menjaga agar berjualan disekitar mall yang
tetap terjalin dengan baik, hubungan ada di kota Pekanbaru adalah
sosial yang dijalin ini akan mereka yang berjualan
memudahkan seseorang dalam mendirikan lapak atau tempat
memperoleh informasi atau akses- makan, adapun mayoritas dari
akses kedalam sumber daya ekonomi pedagang tersebut memiliki
yang ada pada lingkungannya. pendidikan SMP sampai
Jaringan sosial atau hubungan sosial SMA. Penghasilan bersih
dapat terjalin dari hubungan darah, mereka dalam sebulan
keturunan, lingukangan pertemanan, berkisar antara Rp 1000.000-
lingkungan tempat kerja, dan Rp 5000.000.
lingkungan rumah seperti tetangga. 2. Hambatan yang dirasakan
Seseorang tidak bisa hidup sendiri oleh pedagang kaki lima di
dan kehidupan tidak selalu berjalan sekitar mall kota Pekanbaru
sesuai apa yang direncanakan dan dalam aktivitas berjualannya
diharapkan oleh seseorang, seseorang yaitu cuaca hujan, ketika
tidak bisa mengetahui bagiamana kondisi cuaca hujan beberapa
kehidupan selanjutnya, terkadang ada informan menyebutkan
kejadian yang tidak diinginkan oleh sepinya pelanggan pada saat
seseorang terjadi dalam hidupnya. hujan dikarenakan orang-
Seseorang dapat melakukan strategi orang tidak keluar untuk
jaringan untuk menepis hal yang berbelanja serta bagi
tidak diinginkan tersebut terjadi beberapa pedagang yang
dalam hidupnya dengan menyediakan tempat makan
memanfaatkan hubungan sosial yang tetapi tidak memiliki atap
sudah dibangunnya, dengan juga mengalami kendala pada
informasi yang diperoleh dari kerabat saat hujan. Hambatan yang
yang ada dalam lingkungan sosial dirasakan selanjutnya oleh
menegenai lembaga tempat para pedagang kaki lima yaitu
peminjaman uang atau meminjam sering ditertibkan oleh pihak
uang kepada kerabat yang bisa berwajib, mereka menyadari
memberi bantuan pinjaman. tempat berjualannya tidak
memiliki izin dalam kondisi
seperti itu mereka tetap
bertahan agar kebutuhan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 11


hidup terpenuhi dan menabung secara
memperbaiki kualitas hidup. mandiri. Satu dari
1. Dalam usahanya lima informan peneliti
pedagang kaki lima tidak melakukan
mempunyai strategi- strategi pasif dalam
strategi untuk bertahan strategi bertahan
hidup, strategi yang hidup karena kondisi
dimaksud sebagai berikut. ekonomi yang tidak
memungkinnya untuk
a. Strategi aktif yang melakukan strategi
dilakukan oleh pasif.
Informan peneliti c. Strategi jaringan yang
memperdayakan dan dilakukan oleh pedagang
mengoptimalkan kaki lima yang berjualan
potensi yang dimiliki di sekitar mall kota
anggota keluarga, Pekanbaru dengan
dengan meminta membangun relasi
bantuan kepada dilingkungan tempat
anggota keluarga mereka berjualan,
seperti istrinya dan membangun hubungan
anak-anaknya untuk yang baik dengan
bekerja membantu membangun hubungan
perekonomian baik dilingkungan sosial
keluarga. Cara ini maka akan muncul rasa
dilakukan oleh saling membutuhkan dan
seluruh informan saling membantu satu
peneliti dalam strategi sama lain diantara
yang dilakukan untuk pedagang, dari hal
bertahan hidupnya. tersebut memudahkan
b. Strategi pasif yang mereka untuk
dilakukan oleh memperoleh informasi-
informan peneliti informasi dan akses-
dengan berupaya akses kedalam suber
untuk meminimalisir daya ekonomi yang ada
pengeluaran dalam lingkungan
kebutuhan keluarga mereka. Jalan kehidupan
dan melakukan tidak selalu terjadi seperti
penghematan dalam apa yang sudah
pengelolaan direncanakan dan
keuangnnya dengan diharapkan, sehingga
menabung ke instansi membutuhkan bantuan
resmi seoerti bank dan orang lain, dengan begitu

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 12


para pedagang “Dilarang menepatkan barang atau
memanfaaatkan benda dalam bentuk apapun ditepi
hubungan sosial yang jalan, jalur hijau, trotoar dan tempat-
sudah mereka bangun tempat umum dengan tujuan
dilingkungannya dengan menjalankan suatu usaha ataupun
meminta bantuan tidak, kecuali tempat-tempat yang
memanfaatkan relasi dizinkan oleh walikota atau pejabat
yang sudah mereka yang tunjuk”. Tujuan dari
bangun dilingkungan diciptaknnya peraturan mengenai
sosialnya, seperti ketertiban umum ini ialah untuk
meminta bantuan ke melindungi masyarakat kota
kerabat yang ada Pekanbaru, juga untuk melindungi
dilingkungan sosial atau sarana dan prasarana kota seperti
memanfaatkan bantuan taman kota, jalan umum dan
dari progaram perlengkapan lainya.
pemerintah yang
diperoleh dari hubungan b. Pemerintah Kota Pekanbaru
pada lingkungan sosial. Diharapkan untuk pemerintah
Strategi ini dilakukan Kota Pekanbaru lebih
oleh tiga orang informan memperhatikan pedagang kaki lima
peneliti dengan yang berjualan disekitar mal yang
memanfaatkan infromasi ada di kota Pekanbaru untuk
mengenai instansi resmi menyediakan tempat khusus yang
pinjaman yang ia peroleh memiliki izin untuk berjualan, agar
dari lingkukan sosial mereka tidak lagi berjualan
tempat mereka berjualan. menggunakan badan jalan.
Diharapkan juga agar pemereintah
Saran
melakukan sosialisasi kepada para
Dari hasil penelitian pedagang mengenai peraturan yang
sebelumnya ada beberapa saran yang mengatur tertib usaha.
peneliti sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
a. Pedagang Kaki Lima
(2019, november jumat). Dipetik
Diharapkan kepada pedagang november jumat, 2019, dari
kaki lima mematuhi kebijakan yang riaugreen.com:
sudah dibentuk oleh pemerintah http://riaugreen.com/view/pe
daerah dalam bentuk peraturan kanbaru/46034/-penertiban-
daerah, dimana peraturan terusebut di-samping-mall-ska-
tercantum dalam “Peraturan Daerah pekanbaru-pedagang-dan-
no 5 Tahun 2002 tentang Ketertiban kendaran-nihil.htm
Umum pasal 19 ayat 1 yang berbunyi

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 13


Arikunto. (2002). Metode Penelitian Idajari, F. D. (2016). Faktor Yang
Sosial. Jakarta: PT. Rineka Mempengaruhi Kriteria
Cipta. Lokasi Pedagang Kaki Lima
Berdasarkan Preferensi
Damsar. (2000). Sosiologi Ekonomi. Pedagang Kaki lima di
Jakarta: PT. Raja Grafindo Kawsan Pasr Baru Gresik.
Persada. Jurnal Teknik ITS Vol. 5 No.5
Dwijayadi, B. (2019). Strategi ISSN:2337-3539(2301-9271
Bertahan hidup Pedagang print).
Kaki Lima di Kawasan Alun- Investments, I. (2017, September
Alun Kota Batu. 05). Dipetik November 2019,
Flick, U., Steinke, I., & Kardoff, E. 20, dari Populasi Indonesia:
V. (2017). Buku Induk Https://www.indonesia-
Penelitian Kualitatif : investments.com
Paradigma, Teori, Khotimah, S. K. (2018). Kajian
Metode,Prosedur dan Eksistensi Pedagang Kaki
Praktik. Yogyakarta: Cantrik Lima di Terminal Krian
Pustaka. Kecamatan Krian Kabupaten
Ghony, M. D., & Almanshur, F. Sidoarjo (Studi Kasus
(2016). Metodologi Pedagang Kaki Lima di
Penelitian Kualitatif. Terminal Krian). Swara
Jogjakarta: AR-RUZZ Bhumi Volume 5.
MEDIA. Laksani, D. (2020, Januari Senin).
Haryanto, S. (2016). Sosiologi Wikipedia. Dipetik Januari
Ekonomi. Depok: AR-RUZZ senin, 2020, dari Wikipedia:
MEDIA. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&rul
Hestanto. (t.thn.). Dipetik Agustus 5, =https://id.m.wikipedia.org/w
2020, dari Konsep Dasar iki/Mal&ved=2ahUKEwjcot
Sektor Informal: Gkj
https://www.hestanto.web.id/
ciri-dan-peran-sektor- Lelawati, P. S. (2015). Eksistensi
informal/ Padagang Kecil di
Kecamatan Rumbai Pesisir
Historia, K. (2015, Desember 03). Kota Pekanbaru. Jom Fisip.
Dipetik November 2019, 25,
dari Sejarah Pedagang Kaki Mulidiyah, F. A., & Heriati, I.
Lima: (2016). Faktor yang
http://www.komunitashistoria Mempengaruhi Kriteria
.com/article/2015/12/03/sejar Lokasi Berdagang Pedagang
ah-pedagang-kaki-lima/ Kaki Lima Berdasarkan

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 14


Preferensi Pedagang Kaki Tanuwijaya, H. (2011). Bisnis
Lima di Kawasan Pasar Baru Pedagang Kaki Lima.
Gresik. TEKNIK ITS Vol. 5. Yogyakarta: PT. Pustaka
Pelajar.
Permadi, G. (2007). Pedagang Kaki
Lima, Riwayatmu Dulu, Wikiepedia. (2017, Januari 30).
Nasibmu Kini. Bogor: Wikepedia Citra Plaza.
Yudhistira. Dipetik Juli 15, 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/
Philip, Kotler dan Keller. (2007). Citra_Plaza
Manajemen Pemasaran, Jilid
I Edisi kedua belas. Jakarta: Wikipedia. (2016, Juni 17).
PT. Indeks. Wikipedia Mal Pekanbaru.
Dipetik Juli 15, 2020, dari
riau.go.id. (t.thn.). Dipetik Juli 17, https://id.wikipedia.org/wiki/
2020, dari Mal_Pekanbaru
https://satpolpp.riau.go.id/ind
ex.php?/sjr Wikipedia. (2020, Mei 26). Dipetik
Mei 27, 2020, dari Wikipedia
Saputra, R. B. (2014). Profil Mal:
Pedagang Kaki Lima(PKL) https://id.wikipedia.org/wiki/
Yang Berjualan Dibadan Mal
Jalan (Studi Kasus di Jalan
Teratai dan Jalan Seroja Wikipedia. (2020, Juli 12). Kota
Kecamatan Senapelan). Jom Pekanbaru. Dipetik Juli 15,
Fisip Volume 1 No.2. 2020, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/
Satori, D., & Komariah, A. (2017). Kota_Pekanbaru
Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabet. Winarno, R. F. (2016). Strategi
Bertahan Hidup Mantan
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Karyawan PT. Kertas
Kuantitatif, Kulitatif dan Nusantara di Desa Pilanjau
R&D. Bandung: Alfabeta. Kabupaten Berau (Studi
Suharto , E. (2003). Kemiskinan dan Tentang Karyawan Yang di
Perlindungan Sosial di Nonaktifkan di PT. Kertas
Indonesia. Bnadung: Nusantara). eJournal Sosiatr.
Alfabeta.

JOM FISIP Vol. 8: Edisi I Januari - Juni 2021 Page 15

Anda mungkin juga menyukai