II. Teori
Metil Salisilat dikenal juga dengan asam salisilat metil ester, minyak dari wintergreen,
minyak betula, metil-2-hidroksi benzoat yang produk alami dari beberapa spesies dari
tumbuhan. Beberapa dari tanam-tanaman yang menghasilkan metil salisilat
dinamakan “wintergreen”.
Metil salisilat merupakan senyawa turunan dari ester dengan rumus
molekul C8H8O6 , dengan struktur :
OH
O
O CH3
Metil Salisilat
Metil salisilat yang juga disebut minyak gandapura, digunakan untuk membentuk
cita rasa dalam obat gosok untuk mengurangi nyeri otot. Beberapa cara digunakan
untuk mengganggu kesetimbangan reaksi tersebut agar hasil produksinya meningkat.
Reaksi esterifikasi dapat digeser kearah reaksi sempurna jika digunakan salah satu
pereaksi (asam/alkohol) secara berlebihan atau air yang terbentuk dibuang dari
campuran reaksi.
Metil salisilat dapat dibuat melalui esterifikasi asam salisilat. Penggunaan
didasarkan pada kenyataan bahwa asam salisilat itu bermanfaat terhadap respon
fisiologi Jika terjadi penyerapan maka penyerapan mudah terjadi melalui membran
usus, aksi rancangan dan eleminasi melalui esterifikasi turunan gugus karboksilat.
Dengan metana lain dan juga melalui esterifikasi untuk turunan asetil yang sedikit
asam dibandingkan fenol dan asam karboksilat.
Metil salisilat ini yang merupakan turunan (derivat) dari asam salisilat dapat
dilakukan dengan jalan memanaskan metanol dan asam salisilat dan dengan jalan
mencampurkan asam sulfat dengan distilasi dari sisa tumbuhan menjalar atau kulit
pohon batula lerda.
Esterifikasi asam karboksilat dengan suatu alkohol merupakan reaksi reversible.
Bila asam karboksilat diesterkan menggunakan alkohol berlebihan untuk membuat
reaksi kebalikannya, yakni hidrolisis berkataliskan, digunakan air berlebihan.
Kelebihan air akan menggeser kesetimbangan kearah sisi asam karboksilat.
Produksi ester secara industri dilakukan dengan mereaksikan anhidrida asam
dengan alkohol. Ester paling penting yang dibuat dengan cara ini ialah asam asetil
salisilat, atau aspirin. Asam asetil salisilat dibuat dari anhidrida asetat dan asam
salisilat.
Labu didih
+ 7 g asam salisilat
+ 18 g methanol
(ditambahkan dengan hati-hati)
Lapisan ester
Dicuci dengan 25 mL air
+ Na2CO3
Keringkan dengan Mg2SO4 anhidrat
Pisahkan lapisan esternya
Hitung rendemen
9
5
4
8
2
1
3
Keterangan :
1. Standard
2. Labu didih
3. Penangas
4. Kondensor
5. Klem
6. Termometer
7. Erlenmeyer
8. Air masuk
9. Air keluar
3.3.2 Destilasi
9
5
8
4
1
2
Keterangan :
1. Standard
2. Labu didih
3. Penangas
4. Kondensor
5. Klem
6. Termometer
7. Erlenmeyer
8. Air masuk
9. Air keluar
79 𝑔
mol asam salisilat = 138 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,05 mol
18 𝑔
mol methanol = 32 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,5625 mol
OH OH
O O
CH3 OH
C C
OH O CH3
= 6,5 mL
Volume percobaan = 2,8 mL
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Rendemen = × 100 %
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
2,8 𝑚𝐿
= 6,5 𝑚𝐿 × 100 %
= 43,5%
4.2. Pembahasan
Pada sintesis metil salisilat, kami menggunakan asam salisilat dan methanol sebagai
bahan dasar dan asam sulfat pekat sebagai katalis. Prinsip dan reaksi ini adalah
esterifikasi yaitu mereaksikan asam salisilat dengan methanol dengan katalis asam
sulfat pekat, bahwa reaksi esterifikasi adalah reaksi reversible. Oleh karena itu,
campuran reaksi adalah suatu campuran kesetimbangnan dari pereaksi dan hasil
reaksi. Untuk membuat reaksi ini berguna untuk sintesa ester, kita harus mendorong
kesetimbangan kearah ester. Dilakukan dengan cara menambahkan satu pereaksi
berlebihan atau dengan mengeluarkan satu atau kedua-dua hasil reaksi. Dalam hal ini
dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi, yaitu methanol.
Pada percobaan kali ini, langkah pertama yang dilakukan adalah,menyusun alat.
Setelah alat terpasang sempurna, kemudian masukkan asam salisilat dan metanol
kedalam labu didih, Kenapa bukan ke dalam asam sulfat terlebih dahulu? Karena
asam salisilat berbentuk padat (serbuk) dan asam sulfat yang kita perlukan hanya
sedikit yaitu 2 mL sehingga tidak dapat melarutkan asam salisilat. Kemudian
ditambahkan asam sulfat melalui dinding sedikit demi sedikit untuk mencegah reaksi
berjalan cepat sehingga menghasilkan panas yang mengakibatkan methanol menguap.
Setelah itu, campuran di refluks selama ± 90 menit pada penangas air. Tapi kami
tidak menggunakan penangas air, kami menggunakan mentel pada pemanasan kali ini
jadi pada proses refluks ini kami hanya membutuhkan waktu selama ± 45 menit.
Setelah proses refluk selesai, maka dilanjutkan dengan distilasi untuk membuang
kelebihan methanol pada saat reaksi tadi. Kenapa bukan metil salisilat yang didistilasi
seperti mendestilasi etil asetat? Karena metil salisitat titik didihnya tinggi, apabila
didistilasi adalah metal salisilat maka methanol juga akan turut terbawa karena titik
didih metanol 64,6oC. Berarti dalam hal ini kita melakukan pekerjaan sia-sia. Oleh
karena itu, yang didistilasi adalah kelebihan methanol sehingga methanol berada pada
Erlenmeyer dan metal salisilat beserta H2SO4 pekat masih berada dalam labu didih.
Pada saat proses destilasi ini seharusnya tidak melebihi titik didih methanol yaitu
64oC sampai 65oC, tetapi pada saat percobaan kami tidak mencapai suhu tersebut,
suhu yang tertera pada thermometer hanya menunjukkan 54oC. kami tidak tahu
mengapa hal itu bisa terjadi, kesalahan ini sangat berakibat fatal pada metil salisilat
yang masih terdapat pada labu didih. Hasil distilasi yang didapat sangat sedikit
(methanol) dan residu (metil salisilat) pada labu didih juga sangat sedikit dan kental
yang menyebabkan lengket pada labu didih. Ketidak sempurnaan hasil residu yang
Sintesis Metil Salisilat
25
Praktikum Kimia Organik II Semester Genap 2010/2011
didapt menyebabkan kami harus menggunakan waktu lebih lama untuk melepaskan
lekat pada labu didih, dengan menggunakan aquadest. Setelah semua tidak lengket
lagi,hasil dituang kedalam corong pisah dan dikocok maka akan terbentuk 2 lapisan,
lapisan atas air dan lapisan bawah adalah ester yang berbentuk minyak padat dan
berbau seperti obat gosok. Ester berada pada lapisan bawah karena air bersifat polar
sedangkan metal salisilat bersifat nonpolar. Kemudian metil salisilat dimurnikan
dengan cara dicuci dengan 25 mL air. Pada saat dicuci diharapkan H2SO4 dapat larut
dan juga methanol yang tersisa. Untuk menetralkan asam dari H2SO4 ditambahkan
Na2CO3.
Kemudian ditambahkan MgSO4 anhidrat untuk menarik air, penambahan
MgSO4 ini menyebabkan hasil yang didapat berupa minyak tersebut lengket pada
Erlenmeyer, sehingga sulit untuk mengetahui berapa mL hasil yang didapat. Setelah
semua prosedur dilakukan, kami mendapatkan asam salisilat sebanyak 2,8 mL, yang
berwarna merah, dan rendemen yang didapat 43,5 %.
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan,didapat beberapa kesimpulan yaitu :
1. Metil salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan methanol
dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi.
2. Reaksi ini adalah reaksi yang bersifat reversible maka untuk mendapatkan hasil
yang banyak dapat dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi.
3. Dalam sintesis metil salisilat temperature harus dikrontrol selama distilasi ,
apabila suhu telah mencapai 65oC distilasi dihentikan, karena apabila
diteruskan dapat menyebabkan methanol akan bercampur kembali dengan
metal salisilat.
4. Volume metil salisilat yang didapat adalah 2,8 mL dan rendemen 43,5 %.
5.2. Saran
Supaya hasil yang diinginkan sesuai maka diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Harus teliti pada saat melakukan percobaan.
2. Cermat dalm mengamati percobaan yang dilakukan.
3. Pahami cara kerja dengan baik supaya dalam melakukan percobaan tidak
terjadi kesalahan mekanisme kerja.
4. Hati-hati dalam penambahan zat kerena bisa berpengaruh pada hasilnya.
OH O OH
H O
O S OH + HSO4
+
C H O O
C
+
OH
OH
OH
OH CH3 O H
C
+
OH
OH
O H -
+ HSO4
c
H O O H
CH3
OH
O
+ H2O + H2SO4
C
O CH3
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Sintesis Metil Salisilat
28
Praktikum Kimia Organik II Semester Genap 2010/2011
RESPONSI
1. a. Jelaskan perbedaan sintesis metil salisilat dan etil salisilat!
b. Buat mekanisme reaksi dengan menggunakan basa!
2. a. Diketahui 7 g asam salisilat dan 18 g metanol dan 2 mL asam sulfat dengan
percobaan 3 g. Hitung rendemen etil salisilat!
b. Jelaskan produk metil salisilat terbentuk pada proses apa!
3. a. Buat hidrolisis metil salisilat dalam kondisi asam!
b. Kapan distilasi dihentikan?
4. a. Buatlah aplikasi sintesis metil salisilat!
b. Apa fungsi Na2CO3 jenuh?
1. a. Pada sintesis metil salisilat yang disintesis adalah metilnya sedangkan pada etil
salisilat yang disintesis adalah alkoholnya.
b.
OH
Na O H
O
C
O H
OH
Na H2O
C O
OH
CH3 O H
C O
O Na
OH
OH
CH3 NaOH
C O
C O
O
O CH3
79 𝑔
2. a. n asam salisilat = 138 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,05 mol
18 𝑔
n methanol = 32 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,5625 mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Rendemen = × 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
3𝑔
= 7,6 𝑔 × 100 %
= 39,4%
C O
O CH3
OH
CH3 OH H
C O
O O
OH
CH3 OH
C O
O H
b. Distilasi dihentikan apabila suhu telah naik 1oC yaitu pada suhu 61oC
4. a. Aplikasi metil salisilat :
- sebagai antiseptik
- sebagai zat adiktif
- pembuatan parfum
- pembuatan balsem
b. Fungsi Na2CO3 :
- menetralkan asam
- membersihkan pengotor
- membentuk 2 lapisan yang jelas