Suspensi
(Evaluation & Stability of a Suspension)
Evaluasi Fisika
Evaluasi Kimia
Evaluasi Biologi
Evaluasi Wadah
Evaluasi Fisika meliputi:
1. Distribusi ukuran partikel (Martin, “Physical Pharmacy”,
hal 430-431)
2. Homogenitas
3. Volume sedimentasi dan kemampuan redispersibilitas
4. Bj sediaan dengan piknometer (FI V <981>, hal 1553)
5. Sifat aliran dan viskositas dengan Viskosimeter
Brookfield
6. Volume terpindahkan (FI V <1261>, hal 1614)
7. Penetapan pH (FI V <1071>, hal 1563)
8. Kadar air (hanya untuk suspensi kering)
9. Penetapan waktu rekonstitusi (hanya untuk suspensi
kering)
Evaluasi Kimia meliputi:
1. Keseragaman sediaan (FI V <911>, hal 1526
2. Penetapan kadar (sesuai monografi masing-
masing)
3. Identifikasi (sesuai monografi masing-masing)
4. Penetapan kapasitas penetralan asam (KPA)
hanya untuk sediaan suspensi antasida (FI V
<451>, hal 1444)
5. Pengukuran Zeta Potensial (ξ)
Evaluasi Biologi meliputi:
Uji potensi (untuk antibiotik) (FI V <131
>, hal 1392)
Uji batas mikroba (untuk suspensi
antasida) (FI V<441> hal 1441)
Uji efektivitas pengawet <61> (FI V hal
1354 )
Evaluasi Wadah
8 CM 12 CM Ho = 12 cm
HU
Hu = 8 cm F
H0
F = 8/12 = 0.667
2. Derajat flokulasi (β)
= F/F~
Suspensi dievaluasi dengan menentukan stabilitas fisiknya.
2 parameter yang penting pada evaluasi suspensi adalah :
- Volume sedimentasi
- Derajat flokulasi
VU F : Volume sedimentasi;
F VU : Volume akhir endapan
VO V0 : Volume awal suspensi
FF
: derajat flokulasi
Vu
V0 Vu
V V0
V0
Volume akhir endapan suspensi yang terflokulasi
= ----------------------------------------------------------
Volume akhir endapan suspensi yang terdeflokulasi
F∞ = 0,23
Uji Redispersibilitas
Untuk mengetahui mudah-tidaknya suspensi terdispersi
kembali
Stanko & Dekay, peneliti pertama yang melakukan uji ini
Semakin cepat waktu untuk terdispersi kembali semakin
baik
Caranya sbb:
Suspensi dimasukkan dalam wadah (tabung) kemudian
diletakkan pada alat uji, diputar 360º pada 20 rpm sampai
semua endapan suspensi terdispersi kembali.
Catat waktu yang diperlukan untuk semua endapan
terdispersi kembali (Banker and Rhodes, 1996).
Penafsiran hasil: Kemampuan redispersi baik bila
suspensi telah terdispersi sempurna dengan pengocokan
tangan maksimum 30 detik.
Pengukuran Rheologi
Setiap suspensi mempunyai sifat rheologi
(aliran) yang berbeda
Ada yang mempunyai sifat alir: plastik,
pseudoplastik, dilatan, tiksotropi, dll.
Aliran plastik
diasumsikan adanya
partikel-partikel
terflokulai dalam
suspensi yang pekat;
adanya yield value (f)
karena bergabungnya
partikel-partikel yang
menimbulkan gaya Van
der waals
Tipe Pseudoplastik
Pseudoplastik yakni
dalam keadaan diam
tersusun acak, saling
menjalin dan terikat
dengan air; saat digojog
maka molekul akan
melurus dan memeras air
keluar sehinga mudah
mengalir.
Contoh bahan: Gom alam,
tragakan, Na alginat, MC
Tipe Dilatan
Larutan uji:
Kocok wadah sisinya homogen dan tetapkan bobot jenisnya.
Timbang seksama sejumlah campuran tersebut yang setara dengan
dosis terkecil dari yang tertera pada etiket.
Masukkan ke dalam gelas piala 250 mL, tambahkan air hingga
jumlah volume lebih kurang 70 mL dan campur menggunakan
Pengaduk magnetik selama 1 menit.
Pengukuran Zeta Potensial (ξ)
Dengan alat zetameter
Suspensi mempunyai harga zeta potansial
tertentu
Digunakan untuk mengetahui pengaruh
penambahan elektrolit pada sediaan
suspensi
Bisa juga untuk mengetahui keadaan
suspensi sistem flokulasi atau deflokulasi
Stability Of
A Suspension
(Stabilitas Sediaan Suspensi)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
stabilitas suspensi antara lain:
Ukuran partikel
Banyak-sedikitnya partikel bergerak
Tolak-menolak antar partikel karena
adanya muatan listrik pada partikel
Konsentrasi suspensoid
Macam-macam Uji Stabilitas
Sediaan Suspensi
500C x x x
400C
x x x x
300C
x x x x x x x x x x x x
400C, RH
x x x
75%
300C/
light x x
Cold
x x x x x x x
2-80C
Siklus Uji Stabilitas