Anda di halaman 1dari 27

Titrasi Reduksi Oksidasi (Redoks)

1
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
Materi Kimia Analisa

Titrasi redoks  titrasi berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi antara


zat yang dianalisa dan titran
Reaksi Oksidasi Reduksi  elektron tidak dibagi,
tetapi
Oksidasi satu
dipindahkan dari reaktanelektron
kehilangan ke lainnya
Reduksi  mendapat elektron
Oksidator  molekul yang menerima elektron dari molekul
lain (oxidizing agent)
Reduktor  molekul yang memberi elektron ke molekul lain
(reducing agent)
reduktor

oksidator
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
Materi Kimia Analisa

Persamaan umum reaksi oksidasi-reduksi:


Ox1 + Red2 === Red1 + Ox2

Ox1 (oksidator) : mereduksi dari Red1


Red2 (reduktor) : mengoksidasi ke Ox2
Reaksi oksidasi:
M a+  M (a+n)+ + ne -

Reaksi reduksi:
Ma+ + ne- 

M(a-n)+
Kecenderungan reduksi dan oksidasi dari bahan tergantung
pada potensial reduksi
TITRASI REDUKSI OKSIDASI
Materi Kimia Analisa
JENIS REAKSI
1. REDOKS
PERMANGANOMETRI
• Titran : KMnO4 dlm suasana asam
• Indikator : tanpa indikator
• Perubahan pada TAT :
Tidak berwarna  Ungu
Prinsip Permanganometri:
“reaksi oksidasi reduksi pada suasana asam
yang melibatkan elektron pada jumlah tertentu
dengan menggunakan KMnO4 sebagai titran
dan autoindikator “
Permanganometri
Titran : KMnO4 dlm suasana asam

-
+ Mn+2 + 4H2O
-
MnO4 + 8H +5e tdk berwarna
Ungu btk red
btk oks
1 mol KMnO4 = 5 grek
Perhitungan
∑ grek oksidator = ∑ grek reduktor [ V X N ]
oksidator = [ V x N ] reduktor

1grek = 1 mol e- yg dilepas /diikat

5e- + 8H+ + 1 MnO4- Mn+2 + 4 H2O

2-
1 mol MnO4 = 5 mol elektron
1 mol MnO = = 5 grek
4
Beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Titrasi dengan KMnO4 + katalis Asam Sulfat (H2SO4)
MnO4 - + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O

2. Jika menggunakan asam klorida (HCl)


2MnO4 + 16H + 10Cl 2Mn + 5Cl2 + 4H2O
- + - 2+
(tidak diinginkan)
3. Ion-ion Mangan (Mn2+) dapat bereaksi dengan
Permanganat (MnO4 -) membentuk MnO2:
2MnO4 + 3Mn + 2H2O  2MnO2 + 4H
- 2+
+
(tidak diinginkan)
Suasana netral : berjalan cepat
Suasana : berjalan lambat
Asam
“MnO2 yang terbentuk menjadi katalisator penguraian
Permanganat menjadi mangan dioksida”
4. Larutan KMnO4 tidak stabil dalam air :

4MnO4 - + 2H2O  4MnO2 + 3O2 + 4OH-


(tidak diinginkan)

“MnO2 yang terbentuk menjadi katalisator penguraian


Permanganat menjadi mangan dioksida”
4. Dalam suasana alkali (basa) kuat, KMnO4 dapat
mengalami 2 kemungkinan reaksi:
• MnO - + e  MnO4 (rx 1) (tidak
diinginkan) 2-
• MnO44 + 2H2O + 2e  MnO2 + 4OH (rx
2) 2- -

(tidak diinginkan)
Reaksi 1 : berjalan cepat; E0 = 0,56 V
Reaksi 2 : berjalan lambat; E0 = 0,60 V
5. Ion permanganat mengalami reduksi menjadi
mangan dioksida dalam suasana alkali menurut
reaksi:
MnO4 + 2H2O + 3e  MnO2 + 4OH E = 0,59
- - 0

(tidak diinginkan)
Lrt KMnO4 dlm air tdk stabil dan Reaksinya dikatalisir
oleh cahaya:
* penyimpanan hrs dlm botol berwarna coklat
* Setiap pemakaian hrs dilakukan standarisasi ulang
PEMBAKUAN
• KMnO
Larutan Pembaku: Natrium Oksalat (Na C O )
4
2 2 4

Reaksi :
5C2O 2- + 2MnO - + 16H+  10 CO + 2Mn2+ + 8H O
4 4 2
2

Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna


dari bening menjadi Ungu
PEMBAKUAN
• KMnO
Warna pada
4 titik akhir tetap bertahan namun dapat
hilang kembali akibat penguraian ion permanganat
(MnO4-) oleh Mangan (Mn2+) menjadi Mangan
dioksida
(MnO2).
REAKSI:

2MnO4 - + 3Mn2+ + 2H2O  5MnO2 ↓ + 4H+


Contoh
Titrasi Na2C2O4 dengan KMnO4
Reaksi yang terjadi:
5C2O4 + 2MnO4 + 16H 2Mn +10CO2+8H2O
2- - + 2+

KMnO4

Ttk akhir
Titrasi
Na2C2O4
Perhitungan
5C2O4 +2MnO4 + 16H
= -
+ 2Mn+2+10CO2+8H2O
+3 +4
pbo C = 1
pbo total = 2 x 1 =2
1 mol Na2C2O4 = 2 grek
Contoh
Soal
1. Sebelum dititrasi, larutan KMnO4 distandarisasi
menggunakan larutan baku Na2C2O4 (0,6701
gram Na2C2O4 dalam 100 mL pelarut, BM = 134
g/mol). Jika diperlukan sebanyak 7,9 mL KMnO4
untuk menjapai TE, hitunglah konsentrasi
KMnO4.!
Penyelesaian
Dik : massa Na2C2O4 = 0,6701 gram
Volume Na2C2O4 = 100 mL pelarut
BM Na2C2O4 = 134 g/mol).
V KMnO4 = 7,9 mL
Dit : N KMnO4 = ...?
Peny :
TITRASI
IODOMETRI
PRINSIP
IODOMETRI
 Titrasi iodometri (redoksimetri) termasuk dalam
titrasi dengan cara tidak langsung, dalam hal ini ion
iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium
yang nantinya dititrasi dengan larutan baku Na2S2O3.
 Pada oksidator ditambahkan larutan KI dan asam
sehingga akan terbentuk iodium yang akan dititrasi
dengan Na2S2O3.
 Sebagai indicator, digunakan larutan kanji. Titik akhir
titrasi pada iodometri apabila warna biru telah hilang
Titrasi iodometri

Contoh : penetapan kadar tembaga

2 Cu 2+
4I- → 2CuI + I2
+

Analit dgn
konsentrasi
tdk diketahui

I2 + 2S2O32- 2I- S4O62-


→ +
Titran
-larutan standar : natrium
tiosulfat
-konsentrasi diketahui
Pada metode ini larutan harus dijaga supaya pH < 8, karena dalam
larutan alkali iodium bereaksi dengan hidroksida (OH-) menghasilkan
ion hipoiodit yang akhirnya menghasilkan ion iodat menurut
TITRASI
IODIMETRI
Merupakan titrasi langsung dengan menggunakan baku iodium (I ) dan digunakan
2
untuk analisis kuantitatif senyawa-senyawa yang mempunyai potensial oksidasi
lebih kecil daripada sistem iodium-iodida atau dengan kata lain digunakan untuk
senyawa-senyawa yang bersifat reduktor yang cukup kuat seperti Vitamin C,
tiosulfat, arsenit, sulfide, sulfit, Stibium (III), timah (II), dan ferosianida.

Iodimetri: titrasi langsung dengan satu tahap reaksi :

Analit + titran (iodine I2) produk (iodide I )


-

Tdk diketahui →
diketahui
Titrasi iodimetri

Contoh : penetapan kadar asam askorbat (Vitamin C)

C6H8O6 + I2 → CçH6O6 + 2I- + 2H+

Iodin mengoksidasi dengan cepat asam askorbat C6H8O6 , dan


menghaslkan asam dehidroaskorbat, C6H6O6 .

Asam askorbat asam dehidroaskorbat

Pictures taken from: http://en.wikipedia.org


Aplikasi analisis:
titrasi Iodimetri:
senyawa yang dianalisis
SO2
H2S

Zn2+ , Cd2+ , Hg2+ , Pb2+

Cisteine, glutathione, mercaptoethanol


Glucose (dan gula-gula pereduksi lain)

Section of a protein structure


Source: http://en.wikipedia.org
Aplikasi analisis:
Titrasi Iodometri:
Senyawa yang dianalisis
HOCl
Br2
IO3- , IO4-

O2, H2O2, O3
NO2 -

Cu 2+

MnO4-, MnO2

Anda mungkin juga menyukai