Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS SENYAWA OBAT I

KUALITATIF

ANALISIS
SENYAWA
OBAT
KUANTITATIF
PENAMBAHAN KROMATOGRAFI
REAKSI LAPIS TIPIS

ANALISIS
KUALITATIF
ANALISIS KUALITATIF OBAT
I. IDENTIFIKASI KIMIA
Identifikasi senyawa obat dgn penambahan pereaksi
atau pelarut yang sesuai
ANALISIS OBAT DALAM SALEP

1 g salep+ 30 ml eter minyak bumi

sisa
Larutan
1 g salep+ 30 ml eter minyak bumi Sulfonamid
Asam hidrofil
Senyawa N-kuartener
Fase eter minyak bumi
Fase Air
dikocok dgn 3 x 10 ml air, kemudian dgn 3 x 10
+ 25 ml 3N H2SO4, ml H2SO4
dikocok dgn 3 x 20
ml eter dan 1 x 20 Fase eter air
ml CHCl3
+ 25 ml 3N NaOH, dikocok dgn 3 x 20 ml eter
dan 1 x 20 ml CHCl3

Berbagai asam
karbonat Berbagai basa
Berbagai fenol
PERCOBAAN PENDAHULUAN … (1)

 Identifikasi awal senyawa obat yang telah


terekstraksi yang diperiksa organoleptiknya
meliputi bentuk, bau, rasa, dan kelarutan.
 Percobaan pendahuluan berupa kelarutan dalam
asam dan basa, analisis unsur N, S, dan halogen,
kemudian diperiksa gugus fungsinya.
PERCOBAAN PENDAHULUAN … (2)

 Warna
Kuning – jingga : Dantron, menadion, tetrasiklin, riboflafin
(fluoresensi UV), nitrofurantoin.
Hijau – kuning : Rutosida
 Bau
Aromatis : Pelarut organik
Menusuk : Asam organik yang mudah menguap
Pemijaran, karamel : Gula, asam tartrat, amilum
Pemijaran, merkaptan : Senyawa tiourea, sulfatiazol
Pemijaran, amoniak : Ureida, asam amida, barbiturat

 Kelarutan dalam asam dan basa


Larut dalam 3N NaOH (basa) : Asam karbonat, fenol, senyawa
nitro, tiazida, sulfonamid,
riboflavin, teobramin, oksazepam
Larut dalam 3N H2SO4 (asam) : Basa fraksi III, kinin, kinidin.
PERCOBAAN PENDAHULUAN … (3)

 Analisis unsur Nitrogen, Sulfur, dan Halogen


 Pemeriksaan Nitrogen (Lassaigne)
Dalam tabung pijar + 20-50 g bahan + Na, dipanaskan.
Sampel + Fe (II)Sulfat (dididihkan) besi hiroksida
dilarutkan dengan 6 N HCl  warna biru
 Pemeriksaan Sulfur
50 mg bahan + 1,0 ml H2O2 30% dan 2 tetes larutan
Fe(III)klorida 10 %  encerkan dengan air + 1,0 ml 3N
HCl dan 1,0 ml larutan BaCl2 5 %  endapan putih
BaSO4.
 Pemeriksaan Halogen (Beilstein)
Bahan diletakkan pada keping tembaga lalu dibakar dengan
api  nyala warna hijau karena terbentuk tembaga-halogen
yang menguap
REAKSI GOLONGAN … (SENY. PEREDUKSI)
 Reaksi Fehling
 20 mg zat + campuran Fehling I dan II  dipanaskan
terbentuk endapan tembaga(I) oksida berwarna merah bata
 Pereaksi Fehling I (larutan CuSO4.5H2O 7 %), Pereaksi
Fehling II (35 g Kna-tartrat + 10 g NaOH + air sampai 100 ml)
 Positif untuk : asam askorbat, isoniazid, hidrokortison,
sakarosa
 Reaksi kalium permanganat
 zat dalam air + KMnO4 0,1 % dalam air atau aseton  warna
yang semula hilang berubah menjadi coklat
 Positif untuk : asam askorbat, isonniazid, olefin
 apabila ada basa, percobaan harus dilakukan dalam suasana
asam sulfat
REAKSI KHUSUS … (1)
 Reaksi Murexid
 10 mg zat + 1,5 ml hidrogen peroksida + 5 tetes asam sulfat
pekat  dipanaskan sampai kering  + beberapa tetes 6N NH3
 terbentuk warna merah-ungu
 Positif untuk senyawa purin (teofilin, kofein, teobramin, etofilin)
 Reaksi Zwikker
 10 mg zat + 10 tetes pereaksi Zwikker I + Zwikker II  terbentuk
warna ungu
 Pereaksi zwikker I ( kobalt (II) nitrat 1 % dalam metanol)
 Pereaksi Zwikker II (piridin 10 % dalam metanol)
 positif untuk barbiturat, glutetimid, fenitoin, purin, sulfanilamid.
 Reaksi Vitali-Morin
 5 mg zat + 0,5 ml asam nitrat berasap  diuapkan sampai
kering  dilarutkan dalam 5 ml aseton + ditetesi 1 ml 0,1 N
KOH-etanol  timbul warna khusus
PEMBENTUKAN WARNA PADA REAKSI VITALI-MORIN

Warna yang timbul Senyawa

Biru – ungu Atropin, Skopolamin-N-butilbromida


Merah – ungu Tetrakain, Strikhnin, Amitriptilin
Merah darah Bamipin, Imipramin, Asam mefenamin
Merah Niklosamida, Fenprokumon, Desipramin
Merah – coklat Antazolin, Alprenolol, Trimetropim, Warfarin
Merah karmin tua Propifenazon, Tolbutamida
Merah jingga Fisostigmin, Parazin, Promazin
Endapan merah jingga Asam salisilat, Salisilat
Jingga Prometazin, Klorpromazin, Karbokromen
Endapan jingga- coklat Fenoksimetilpenisilin
Hijau Lidokain
Ungu hijau  jingga Propanolol
CONTOH ANALISIS OBAT …(1)

NH2

NH N
SO2 O

 Golongan analisis : 1A, IV  Golongan analisis : IA (II)


 Pemerian : bubuk putih, tak berbau,  Pemerian : bubuk kristal putih
rasa pahit sampai kuning-putih, tak berbau,
 Kelarutan : air (1:100), etanol (1 : 10), mula-mula tak berasa lalu agak
aseton (1 : 20), eter (tak larut) pahit.
 Pemeriksaan kualitatif  Kelarutan : air (tak larut), etanol
(1: 20), aseton (1 : 5), eter (tak
 1). Reaksi besi(III) klorida  biru-ungu
larut), kloroform (tak larut)
muda
 2). 50 mg zat dalam 3N HCl   Pemeriksaan kualitatif :
panaskan 5 menit  Reaksi diazzo :  1). Reaksi diazzo positif
timbul warna jingga-merah  2). 5 mg zat dalam 0,5 ml 2N
 3). reaksi positif dengan asam NaOH + air ad 5 ml + 0,1 g fenol
sulfanilat terdiazotasi  didihkan  + 1 ml natrium
 4). Parasetamol mereduksi pereaksi hipoklorit 15 %  timbul warna
Tollens kuning emas

Parasetamol Sulfametoksazol
CONTOH ANALISIS OBAT …(2)

CH3
N O
N

N NH2
Cl
C
O
 Golongan analisis : V (II, IV)
 Golongan analisis : 1B, II
 Pemerian : bubuk kristal tak berwarna,
 Pemerian : bubuk kristal tak berwarna, rasa pahit.
rasa agak pahit  Kelarutan : air (1:1), etanol (1: 2),
 Kelarutan : air (1:350), etanol (1 : 20), aseton (1 : 20), eter (tak larut),
kloroform (1 : 900)
aseton (1 : 5), eter (1:50), kloroform
(1:5)  Pemeriksaan kualitatif :
 1). 100 mg zat + 5 ml 6N NaOH 
 Pemeriksaan kualitatif dipanaskan  terbentuk amoniak
 1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl   2). 100 mg zat + 100 mg natrium
dipanaskan  timbul warna kuning karbonat  dikeringkan  tercium bau
lemah piridin
 3). 1 bagian zat + 2 bagian 2,4-
 2). Reaksi terhadap gugus metilen dinitroklorbenzol  dilebur dan larutkan
yang aktif  merah dalam 2 ml 0,5 N etanol-KOH 
terbentuk warna merah tua.

Diazepam Nikotinamid
• GOL.
ANTIBIOTIK
• GOL.
ANALGETIK
• GOL.
TUGAS NARKOTIK
• GOL.
PSIKOTROPIK
• GOL. VITAMIN

Anda mungkin juga menyukai