Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sasaran utama pembangunan pertanian dewasa ini adalah peningkatan produksi

pendapatan petani , karena itu kegiatan di sektor pertanian di harapkan dapat memperbaiki taraf

hidup petani seperti hortikultura.

Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu faktor dalam pasca usaha tani dan

merupakan syarat mutlak bagi peningkatan usaha produksi pertnian, hal ini di sebabkan oleh

gangguan hama penyakit dapat menyebabkan kerugian langsung pada penurunan produksi.

Dari beberapa jenis hama dan penyakit pada tanaman pangan dan hortikultura telah

menimbulkan banyak kerusakan hebat yang salah satunya adalah hama walang sangit. Untuk

mengatasi hama tersebut marilah kita mengendalikan mengendalian hama terpadu (PHT) yaitu

dengan untuk menurunkan dan mempertahankan populasi OPT dibawah batas yang

menyebabkan kerugian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah prinsip pengendalian hama Walang Sangit dengan memanfaatkan Keong Mas

yang telah ?

2. Bagaimanakah cara kerja dari teknologi Pengendalian hama Walang Sangit dengan

memanfaatkan Keong Mas ?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Pengendalian Hama Walang Sangit dengan Keong Mas


Walang sangit (L. oratorius L) adalah hama yang menyerang tanaman padi setelah

berbunga dengan cara menghisap cairan bulir padi menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau

pengisiannya tidak sempurna. Penyebaran hama ini cukup luas. Di Indonesia walang sangit

merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu menjadi hama penting dan dapat

menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50%. Diduga bahwa populasi 100.000 ekor per hektar

dapat menurunkan hasil sampai 25%. Hasil penelitian menunjukkan populasi walang sangit 5

ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15%. Hubungan antara kepadatan populasi

walang sangit dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan satu ekor walang sangit

per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27% Kwalitas gabah (beras) sangat

dipengaruhi serangan walang sangit. Diantaranya menyebabkan meningkatnya Grain dis-

coloration. Sehingga serangan walang sangit disamping secara langsung menurunkan hasil,

secara tidak langsung juga sangat menurunkan kwalitas gabah (Baeheki, 1992).

Walang sangit merupakan musuh bagi petani karena merupakan jenis hama yang kerap

menyerang tanaman padi sejak tanam hingga jelang panen, selama ini cara yang dilakukan petani

memberantas jenis hama tersebut menggunakan racun pemberantas hama yang dibeli di kios

pertanian. Otomatis mempengaruhi biaya produksi dan memberi kekebalan (resistensi) terhadap

hama-hama tersebut yang mendorong setiap musim tanam pemakaian pestisida yang ssangat

berlebihan.

Bagi petani di Lemo Ape kecamatan Palakka atas nama penyuluh pertanian

mendemonstrasikan penggunaan alat perangkap dengan menggunakan botol Aqua yang dua

sisinya telah dilubangi dan diberi keong mas. Petani di dua desa di kabupaten Bone tersebut

memanfaatkan hama keong mas sebagai umpan dalam perangkap hama walang sangit. Seperti

halnya jeruk minum jeruk hama keong emas membunuh hama walang sangit.
Banyak teknologi yang diaplikasikan oleh petani, namun teknologi seperti botol

perangkap walang sangit tanpa pestisida ini merupakan murni temuan petani melalui SLPHT dan

bukan hasil rakitan teknologi dari BPTP.

Kendala serangan hama walang sangit dapat diatasi dengan botol perangkap yang berisi

bahan-bahan yang menimbulkan bau busuk seperti daging keong mas, terasi dan kotoran ayam.

Bahan-bahan tersebut sudah dicoba petani secara terpisah, namun daging keong mas yang paling

banyak menarik walang sangit.

B. Cara Kerja Teknologi Pengendalian Hama dengan Keong Mas

1. Alat dan bahan

Pertama yaitu pembuatan perangkap hama dengan menyediakan berbagai perlengkapan

(alat dan bahan) seperti dibawah ini:

a) Botol bekas air mineral

b) Pisau cutter

c) Kawat

d) Daging keong emas

e) Sabun rinso

f) Air

2. Pelaksanaan

Botol bekas air aqua ukuran 400 800 gram, kemudian dibuat lubang memanjang

kebawah sepanjang 5-10 Cm , lebar lubang 3-4 cm, pada dua sisi yang berlawanan bagian leher
botol agar tidak masuk air hujan maka bekas sayatan kedua lubang tadi dilengkungkan keluar

mengarah keatas.

Pada tutup botol aqua dilubangi untuk memasukkan kawat sebagai tempat menggantung

daging keong emas didalam botol. Daging keong emas ditusukkan kekawat seperti menusuk sate

sebanyak 3-5 buah keong emas, agar hama yang terundang masuk kedalam botol cepat mati

maka botol diisi air campuran sabun Rinso setinggi 10-15 cm dari dasar botol.

Perangkap hama tersebut dipasang ketika tanaman padi mulai bunting sebanyak 30

botol/ha dengan cara di ikat pada tiang bambu lalu ditancapkan pada jarak 3-5 meter antar

perangkap. Pada prinsipnya semakin banyak botol perangkap yang terpasang semakin banyak

peluang untuk menangkap hama.

BAB III

KESIMPULAN

Pengendalian Hama Walang Sangit dengan Keong Mas merupakan teknologi baru dan

murni merupakan temuan petani melalui SLPHT dan bukan hasil rakitan teknologi dari BPTP.

Dilihat dari proses kerjanya, teknologi pengendalian hama semacam ini tidak memerlukan

pestisida yang pada pengaplikasiannya terdapat berbagai resiko yang harus ditanggung oleh

petani, namun dengan adanya perangkap sederhana dengan bahan yang bisa dibilang sangat

mudah untuk kita dapatkan dan bahkan memberikan dampak yang baik pada tanaman, utamanya

dalam mengendalikan hama walang sangit ini.

Berdasarkan pengalaman petani, sejak mempraktekkan perangkap hama dengan umpan

keong mas, produksi padi meningkat dari 4 ton/ha menjadi 7 sampai 8 ton dengan varietas Inpari
4 dan Inpari 8. Seluruh kontak tani yang ada di desa lemo ape dapat dilakukan pada setiap musim

tanam baik padi maupun palawija, khususnya kedelai dan kacang hijau.

Anda mungkin juga menyukai