Anda di halaman 1dari 12

TBS

(TRAP BARRIER SYSTEM)


NAMA KELOMPOK

1. UTARI PERMADANI (1903020004)


2. FAJAR BAGAS F (1903020006)
3. REGITA PUTRI N R (1903020017)
4. ANAS FATURAHMAN (1903020025)
5. ALIA CIPTANTI A (1903020032)
PENGERTIAN TBS
(TRAP BARRIER SYSTEM)

TBS atau sistem bubu perangkat merupakan teknik pengendalian tikus


sawah yang terbukti efektif menangkap tikus dalam jumlah banyak dan
terus menerus sejak awal tanam sampai panen. TBS adalah pd daerah
endemik tikus dengan tingkat populasi tinggi.
PRINSIP KERJA TBS (TRAP BARRIER
SYSTEM)

Prinsip kerja TBS adalah menarik tikus dari lingkungan sawah dan
sekitarnya (hingga radius 200 m) karena tikus tertarik padi yang
ditanam lebih awal dan bunting lebih dahulu, sehingga bisa mengurangi
populasi tikus sepanjang pertanaman. Parit disekeliling tanaman dalam
petak TBS harus bersih dan gulma sehingga membuat tikus tidak dapat
memanjat memasuki petak lahan TBS tanpa melalui bubu perangkat.
JENIS JENIS TRAP BARRIER SYSTEM
1. TBS tanam awal (early trap crop)
TBS tanam awal terdiri:
(i) tanaman perangkap untuk menarik kedatangan tikus.
(ii) pagar plastik untuk mengarahkan tikus masuk perangkap.
(iii) bubu perangkap untuk menangkap & menampung tikus. Ketiga komponen tersebut merupakan
satu unit terpadu yang tidak dapat dipisahkan dalam penggunaannya di lapangan

2. TBS Pesemaian (nursery trap crop)


Pesemaian dapat difungsikan sebagai petak TBS dengan cara pemasangan pagar plastik keliling
dan bubu perangkap. Setelah cabut bibit, eks-pesemaian ditanami padi umur genjah, seperti varietas
Dodokan atau Silugonggo, agar memasuki stadia generatif lebih dahulu. Kombinasi cara tersebut
terbukti efektif menarik kedatangan tikus setara dengan TBS tanam awal.
3. TBS tanam akhir (late trap crop)
Komponen TBS tanam akhir sama seperti TBS tanam awal, namun tanaman
perangkap ditanam 3 minggu lebih lambat dari pertanaman di sekitarnya. Ketika
padi petani sudah dipanen, petak TBS merupakan satu-satunya pertanaman yang
masih tersisa, sehingga akan “diserbu” tikus dari segala arah. Tikus yang tertangkap
di akhir pertanaman akan menekan populasi tikus pada musim tanam berikutnya.

4. TBS perlindungan penuh (full protection)


TBS perlindungan penuh terdiri atas pagar plastik dan bubu perangkap, tanpa
memerlukan tanaman perangkap yang ditanam lebih awal atau lebih akhir.
Pemagaran tanaman padi dilakukan dalam skala hamparan & dipasang bubu
perangkap setiap 20m
SOP PEMASANGAN TBS

• Buat parit selebar ±50cm mengelilingi calon petak TBS


• Pancangkan ajir bambu tiap 1m di parit, pasang tali antar ajir, pasang
plastik pada tali dengan lidi.
• Apabila menggunakan terpal, pasang ajir bambu pada terpal, bentangkan,
tarik kuat-kuat, dan pancangkan ajir di parit dekat pematang dalam
• Pasang bubu perangkap, pastikan menempel pagar plastik sehingga tikus
tidak bisa menerobos.
• Buat gundukan tanah di depan corong bubu agar tikus mudah menemukan
pintu masuk.
• LTBS (Linear Trap Barrier System)
LTBS berupa bentangan pagar plastik setinggi 60-70cm sepanjang minimal 100m. Bubu
perangkap LTBS dipasang setiap 20m berselang-seling agar mampu menangkap tikus dari arah
habitat & sawah (Gambar 6). LTBS dirancang berdasarkan pergerakan harian tikus sawah yang
selalu berpola pergi-pulang antara lokasi bersarang & tempat makan.
Pasang LTBS diantara sawah dan habitat tikus, seperti tepi kampung, tanggul irigasi, &
tanggul jalan. LTBS juga efektif mengendalikan migrasi tikus, dengan membentangkan LTBS dan
memasang bubu perangkap memotong jalur migrasi.
Hama tanaman padi seperti wereng,belalang,tikus,menyababkan petani gagal panen.Untuk
penanggulangan hama wereng,belalang cukup dengan penyemprotan pupuk peptisida atau dengan
bahan kimia.Tetapi berbeda dengan tikus,jika anda tidak ingin gagal panen dikarenakan
tikus,maka anda harus menggunakan TBS (Trap Barrier System) untuk melindungi tanaman padi
anda TBS praktis,mudah dibuat dan dijamin tikus tidak membuat anda gagal panen.
PERISTIWA PENERAPAN TRAP
BARRIER SYTEM
Salah satu desa yang telah menerapkan sistem ini adalah Desa Sokawera,
Purbalingga. Metode Trap Barrier System (TBS) yang diterapkan petani di Desa
Sokawera, Kecamatan Padamara dinilai cukup efektif dalam menekan penyebaran
hama tikus di area tersebut. Penyuluh senior Munasir menjelaskan, TBS sendiri
merupakan sistem perangkap tikus melalui metode sepetak tanaman padi yang
ditanam mendahuluimasa tanam petani sebagai perangkap. “Satu petak sawah
sebagai umpan dan perangkap ini mampu menyelamatkan 10 hektar sawah di
sekitarnya. Keunggulan ini adalah tidak menggunakan bahan kimia sebagai umpan
sehingga ramah lingkungan, sekaligus melestarikan musuh alami. Dalam waktu 81
hari sudah tertangkap 293 tikus,” ujarnya di sela-sela Pencanangan Gerakan
Optimasi Teknologi Trap Barrier System (TBS) dalam rangka pengendalian hama
tikus di Kabupaten Purbalingga, dan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Penggerek
Batang Padi, Senin(21/10). Bupati Purbalingga
Dyah Hayuning Pratiwi yang hadir dan melihat langsung cara kerja TBS pun memberikan apresiasi pada
penerapan TBS di area persawahan milik Kelompok Tani Makmur 2 Desa Sokawera tersebut. Ia
menuturkan, Kabupaten Purbalingga memiliki sektor pertanian yang luar biasa dan dari sektor ini
ketesediaan pangan masih tetap terjaga. Meski demikian masih ada beberapa permasalahan tetutama terkait
masalah hama. Hama tikus merupakan salah satu ancaman bagi petani, terutama di wilayah desa Sokawera
Padamara. Untuk menghadapi hama ini, para petani menerapkan perangkap tikus dengan model TBS.
“Harapannya TBS ini mampu mengendalikan hama tikus yang ada di desa Sokawera. Jadi memang Desa
Sokawera inj baru pilot project dan harapannya keberhasilan di desa ini dapat disosialisasikan bagi seluruh
petani di Kabupaten Purbalingga, sehingga hama tikus ini dapat dikendalikan, dan produktivitas pertanian
tetap tinggi sehingga ada peningkatan kesejahteraan para petani”, ujar Tiwi. Sementara Kepala Dinas
Pertanian Purbalingga Mukodam, S.Pt menuturkan, TBS ini dilakukan dengan cara menanam padi di area
sekitar 20 x 20 sebagai tanaman umpan yang ditanam lebih awal dari tanaman lainnya. Sehingga pada
saatnya tanaman lainnya ditanam serempak oleh petani, tanaman umpan ini sudah berusia 27 hari. Secara
naluri tikus akan mencari tanaman yang sudah dapat dimakan, yakni di petak lahan umpan. “Setiap hari
tikus yang masuk perangkap harus dimusnahkan, dan hari berikutnya akan datang tikus lainnya karena
secara alamiah tikus mencari makan dengan mengikuti jejak pendahulunya yang ditinggalkan, baik melalui
jejak kaki, bekas urin, maupun rontokan bulu. Dan pada saat sudah masukke petak umpan akan memanggil
teman-temannya”, ujar Mukodam.

Anda mungkin juga menyukai