Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

USAHA KULINER “ANGKRINGAN BOLANG”

Oleh :
Nama : Mohamad Beni Alim
Alamat : Ds. Harjosari Lor Rt.23/06 Kec. Adiwerna - Tegal
No. Telepon : 085642479216
Email : benialim3@gmail.com

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Wirausahawan merupakan pengusaha yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru


dalam teknik dan komersial ke dalam bentuk praktek. Inti dari pengusaha adalah
pengenalan dan pelaksanaan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang
perekonomian. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang
berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan
mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan
sumber daya yang diperlukan.
Nasi kucing atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan "sego kucing" adalah suatu
menu yang cara penyajiannya seperti nasi bungkus yang banyak ditemukan pada warung
angkringan. Dinamakan "nasi kucingN" karena disajikan dalam porsi yang sedikit, seperti
menu untuk makan untuk kucing. Meskipun demikian nasi kucing menjadi sebuah
alternatif konsumsi kebutuhan masyarakat kalangan menengah kebawah. Karena rata -
rata harga nasi kucing hanya seribu lima ratus rupiah (Rp.1.500). Usaha berjenis
pengganjal perut ini memang terkenal paling bandel dalam cara bertahannya melawan
kondisi ekonomi baik ekonomi lagi seret. Keistimewaan lain dari usaha ini adalah tidak
mengenal adanya kasta, suku, agama dan ras. Semuanya memadu dalam kursi-kursi
panjang dengan pelindung terpal berwarna biru.
Biasanya warung ini ada di pinggir-pinggir jalan sehingga untuk menemukannya tidak
terlalu susah. Kenapa warung nasi kucing? Karena semua orang butuh hidup. Untuk
hidup diperlukan makan dan minum sehingga warung nasi merupakan peluang usaha
dengan pasar yang tidak terbatas serta harga yang relatif murah. Jadi, bisnis nasi kucing
termasuk bisnis yang cukup menjanjikan karena peminatnya cukup banyak dan
keuntungan yang didapat juga tidak sedikit.
Warung nasi kucing saya akan diberi nama “ Angkringan BOLANG ”, karena usaha
saya adalah warung nasi kucing. Kucing akan menjadi simbol dalam usaha saya sehingga
sangat cocok sebagai nama dan maskot usaha saya.
B.Tujuan
1. Memperoleh keuntungan.
2. Belajar menjadi seorang wirausahawan.
3. Membuka lapangan pekerjaan.
4. Memanfaatkan peluang usaha.

C. ALASAN
Usaha Angkringan menampilkan beragam menu makanan dan minuman, dengan nasi
yang disajikan dengan berbagai aneka lauk seperti: ikan teri, tempe oreg, dan telor dadar.
Berbagai jenis sajian gorengan seperti : tempe mendoan, bakwan, martabak. Berbagai
jenis sate & bacem, antara lain : sate usus, sate ampela hati, sate telor puyuh, sate bakso
setan, sate kulit, tahu, tempe bacem, kepala ayam, dan ceker ayam. Aneka medu wedang
: Teh manis/tawar hangat, es teh manis/tawar, jahe susu, wedang jahe, jeruk hangat, es
jeruk, susu hangat, es susu, kopi, es kopi.
Usaha Angkringan mengedepankan keramah tamahan, kebersamaan, tidak memandang
golongan, suku, agama, maupun ras. Di Angkringan memiliki kedudukan dan strata yang
sama.

PROFIL USAHA & DESKRIPSI PRODUK


A. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : Angkringan “ BOLANG ”
Jenis Usaha : Kuliner
Bentuk usaha : Angkringan
Alamat : Ds. Harjosari Lor Rt.23 / Rw.06
B. Kepengurusan
Pemilik : Mohamad Beni Alim
Karyawan : Berjumlah 3 orang termasuk pemilik
C. Waktu Mulai
Waktu buka pada sore hari pukul 17.00 wib sampai pukul 01.00 wib(dini hari).
D. Modal Awal

E. Omset/Bulan

F. Laba/Bulan

G. Total Aset Usaha


H. Jumlah Tenaga Kerja

Pemilik : Mohamad Beni Alim


Juru Masak : Ibu Rahayu
Karyawan : Fian N

I. Rata-Rata Gaji Tenaga Kerja/Bulan

Karena Bisnis ini dikelola oleh Bapak Beni sendiri beserta 2 karyawan. Maka Pak Beni
harus membayar karyawannya, karena Karyawan yang dibutuhkan sebanyak 2 orang,
maka perhitungannya adalah :

2 orang karyawan dibayar Rp 1.000.000,- /bulan = Rp 2.000.000,-

J. Tehnik Penjualan

K. Pemasaran

Untuk memasarkan Usaha Angkringan Bolang, kami memberi informasi kepada


masyarakat dari mulut ke mulut serta memberi informasi melalui sosial media.

L. Jaringan Bisnis
Jaringan bisnis melalui teman, saudara, kerabat, rekan kerja.

M. Deskripsi Produk
Harga yang ditawarkan sangatlah murah, jadi akan menarik minat banyak pembeli. Meski
harga yang dipatok murah namun tetap memperhatikan aspek kesehatan juga memiliki
citra rasa yang enak. Beberapa jenis produk yang ditawarkan merupakan jenis makanan
yang bisa dikategorkan sebagai camilan, sehingga umumnya anak muda akan menyukai
tempat tersebut untuk berkumpul dengan teman-temannya sambil menikmati camilan
yang dijual. Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli yaitu mencakup semua
kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas.
Harga yang saya berikan yaitu mulai dari Rp1.000,00. Namun sasaran utamanya adalah
anak muda dan juga mahasiswa.

N. Membuat Produk Barang Dan Jasa Yang Diproduksi

O. Kualitas Produk
P. Volume Produk

Q. Proses Produksi Dan Inovasi


Proses produksi dengan cara di rebus/di masak dan di goreng.

R. Peralatan Produksi
Peralatan yang dibutuhkan pada saat produksi seperti : pisau, talenan, baskom, ember,
serok, dan susuk.

S. KEUNGGULAN PRODUK
Selalu menjaga cita rasa dan kebersihan.

4. PROSPEK/POTENSI USAHA
A. Memuat Gambaran Tentang Animo/Minat Masyarakat Terhadap Produk Yang Di
Pasarkan

B. Ketersediaan Bahan Baku/Stok


Ketersediaan bahan baku saat ini masih stabil, dan mudah di dapatkan baik di pasar
tradisional maupun warung-warung kecil.
C. Gambaran Jenis Usaha Yang Ada Disekitar
Banyaknya Penjual Makanan siap saji di Lingkungan Sekitar. Dengan banyaknya penjual
makanan di sekitar lokasi warung, baik yang berupa warung lesehan/warung tenda pinggir
jalan maupun restoran, tentu menjadi ancaman bagi warung tersebut. Karena semakin
banyak usaha sejenis, maka konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan.

D Prospek Usaha Di Masa Yang Akan Datang


Prospek Usaha Angkringan termasuk peluang usah bagi pemula dengan modal kecil tapi
potensi keuntungan yang sangat besar. Hal ini tak terlepas dari keuntungan bersih usaha
kulier biasanya enampuluh persen dari modal usaha yang telah dikeluarkan. Selain itu,
Bisnis dalam bidang kuliner memiliki masa depan yang cerah karena makanan dan
minuman merupakan kebutuhan utama bagi manusia yang tidak bisa diabaikan. Selama
ada di muka bumi pasti ia membutuhkan makanan dan minuman. Itulah yang membuat
usaha angkringan tak pernah sepi oleh para pembeli.
E. Pemanfaatan Bahan Baku Lokal Serta Dampak Positif (Sosial Ekonomi) Bagi
Masyarakat Maupun Lingkungan.

5. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PENGEMBANGAN USAHA MEMUAT :


Perhitungan Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Pengembangan Usaha Yang Terdiri Atas
:
A. Kebutuhan Pembelian Bahan Baku Utama Da Bahan Baku Pembantu

B. Pembeliaan Peralatan
No. Jenis barang Satuan Harga Jumlah
1. Gerobak Angkringan 1 buah Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
2. Tikar 3 buah Rp. 60.000,- Rp.1 80.000,-
3. Kursi 3 buah Rp. 100.000,- Rp. 300.000,-
4. Gelas ukuran Besar 2 lusin Rp. 50.000 Rp. 100.000,-
5. Gelas ukuran kecil 1 Lusin Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-
6. Sendok 2 Lusin Rp. 12.000,- Rp. 24.000,-
7. Garpu 2 lusin Rp. 12.000,- Rp. 24.000,-
Teko Plastik ukuran Rp. 22.000,-
8. 1 buah Rp. 22.000,-
besar
Teko plastik ukuran Rp. 10.000,-
9. 1 buah Rp. 10.000,-
sedang
10. Termos Es 1 buah Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
11. Nampan ukuran kecil 4 buah Rp. 3.000,- Rp. 12.000,-
12. Tempat sendok 1 buah Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-
13. Tempat nasi 2 buah Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
14. Magiccom 1 buah Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
15. Ember ukuran sedang 2 buah Rp. 30.000,- Rp. 60.000,-
16. Ember ukuran kecil 1 buah Rp. 15.000,- Rp. 15.000,-
Tempat sampat bahan Rp.20.000,-
17. 2 buah Rp. 10.000,-
plastik
18. Teko alumunium 1 buah Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
19. Kettel ukuran besar 1 buah Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
20. Ketel ukuran kecil 2 buah Rp. 100.000,- Rp. 200.000,-
21. Panci 1 buah Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
22. Wajan ukuran besar 1 buah Rp. 75.000,- Rp. 75.000,-
23. Wajan ukuran sedang 1 buah Rp. 40.000,- Rp. 40.000,-
24. Tempat tisu 1 buah Rp. 5.000,- Rp` 5.000,-
25. Piring plastik 2 lusin Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-
26. Tempat panggang 1 buah Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-
Tabung gas LPG ukuran Rp. 120.000,-
27. 1 buah Rp. 120.000,-
3 kg
28. Tempat Rak Gelas 2 buah Rp. 50.000,- Rp. 100.000,-
29. Terpal 1 buah Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
30. Neon 1 buah Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-
31. Terminal + Kabel 10 M 1 buah Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
32. Serok 1 buah Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
33. Susuk 1 buah Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
34. Saringan sutra 1 buah Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-
35. Banner 1 buah Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
Kipas angin ukuran Rp. 50.000,-
36. 1 buah Rp. 50.000,-
sedang
TOTAL Rp. 3.835.000,-

Total biaya invesasi Rp.

C.Biaya Produksi

No. Jenis bahan Satuan Harga Jumlah


1. Beras 2 kg Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-
2. Telor Puyuh 100 biji Rp. 400,- Rp. 40.000,-
3. Bakso 4 pack Rp. 9.000,- Rp. 36.000,-
4. Gas LPG 3 kg 1 buah Rp. 22.000,- Rp. 22.000,-
5. Susu 6 kaleng Rp. 10.000,- Rp. 60.000,-
6. Gula pasir 1 Kg Rp. 12.000,- Rp. 12.000,-
7. Kopi Kapal api 1 bungkus Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
8. Jahe 1 kg Rp. 12.000,- Rp. 12.000,-
9. Kamijara ½ kg Rp. 6000.- Rp. 6.000,-
10. Gula merah ¼ kg Rp. 3.500,- Rp. 3.500,-
11. Arang 1 kg Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
12. Es batu 1 balok Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
13. Jeruk 1 Kg Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
14. Teh 4 buah Rp. 500,- Rp. 2.000,-
15. Tempe 3 buah Rp. 3.000,- Rp. 9.000,-
16. Tahu 20 buah Rp. 500,- Rp. 10.000,-
17. Cabe merah ½ kg Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
18. Cabe Hijau ¼ kg Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-
19. Bawang merah ¼ kg Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-
20. Bawang putih 1 ons Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-
21. Tomat ¼ kg Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
22. Kunyit 1 ons Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
23. Mrica ¼ ons Rp 6.000,- Rp. 6.000,-
24. Kemiri 1 ons Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-
25. Bawang teropong ¼ kg Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
26. Kol 1 Kg Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-
27. Wortel ¼ kg Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
28. Kocai 1 0ns Rp. 1.000,- Rp. 1.000-
29. Kecap 3 bungkus Rp. 2.000,- Rp. 6.000,-
30. Tisu 1 buah Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
31. Kertas Minyak 1 buah Rp. 22.000,- Rp. 22.000,-
32. Karet ¼ kg Rp. 3.000,- Rp. 3.000,-
33. Trasi 1 bungkus Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
34. Garam 1 bungkus Rp. 3.500,- Rp. 3.500,-
35. Micin 1 bungkus Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
36. Minyak goreng 1 kg Rp. 12.500,- Rp. 12.500,-
37. Kertas koran ½ kg Rp. 5.000,- Rp. 5.000,-
38. Plastik Es 1 pak Rp. 12.000,- Rp. 12.000,-
39. Kantong plastik 1 pak Rp. 2.000,- Rp. 2.000,-
40. Aci ½ kg Rp. 6.000,- Rp. 6.000,-
41. Tepung terigu ½ kg Rp. 4.000,- Rp. 4.000,-
42. Tepung beras ½ kg Rp. 4.500,- Rp. 4.500,-
43. Kepala ayam 20 buah Rp. 1.500,- Rp. 25.000,-
44. Hati ayam 10 buah Rp. 2.500,- Rp. 25.000,-
45. Usus 1 kg Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
46. Ceker 20 buah Rp. 500,- Rp. 10.000,-
47. Telor 2 buah Rp. 1.500,- Rp. 3.000,-
TOTAL Rp. 505.000,-

Total biaya produksi Rp. 505.000,- Per hari


Maka biaya per bulan Rp. 505.000 X 30 hari = Rp, 15.150.000,-

D. Pemasaran/Promosi Produksi
Untuk memasarkan Angkringan Bolang, kami memberi informasi kepada masyarakat dari
mulut ke mulut serta memberi informasi melalui sosial media, baik menyangkut produk,
manajemen dan sebagainya, yang membuat memiliki citra (image) baik terhadap
konsumen.
E. Mengikuti Pelatihan

Kesimpulan
Menu yang akan disajikan di dalam warung angkringan adalah nasi terl, nasi tempe
orek, nasi telor, dan untuk menemani menyantap nasi kucing disediakan juga aneka
macam gorengan seperti mendoan/tempe goreng, bakwan, martabak, sate usus, sate
telur, sate bakso setan, sate ampela hati, ceker ayam, tahu, tempe, ceker, dan kepala
ayam yang di bumbu bacem sebagai menu andalan produk warung angkringan . Minuman
yang disediakan juga beragam, seperti teh panas/ teh anget, es teh, kopi/ es kopi, susu
/es susu, jeruk panas/ jeruk anget, es jeruk, wedhang jahe, susu jahe/ es susu jahe.
Untuk memasarkan Angkringan Bolang, kami memberi informasi kepada
masyarakat dari mulut ke mulut serta memberi informasi melalui sosial media, baik
menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat memiliki citra (image)
baik terhadap perusahaan. Selain itu kami juga melakukan survei harga dipasaran dan
menetapkan harga dibawah harga.

6. PENUTUP
PROPOSAL
USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Oleh :
Nama : KOMARUDIN
Alamat : Ds. Pegirikan Kec.Talang Kab.Tegal
No. Telepon : 0852 0151 5068
Email : kokoh.marem.bersama@gmail.com

KEMENTRIAN

TAHUN 2018
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Orang Cina telah mengenal jamur tiram sebagai bahan pangan sejak dinasti Chow
berkuasa sekitar 3000 tahun silam. Saat itu, jamur telah populer sebagai santapan spesial
bagi pejabat negara.
Dewasa ini, jamur telah menjadi kebutuhan dan bagian hidup manusia. Tanpa jamur
mustahil dapat membuat roti, tempe, tape, oncom, tauco, dan obat-obatan seperti
penicillin. Beberapa jenis jamur merupakan sumber makanan yang setara dengan daging
dan ikan yang bergizi tinggi. Jamur merupakan bahan pangan alternatif yang disukai oleh
semua lapisan masyarakat.
Di dunia ini terdapat spesies Jamur, ada jamur yang dapat merugikan manusia dan ada
yang menguntungkan.
Jamur mempunyai nilai gizi tinggi terutama kandungan proteinnya (15-20 persen berat
keringnya). Sifat nutrisi (kelengkapan asam amino) yang dimiliki oleh jamur lebih
menentukan mutu gizinya. Jamur segar pada umumnya mengandung 85-89 persen air.
Kandungan lemak cukup rendah antara 1,08-9,4 persen (berat kering) terdiri dari asam
lemak bebas mono ditriglieserida, kolesterol, dan poshpolipida.
Berawal dari kebutuhan masyarakat akan makanan yang bergizi dan bebas lemak
membuka peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan makanan itu. Jamur sulit
ditemukan di daerah perkotaan, kalau pun ada pastinya tidak akan bisa mencukupi
kebutuhan.

II. TUJUAN USAHA


Jamur tiram adalah salah satu jenis tanaman yang diminati oleh banyak orang untuk
dikonsumsi, budidaya jamur tiram merupakan usaha yang menjanjikan karena mempunyai
konsumen yang tergolong banyak.
Sehingga peluang usaha terbuka lebar, terlepas dari itu budidaya ini membutuhkan modal
usaha, sehingga dengan pembuatan proposal ini bermaksud untuk mengajukan
pembiayaan modal sebesar Rp. 25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) modal awal
budidaya jamur tiram ini.
III. GAMBARAN KEGIATAN USAHA

a. Aspek Produksi
a) Persiapan Lahan
Jamur dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yang perlu
diperhatikan adalah kelembaban udara , suhu udara dan pengaturan pencahayaan sinar
matahari, tanaman ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. pembuatan
kumbung yang ideal yaitu kumbung yang terjaga kelembaban udaranya, atap terbuat dari
rapuk atau daun tebu, terdapat ventilasi di atas dan disekat dengan gedeg (anyaman
bambu) terdapat ventilasi bawah yang ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban
udara dan alas yang di pakai adalah ubin.
b) Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan dan prosedur. Dalam
mempersiapkan penanaman harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Media yang digunakan adalah serbuk kayu yang dicampur dengan katul dengan
komposisi 15%, kapur 2 % dan serbuk jagung 5%. Kemudian adonan di atas dicampur
dengan air dengan komposisi 60% dan diaduk, didiamkan dan dicekPH-nya, PH yang
ideal adalah 7, kemudian didinginkan lalu dimasukkan kedalam plastik polibek dan
ditaruh ditong (steam) di kukus selama 7 jam untuk mensterilkan media.
2. Media yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu merupakan media yang bagus
untuk jamur, kemudian katul dan serbuk jagung merupakan vitamin/pupuk tanaman
jamur ini.
c) Pembibitan
Pemindahan bibit jamur ini dilakukan dengan cara memindahkan bibit jamur dari botol
penanamnya ke dalam log yang telah disiapkan.
Proses pemindahan bibit jamur adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan media tanam yang telah disterilkan.
2. Menyiapkan lampu teplok yang berbahan bakar spiritus.
3. Menyiapkan pengungkit bibit dari bahan stenlees stel.
4. Menyiapkan bibit yang diinginkan.
5. Setelah siap semua, pertama-tama pengungkit disterilkan dulu dengan api lampu
teplok, kemudian pengungkit tadi digunakan untuk memindah bibit dari botol. Pada
proses pemindahan harus didekatkan pada cahaya lampu teplok sehingga bakteri dan
kuman tidak dapat masuk dalam tanaman ini.
6. Setelah bibit dimasukkan lalu ditutup menggunakan kapas kemudian didiamkan
sebentar sebelum dimasukkan ke kumbung.
d) Pemindahan bibit ke kumbung
Setelah bibit siap untuk dipindahkan, maka yang perlu dilakukan adalah:
1. Mempersiapkan rak yang akan menampung log atau bibit. Jarak ideal antara bibit
adalah satu meter.
2. Log ditata dengan posisi ideal yaitu dengan posisi mendatar. Log tidak dianjurkan
ditata dengan posisi berdiri.
3. Setelah log dipasang di rak dengan baik lalu disiram dengan air.
e) Penyiraman
Jamur disirami secara ideal 3 kali tiap hari atau tiap dua hari sekali, tergantung pada
suhu udara, temperatur dan kelembaban. Penyiraman dilakukan pada lantai tanpa
terkena daun jamur. Penyiraman dilakukan dengan sprayer halus hal ini dilakukan
untuk menjaga kelembaban udara.
f) Pencahayaan
Tanaman Jamur tidak boleh terkena sinar matahar secara langsung
g) Pengkondisian suhu dan kelembaban
Suhu untuk tanaman jamur idealnya rata-rata antara 23-28° C. Adapun kelembaban
yang diperlukan antara 90-95%.
h) Pengendalian hama penyakit
Tanaman jamur ini yang terpenting adalah terjaga perawatan dan kebersihannya. Jika
terkena hama dan penyakit maka untuk mengantisipasinya adalah dengan cara
menyemprotkan dengan pembasmi hama. Adapun ramuan dapat yang digunakan
untuk membasmi hama ini adalah sebagai berikut:
1. Tumbukan daun sirsak
2. Kemudian rebus hasil tumbukan lalu dicampur dengan tembakau
3. Lalu diaduk sampai rata.
i) Panen
Tanaman jamur ini dapat dipanen sekitar umur 3-4 bulan, tiap log rata-rata
menghasilkan 5-6 Kg. Unit usaha budidaya jamur Tiram dapat memproduksi 170 Kg
perhari dan 10.000 log perbulaan.
b. Aspek Pemasaran
Tanaman jamur ini pemasarannya cukup mudah, karena mencangkup berbagai
segmentasi pasar. Pemasaran yang digunakan adalah dengan membentuk kelompok
usaha jamur, sehingga memudahkan promosi ke berbagai penjuru. Adapun aspek
marketing yang dijalankan adalah sebagai berikut:
1. Price
Dari segi harga jamur ini tidaklah mahal hanya berkisar Rp. 10.000,- sampai
12.000,- per kilo. sehingga semua kalangan dapat menjangkau.
2. Place
Penempatan budidaya jamur ini sangat strategis yaitu dekat dengan Pusat Kota
Tegal, dan masih jarang ditemui budidaya jamur di sekitar kota. Sehingga menjadi
peluang tersendiri untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Promotion
Unit usaha ini melakukan promosi dengan berbagai cara yaitu:
1. Dengan membentuk kelompok usaha budidaya jamur, sehingga untuk promosi
akan lebih mudah dan luas.
2. Mengikuti pameran yang diadakan dinas pertanian Kota Tegal.
3. Menggunakan media jaringan internet untuk memperluas jaringan usaha.
4. Produk
Produk yang ditawarkan unit usaha ini ada berbagai macam pilihan yaitu dari
penjualan bibit, jamur siap olah dan olahan makanan siap santap. Selain dari hasil
panen sendiri, sisa limbah media dapat digunakaan menjadi pupuk kompos.
Budidaya jamur ini masih menguntungkan selain menjadi konsumsi makanan tiap hari
jamur juga merupakan makanan sehat, rendah lemak dan bergizi. Bagi penderita
kolesterol tinggi dan orang yang menghindari lemak yang berlebihan merupakan solusi
yang tepat.
Jamur ini dapat diolah menjadi makanan yang bermacam-macam seperti pizza, burger,
sate, bakso dan lain-lain dan juga menjadi trend makanan dan masakan saat-saat ini.
c. Aspek Personalia
Adanya pembangunan Budidaya Jamur akan menjadi sebuah lapangan kerja baru bagi
masyarakat setempat, dan sedikit banyak pasti membutuhkan tenaga kerja.
Tenaga kerja pada tahap pertama diperlukan sebanyak 3 (tiga) orang, yaitu antara lain:

1. Karyawan Budidaya
- Karyawan Budidaya bertanggungjawab atas seluruh proses produksi.
- Karyawan Budidaya sebanyak 1 (satu) orang.
- Memiliki pendidikan dan pengalaman dalam Budidaya Jamur.
2. Karyawan Lepas
- Karyawan ini bertugas untuk merawat jamur, memanen jamur, packing dan pemasaran.
d. Aspek Pelaksana Usaha
1. Lokasi Proyek
Proyek akan dilaksanakan di Desa Lebeteng Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal di
kebun Rumah yang dinilai dapat dikembangkan untuk Budidaya Jamur.
2. Jalan Masuk Lokasi
Jalan masuk ke lokasi proyek beraspal dan dapat dilalui kendaraan roda empat serta
memungkinkan dilalui oleh truk bak terbuka.
3` Sumber Air
Sumber air untuk keperluan budidaya Jamur tersedia melimpah, dan sumber air adalah air
tanah.
e. Aspek Keuangan
Ada dua jenis pengeluaran dalam bisnis budidaya jamur tiram disini , biaya awal dan biaya
operasional. Perincian biaya awal dan biaya operasional antara lain sebagai berikut:
Biaya Awal
NO Nama Quantity Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Kumbung Jamur (7,5x10 m) 2 Unit Rp. 7.500.000,- Rp. 15.000.000,-


2 Peralatan 1 Paket Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
3 Sewa tanah 5 tahun Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
Total Rp. 25.000.000,-

Biaya Operasional

NO Nama Quantity Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Baglog 5.000 Buah Rp. 1.800 Rp. 9.000.000,-
2 Obat-obatan 4 Bulan Rp. 150.000 Rp. 600.000,-
3 Tenaga kerja 2 Orang Rp. 700.000 Rp. 1.400.000,-
4 Operasional 1 Unit Rp.2.000.000 Rp. 2.000.000,-
Total Rp.13.000.000,-
Total 1 + 2 = Rp. 25.000.000,00 + 13.000.000,00 = Rp. 38.000.000,-
Dari investasi keuangan yang dibutuhkan dalam unit usaha dimaksud kami membutuhkan
modal hibah sebesar Rp. 25.000.000,00
a. Analisa laba rugi

1) Pendapatan
Penjualan jamur per bulan 0,6 kg X 5.000 log X Rp.10.000,- = Rp. 30.000.000

Asumsi 5% tanaman yang akan mati maka :


[3.000-(3.000 X 5%)] X Rp. 10.000. = Rp. 28.500.000,-
TOTAL PENDAPATAN = Rp. 28.500.000,-

2) Biaya Produksi
- Biaya operasional = Rp. 13.000.000,-
- Biaya tetap (penyusutan) = Rp. 1.148.000,-

TOTAL BIAYA PRODUKSI = Rp. 14.148.000,-


3) Keuntungan (Pendapatan – Biaya Produksi)
(Rp. 28.500.000 - Rp. 14.148.000) = Rp. 14.352.000,-
IV. KESIMPULAN
Dari hasil unit usaha budidaya jamur tiram serbuk kayu ini cukup menjanjikan. Selain
dapat dijual secara mentah dapat diproduksi menjadi berbagai macam makanan camilan
dan lauk pauk yang bergizi, bahkan limbah media tanam bisa digunakan menjadi pupuk
kompos.
V. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun, besar harapan kami usaha ini mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak khususnya dukungan permodalan, dengan harapan akan semakin
membuka lapangan kerja bagi masyarakat banyak.

Semarang , 31 Mei 2013

Anda mungkin juga menyukai