Titrasi Iodometri, Iodimetri,

Iodatometri
 TITRASI REDOKS

Oksidasi :
a. Perolehan oksigen : SO2 + O → SO3
b. Kehilangan hidrogen : H2S + O → S + H2O
Pada umumnya : hilangnya elektron

Reduksi :
a. Perolehan hidrogen : C2H2 + 2H → C2H4
b. Kehilangan oksigen : CuO + 2H → Cu + H2O
Pada umumnya : perolehan elektron
 A. IODOMETRI

→ Iodimetri : Titrasi langsung dengan I2 sebagai titran

→ Iodometri : I2 dititrasi dengan Na2S2O3 sebagai titran
→ Iodatometri : sebagai titran KIO3 (kalium iodat)
 1. Pembuatan dan pembakuan
larutan I2
Pembuatan : larutan pekat KI + I → KI3 (ad vol)
I2 + 2e → 2I-
I2 ≡ 2e
126,9g I2 ≡ 1N
12,69g I2 ≡ 0,1N

Pembakuan : dengan As2O3 sebagai baku primer

As2O3 + 2H2O → As2O5 + 4H++ 4e
As2O3 ≡ 4e
197,8g As2O3 ≡ 4N
0,4946g As2O3 ≡ 1ml 0,1N I2
Catatan : Pembakuan larutan I2 dapat dilakukan dengan larutan
Na2S2O3 yang perlu dibakukan dulu…!
2. Titrasi langsung senyawa reduktor
dengan I2
Xred + I2 → Xox + HI
Xred ≡ I2 ≡ 2e
contoh : Vitamin C , Metampiron
 3. Pembuatan dan pembakuan
larutan Na2S2O3
Pembuatan : Larutkan Na2S2O3 ad vol. (+ 2 tetes larutan
NaOH 20% sebagai stabilisator)
Pembakuan :
a. Dengan larutan K2Cr2O7 (V.N) :
K2Cr2O7 + 6KI + 14HCl → 8KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3I2
K2C2O7 ≡ 6e
Indikator larutan kanji : biru → hijau muda
b. Dengan larutan K2CrO4 (V.N) :
2KCrO4 + H2SO4 → K2Cr2O7 + K2SO4 + H2O
2K2CrO4 ≡ 6e
c. Dengan larutan KMnO4 (V.N) :
2KMnO4 + 10KI + 16HCl →12HCl + 2MnCl2 + 8H2O +
5I2
2KMnO4 ≡ 5I2 ≡ 10e
Tanpa indikator
d. Dengan larutan KIO3 (V.N) :
KIO3 + 5KI + 6HCl → 3I2 + 3H2O + 6KCl
KIO3 ≡ 3I2 ≡ 6e
HCl = 1N
e. Dengan larutan KBrO3 (V.N) :
KBrO3 + KI + HCl → HIO3 + KBr + KCl
IO3- + 5I- + 6H+ → 3I2 + H2O
KBrO3 ≡ IO3-≡ 3I2 ≡ 6e
4. Titrasi I2 bebas dengan Na2S2O3 sebagai titran
I2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6
2S2O3-2 S4O6-2 + 2e
I2 +2e 2I-
2S2O3-2  I2  2e
24,82 mg Na2S2O3.5H2O  1 mol 0,1 N I2
Contoh : kadar I2 dalam sol. Iodii spir
NB : Indikator ditambahkan setelah warna gelap kuning
Suasana : asam lemah atau hampir netral.
• Jika basa
2NaOH + I2 NaI + NaOI + H2O
Na2S2O3 + 4NaOI + 2NaOH 2Na2SO4 + 4NaI + H2O
• Jika asam kuat
Na2S2O3 + 2HCl H2S2O3 +2NaCl
8H2S2O3 8H2O + 8SO2 + S8
5. Titrasi I2 (hasil oksidasi dari I-) dengan Na2S2O3
2I- oks I2 + 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
Contoh : MgO2,KMnO4

NB: Penambahan indikator : warna gelap kuning

6. Titrasi senyawa berdasarkan adisi / substitusi oleh I2 sebgai titran
Fenazon

Catatan : Penetapan aktivitas carbon ads

NB : Bilangan Iod

• Dengan Icl : C=C + ICl C-C

I Cl
I-+ ICl I2 + Cl-
C = C  ICl  I2 2e
• Dengan KbrO3 (V.N) + KBr
KBrO3 + 5 KBr + 6 HCl 3Br2 + 6KCl + 3H2O

C = C + Br2 C–C
Br Br
2I- + Br2 I2 + 2Br-
 IODIMETRI
• IODIMETRI adalah Oksidasi kuantitatif dari
senyawa pereduksi dengan menggunakan
iodium .
Prinsip :
Metode titrasi iodimetri adalah titrasi redoks
yang menggunakan larutan standar iodium
sebagai titran dalam suasana netral atau sedikit
asam.
 IODATOMETRI
• Prinsip : 1. KI03 oksidator kuat
2. Mampu mengoksidasi I- dan I2
1. PENETAPAN KADAR KI (KIO3 TITRAN)
• Suasana HCl 1 N
KIO3 + 5 KI + 6 HCl 3 I2 + 6 KCl + 3 H20
• Suasana HCl ≥ 4 N
KIO3 + 2 I2 + 6 HCl 5 ICl + KCl + 3 H2O
 TITRASI KI
• Suasana HCl ≥ 4 N
HIO3 + 5HI 3I2 + 3H2O
HIO3 + 2I2+ 5HCl 5ICl + 3H2O
• Sewaktu titrasi makin coklat (I2)
• Lanjutan titrasi menghasulkan warna kuning
muda : tambahkan larutan amaranth :
Merah kuning muda (pelarut organik : CHCl3,
CCl4
 2. Pembakuan KIO3
• LARUTAN BAKU KIO3 DIBUAT LANGSUNG
KIO3 (V.N) + KI I2 (titrasi dengan Na2S2O3
baku) Bisa dipakai untuk pembakuan Na2S2O3
• KI (sebagai baku) dititrasi
 3. TITRASI CAMPURAN I- DAN I2
a) Titrasi dengan Na2S2O3
I2 + 2Na2S2O3 Na2S4O6 + 2 NaI
0,01269 g I ≡ 1 ml. 0,1 N Na2S2O3
b) Titrasi dengan KIO3 :
2 I2 + HIO3 + 5 HCl 5ICl + 3H2O
2HI (dari KI) + HIO3 + 3HCl 3ICl + 3H2O
0,02538 g I ≡ 1 ml. 0,05 M KIO3
0,01660 g KI ≡ 1 ml. 0,05 M KIO3
CONTOH TITRASI IODIMETRI
CONTOH TITRASI IODOMETRI
CONTOH TITRASI IODATOMETRI