D3 Farmasi RPL
Poltekkes
PUTRA INDONESIA MALANG
Pembawa Pembawa Dasar salep Larutan
anorganik organik pembawa
Bolus Fruktosa Salep lemak Aseton
Adepslanae Metanol
Sisa pembakaran dibilas dalam air :
Mengendap : Larut :
CaCO3 MgO Bolus/Al-silikat Talk/ Mg-silikat Na2CO3
(alkalis) (alkalis) (netral) (netral) (alkalis)
Dilarutkan dalam HCl encer :
Larut : Mengendap : Uji karbonat :
CaCl2 MgCl2 Bolus Talk
Uji Ca : Uji Mg : Peleburan : Pembentukan
-Warna nyala -Sebagai (CaF2 + H2SO4) CO2 dan
merah bata endapan Sisa dilarutkan dalam H2O pengeruhan
- sebagai Mg(NH4)PO4 larutan
Al2(SO4)3 MgSO4 Ba(OH2)
endapan Ca- - dengan
oksalat larutan kuning Uji Al : Uji Mg :
titan (basa) -Sebagai Lihat MgCl2
endapan Al(OH3)
berwarna berwarna ungu
merah terang setelah
ditambahkan
CaF2 dan
fenolftalein
- warna merah
ungu dengan
khinalizarin
umumnya lebih sukar dilakukan dibandingkan pemisahan zat
pembawa anorganik
dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan
menggunakan pelarut yang sesuai atau dengan teknik SPE
zat pembawa pokok (karbohidrat) dipisahkan dengan
menggunakan etanol setelah terlebih dahulu diasamkan
dengan asam tartrat, namun amilum tidak dilakukan dengan
cara ini karena dapat menimbulkan gumpalan yang
menganggu.
Identifikasi karbohidrat (monosakarida) dapat dilakukan
dengan reaksi Molisch , dan beberapa uji karbohidrat
lainnya.
Analisis larutan pembawa dilakukan
dengan destilasi dan pemisahan.
Hasil destilasi ditentukan titik didihnya.
sisa
Larutan
1 g salep+ 30 ml eter minyak bumi Sulfonamid
Asam hidrofil
Senyawa N-kuartener
Fase eter minyak bumi
Fase Air
dikocok dgn 3 x 10 ml air, kemudian dgn 3 x 10
+ 25 ml 3N H2SO4, ml H2SO4
dikocok dgn 3 x 20
ml eter dan 1 x 20 Fase eter air
ml CHCl3
+ 25 ml 3N NaOH, dikocok dgn 3 x 20 ml eter
dan 1 x 20 ml CHCl3
Berbagai asam
karbonat Berbagai basa
Berbagai fenol
Turunan salisilat Alkaloida ksantan
(Asam salisilat, Na salisilat, (Kafein, Theobramin, Theofilin,
Salisilamida, Asetosal) Aminofilin)
Turunan anilin Turunan Pyridin
(Asetanilida, Paracetamol) (INH, Nikotinamida, Piperazin
sitrat)
Turunan Pyrazolon
(Antipirin, Piramidon, Antalgin) Bahan lain
(Talk, Bolus alba, ZnO, Bromural,
Turunan asam barbiturat
Bismut subnitrat, Ca laktat)
(Barbital, Luminal)
Golongan sulfa Alkaloida
(Sulfanilamid, Sulfaguanidin, (Papaverin HCl, Efedrin HCl,
Sulfathiazol, Sulfasetamida) Atropin sulfat, Kodein fosfat)
Lokal anastetik Antihistamin
(Prokain HCl, Benzokain, Lidokain) (CTM, Prometazin)
Antibiotik
Vitamin
(kloramfenikol, Tetrasiklin, Hexamin,
(Vitamin B1, B2, B6, C)
Penisilin)
Pemanis dan pengawet
(Na benzoat, Nipagin, Siklamat Na,
Sakarin Na)
Identifikasi awal senyawa obat yang telah
terekstraksi yang diperiksa organoleptiknya
meliputi bentuk, bau, rasa, dan kelarutan.
Percobaan pendahuluan berupa kelarutan dalam
asam dan basa, analisis unsur N, S, dan halogen,
kemudian diperiksa gugus fungsinya.
Warna
Kuning – jingga : Dantron, menadion, tetrasiklin, riboflafin
(fluoresensi UV), nitrofurantoin.
Hijau – kuning : Rutosida
Bau
Aromatis : Pelarut organik
Menusuk : Asam organik yang mudah menguap
Pemijaran, karamel : Gula, asam tartrat, amilum
Pemijaran, merkaptan : Senyawa tiourea, sulfatiazol
Pemijaran, amoniak : Ureida, asam amida, barbiturat
Pemeriksaan Sulfur
50 mg bahan + 1,0 ml H2O2 30% dan 2 tetes larutan
Fe(III)klorida 10 % encerkan dengan air + 1,0 ml 3N HCl
dan 1,0 ml larutan BaCl2 5 % endapan putih BaSO4.
NH N
SO2 O
Parasetamol Sulfametoksazol
CH3
N O
N
N NH2
Cl
C
O
Diazepam Nikotinamid
Jangan lupa untuk banyak membaca
literatur yang terkait, semakin
banyak membaca maka akan
semakin banyak wawasan yang kita
miliki sehingga akan lebih sistematis
dalam menyelesaikan permasalahan
khususnya dalam analisis dan
identifikasi senyawa obat.