SJ Raharjo
TiTrasi
iODOMETri
&
iODiMETri
Pemutih
Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan
pengertian titrasi iodo-
iodimetri
S2O32- + I2 → S4O62- + I- 1
0
2
0
Na2S2O3
0
5
0
1
0
Reduktor → oksidator + e
2
I2
0
3
0
I2 + 2e → 2I-
0
5
0
K2Cr2O
7
KIO3
KBrO3
K3[Fe(CN)6
I2
Larutan Baku Natrium tiosulfat
Keasaman
• Tiosulfat stabil dalam suasana sedikit basa atau netral
• Jika terlalu asam akan membentuk hidrogen sulfit
• Jika terlalu basa akan membentuk natrium sulfit dan
natrium sulfida
Mikroorganisme
• Mencegah aktivitas bakteri → dipakai air yang sudah
dididihkan, ditambah pengawet (kloroform, natrium
karbonat, natrium benzoat, HgI2)
Larutan Baku
Iodium
0,0013 mol/L
pada 25°C
Kalium Dikromat
Kalium dikromat direduksi oleh larutan kalium iodida yang asam dan ion
dibebaskan.
Kalium Iodat
Pada pembakuan di atas reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
I + 2Na S O → 2NaI + Na S O
Standar primer untuk iodin
Standarisasi
S2O32- + I2 → I- + S4O62-
TiTrasi iODO-iODiMETri
0 0
1 1
2
0 2
0
3
0 3
0
+ H2SO4 + KI 4
0
5
0
+ Amilum 4
0
5
0
0 0
Sampel
• Melalui titrasi tak langsung ini, semua
oksidator yang akan ditetapkan
kadarnya direaksikan terlebih dahulu
dengan ion iodide berlebih (I-) sehingga
I2 dapat dibebaskan. Selanjutnya I2
yang dibebaskan ini dititrasi dengan
larutan baku sekunder Na2S2O3
dengan indikator amilum.
• Pada metode ini larutan harus dijaga
supaya pH < 8, karena dalam larutan
alkali iodium bereaksi dengan
hidroksida (OH-) menghasilkan ion
hipoiodit yang akhirnya menghasilkan
ion iodat menurut, reaksi :
I2 + OH- → HI + IO-
3IO- → IO3- + 2I-
Larutan natrium tiosulfat tidak stabil dalam jangka
waktu lama karena :
1. Keasaman, larutan ini mudah terurai menjadi ion
hydrogen sulfit (HSO3-) dan secara perlahan-lahan
terurai membentuk pentationat (S5O6-).
2. Oksidasi oleh udara, larutan ini mudah teroksidasi
membentuk sulfur.
3. Mikroorganisme, terdapat bakteri dari udara yang
menggunakan larutan natrium tiosulfat sebagai
sumber sulfur dalam metabolismenya dan
mengoksidasinya menjadi sulfat.
• Indikator kanji / amilum yang dipergunakan
harus ditambahkan mendekati titik akhir
titrasi. Penambahan amilum di awal titrasi
akan menyebabkan terbentuknya iod-amilum
akan membentuk kompleks warna biru yang
tidak larut dalam air dingin, sehingga akan
menyebabkan titran semakin bertambah
untuk memutuskan ikatan kuat senyawa
kompleks tersebut dan akan menganggu
penetapan kadar sampel.
PERHITUNGAN
IODOMETRI
Reaksi yang terjadi: