Anda di halaman 1dari 22

TITRASI OKSIDASI-REDUKSI

WAHYU UTAMI, PHD, APT


TITRASI OKSIDASI-REDUKSI

• Analisis kuantitatif berdasarkan reaksi redoks.


Oksidasi: Fe2+  Fe3+ + e-
Reduksi: Zn2+ + 2e-  Zn
• Macam-macam :
Permanganometri
Dikromatometri
Iodimetri
Iodometri
Bromatometri
HUBUNGAN MOL VS GRAEK

1Graek ~1/2 mol On ~perubahan 1 bil oks ~1 mol e-

MnO4- + 8H+ + 5e-  Mn2+ + 4H2O


+7 +2

1 mol K MnO4 ~ 5 graek

Fe3+ + e-  Fe2+ 1 mol FeCl3 ~1 graek


I2 + 2e-  2I- 1 mol I2 ~2 graek
Cu2+ + e-  Cu+ 1 mol Cu2+ ~1 graek
H2O2 + 2e-  2OH- 1 mol H2O2 ~2 graek

KIMIA ANALISIS by Wahyu 3


BROMATOMETRI

• Dasar Reaksi : BrO3_ + 6H+ +6e-  Br - + 3H2O


• Titrasi langsung :
PK Arsen (III)
BrO3_ + 3HAsO2  Br - + 3HAsO3
BrO3_ + 5Br - +6H+  3Br2 + 3H2O
kuning

KIMIA ANALISIS by Wahyu 4


• Titrasi tidak langsung/titrasi kembali/brominasi :
Ditambahkan Brom berlebih (KBrO3-KBr)  Br2
Br2 + analit bereaksi
Sisa Br2 +2I-  2Br - + I2
I2 + 2S2O32-  2I- + S4O62-
• Contoh : Reaksi dengan 8-OH kuinolin
OH

OH
+ Br2 Br
N
+ 2HBr
N

Br

KIMIA ANALISIS by Wahyu 5


graek tio sampel = graek I2 = graek Br2 sisa
graek tio blangko = graek Br2 mula-mula
graek tio blangko - graek tio sampel
= graek Br2 yg berx
= graek analit

KIMIA ANALISIS by Wahyu 6


PERMANGANOMETRI

Dasar reaksi :
• Suasana harus asam
MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O (1)
• Keasaman sangat rendah
MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2(s) + 2H2O (2)
• Suasana basa
MnO4- (violet) + e- MnO42-(hijau) (3)
potensial oksidasi turun shg daya oksidasi berkurang.

7
KIMIA ANALISIS by Wahyu
• Dalam mempersiapkan larutan permanganat :
- Pemanasan ad mendidih
- Penyaringan
- Tampung di tempat gelap dan tidak asam
• Reaksi dengan permanganat :
- Pemanasan sekitar 600 C
- autokatalitik
- Autoindikator

KIMIA ANALISIS by Wahyu 8


PENGASAMAN DENGAN H2SO4

• Jika dg HNO3,
asam ini bersifat oksidator, maka analit dapat dioksidasi oleh
HNO3, sehingga volume titran yg diperoleh akan lebih kecil.
• Jika digunakan HCl,
asam ini bersifat reduktor yg dapat dioksidasi oleh KMnO4 ,
sehingga volume titran yg diperoleh akan lebih besar.
• Jika digunakan CH3COOH,
yg termasuk asam lemah, sehingga konsentrasi H+ terlalu
rendah akibatnya reaksi lambat dan tidak sempurna.

KIMIA ANALISIS by Wahyu 9


PK ASAM OKSALAT (H2C2O4)

Dasar reaksi : H2C2O4 + On  H2O + 2CO2


1 mol H2C2O4 ~2 graek
Contoh soal :
• Berapa gram KMnO4 diperlukan untuk membuat 0,75 L
larutan baku permanganat 0,1 N ? (K = 39 dan Mn = 55)
• Larutan asam oksalat 25,0 ml dititrasi dg baku KMnO4 0,1 N
hingga larutan berwarna merah muda. Untuk itu diperlukan
14,50 ml. Berapa kadar asam oksalat dlm sampel tsb ? (C =
12)

KIMIA ANALISIS by Wahyu 10


Prinsip PK Asam Oksalat tsb biasa digunakan untuk PK garam
kalsium yg dapat diendapkan dg ion oksalat membentuk
endapan garam kalsium oksalat.

CaCl2 + H2C2O4 CaC2O4 + 2NaCl


CaC2O4 + H2SO4 CaSO4 + H2C2O4
H2C2O4 + On H2O + 2CO2
Jadi 1 mol CaCl2 = 2 graek

KIMIA ANALISIS by Wahyu 11


IODO-IODIMETRI

I2 + 2e- 2I- E0 = 0,54

IODIMETRI
• Titrasi langsung dg baku Iod (I2 sbg oksidator).
• Digunakan untuk PK senyawa dengan potensial oksidasi yg
lebih rendah dibanding sistem iod-iodida (reduktor kuat).

KIMIA ANALISIS by Wahyu 12


• PK Na3AsO3
Dasar reaksi : AsO33- + I2 + H2O AsO43- + 2I- + 2H+
1 mol Na3AsO3 ~2 graek
• Suasana harus agak alkalis, biasanya digunakan NaHCO3, yg dimaksudkan untuk
mengikat ion H+ sehingga reaksi kesetimbangan diatas bergeser ke kanan (reaksi
sempurna).
NaHCO3 + H+  Na+ + H2O + CO2

KIMIA ANALISIS by Wahyu 13


INDIKATOR YANG DIGUNAKAN :

• Autoindikator
Pd TA larutan berwarna kuning pucat krn adanya I2.
• Amilum :
- Pd TA lrtan b’warna biru krn t’bentuk komplek iod-
amilum.
- Penambahan amilum pada awal reaksi.
• CHCl3 atau CCl4
Titrasi diakhiri kalau lapisan CHCl3 atau CCl4 berwarna
violet (iod larut dalam CHCl3 atau CCl4 dan CHCl3 atau CCl4
tidak campur dg air).
TA terjadi setelah TE

KIMIA ANALISIS by Wahyu 14


CONTOH SOAL :

• Larutan arsenit 25,0 ml dititrasi dengan baku iodium


menggunakan indikator amilum (kanji). Pada saat warna
larutan titrat menjadi biru, diperlukan titran sebanyak 23,50
ml 0,1 N. Berapa kadar Na3AsO3 ?
(Na=23, As=75)

KIMIA ANALISIS by Wahyu 15


IODOMETRI

• Titrasi I2 yang timbul dengan baku tiosulfat (iodida sbg


reduktor).
• Digunakan untuk PK senyawa dengan potensial oksidasi yang
lebih besar dibanding sistem iod-iodida (oksidator kuat).
• Analit direaksikan dengan iodida (KI ditambahkan berlebih)
sehingga dihasilkan iod. Iod bebas kmd dititrasi dengan
tiosulfat.

KIMIA ANALISIS by Wahyu 16


• PK Fe3+
Dasar reaksi :

2Fe3+ + 2I-  2Fe2+ + I2


I2 + 2S2O32-  2I- + S4O62-
• PK H2O2
Dasar reaksi :
H2O2 + 2I- + 2H+  2H2O + I2
I2 + 2S2O32-  2I- + S4O62-

KIMIA ANALISIS by Wahyu 17


• Titrasi dlm suasana asam agar oksidasi sempurna.
• Iodida yg ditambahkan berlebih agar :
• Semua analit tereduksi (reduksi sempurna),
• I2 yg terbentuk setara dg analit,
• I2 yg sudah terbentuk tidak menguap karena terbentuk
poliiodida.
• Sebelum titrasi, larutan dibiarkan selama 15-30 menit agar
reaksi reduksi berlangsung sempurna.

KIMIA ANALISIS by Wahyu 18


INDIKATOR YANG DIGUNAKAN ;

• Amilum :
• TA tercapai jika warna biru amilum-I2 tepat hilang.
• Amilum diberikan menjelang titik akhir (saat larutan
berwarna kuning pucat).
• CHCl3 atau CCl4
• TA tercapai jika warna violet dalam lapisan CHCl3 atau
CCl4 tepat hilang.
• Autoindikator
• TA tercapai bila warna kuning dari I2 tepat hilang (kurang
teliti).

KIMIA ANALISIS by Wahyu 19


CONTOH SOAL:

• Berapa kadar H2O2 dlm preparat penetral keriting rambut


kalau 5,0 ml sampel diencerkan dgn 100 ml air kmd
direaksikan dgn larutan KI berlebihan? Setelah ditunggu
beberapa menit (15 menit) iodium yang terbentuk dititrasi
dgn baku tiosulfat menggunakan indikator kanji. Pada saat
warna biru tepat hilang, volume titran= 19,50 ml 0,1 N.

• Berapa kadar FeCl3 dalam larutan, jika sebanyak 25,0 ml


larutan FeCl3 yg ditambah KI berlebih dititrasi dgn tiosulfat
0,1 N sebanyak 28,00 ml?

KIMIA ANALISIS by Wahyu 20


CONTOH SOAL:

25,0 ml larutan FeCl3 ditambah Kalium yodida berlebih. Yodium


yang terjadi dititrasi dengan Na tiosulfat 0,1 N dan didapatkan
kadar FeCl3 dalam sampel tersebut sebesar 0,85 %.
Tuliskan reaksi yang terjadi!
Berapa volume Na tiosulfat yang diperlukan untuk mentitrasi
sampel tersebut ?
(BA Fe = 56 ; BA Cl = 35,5 )
Mengapa Kalium yodida yang ditambahkan harus berlebih?

KIMIA ANALISIS by Wahyu 21


CONTOH SOAL:

• Sampel bijih besi seberat 0,820 g dan yang mengandung


25,0% Fe2O3 dilarutkan dan besinya direduksi menjadi Fe2+
dengan menambahkan 25,0 ml SnCl2 0,0500 N. Berapa ml
HgCl2 0,0450 N diperlukan untuk mengoksidasi kelebihan
SnCl2?

• 0,250 g sampel yang mengandung tembaga dianalisis secara


iodometri. Tembaga (II) direduksi menjadi tembaga (I) oleh
iodida dengan reaksi sbb:
2Cu2+ + 4I- 2CuI + I2
Berapa % tembaga dalam sampel tersebut jika 17,0 ml Na2S2O3
0,1 N diperlukan untuk menitrasi yodium yang terbentuk
tersebut?
KIMIA ANALISIS by Wahyu 22

Anda mungkin juga menyukai