Anda di halaman 1dari 5

1.

Perubahan peradaban pemburu dan peramu (berburu mengumpulkan bahan makanan) yang
berpindah-pindah menuju ke peradaban menetap yaitu pertanian berbasis budi daya terjadi
melalui dua proses dan dipicu oleh tiga hal penting
a. Apa saja dua proses tersebut dan berikan penjelasannya!
b. Apa saja tiga hal penting yang memicu loncatan perubahan tersebut dan berikan
penjelasannya!
c. Uraikan kelemahan dari peradaban pemburu dan peramu yang berpindah-pindah!
Jawab
a. Apa saja dua proses tersebut dan berikan penjelasannya!

1. Pengumpulan hasil tanaman sebagai awal munculnya peradaban – merupakan


metode yang paling langsung untuk memperoleh produk tanaman dan berkembang
pada masyarakat primitif. Pengumpulan produk tanaman biasa berupa
pengumpulan secara teratur (bermusim) ataupun pengumpulan sesaat dari
tanaman-tanaman yang tidak di budidayakan. Pada sistem pengumpulan ini
biasanya terkait dengan kebiasaan berburu dan penangkapan ikan. Pengumpulan
dan perburuan ini dikenal dengan istilah pertanian peramu dan pemburu atau
peradaban peramu dan pemburu. Pada peradaban peramu dan pemburu,
komunitasnya belum mengenal budi daya tanaman dan merupakan kegiatan utama
masyarakat prasejarah untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kebiasaan peradaban
ini masih bertahan hingga sekarang di beberapa lingkup peradaban suku bangsa
indonesia sebagai usaha pengumpulan bahan pangan (produk tanaman) di samping
usaha tani masyarakat yang sudah terorganisasi di usaha tani lahan subur.
2. Pembudidayaan yang lebih tepat dijadikan definisi sistem pertanian – upaya
penyiapan lahan, penanaman, pengelolaan (pemeliharaan) tanaman, dan
pemanenan hasil tanaman. Sistem bidi daya tanaman dapat di anggap sebagai
sistem pertanian itu sendiri yang kemudian dapat di kelompokkan menjadi banyak
subsistem. Cara klarifikasinya dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang.

b. Apa saja tiga hal penting yang memicu loncatan perubahan tersebut dan berikan
penjelasannya!
1. Penemuan api – api adalah landasan penting bagi eksistensi manusia. Tanpa
ditemukannya pengelolaan api oleh manusia, sulit dibayangkan kondisi
peradaban manusia masa kini dan yang akan datang. Dengan api manusia
mampu memperpanjang rentang jenis dan rentang waktu ketersediaan pangan.
Kebanyakan bahan pangan itu tidak dapat dimakan (inedible), tidak enak
rasanya (unpalatable) atau tidak sehat jika tidak dimasak terlebih dahulu.
Contoh bahan pangan yang tidak dapat dimakan karena beracun adalah ubi
kayu yang mengandung sianida yang tinggi.
2. Penemuan roda (lingkaran) – tenaga ternak untuk transportasi sangan didukung
dengan bentuk lingkaran yang menginspirasi manusia membuat roda.
3. Pertanian – perkembangan pertanian pada awalnya selalu memiliki
kecenderungan yang sama yaitu secara lambat laun membawa keberuntungan
dan surplus pangan pada komunitas manusia pelakunya. Surplus bahan pangan
akan diikuti dengan ketersediaan waktu luang bagi berkembangnya pemikiran
dan rekayasa yang mengarah pada peningkatan efisiensi Budidaya tanaman.
Waktu luang akan memberikan kesempatan terbukanya khazanah pemikiran
yang lambat laun meningkatkan temuan-temuan teknologi yang semakin
canggih dan membawa penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan
perumusan kearifan lokal.

c. Uraikan kelemahan dari peradaban pemburu dan peramu yang berpindah-pindah!


Kelemahan dari peradapan dan peramu yang berpindah – pindah dikarenakan untuk
mengatasi ketersediaan bahan pangan ketika menghadapi masa-masa yang tidak
optimum untuk tumbuh - tumbuhan bermanfaat ataupun kehidupan hewan-hewan
buruan. Pada masyarakat dengan peradaban berburu dan peramu, perlu keterlibatan
total seluruh anggota masyarakat untuk mencapai kepastian ketersediaan pangan.
Masyarakat yang demikian selalu melakukan migrasi untuk menemukan wilayah-wilayah
baru yang persediaan bahan pangannya melimpah.

2.
a. Seorang petani jagung memanfaatkan lahannya seluas 6 hektare untuk ditanami jagung
varietas Bima dengan jarak tanaman 20 cm x 80 cm, jumlah benih 2 biji per lubang. Benih
jagung yang digunakan mempunyai daya kecambah setelah penyimpanan sebesar 90% dan
bobot 1.000 butir 340 g. Hitung berapa kebutuhan benih jagung petani tersebut!
b. Hitunglah kerapatan populasi tanaman ubi kayu dan kacang tanah per hektare bila
diketahui:
- Ubi kayu dengan jarak tanam baris tunggal 120 cm x 80 cm!
- Kacang tanah dengan jarak tanam bujur sangkar 25 cm x 25 cm!
Jawab
a.

Diketahui
Luas lahan = 6 hektar
= 6 x 10.000
= 60.000
Jarak tanam 20 cm x 80 cm
= 0,2 x 0.8
= 0,16
60000 10 35
x x2x =
0,2∗0,8 9 100

Bila jarak tanam 20 x 80 cm, maka jumlah populasinya adalah = (60.000/20) X


(600.000/80) = 2.250.000 populasi. Penamabahan jarwo 2:1 = 2.250.000 x 33,3% =
749.250 rumpun. Berarti jumlah rumpun jarwo 2:1 dengan jarak tanam 20 X 80 cm
adalah :(2.250.000 + 749.250) populasi = 2.999.250 populasi. Bila ditanam 2 biji per
tancap maka kebutuhan benih = 2.999.250 X 2 bibit = 5.998.500 Bila rata-rata 1.000
butir benih beratnya 350 gr maka kebutuhan benih adalah 5.998.500/1.000 X 350 gr =
2.099.475 g = 2.099,475 kg Benih yang perlu disediakan oleh petani maksimal 2.100 kg.
b. Ubi kayu dengan jarak tanam baris tunggal 120 cm x 80 cm!
10.000 m2
Jumlah Rumpun =
Luasan jarak tanam m2
10.000 m2
120 cm x 80 cm = = 10.416 rumpun/Ha
1,2 x 0,8
Kacang tanah dengan jarak tanam bujur sangkar 25 cm x 25 cm!
10.000 m2
Jumlah Rumpun =
Luasan jarak tanam m2
10.000 m2
25 cm x 25 cm = = 160.000 rumpun/Ha
0,25 x 0,25

3. Berbagai macam organisme yang bermanfaat bagi tanaman budi daya dapat berperan
meningkatkan pertumbuhan, menekan penyakit/OPT atau berperan kedua-duanya.
a. Pertumbuhan tanaman dapat ditingkatkan oleh mikroba bermanfaat melalui dua
mekanisme. Sebutkan dan jelaskan dua mekanisme tersebut!
b. Ada beberapa mekanisme penekanan terhadap penyakit/OPT oleh mikroba tanah yang
menguntungkan tanaman. Uraikan mekanisme penekanan OPT tersebut!
Jawab

a. Mekanisme Promotor Pertumbuhan Tanaman – Tanaman dapat ditingkatkan


pertumbuhannya oleh mikroba bermanfaat, setidak-tidaknya melalui dua macam
mekanisme yang disebut dengan modes of action (MOA)
1. Metode pertama dengan meningkatkan ketersediaan unsur hara. Banyak jenis
mikroba yang dalam kehidupannya membantu tanaman karena mengonversi
bentuk-bentuk hara tidak tersedia menjadi tersedia dan mikroba memperoleh
pasokan energi dari tanaman inang.
2. Metode kedua menyintesis zat pengatur tumbuh yang diserap oleh perakaran
tanaman. Dalam mode ini mikroba tidak mengubahsama sekali status
ketersediaan hara bagi tanaman. Ada juga yang membantu pertumbuhan
tanaman secara tidak langsung, yaitu kontak langsung melaui perakaran, seperti
pada mycorrhiza, atau memproduksi senyawa-senyawa metabolit sekunder.
Bahkan sampai sekarang masih banyak jenis mikroba yang dapat membantu
pertumbuhan tanaman tetapi mekanismenya belum diketahui.

b. Penekanan OPT – banyak jenis mikroba tanah yang menguntungkan tanaman dengan
menjadipenekan penyakit dan OPT secara umum. Mekanisme penekananOPT tersebut
diantaranya sebagai berikut

- Sebagai predator dan hyperparasitisme (memakan patogen)


- Bersifat antagonistik , kompotitif eksklusif, dan mikrobiostasis (bersaing ketat untuk
nutrisi dan ruang tumbuh) atau mengeluarkan suatu metabolit sekunder sehingga
patogen mati atau sangat terhambat pertumbuhan dan penularannya.
- Kompetensi rhizosfer, memblokade kontak antara patogen dan perakaran tanaman.
- Menginduksi resistensi sistematis atau merangsang tanaman membangun sistem
kekebalan sendiri.
4. Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi (Balitkabi) Balai Penelitian Tanaman Pangan
(Balibantan) Kementerian Pertanian bekerja sama dengan PT Ewindo meluncurkan varietas unggul
kacang hijau, yaitu: VIMA 1 pada awal November 2018. Peluncuran varietas unggul kacang hijau
tersebut antara lain untuk mewujudkan program mencegah stunting (tumbuh kerdil) akibat gizi
buruk dan meraih ketahanan pangan. Menurut Rudi Iswanto, pemulia kacang hijau di BALITKABI,
Varietas VIMA 1 memiliki keunggulan diantaranya berumur genjah, panen serempak, dan potensi
hasil yang tinggi mencapai 1,76 ton per hektare. Varietas tersebut sanggup dikembangkan di
lahan marjinal dan kering. Pak Dirga, salah satu petani di Indonesia Timur, NTT ingin melakukan
usaha tani kacang hijau Varitas VIMA 1 tersebut. Pak Dirga berharap, usaha budi daya tersebut
mampu berproduksi tidak jauh dengan potensi hasil yang diinginkan. Tahapan apa saja yang akan
dilakukan oleh Pak Dirga dalam melakukan budi daya tanaman kacang hijau tersebut? Uraikan
jawaban Anda untuk setiap tahapannya!
Jawab
 Perisapan Lahan
Hal pertama yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman kacang hijau yaitu persiapan lahan
berupa pengolahan lahan. Pengolahan tanah harus dilakukan bila akan menanaman kacang hijau
dengan melakukan pembajakan atau dicangkul dan menambahkan pupuk kandang untuk
meningkatkan nutrisi tanah yang diperlukan tanaman, karena tanaman kacang hijau menghendaki
tanah dengan kelembaban dan ketersediaan unsur hara yang cukup. Pada lahan pasir pantai yang
akan dilakukan untuk budidaya perlu dilakukannya penetralan terlebih dahulu sebelum
dilakukannya budidaya pada daerah tersebut, agar tanah yang akan 10 digunakan tidak
menghambat pertumbuhan dan tidak terjadinya keracunan pada tanaman yang dibudidayakan.
 Penanaman
Setelah dilakukannya pengolaan tanah, tanaman kacang hijau ditanam dengan pembutan petak
jarak tanaman. Jarak tanam yang umum digunakan yaitu 40 x 15 cm pada musim penghujan dan 25
x 25 cm atau 30 x 20 cm pada musim kemarau. Setiap lubang tanaman diisi 2 – 3 benih kacang
hijau.
 Pemeliharaan
Pada masa pertumbuhan vegetatif kacang hijau memerlukan banyak air sehingga perlu
dilakukannya penyiraman 2 kali sehari, sedangkan pada saat kacang hijau mulai masuk generatif
hanya sedikit memerlukan air, maka penyiraman cukup dilakukan sehari sekali. Pada budidaya pasir
pantai penyiraman perlu dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali sehari yaitu pada pagi, siang, dan sore
hari. Penyulaman merupakan kegiatan dalam budidaya tanaman kacang hijau saat berumur 15 hari.
Penyulaman dilakukan dengan cara menyediakan tanaman cadangan yang ditanam diluar area
tanaman. Penyulaman dilakukan apabila tanaman pada lubang tanam tidak tumbuh dengan
sempurna atau mati. Pada budidaya kacang hijau perlu dilakukannya pembersihan gulma dan
rumput liar yang tumbuh mengganggu disekitar tanaman kacang hijau. Penyiangan pada budidaya
kacang hijau biasanya dilakukan dua kali, pertama 11 pada saat tanaman berumur 15 hari dan yang
kedua dilakukan pada umur tanaman 30 hari atau pada saat tanaman mulai berbunga. Tahap
selanjutnya dalam pemeliharaan tanaman kacang hijau yaitu pemberian pupuk yang dibutuhkan
oleh tanaman kacang hijau. Pemberian pupuk dilakukan dua kali yaitu pertama pada saat tanam
dengan cara di masukan kelubang tanam dan yang kedua diberikan pada saat tanaman hendak
berbunga atau umur tanam 30 hari.

 Panen dan Pasca Panen


Masa panen tanaman kacang hijau umumnya antara 60 – 80 hari. Ciri – ciri dari tanaman kacang
hijau yang sudah siap panen ditandai dengan polong yang mudah pecah dan mengering. Polong
yang sudah dipetik kemudian dijemur dan setelah kuning dimasukan kedalam karung agar biji
terlepas dari polongnya dengan cara di pukul - pukul, setelah biji terlepas dari polongnya dilakukan
penapian untuk memisahkan biji - biji yang rusak. Biji yang sudah bersih kemudian dijemur lagi
selama 2 - 3 hari. Kemudian proses terakhir, biji kacang hijau dapat disimpan didalam kaleng dan
berilah abu dapur atau insektisida untuk menghindari terserangnya hama.
 Pengendalian Hama Penyakit
Budidaya tanaman kacang hijau seringkali mengalami kegagalan yang disebabkan oleh hama. Hama
kacang hijau menyerang sejak mulai tanaman tumbuh hingga panen atau menyerang biji yang telah
disimpan digudang. Beberapa hama utama pada kacang hijau antara lain yaitu lalat kacang
(Agromyza phaseoli), lalat pucuk (Melanagromyza dolichostigma), penggerek polong (Etiella 12
Zinckenella), ulat jengkal (Plisia chalcites), kepik hijau (Nezara viridula), dan ulat polong (Heliothis
ermigera). Pengendalian hama - hama tersebut dapat dilakukan secara terpadu dengan cara
dilakukannya pergiliran tanaman dengan tanaman selain kacang – kacangan, menanam secara
serempak. Kemudian secara biologis dengan melepas musuh alaminya, dapat juga secara kimiawi
dengan menggunakan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Penyakit utama pada
budidaya tanaman kacang hijau antara lain seperti busuk batang (Sclerotium rolfsii), kudis (Scab),
embun tepung (Downy mildew), dan mosaik kuning. Dari beberapa penyait tersebut dapat
dikendalikan dengan cara menggunakan varietas yang tahan bila memungkinkan, merotasi tanah
bekas tanaman kacang hijau dengan tanaman yang berbeda familinya, dan memperbaiki sistem
drainase pada lahan budidaya.

Anda mungkin juga menyukai