Anda di halaman 1dari 18

Reaksi Eliminasi

Elimination Reactions

Kimia Organik 3
Dr.rer.nat. Rini Muharini S.Si, M.Si

17/10/2017 1
Reaksi Eliminasi

• Reaksi yang melibatkan perginya 2 atom yang


terikat pada atom karbon suatu senyawa organik
dan memberikan produk berupa ikatan rangkap.
• Ikatan rangkap yang terbentuk melalui eliminasi
adalah

C C C C C N C C C O C S N N
Reaksi Eliminasi
• Merupakan reaksi kompetitor dengan reaksi substitusi pada
senyawa karbon jenuh
• Dalam eliminasi, dua gugus hilang atau pergi merupakan :
• elektrofil, biasanya adalah proton (H+)
• gugus pergi (leaving group)
• Eliminasi yang umum terjadi adalah eliminasi 1,1 dan
eliminasi 1,2
L L O O

Ikatan tunggal C C Ikatan rangkap


C C C C

H H H
Nu: Nu:
Nu: Nu:
eliminasi substitusi enolisasi adisi

3
Nu: E
General :L
Nu E + Y Z +
Y Z

L
Pembentukan alkena
HO- H
C C + H2O + Br-
C C

Br
Br
I-
Reaksi- C C C C
+ IBr + Br-

reaksi
Br
eliminasi Pembentukan Alkuna

HO- H
C C + H2O + Br-
C C
Br
Pembentukan karbonil
H2O H
O2 C O + H3O + CrO2 + H2O
C O Cr OH2

Eliminasi 1,1 -
OR
H
-
C: + ROH + Cl 4
C
Cl
Faktor yang berpengaruh dalam reaksi eliminasi
1. Arah eliminasi
2. Persyaratan stereoelektronik dan stereospesifik
3. Aktifitas relatif pada nukleofil dan gugus pergi
4. Kompetisi dengan reaksi substitusi

Reaksi eliminasi lebih disukai, apabila :


1. Berlangsung pada temperatur tinggi
2. Kenaikan kekuatan basa pada nukleofil
3. Kenaikan halangan sterik dalam substrat atau nukleofil atau
gugus pergi
5
Arah Eliminasi

H - 150o
H3CH2C C CH3 OH H3CHC CHCH3 + H3CH2CHC CH2

N(CH3)3 2-3% 95%

Aturan Saytzeff : Produk eliminasi terbanyak merupakan


alkena tersubstitusi lebih tinggi
Aturan Hofmann : Produk eliminasi terbanyak merupakan
alkena tersubstitusi lebih rendah
Terjadi bila terdapat halangan sterik. Halangan sterik dapat
berupa:
• nukleofil yang besar
• meruahnya gugus-gugus yang mengelilingi gugus pergi6
• gugus pergi yang besar
Mekanisme reaksi eliminasi
1. Reaksi eliminasi E2, bimolekular
Dengan nukleofil kuat (biasanya basa kuat) eliminasi
merupakan reaksi yang hanya mempunyai satu keadaan
transisi.
2. Reaksi eliminasi E1, unimolekular
• Jika tahap pertama dalam reaksi merupakan ionisasi
akibat perginya gugus pergi, maka ion karbonium dapat
saja tersubstitusi oleh nukleofil (SN1) atau kehilangan
satu proton, H+, untuk menghasilkan ikatan rangkap.
• Laju reaksi pada mekanisme E1 bergantung hanya
pada konsentrasi substrat karena pembentukan ion
karbonium merupakan penentu laju reaksi.
7
Reaksi Eliminasi E2

Merupakan reaksi eliminasi yang mempunyai satu keadaan


transisi. Terjadi bila:
• pelarut kurang polar
• nukleofil atau basa kuat
• gugus pergi yang baik
• Temperatur tinggi

Mekanisme reaksi E2

Br CH3CH2OH
kalor
H3C C CH2 + CH3CH2O- CH3CH2OH + H3C C CH2 + Br-
H H
H

8
• Peningkatan jumlah gugus alkil pada karbon dengan gugus
pergi membentuk alkena yyang lebih tersubstitusi sehingga
alkena lebih stabil dalam reaksi E2.
• Reaksi dibawah ini, karena alkena terdisubstitusi lebih stabil,
alkil halida 3° bereaksi lebih cepat daripada alkil halida 10

9
E2 merupakan kompetitor untuk reaksi SN2

10
E2 merupakan reaksi yang stereoselektif

11
Reaksi Eliminasi E1
Ion karbonium yang terbentuk melalui reaksi solvolisis sering
mengalami reaksi eliminasi maupun reaksi substitusi nukleofilik
Kompetisi antara eliminasi (E1) dan substitusi (SN1), pada
dasarnya, ditentukan oleh:
1. tingkat kebasaan pelarut.
2. reaktifitas nukleofil yang terkandung dalam larutan.
3. Percabangan pada atom b meningkatkan hasil eliminasi
4. Peningkatan suhu juga meningkatkan hasil eliminasi.

12
Mekanisme reaksi E1

Tahap 1
H3C
+ -
(CH3)3CBr (CH3)3C Br C CH3 + Br
H3C
transisi 1 zat antara karbokation

Tahap 2
+

H H OH2
H3C H3C + H3C
C CH2 + H2O C CH2 C CH2 + H3O+
H3C H3C H3C

transisi 2

13
14
E1 merupakan reaksi yang regioselektif

15
16
Kapan mekanisme E1 atau E2 terjadi?

• Kekuatan basa merupakan faktor paling penting dalam


menentukan mekanisme eliminasi.
• Basa kuat lebih menyukai mekanisme E2.
• Basa lemah menyukai mekanisme E1.

17
Condensation Reaction – Elimination of water

H3C H H H3C H
C O + N N C N N
H3C H H - H2O H3C H

acetone hydrazine hydrazone of acetone

NO2
O2N
H 3C - H2O
C O +
H 3C
H 3C H NO2
C N N
acetone O 2N N N H 3C H
H H hydrazone of acetone
2,4-diphenylhydrazine

DNP test for aldehydes & ketones gives crystalline hydrazones


Emil Fischer, Nobel Prize 18
1902

Anda mungkin juga menyukai