Anda di halaman 1dari 33

TITRASI OKSIDASI REDUKSI

Pengertian
 Titrasi redoks adalah titrasi antara
analit dan titran yang melibatkan
reaksi reduksi-oksidasi
 Oksidasi ?
 Reduksi ?

 Oksidator?

 Reduktor ?
Reaksi oksidasi - reduksi
1. OKSIDASI
•Reaksi pelepasan elektron

•Peningkatan muatan positif

•Peningkatan biloks (bilangan oksidasi)

Contoh :
Al Al 3+ + 3e
Reaksi oksidasi Alumunium :
Al Al 3+
+ 3e ) x4 (oksidasi)
O2 + 4e 2O2- ) x 3 (reduksi)

4 Al + 3 O2 4Al3+ + 6O2- 2Al2O3


2. REAKSI REDUKSI

 Reaksi penangkapan elektron


 Penambahan muatan negatif

 Penurunan bilangan oksidasi

Contoh :

2e +o2 O2-
Reaksi oksidasi selalu disertai reduksi dan disebut
reaksi redoks
Reaksi oksidasi atau reduksi saja secara terpisah
disebut reaksi setengah (Half reaction)
Contoh : Reduksi kalium permanganat oleh
besi (II) sulfat dengan adanya asam
sulfat encer
OKSIDATOR :
Zat yang mengoksidasi zat lain, tetapi zat tersebut
mengalami reaksi reduksi (penurunan bilok)

Ciri-ciri oksidator:
 Memiliki bilok tinggi

 Dalam bentuk molekul maupun ion mudah mengikat


elektron
 Dalam sistim periodik unsur ada di sebelah kanan

Contoh :
KMNO4 Mn bervalensi +7
K2Cr2O7 Cr bervalensi +6
KClO3 Cl bervalensi +5
Reduktor

zat yang mudah mereduksi zat lain,tetapi zat


itu sendiri mengalami oksidasi
(peningkatan bilok)
Ciri-ciri reduktor :
 Memiliki bilok rendah

 Dalam bentuk molekul maupun ion mudah


melepaskan elektron
 Dalam sistim periodik unsur, terletak di
golongan : I, II, III,VI dan VII
Syarat titrasi redoks
 Dalam keadaan tertentu hanya satu
reaksi yang terjadi
 Pada titik ekivalensinya reaksi harus
berkesudahan
 Harus ada indikator untuk
menunjukkan titik akhir titrasi.
Pengelompokan titrasi redoks
1) Titrasi menggunakan titran pengoksidasi :
Titran KMnO4 : Permanganometri
Titran K2Cr2O7 : Dikromatometri
Titran CeSO4 : Serimetri
I2 : iodimetri

2) Titrasi menggunakan titran Pereduksi : Fe2+,


HAsO2 dan S2O32-:
digunakan untuk larutann yang bersifat oksidator
kuat

3) Titrasi yang melibatkan iodine (I2)


•Iodimetri : titran I2
•Iodometri : titran Na2S2O3
Indikator Redoks
• Auto indikator
Contoh : KMnO4
• Indikator spesifik
Contoh : Indikator kanji untuk Iodium
• Indikator redoks yang dapat berbeda
warna pada keadaan tereduksi dan
teroksidasi.
Contoh : difenilamin dan feroin.
Titrasi Iodimetri

Jika analit pereduksi dititrasi dengan iodin (titran),


Maka metode tersebut disebut iodimetri.

Iodimetri: Suatu titrasi langsung degan hanya 1 reaksi

analit + titran (iodin I2) → produk (iodida I-)


Tdk dik. dik. Konsentrasinya
konsentrasinya
Titrasi iodimetri
Contoh: Kuantifikasi Asam askorbat (Vitamin C)

C6H8O6 + I2 → C6H6O6 + 2I- + 2H+

Iodine mengoksidasi asam askorbat, C6H8O6 , menjadi asam


dehidroaskorbat C6H6O6 .

Asam askorbat Asam dehidroaskorbat

P
Titrasi iodimetri
Titer I2

- Iodin sangat sukar larut dalam air


- Sangat mudh larut dalam larutan yang
mengandung iodida ( Biasanya 3-4% KI)
-Iodin membentuk kompleks triodida dengan
Iodida
I2 + I- → I3-
Titrasi Iodometri
Iodometri adalah titrasi dari iodin (I2) yang dihasilkan saat
penambahan secara berlebih I-(iodida) pada zat oksidator.

Iodin (I2) biasanya dititrasi dengan larutan standar tiosulfat .

Iodometri: Bukan titrasi langsung karena ada 2 reaksi (titrasi tak


langsung)

Analit (zat oksidator) + I- → I2

I2 + titran (standar tiosulfat) → produk


Titrasi iodometri
Contoh: Kuantifikasi tembaga

2 Cu 2+
+ 4I- → 2CuI + I2

Analit
(konsentrasi
tidak
diketahui)

I2 + 2S2O32- → 2I- + S4O62-


Titran
-larutan standar : Na2S2O3
- Konsentrasinya diketahui
Titrasi iodometri dan iodimetri
Prosedur :

Sampel: kabel tembaga (padat)

Pertama: sampel dilarutkan

kabel tembaga Cu0 → pelarutan → Cu 2+

Ion tembaga: bahan pengoksidasi

Kedua: Pra perlakuan sampel


Titratsi Iodimetri dan Iodometri

Titratsi Iodimetri :
a) Analit: bahan pereduksi
b) Satu reaksi (titrasi langsung)
c) Larutan standar: Iodine (I2)

Titratsi Iodometri
a) Analit : bahan pengoksidasi
b) Dua Reaksi (titrasi tak langsung)
c) Larutan Standar: Natrium tiosufat
Titratsi Iodimetri dan Iodometri
Penerapan:
Titrasi Iodimetri:
Spesies yang dianalisis (analit pereduksi)
SO2
H2S
Zn2+ , Cd2+ , Hg2+ , Pb2+
Sistein, glutation, merkaptoetanol,
asam askorbat
Glucosa (dan gula pereduksi yang lain)
Titratsi Iodimetri dan Iodometri
Penerapan:
Titrasi Iodometri:
Spesies yang dianalisis (analit bahan
pengoksidasi)
HOCl
Br2
IO3- , IO4-
O2, H2O2, O3
NO2-
Cu 2+

MnO4-, MnO2
Titrasi iodometri dan iodimetri
Contoh: titrasi tembaga secara Iodometri

Sampel: Copper wire (padat)

Pertama: larutkan sampel

copper wire Cu0 → dissolution → Cu 2+

Ion tembaga: bahan pengoksidasi

Kedua: Pre-treatment of the sample


Titrasi iodometri dan iodimetri
Ketiga: titrasi Iodometrik

2 Cu 2+
+ 4I- → 2CuI + I2

Analit
(konsentrasi
tidak
diketahui)

I2 + 2S2O32- → 2I- + S4O62-


Titran
-larutan standar : Na2S2O3
- Konsentrasinya diketahui
Titrasi iodometri dan iodimetri
Ketiga: titrasi Iodometrik

2 Cu 2+
+ 4I- → 2CuI + I2

Analit
(konsentrasi
tidak
diketahui)

I2 + 2S2O32- → 2I- + S4O62-


Titran
-larutan standar : Na2S2O3
- Konsentrasinya diketahui
 Jumlah I2 yang terbentuk setara
dengan jumlah zat oksidator
(sampel).
 I2 yang terbentuk juga setara dg
Na2S2O3
 Kesimpulan: jumlah zat oksidator
setara dengan jumlah natrium
tiosulfat.
 mgek zat oksidator = mgek Na2S2O3
Reaksi
Iodometri

-Amilum + I2 → I2-amilum (biru)

-Iod-amilum +Na2S2O3 → 2NaI + Na2S2O3 + amilum


(tidak
berwarna)
Penentuan % kemurnian Kristal
CuSO4.5H2O

Pada 143,6 mg cuplikan CuSO4. 5H2O


yang dilarutkan dalam air yang diasamkan,
ditambahkan KI berlebihan dan iodium
yang dilepaskan dititrasi dengan 22,30 ml
larutan Na2S2O3 0,0256 N. Tentukan
kemurnian CuSO4. 5H2O dalam cuplikan
tersebut.
PERMANGANOMETRI
1. Titrasi redoks ,dg larutan KMnO4 sbg larutan
standar
2. KMnO4 tidak murni (bukan standar primer)
biasanya bercampur dg oksidanya MnO dan
MnO2
3. Pada air dingin terjadi reaksi :
4 MnO4 - + 2H2O ⇄ 4 MnO2+ 3O2+ 4OH-
shg pelarutan dilakukan pada air panas
Pembuatan Larutan baku KMnO4
0,1 N
 Timbang 3,25 gram Kaliumpermangganat pa
diatas kaca arloji atau botol timbang,
pindahkan ke dalam beaker glass 1500 mL
tambahkan 1 liter akuades.
• Panaskan larutan perlahan-lahan sampai
mendidih selama 15-30 menit, biarkan selama
semalam.
• Saring melalui corong yang berisi gumpalan
gelas wool atau melalui cawan Gooch ( Jangan
dengan kertas saring). Simpan diruang gelap
atau dalam botol berwarna dan beri Label.
•Zat standar yg digunakan : Na2C2O4 :H2C2O4
2H2O: As2O3 dll (zat reduktor)
•Ditimbang kristal asam oksalat sebanyak 1,6000
gr,dilarutkan menjadi 250 ml.
•Diambil dg pipet volume sebanyak 25 ml dan
dimasukkan dalam erlenmeyer+ 150 ml asam
sulfat 2 N.
•Larutan dipanaskan hangat kuku (55 C)
dan dititrasi dg KMnO4 hingga titik ekivalen
•Titik ekivalen ditandai dg terbentuknya warna
pink pucat yang permanen selama 30 detik
Pada pembakuan larutan KMnO4
0,1 N, ternyata 0,2005 g natrium
oksalat membutuhkan 30,10 mL
KMNO4. Bila kemurnian asam oksalat
tersebut 99,95%, berapa normalitas
yang tepat dari larutan KMnO4?
Sebuah sampel natrium oksalat murni yang
mempunyai berat 0,2856g dilarutkan dalam
air, ditambahkan dengan asam sulfat, dan
larutan dititrasi pada suhu 70oC,
membutuhkan 45,12 mL larutan KMnO4.
Titik akhir terlampaui dengan 1,74 mL asam
oksalat pada 0,0516 M. Hitung M KMnO4

Anda mungkin juga menyukai