Anda di halaman 1dari 14

PERENCANAAN & EVALUASI PROGRAM PENYULUHAN

PERTANIAN

“Minimnya pengetahuan serta keterampilan petani dalam mengatasi/membasmi


hama tikus pada tanaman jagung, Desa Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe
Selatan”

Oleh:

Kelompok 3B

Yusrin Pito 5D1E120082

Wa Ode Putri Nabilah D1E120036

Saktiyani Opi D1E120078

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakkatuh.

Alhamdulillah Wa Shalatuwassalamu ‘Ala Rasulillah.

Pertama-tama kami sampaikan segala puji serta syukur atas rahmat dan
karunia Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat
iman, dan kesehatan sepenuhnya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
laporan ini dengan penuh tanggung jawab. Shalawat serta salam selalu tercurah
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan kita
sebagai pengikutnya yang mudah-mudahan tetap istiqomah terhadap ajaran
sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari


berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi
dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang
kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar laporan
ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Kendari, 14 Marert
2023

Kelompok 3B
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman jagung adalah tanaman pangan yang banyak mengandung


karbohidrat dan juga pengganti padi, gandum dan sagu sebagai bahan pangan
pokok. Tanaman jagung juga mempunyai peranan penting sebagai bahan
pokok dan sebagai mata pencarian bagi para petani jagung, melihat adanya
peningkatan permintaan dari pedagang diluar, maka upaya untuk
meningkatkan hasil panen merupakan langkah yang bagus (Supriangga1 ,
Armadyah Amborowati2 2015). Namun upaya tersebut masih dihadapkan
berbagai kendala, salah satunya serangan hama tikus, Munculnya hama tikus
sangatlah meresahkan para petani jagung. Kemunculannya pada lahan
pertanian jagung membuat para petani jagung bingung dan kuwalahan karena
kesukaannya hama tikus sering memakan buah jagungnya di ladang jagung
milik para petani tersebut.Tikus merupakan hama yang paling utama yang
perlu diwaspadai karena hama tersebut merupakan perusak tanaman jagung
dan dapat menurunkan hasil panen para petani. Dengan adanya kehadiran
hama tersebut menambah pekerjaan para petani yang biasanya hanya memberi
pupuk dan mengairi tanaman jagung tersebut. Sekarang direpotkan dengan
adanya hama tikus. Dengan melihat kondisi penurunan hasil panen yang
sangat banyak solusi untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan alat yang
dapat membantu para petani jagung untuk mengusir hama tikus agar dapat
meringankan pekerjaan para petani jagung mengusir hama tikus, yang
awalnya para petani mengusir hama tikus harus menggunakan perangkap dan
meracuni tikus tersebut . Dengan adanya alat ini para petani jagung dapat
mengusir hama tikus dengan bunyi rekaman suara ledakan dan
membangkitkan gelombang ultrasonik pada frekuensi 5-60 kHz ( Heffner dan
Heffner 2007).untuk menakuti hama tikus akan tetapi dapat melebih sampai
frekuensi 100 kHz. dengan 2 menggunakan gelombang ultrasonik yang
dibangkitkan oleh IC NE555 yang sudah diukur menggunakan osiloskop
dengan frekuensi tertentu agar dapat dikeluarkan oleh speaker tweeter (Denny
Wijanarko, Ika Widiastuti, Andriani Widya 2017). dan dapat dikontrol secara
otomatis dan juga dapat mendeteksi pergerakan dan suara pada hama tikus.

1.2. Rumusan Masalah

1. Seberapa tinggi intensitas penyerangan hama tikus pada tanaman jagung di


Desa Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe Selatan?
2. Bagaimana solusi mengatasi hama tikus pada tanaman jagung di Desa
Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe Selatan?
3. Bagaimana solusi atau strategi dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petani dalam membasmi hama tikus pada tanaman jagung di
Desa Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe Selatan?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui seberapa tinggi intensitas penyerangan hama tikus pada


tanaman jagung di Desa Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe Selatan.
2. Untuk mengetahui solusi mengatasi hama tikus pada tanaman jagung di
Desa Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe Selatan.
3. Untuk mengetahui solusi atau strategi dalam meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan petani dalam membasmi hama tikus pada tanaman
jagung di Desa Ambessea, Kec. Laeya, Kab. Konawe Selatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Intensitas Serangan Hama Tikus

Serangan hama tikus pada tanaman jagung di desa Ambesea membuat para
petani resa, karena hama tikus menyerang tanaman jagung bukan hanya di malam
hari, siang hari pun hama tikus juga menyerang, apa lagi kalau ada lahan petani
yang berumput serangan yang mereka lakukan bisa mencapai 50% atau seperdua
dari lahan jagung. Petani hama tikus menyerang jagung secara berkelompok yang
tak terhitung jumlahnya, hama tikus mulai menyerang tanaman jagung pada saat
jagung berumur 1 bulan dengan cara memakan batang jagung hingga putus/pata
yang mengakibatkan tanaman jagung mati. Hama tikus kembali menyerang pada
saat buah jagung sudah berisi. Apabila petani tidak melakukan pembersihan lahan
dan membiarkan lahan jagung mereka berumput maka hama tikus akan membuat
lubang dalam tanah dan lubang tersebut akan menjadi sarang dan tempat tinggal
hama tikus, sebaliknya jika lahan petani bersih maka hama tikus tidak akan
membuat lubang di dalam tanah karena hama tikus hanya akan membuat sarang di
tempat yang berumput tebal untuk di jadikan tempat tinggal. Pembersihan lahan
petani di lakukan secara teratur yaitu dalam 1 bulan 2 kali.

2.2. Solusi mengatasi hama tikus pada tanaman jagung di desa ambassea:

a. Menggunakan orang-orangan sawah selain mengusir hama tikus


orang-orangan sawah juga dapat mengusir hama babi dan burung.
Ketika hama melihat orang-orangan sawah, hama tersebut akan pergi
menjauh karena hama mengira orang-orangan sawah adalah manusia
asli.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu:
 Kayu untuk kerangka badan orang-orangan sawah
 Baju untuk di pakaikan ke orang-orangan sawah
 Palu (Hammer)
 Paku 7cm
 Tempurung kelapa untuk di jadikan kepala orang-orangan
sawah.
b. Petani menggunakan lampu kapal dengan cahaya kedap-kedip ketika
malam hari.
Petani membeli lampu kapal di maxel dengan harga Rp.
85.000,00 lampu kapal memiliki 3 warna cahaya kedap-kedip yaitu warna
merah,hijau, dan biru, lampu kapal menggunakan 2 baterai ABC Alkaline
Millennium power tipe LR6/AA dengan spesifikasi:
 Nominal voltage 1,5 Volt
 Diameter 13,7-14,5 mm
 Total height 49,5-50,5 mm
 Harga baterai Rp. 12.000,00

Ketika lampu kapal bersinar kedap-kedip di malam hari


hama tikus hama babi tidak akan berani mendekat di lahan jagung
kaarena hama babi dan tikus takut cahaya di malam hari.

c. Petani memelihara hewan yang musuh alami dari hama tikus dan babi.
Contohnya:
 Burung hantu
 Kucing
 Anjing

Memelihara ketiga hewan tersebut akan membantu petani


dalam mengurangi populasi hama tikus.Terutama anjing yang
memiliki penglihatan, penciuman, dan kecepatan dalam mengusir
hama tikus maupun hama babi.

d. Petani memasang pagar jaring dan pagar kawat.


1) Pagar jaring
Petani membeli pagar jaring di Maxel/olshop, harga jaring
Rp. 4.000,00/meter, tinggi jaring 120cm. Jaring ini digunakan
petani sebagai pagar untuk melindungi lahan jagung yang
mereka miliki dari serangan hama tikus dan babi.
Anyaman: 4 mm persegi
Bahan: Polyetilen
Bentuk: Anyaman jaring polyetilen
Untuk memasang pagar jaring dibutuhkan alat dan bahan:
 Jaring sesuai dengan luas lahan petani
 Kayu dengan tinggi 150 cm/1,5 meter
 Paku 5 cm dan palu-palu (Hammer).
2) Pagar kawat harmonika

Kawat harmonika berfungsi sebagai pagar pengaman untuk


rumah atau digunakan untuk membuat kandang hewan.
Misalnya kandang ayam, namun ada juga petani yang
menggunakan kawat sebagai pagar lahan jagung di perkebunan,
ukurannya tergantung pembelian dan ketersediann stok, ada
yang dijual per roll (50 Meter) dan ada juga yang per meter.
Harga kawat harmonika per meter Rp. 37.000,00.
Alat dan bahan yang digunakan untuk memasang pagar kawat:
 Kawat sesuai dengan luas lahan
 Kayu 120cm/ 1,2 meter
 Paku 7cm, dan palu-palu
e. Pembersihan lahan jagung harus dilakukan minimal 2 kali dalam 1
bulan.
Pembersihan lahan jagung ada dua cara:
1) Menggunakan racun anti gulma. Petani membeli racun anti
gulma dengan harga yang berbeda-beda:
 1 liter = Rp. 320.000,00
 ½ = Rp. 170.000,00
 ¼ = Rp. 100.000,00

Dalam kemasan racun anti gulma terdapat 3 macam


herbisida yaitu Atraz, Aleron, dan besmor ultra. Ketiga macam
herbisida ini di campur dan di satukan dalam jergen 5 liter
kemudian jergen tersebut di goncang samapai ketiga macam
herbisida tersebut tercampur dan berubah warna menjadi putih
dan kental setelah itu diamkan selama 30 menit dan setelah 30
menit dan setelah 30 menit anti gulma sudah bisa digunakan,
ani gulma harus melihat rumput yang akan disemprot apabila
rumput mencapai ketinggian 40-60 cm maka dosis yang kita
berikan 25-50 cc, namun apa bila rumput sudah mencapai
ketinggian 50 cm-1 meter maka dosis yang di berikan 75-125
cc.

2) Memeras atau menyabit rumput.


Cara ini digunakan petani ketika mereka tidak memiliki
uang untuk membeli racun anti gulma, petani menyabit atau
memeras runput kemudian rumput tersebut dikumpulkan di
sudut lahan ketika rumput sudah mati lalu dibakar.

2.3. Bagaimana solusi atau strategi dalam meningkatkan pengetahuan petani


dalam membasmi hama tikus pada tanaman jagung di desa Ambesea.

 Para petani harus menghadiri kegiatan penyuluhan pertanian yang sering


di adakan di balai desa Ambesea.

Para petani harus menghadiri kegiatan penyuluhan pertanian supaya


para petani bisa menambah pengetahuan mereka dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada pihak penyuluh tentang apa yang mereka tidak ketahui.
 Apabila ada penyuluh yang turun langsung di lapangan (lahan petani) para
petani harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk berbincang-
bincang atau berkomunikasi dengan penyuluh seputar permasalahan yang
mereka alami.
Setiap bulan pasti ada penyuluh yang turun langsung di lahan para
petani untuk memantau langsung perkembangan usaha tani yang di
lakukan oleh para petani di saat inilah kesempatan petani untuk
menceritakan permasalahan yang terjadi di lahan jagung mereka sebagai
penyuluh sudah menjadi tanggung jawab untuk memberikan pemahaman
kepada petani mengenai permasalahan-permasalahan yang mereka alami.

 Petani harus memanfaatkan handpone yang mereka miliki dengan cara


mencari literatur di google atau internet mengenai permasalahan yang
terjadi di lahan jagung yang mereka miliki.

Di zaman sekarang yang semakin canggih dan modern para petani


sudah memiliki hp android dengan adanya hp ini para petani bisa untuk
menambah pengetahuan serta wawasan mereka dengan cara membuka
google atau internet.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Permasalahan yang terjadi di Desa Ambesea mengenai serangan
hama tikus pada tanaman jagung sudah terselesaikan.

3.2. Saran
Saran dari kelompok kami 3B agar pemerintah lebih memperhatikan
masyarakat khusunya para petani bukan hanya memberikan bantuan
pupuk, bibit, dan herbisida, namun yang terpenting pula pemerintah
desa harus rutin dalam mengadakan kegiatan penyuluhan pertanian
untuk menambah wawasan serta pengetahuan para petani.
DAFTAR PUSTAKA
HA pratama (2019). Pengendalian hama tikus.
http://eprints.itn.ac.id/4358/2/BAB%201.pdf
DOKUMENTASI

Gamabar. orang-orangan

Gambar proses pembuatan orang-orangan

Gamabar. Orang-orangan sawah

Anda mungkin juga menyukai