Produk Sediaan
Cair II
(Sistem
Dispersi)
Sistem Dispersi
Sistem
Sistem
Disper
si
Suspen
si
Emulsi
Suspensi
Berdasarkan FI IV
Merupakan sediaan cair yang
mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair.
Beberapa suspensi dapat langsung
digunakan, sedangkan yang lain berupa
campuran padat yang harus
dikonstitusikan terlebih dahulu dengan
pembawa yang sesuai segera sebelum
digunakan .
Formula Umum
Zat
Zat aktif
aktif
Pembawa
Pembawa
(air,
(air, sirup,
sirup,
dll)
dll)
Pembasah
Pembasah
Pensuspens
Pensuspens
ii
Pengawet
Pengawet
Pemanis
Pemanis
Pewarna
Pewarna
Pewangi
Pewangi
AntiAnticaplocking
caplocking
Pendapar
Pendapar
Antioksidan
Antioksidan
Skala Laboratorium
Perhitungan
Evaluasi
Homogenitas
Distribusi
ukuran partike
1 botol
Penentuan bobot jenis
Penetapan pH
Volume sedimentasi 1 botol
Kemampuan redispersi 1 botol
Penetapan viskositas dan rheologi (visk Brookfield) 400-500 mL
Volume terpindahkan (tidak destruktif)
Identifikasi 3 botol
Penetapan kadar 3 botol
Penetapan potensi antibiotika (jika zat aktifnya antibiotika) 1 botol
Uji efektifitas pengawet 5 botol
Penetapan kapasitas penetralan asam
(khusus untuk suspensi antasid)
1 botol
Uji batas mikroba (khusus untuk suspensi antasida)
Karena dari seluruh uji diatas ada uji yang tidak destruktif
sehingga dapat digunakan untuk uji evaluasi yang lain. Jadi
jumlah suspensi yang akan dibuat adalah Z + 30 = Y
botol
Skala Industri
Perhitungan
Prosedur Pembuatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Gunakan aqua DM (demineralisata) (sebagai pelarut atau pembawa) yang sudah dididihkan
selama 15 menit untuk seluruh proses.
seluruh bahan (zat aktif dan eksipien) ditimbang
tampung dalam wadah bersih zat aktif (bila menggumpal ayak melalui mesh 30).
jika menggunakan pembasah, tambahkan pembasah ke dalam zat aktif, aduk hingga homogen
dalam ultra turax. Tambahkan aqua DM matang (30-35oC) sedikit demi sedikit, aduk kemudian
coloid mill hingga suspensi halus sampai terbentuk massa yang cukup basah.
dalam wadah bersih kembangkan suspending agent dan tambahkan pengawet.
dalam wadah steam double jacketed larutkan eksipien lain (kecuali flavor) dalam wadah
beberapa aqua DM. Aduk sampai larut, biarkan mendidih selama 1 menit, lewatkan melalui
saringan mesh 100, tampung dalam wadah bersih.
tuangkan bagian (6) kedalam (7) lalu diaduk
masukkkan lagi bagian (6) kedalam (7) lalu diaduk
campur (4) dan bagian yang tersisa dari (6), panaskan pada temperatur 90-95 oC selama 30
menit, sambil di strirrer. Dinginkan sampai temperatur 40oC.
larutkan flavor dalam pelarut yang sesuai, aduk selama 15 menit.
tuangkan (9) ke dalam (8) sambil di stirrer kemudian tambahkan flavor yang telah dilarutkan
sebelumnya, aduk
pindahkan (11) melalui saringan mesh 100, tampung dalam wadah bersih
sampling QC
lakukan pengisian suspensi ke dalam botol dengan menggunakan liquid filling automatic
machine, selama pengisian juga dilakukan sampling QC
botol diberi etiket dan kelengkapan penandaan sediaan, meliputi nomor register, batch dan
tanggal kadaluarsa.
dimasukkan ke dalam kemasan sekunder disertai dengan brosur dan sendok.
Evaluasi
Sediaan akhir yang dihasilkan diuji
berdasarkan persyaratan sesuai yang
tertera pada farmakope dan atau buku
resmi lainnya.
Monografi Sediaan
Identifikasi, penetapan kadar, dll seperti
yang tertera di FI IV atau buku resmi
lainnya.
Evaluasi Fisika
Organoleptik
ukuran partikel
(Marteen, Physical Pharmacy, hal 430-431)
Digunakan Metode mikroskopik
Mikroskopik merupakan metode langsung yang
sering digunakan pada penentuan ukuran partikel
terutama sediaan suspensi dan emulsi.
Dapat digunakan mikroskop biasa untuk menentukan ukuran partikel antara 0,2-100 m.
Pada metode ini suspensi (yang sebelumnya diencerkan ataupun tidak) diteteskan pada
slide (semacam objek glass). Kemudian besarnya akomodasi mikroskop diatur sehingga
partikel terlihat dengan jelas.
Frekuensi ukuran yang diperoleh diplot terhadap range ukuran partikel sehingga
diperoleh kurva distribusi ukuran partikel.
Jumlah partikel yang harus dihitung untuk memperoleh data yang baik adalah antara
300-500 partikel. Yang penting jumlah partikel yang ditentukan harus cukup sehingga
diperoleh data yang representatif. British standard bahkan menetapkan pengukuran
terhadap 625 partikel.
Jika distribusi ukuran partikel luas, dianjurkan untuk menentukan ukuran partikel dengan
jumlah yang lebih besar lagi. Sedangkan, jika distribusi ukuran partikel sempit, 200
partikel sudah mencukupi.
Untuk memudahkan pengerjaan dan perhitungan akan lebih baik bila dilakukan
pemotretan. Metode ini membutuhkan ketelitian, konsentrasi dan waktu yang cukup
lama. Jika partikel yang ada dalam larutan lebih dari satu macam, sebaiknya tidak
digunakan metode ini.
Penafsiran
Periksalah
sebaran
acaknya
secara
mikroskopik
dengan
menggunakan mikroskop resolusi yang cukup untuk mengobservasi
partikel yang kecil.
Homogenitas
Volume sedimentasi
Prinsip : Perbandingan antara volume akhir (Vu) sedimen
dengan volume asal (Vo) sebelum terjadi pengendapan.
Semakin besar nilai Vu, semakin baik suspendibilitasnya.
Prosedur :
Penafsiran hasil :
Bila
F=1
dinyatakan
sebagai
Flocculation
equilibrium, merupakan sediaan yang baik.
Demikian bila F mendekati 1.
Bila F>1 terjadi Floc sangat longgar dan halus
sehingga volume akhir lebih besar dari volume
awal. Maka perlu ditambahkan zat tambahan.
Formulasi suspensi lebih baik jika dihasilkan kurva
garis yang horizontal atau sedikit curam.
1. Volume
sedimentasi (F)
Tingkat Flokulasi ()
Kemampuan Redispersi
Evaluasi Kimia
Identifikasi
Penetapan
kadar
Penetapan
kapasitas penetralan asam
(KPA) hanya untuk sediaan suspensi
antasida
Evaluasi Biologi
Suspensi Kering
TERIMAKASI
H