Anda di halaman 1dari 31

Spreadsheet ini dibuat dengan tujuan agar dapat membantu memudahkan operator dibagian Utility umumnya, namun tidak

membahas secara detail yang ba


pemahamannya. Karena berbagai latar belakang operator yang mengoperasikan sehingga kurang memahami bagaimana menghitung kebutuhan bahan kim
agar didapat hasil sesuai yang diharapkan.
Vendor bahan kimia berkunjung pada periode tertentu, sehingga jika operator memahami bagaimana proses pelaksanaan dibidang kerjanya tentu adalah ha
Spreadsheet ini dibuat dengan bahasa yang dirasa cukup mudah dipahami agar semakin banyak yang memahami dan menikmati pekerjaannya karena
wawasan yang barangkali bermanfaat suatu saat nanti. Semoga ini menjadi titik mulai bagi operator pelaksana untuk semakin mahir di bidang Utility.

Perlu diingat bahwa bahan kimia khususnya internal treatment di Boiler dari masing-masing vendor tidak pasti sama, sehingga diperlukan panduan
perhitungan yang dilakukan di spreadsheet ini merupakan metode pendekatan, jadi perlu dicek ulang dengan hasil setelah diterapkan.
Dalam pelaksanaan yang disampaikan disini seperti contohnya pelaksanaan uji jartest, dimana umumnya ini dilakukan di bagian laboratorium. Namun
merupakan cara aplikatif dengan istilah "Tidak ada rotan, akarpun jadi".
Jika ada note/indeks CN itu maksudnya Cara Normal atau CD (Cara Darurat). Dalam beberapa hal masih membutuhkan alat bantu/analisa agar hasi
timbangan Analitik dkk. Tentunya, jika sudah berada di lokasi kebun rotan, jangan cari kerjaan dengan repot-repot cari akar lagi.
Cara penggunaan spreadsheet ini, cukup dengan meng-klik pilihan berikut sesuai proses yang diinginkan
Beberapa SEL diberi warna yang maksudnya sebagai berikut:
ini menunjukkan SEL yang perlu diisi untuk melakukan perhitungan
ini menunjukkan SEL yang bisa diisi jika ingin perhitungan lain dan kosongkan jika tidak
ini SEL yang berisi link untuk "melompat" ke sheet yang diperlukan
ini SEL berupa pilihan, gunakan untuk memilih jenis yang ingin diketahui
ini SEL dari hasil perhitungan yang dilakukan

Setelah dijelaskan aturannya, ingin mengetahui tentang apa?


1 Melakukan Jartest
2 Menjernihkan air Clarifier
3 Penyaringan dengan Sand Filter
4 Regenerasi Softener Plant
5 Regenerasi Demineralizer Plant
6 Internal Treatment di Boiler
7 Pengaturan Dosing Pump
s secara detail yang barangkali malah menyulitkan
kebutuhan bahan kimia atau men-setting proses

janya tentu adalah hal yang terbaik.


pekerjaannya karena mendapat pengembangan
i bidang Utility.

diperlukan panduan tersendiri dari vendor. Dan

aboratorium. Namun yang disampaikan bisa saja

ntu/analisa agar hasilnya lebih tepat, contohnya


Menguji Alternatif Dosis dengan Jartest Kembali

Tujuan dari melakukan jartest adalah untuk mengetahui dosis yang optimal kepada sumber air baku/sampel sehingga apabila
nantinya air tersebut diolah di unit klarifikasi bisa didapat hasil pengolahan air klarifikasi yang memenuhi standard turbidity/kejernihan.

disamping ini merupakan alat Jartest--> Floculator, jumlah pengaduk bisa beragam. Gambar disamping untuk 4 sampel
semakin banyak tabung/pengaduk berarti semakin banyak variasi dosis yang bisa dilakukan dalam 1 periode
hal ini tentu menghemat waktu untuk mendapatkan dosis yang optimal.
Dari beberapa sampel yang dilakukan pengujian, juga bisa dilihat langsung perbandingan hasilnya.
Dosis terbaik dari hasil pengujian tersebutlah yang diaplikasikan ke operasional.

Bagaimana membuat larutan kimia dan melakukan Jartest?


Alat dan Bahan Uji Jartest
CN 1. Beaker glass 1000 ml "x" buah, sesuai jumlah sampel yang akan di jartest
CD 1. jika kondisi darurat, ambil botol kemasan air mineral 1,5 liter yang kondisi botolnya setara jernihnya.
Potong bagian tutupnya, jika tidak ada mixer/pengaduk tidak usah dipotong agar bisa dikocok
CN 2. Beaker glass 200ml atau sesuai ukuran tersedia "x" buah, sesuai jumlah bahan kimia yang akan digunakan. Jika bahannya Tawas dan Caustic S
CN 3. Pipet 10 ml untuk memasukkan dosis
CD 3. Spuit,
CN 4. Floculator, seperti alat di gambar.
CD 4. Pakai cara kocok/goncang botol air mineral.
CN 5. Turbidimeter, untuk mengukur tingkat kejernihan
CD 5. Melihat langsung dengan membandingkan kejernihan dari beberapa aplikasi dosis secara berdampingan.
CN 6. Mengukur pH pH Meter atau Kertas Lakmus bukan yang untuk mengetahui kondisi asam basa saja.
CD -
CN 7. Neraca analitik, untuk menimbang bahan kimia karena jumlah yang digunakan sedikit/kecil.

Membuat larutan kimia untuk Jartest


Contoh tahap membuat larutan Tawas (Aluminium Sulphate) dengan konsentrasi 15% w/v dalam 100.0
yaitu:
diinginkan konsentrasi
15% setara 150,000 ppm
Jumlah larutan
100.0 ml
didapat jumlah Tawas diperlukan
15.0 mgr

maka timbanglah 15.0 mgr Tawas dengan timbangan analitik, masukkan kedalam gelas beaker lebih besar sedikit dari
tambahkan air aquadest atau condensate yang sudah didinginkan sehingga 100.0 ml jumlahnya, dan larutkan tawas tersebut.
Larutan diusahakan sesuai batas tanda gelas beaker, biasanya ada garis strip tanda.
Larutan Tawas 15.0% jadi! Lanjutkan untuk membuat larutan lainnya.

Melakukan Jartest
a. Siapkan sampel yang akan diuji kedalam beaker glass 1000 ml/botol air mineral sebanyak yang diperlukan. Samakan volumenya masing-masing, misal 50
b. Ukur pH sampel, proses koagulasi umumnya berlangsung pada kisaran pH Netral. Jadi jika pH sampel cenderung asam (air gambut contohnya), maka saa
dengan menambahkan larutan caustic lebih dahulu agar pH sampel berkisar pH Netral. Baru diikuti larutan koagulant/flocculant.
c. CN, letakkan wadah yang sudah berisi sampel dan diberi tanda masing-masing ke alat jartest sesuai jumlah alat yang tersedia.
c. CD, kumpulkan wadah sampel dengan tandanya masing-masing pada area yang cukup terang untuk melakukan pengamatan.
d. CN, Tambahkan larutan koagulant pada masing-masing wadah dengan dosis yang berbeda dengan pipet/spuit, misalkan wadah #1 dosis 5 ml, wadah #2
d. CD, Tambahkan larutan koagulant pada wadah yang akan di kocok sesuai jumlah tenaga pengocok. Jika sendirian, maka buat di 1 wadah saja.
e. CN, Hidupkan alat Jartest dengan putaran 100 rpm selama +/- 1 menit kemudian turunkan putaran menjadi lebih lambat sekira 3-5 menit. Kemudian mat
Perhatikan mana flok yang cepat terbentuk dan mengendap dan hasilnya paling baik.
e. CD, kocok wadah yang sudah diberi larutan sekitar 1 menit, kemudian diamkan. Catat waktu yang diperlukan flok mengendap. Lakukan hal yang sama pa
wadah yang lain
f. Hasil yang terbaik dari proses ini digunakan untuk aplikasi dilapangan.

Misalkan dosis yang digunakan dari hasil Jartest 5.0 ml masuk kedalam sampel 1,000.0 ml, adalah hasil yang terbaik. Maka do

𝑣_1 𝑥_1=𝑣_2 𝑥_2

V1 1,000.0 V2 5.0 ml Kembali


X1 ? X1 150,000 ppm
Dosis sebenarnya diaplikasikan adalah
X1 750 ppm
ambar disamping untuk 4 sampel uji.
kukan dalam 1 periode

an hasilnya.

ahannya Tawas dan Caustic Soda, maka dibutuhkan 2 buah dst

ml

100.0 ml. dalam hal ini kita menyiapkan 200 ml.


kan tawas tersebut.

enya masing-masing, misal 500 ml dkk. Beri tanda masing-masing


gambut contohnya), maka saat proses jartest nanti dimulai

dah #1 dosis 5 ml, wadah #2 dosis 10 ml atau bisa kelipatan 10 ml dkk


at di 1 wadah saja.
kira 3-5 menit. Kemudian matikan.

ap. Lakukan hal yang sama pada dosis yang berbeda pada

ah hasil yang terbaik. Maka dosis sebenarnya adalah:


Kembali
pH Meter portable/handheld
cara penggunaan dengan langsung mencelupkan bagian probe ke dalam sampel dan nilai pH ditampilkan

Probe

Kembali
Kertas Lakmus
cara penggunaan dengan mencelupkan strip kertas lakmus
hasil warna di kertas di bandingkan dengan tabel referensi warna di kotak/wadah
ampel dan nilai pH ditampilkan di layar

rensi warna di kotak/wadah


Kebutuhan Kimia proses Sedimentasi agar air bisa jernih atau lebih baik Kembali
masukkan data pada SEL warna abu-abu
Catatan: Lakukan Jartest untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai kondisi air baku yang digunakan
jika sumber air bersifat pasang surut maka lakukan jartest sesuai kondisi pasang surut agar didapat dosis yang optimal sesuai kondisi air
acuan 1 ppm adalah 1 mgr/liter
0.001 kg/m3
1.0 gram/m3
Jika dari hasil jartest didapat data kebutuhan dosis sebagai berikut:
Koagulant 750.0 ppm Bahan koagulant lain yang sejenis dengan Tawas (Aluminium Sulphate) seperti PAC (Poly Aluminium Chloride)
Tawas 750.0 gr/m3

Flocculant 3.0 ppm berfungsi untuk memperbesar ukuran floc agar lebih mudah mengendap berbahan polymer bisa bermuatan positif, negatif atau tidak be
3.0 gr/m3
dan kondisi operasi unit Penjernihan air saat ini yang akan diaplikasikan dosis sesuai hasil jartest adalah:
Flowrate air 18.0 m3/jam
Jam Operasi 14.0 jam dan kwalitas air baku tidak berubah
maka penggunaan dosis bahan kimia per-waktu operasi sesuai kebutuhan di atas adalah
Tawas/PAC 13,500.0 gr
13.5 kg 189.0 kg per 14.0 jam
Flocculant 54.0 gr
0.1 kg 0.8 kg per 14.0 jam
Cara membuat larutannya pada Link berikut
Buat Larutan
Note: Air Gambut (warna coklat umumnya) pH cenderung Asam, untuk diproses perlu dinetralkan dengan injeksi Caustic soda atau Soda Ash dahulu
setelah pH naik baru injeksi Tawas/Flocculant karena tawas bersifat Asam. Urutan injeksi kimia disesuaikan di lapangan
positif, negatif atau tidak bermuatan
Operasional Sand Filter
Setelah unit Clarifier ini biasanya dilanjutkan di proses filterasi menggunakan Sand Filter, untuk menangkap/me
Umumnya laju aliran sandfilter sekitar: 2.0 liter/detik/m2
atau 7.2 m3/jam/m2
Untuk Backwash laju aliran sekitar 9.0 liter/detik/m2
atau 32.4 m3/jam/m2

Sequence/urutan operasional Sand Filter


Backwash Valve Posisi
1 Tutup
2 Buka
3 Buka
4 Tutup
1 2
5 Tutup

disaat air merupakan hal yang cukup kritis, untuk proses backwash
dapat didahului dengan menggunakan "air scouring" dimana pada sisi
bawah filter di-tapping jalur udara yang di gunakan sebagai awal
proses backwash selama beberapa saat untuk "membongkar" dan
melepaskan endapan dari proses penyaringan sebelumnya dari media
3 4
penyaring, lalu dilanjutkan dengan menggunakan air sebagaimana
proses backwash, hal ini berguna untuk menghemat jumlah air yang
dipakai selama proses backwash.
Catatan
Saat proses air scouring ini posisi valve 2 Buka dan valve 3 Tutup dan tekanan IN
udara dipakai sekitar 1 bar. Lebih aman memasang regulator udara untuk
mencegah filter nozle rusak/lepas karena tekanan berlebih.
Kembali
d Filter, untuk menangkap/menyaring flok-flok yang mungkin masih terlewat.

4 OUT

5
Ion Kation Anions
H+ Cl –
Na+ O--
Ca++ OH –
Mg++ HCO3 -
Mn++ or +++ CO3 - -
Fe++ or +++ NO3 - -
S ++ SO4 --
NH4 + + OCl-
Berikut ini panduan untuk membuat larutan kimia untuk unit Penjernihan
Konsentrasi larutan diinginkan
500,000.0 ppm
Jumlah bahan kimia per operasi
189 kg PAC/Tawas Pilih dari sini jika ingin mengambil hasil perhitungan Jartest seb

atau isi di bawah ini jika ingin menghitung jumlah lainnya (dalam kg)
kosongkan jika tidak dipakai
𝑝𝑝𝑚= 𝑚𝑔𝑟/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Jumlah air ditambahkan untuk pelarutan bahan kimia


378.0 liter

Catatan
Jika tidak memiliki wadah yang cukup untuk melarutkan dengan air sejumlah perhitungan diatas, maka bisa dib
sesuai ukuran wadah yang tersedia.
Ukuran wadah yang tersedia 200.00 liter
diperlukan wadah sebanyak 2 buah yang diisi air sebanyak 189.0
dan diisi PAC/Tawas sebagai bahan kimia sebanyak 94,500.0
Dan setiap jam harus bisa menghabiskan 0.14 wadah atau 27.0
pada prakteknya mungkin jumlah wadah juga kurang, jadi buatlah larutan sesuai perhitungan diatas
dan habiskan sesuai periode waktu penggunaan

lihat Set Dosing


Kembali

erhitungan Jartest sebelumnya

n diatas, maka bisa dibagi menjadi beberapa bagian

liter
gram/wadah atau 94.5 kg/wadah
liter atau 27.0 liter/jam
ngan diatas
Kembali

Bagaimana melakukan Setting Dosing Pump agar dapat meng-injeksi-kan bahan kimia sesuai perhit
Langkah yang perlu dilakukan:
1 Membaca manual book pompa Dosing yang ada, mengenai cara men-setting jumlah injeksi per-stro
2 Atur besaran injeksi/jumlah injeksi bahan kimia dengan mengatur knob/pengatur seperti contoh gam

3 Jika tidak ditemukan manual pompa-nya, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mencari tahu
caranya dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Isi wadah berupa gelas ukur misalkan gelas beaker 1000 ml (1 liter) dengan air minimal setengah
b. Siapkan stopwatch/jam atau timer untuk mengukur waktu injeksi.
c. Atur posisi knop pada penunjukan tanda terendah, misal 10 atau 1 strip.
d. Diasumsikan semua kelengkapan selang dan koneksi instalasi sudah siap pakai, maka mulailah m
penuh (tidak bercampur udara)
e. Matikan kembali pompa, dan isilah wadah kembali dengan air hingga batasnya misal 900 ml.
f. Mulailah peng-kalibrasi-an, catat waktu mulai dan akhir pengujian serta jumlah akhir/sisa air diwa
4 Misalkan data yang diperolah adalah sebagai berikut:
T1 - menit Vol 1 900 ml
T2 3.0 menit Vol 2 600 ml
waktu dipakai 3.0 menit Cairan terpakai 300.0 ml

Maka dapat diketahui pada setting knob 10 atau 1 strip jumlah dosing adalah
100.0 ml/menit
6,000 ml/jam
6.0 l/jam
4 Lanjutkan pengujian pada garis penunjukan berikutnya. Bisa menggunakan tabel berikut
Strip 1 2 3 4 5 6
T1 - - - - - -
T2 3 3 2 2
Vol 1 awal 900 900 800 800
Vol 2 akhir 600 500 300 100
Q Injeksi (ml/menit) 100.0 133.3 250.0 350.0 - -
Q Injeksi (l/jam) 6.0 8.0 15.0 21.0 - -
5 Jika sudah didapat data injeksi pompa dosing maka setting dosis dapat dilakukan pada garis knob ya
6 Jika ternyata hingga batas knob tertinggi jumlah debit injeksi tidak mencukupi jumlah dosis yang dik
penyesuaian konsentrasi larutan menjadi lebih tinggi.

Ke Larutan
n kimia sesuai perhitungan yang sudah dibuat?

jumlah injeksi per-stroke atau per satuan waktu


atur seperti contoh gambar yang dilingkari berikut:

Knob ini di putar dalam kondisi pompa hidup


agar tidak merusak fungsi dosing/keakuratan
dosing.

dengan mencari tahu sendiri besaran injeksi pada setiap penunjukan

n air minimal setengah.

akai, maka mulailah menghidupkan pompa hingga cairan mulai keluar dengan

snya misal 900 ml.


mlah akhir/sisa air diwadah.

abel berikut
7 8 9 10
- - - -

- - - -
- - - -
kan pada garis knob yang sesuai.
i jumlah dosis yang dikehendaki, maka dilakukan
Konsentrasi Reagent (% Vol) Softener Plant
Softener digunakan apabila kandungan Hardness (CaCO3, Mg dll) cukup tinggi sedangkan kandungan ion- (SiO2, Cl, PO4 d
cukup rendah sehingga tidak diperlukan menggunakan unit Demineralizer Plant
Regen yang digunakan adalah Garam (NaCl)
Softener
Waktu Kontak 30-45 menit

Air NaCl V3
490.00 98% 1,960.00

8%
V2 V4
2,450.00

40%
490.00

NaCl Solution

Catatan
Setting flowrate ini jika tidak ada flowmeter adalah dengan cara trial dan error pada valve/katup/kera
jika sudah didapat flow yang sesuai, bisa dipatenkan agar tidak berubah lagi
Sebelum proses regenerasi lakukan backwash terlebih dahulu.

Setelah dilakukan Regenerasi sesuai kondisi diatas dilakukan Slow Rinse sesuai flowrate Regenerasi
Waktu Kontak 30-45 menit

Selanjutnya di lakukan Fast Rinse dengan flowrate sama dengan flowrate operasi
Waktu Kontak 5-15 menit

Selanjutkan diteruskan proses Operasi Normal.


Pertanyaan selanjutnya:
Kapan waktu berikutnya untuk regenerasi setelah regenerasi ini?
untuk menjawab ini maka diperlukan data Exchange Capacity/kemampuan bertukar ion dari jenis resin yang dig
Total Hardness yang akan di olah.

Contoh perhitungannya sebagai berikut:


Exchange Capacity Resin yang digunakan 55,130.0 gram/m3
Hardness air yang akan diolah 120.0 ppm

Maka jumlah air yang bisa dioleh sebelum resin jenuh dan perlu diregenerasi kembali sebanyak:
459,416.7 liter
459.4 m3
Sehari air olahan digunakan Boiler atau proses sebanyak:
255.0 m3/hari
Maka Softener perlu diregenerasi dalam 1.8 hari
Jika ternyata Resin sudah jenuh kurang dari perkiraan waktu diatas, maka dapat dilakukan:
- Pastikan data jumlah resin yang digunakan didalam tabung Kation apakah sudah sesuai dengan perhitungan a
- Pastikan proses regenerasi dijalankan dengan baik
- Pastikan kwalitas air umpan tidak mengalami perubahan yang signifikan, mis saat waktu tertentu tenyata Har
Jika sudah dipastikan dan sesuai, maka kemungkinan Resin sudah rusak/tidak dalam kondisi terbaiknya.
Umur pakai resin umumnya dikisaran 3 - 5 tahun.
Kembali
i sedangkan kandungan ion- (SiO2, Cl, PO4 dll) pada raw water

Regeneran dilution 8% range 8-10%


Jumlah Regen 100 gr/liter Resin (kebutuhan 100-200 gr/liter resin)
Volume Resin 2000.00 Liter
Kebutuhan NaCl 200.00 kg
Konsentrasi NaCl 98% sesuai data teknis NaCl yang digunakan
Setting Konsentrasi 40% di Bak reagen
Kebutuhan Air (V2) 490.00 kg
490.00 liter
Kebutuhan Air Dilution (V4) 2,450.00 liter
Kebutuhan air tambahan (V3) 1,960.00 liter
Setting Waktu Habis 45.0 menit
Flowrate di setting 43.56 liter/menit

cara trial dan error pada valve/katup/keran didekat venturi.


dak berubah lagi

Contoh bentuk Venturi


nse sesuai flowrate Regenerasi

rate operasi

puan bertukar ion dari jenis resin yang digunakan dan berapa nilai

enerasi kembali sebanyak:

maka dapat dilakukan:


pakah sudah sesuai dengan perhitungan atau sudah berkurang.

kan, mis saat waktu tertentu tenyata Hardness naik.


ak/tidak dalam kondisi terbaiknya.
digunakan
Konsentrasi Reagent (% Vol) Demineralizer Plant
Tujuannya menangkap sebanyak mungkin ion negatif dan positif agar didapatkan kemurnian air yang tinggi sebagai air um
Regen yang umum digunakan adalah HCl atau H2SO4 untuk Kation dan NaOH untuk Anion
Setiap proses regenerasi didahului proses backwash terlebih dahulu.

a. Kation
Waktu Kontak 30-45 menit

V2
468.75

5%
V1 10.42 l/menit

32%

HCl Solution
b. Anion
Reaksi NaOH Eksoterm (melepas panas)
Jika proses NaOH + Air bertahap reaksi yang terjadi lebih panas
Jika proses Air + NaOH bertahap reaksi yang terjadi lebih dingin

Air NaOH V3
490.00 98% 4,410.00

4%
V2 V4
4,900.00

40%
490.00

NaOH Solution

Setelah dilakukan Regenerasi sesuai kondisi diatas dilakukan Slow Rinse sesuai flowrate Regenerasi
Waktu Kontak 30 - 45 menit

Selanjutnya di lakukan Fast Rinse dengan flowrate sama dengan flowrate operasi
Waktu Kontak 5-15 menit

Selanjutkan diteruskan proses Operasi Normal.


Pertanyaan selanjutnya:
Kapan waktu berikutnya untuk regenerasi setelah regenerasi ini?
Untuk memperkirakan waktu jenuh Resin diperlukan data Exchange Capacity resin Kation dan Anion.
Biasanya ini bisa dilakukan pihak vendor chemical range kisaran Exchange Capacity Resin
EC Kation 1,8 - 2 meq/ml
EC Anion 1,2 - 1,4 meq/ml

𝑄= (𝐸𝑥𝑐ℎ 𝐶𝑎𝑝 𝑥 𝑉𝑜𝑙 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑛 𝑥 49900 𝑥 𝐷𝑓)/(𝑇𝐸𝐶/𝑇𝐸𝐴)

Q Throughput (m3)
Df Design factor 0.7 - 0.8
TEC Total Exchange Cation (untuk menghitung Kation)
TEA Total Exchange Anion (untuk menghitung Anion)
Vol Resin Jumlah Resin di dalam vessel (liter)

Contoh perhitungannya sebagai berikut:


Exchange Capacity Resin Kation 1.8 meq/ml
Exchange Capacity Resin Anion 1.2 meq/ml
Volume Resin 1,500.0 liter
TEC 277.0 ppm referensi bisa dari total hardness
atau dari total kandungan ion positif spt Ca+, Mg+
TEA 260.0 total kandungan ion negatif spt SiO2-, Cl-, PO4-, H

Maka jumlah air yang bisa diolah sebelum resin jenuh dan perlu diregenerasi kembali pada unit Kation sebanya
340,472.9 liter
340.5 m3
Maka jumlah air yang bisa diolah sebelum resin jenuh dan perlu diregenerasi kembali pada unit Anion sebanyak
241,823.1 liter
241.8 m3
Sehari air olahan digunakan Boiler atau proses sebanyak:
255.0 m3/hari
Maka Kation Demin diregenerasi dalam 1.3 hari
Maka Anion Demin diregenerasi dalam 0.9 hari Pertimbangkan untuk menambahkan
Jika ternyata Resin sudah jenuh kurang dari perkiraan waktu diatas, maka dapat dilakukan:
- Pastikan data jumlah resin yang digunakan didalam tabung Kation apakah sudah sesuai dengan perhitungan a
- Pastikan proses regenerasi dijalankan dengan baik
- Pastikan kwalitas air umpan tidak mengalami perubahan yang signifikan, mis saat waktu tertentu tenyata Har
Jika sudah dipastikan dan sesuai, maka kemungkinan Resin sudah rusak/tidak dalam kondisi terbaiknya.

Selain unit Demineralizer Plant yang terdiri dari unit Kation dan Anion tersebut, ada juga yang menggunakan un
gas terlarut berupa Carbon dioxide, Hidrogen sulfide dan methane atau Bicarbonate ilustrasi prosesnya sebagai
Kembali
kan kemurnian air yang tinggi sebagai air umpan ke Boiler
H untuk Anion

Konsentrasi yang diinginkan 5% range 5-8%


Jumlah Regen setting 100.0 gr/liter Resin (kebutuhan 40-150 gr/liter resin)
Volume Resin 1500.0 Liter
Kebutuhan HCl 150.00 kg untuk konsentrasi 100%
Konsentrasi HCl di pakai 32% sesuai data teknis HCl yang digunakan

Kebutuhan Air (V2) 468.75 kg


468.75 liter
Setting Waktu Habis 45.0 menit
Flowrate di setting 10.42 liter/menit

Regeneran dilution 4% range 3-6%


Jumlah Regen 100.0 gr/liter Resin (kebutuhan 50-150 gr/liter resin)
Volume Resin 2000.0 Liter
Kebutuhan NaOH 200.0 kg
Konsentrasi NaOH 98% sesuai data teknis NaOH yang digunakan
Setting Konsentrasi 40% di Bak reagen
Kebutuhan Air (V2) 490.0 kg
490.0 liter
Kebutuhan Air Dilution (V4) 4,900.00 liter
Kebutuhan air tambahan (V3) 4,410.00 liter
Setting Waktu Habis 45.0 menit
Flowrate di setting 98.00 liter/menit

nse sesuai flowrate Regenerasi

rate operasi

apacity resin Kation dan Anion.


ange Capacity Resin
Hasil analisa air misalkan:
Kation
Calcium (Ca) 120
Magnesium (Mg) 65
ensi bisa dari total hardness Sodium (Na) 80
total kandungan ion positif spt Ca+, Mg+, Na+ dll Potassium (K) 12
ungan ion negatif spt SiO2-, Cl-, PO4-, HCO3- dll Total Kation 277
Note: Tambahkan ion + dan - lainnya jika ada
enerasi kembali pada unit Kation sebanyak:

enerasi kembali pada unit Anion sebanyak:

Pertimbangkan untuk menambahkan jumlah Resin/perbesar Tabung Anion


maka dapat dilakukan:
pakah sudah sesuai dengan perhitungan atau sudah berkurang.

kan, mis saat waktu tertentu tenyata Hardness naik.


ak/tidak dalam kondisi terbaiknya.

tersebut, ada juga yang menggunakan unit Degassifier setelah unit Kation dengan tujuan mengurangi
u Bicarbonate ilustrasi prosesnya sebagai berikut:

Jika kandungan Bicarbonate > 40 ppm, maka sebaiknya ditambahkan unit Degassifier ini
g digunakan
Anion
Bicarbonate (HCO3) 100
Sulphate (SO4) 50
Chloride (Cl) 90
Nitrate (NO3) 20
Total Anion 260
dan - lainnya jika ada
Penggunaan Bahan Kimia untuk Internal Treatment Boiler
Memaksimalkan penggunaan Condensat yang dikembalikan dari proses adalah hal yang terbaik
Dosis bahan kimia digunakan akan bervariasi sesuai dengan karakteristik bahan kimia dari supplier yang digunakan, dosis seb
Bahan kimia berikut umumnya digunakan untuk menjaga parameter air boiler yang dimonitoring dari analisa air blowdown boile

Oxygen Scavenger
Berfungsi sebagai mencegah terjadinya korosi akibat adanya oksigen bebas yang terlarut didalam air.
Parameter yang mewakili dari analisa air blowdown adalah kandungan Sulfite. Jaga selalu dalam limit kontrol dengan memperh
Jika temperatur Air umpan tinggi maka dosisnya akan rendah begitu sebaliknya, untuk itu perlu melihat kinerja De-aerator
De-aerator digunakan umumnya ada 2 jenis
a. Vacuum De-aerator
b. Thermal De-aerator
tujuan De-Aerator adalah mengurangi kandungan DO (Disolved Oxyen) serendah mungkin sehingga penggunaan Oxygen Sca
dan resiko korosi akibat adanya oxygen bebas berkurang. Korosi yang disebabkan oksigen ini berupa bocor lubang (pitting)

a. untuk De-aerator dengan temp 90 C kandungan Oksigen yang bisa di dapat diperkirakan 0,02 ppm O 2 dari grafik
b. Jika set temperatur De-aerator berada > 90 C, otomatis kebutuhan pemakaian bahan kimia akan berkurang.

Dosis Scale Inhibitor


Untuk mencegah terjadinya scaling/kerak pada sisi air pipa boiler. Untuk memudahkan penentuan dosis jika belum ada analisa

(Hardness Air Umpan + 3 ppm) x Flowrate Boiler

Dosis Alkalinity Booster


Untuk menaikkan pH air Boiler, limit di Boiler umumnya dijaga pada kisaran 10,5 - 11,5 kisaran dosis pada 10-20 ppm untuk pH
Berdasarkan range pH air umpan tersebut, jika dibuatkan estimasi dosisnya adalah:

pH Dosis
Lb 7.0 20.0
pH sekarang 7.5 17.5 Dosis pendekatan untuk menjaga pH di Boiler
La 9.0 10.0
Contoh perhitungan di Boiler
Boiler beroperasi dengan Flowrate 15.0 MT per Jam selama 10.0 jam
Tekanan kerja 12.0 barg
Limit TDS di Boiler 3,000.0 ppm

Parameter Air umpan di tangki Parameter air Boiler saat ini


Parameter Nilai Parameter Nilai Min Max
pH 7.0 pH 10.5 9.5 11.0
T Alkalinity 44.0 Alkalinity 260.0 min 2.5 x Silica
T Hardness - Cycle T Alkalinity 316.0 300.0 700.0
Chloride 17.0 7.0 T Hardness Trace Trace
Silica 3.0 Chloride 113.0 300.0
Besi 0.6 Silica 50.0 50.0
DO 0.02 Besi 0.6 5.0
Conductivity 53.0 Phosphate 40.0 20.0 40.0
TDS 35.5 Sulfit 38.0 20.0 -
Conductivity 1,786.0 4,477.6
TDS 1,196.6 3,000.0

Maka tindakan yang diperlukan


Kebutuhan Blowdown
0.18 M3
177.55 liter per jam

Dosis Alkalinity Booster


kebutuhan 262.50 gram per jam
atau 2.63 kg setiap 10 jam

Dosis Scale Inhibitor


kebutuhan 45.00 gram per jam
atau 0.45 kg setiap 10 jam

Dosis Oxygen Scavenger 1.57


kebutuhan 8.84 ppm
0.13 kg/jam
atau 1.33 kg setiap 10 jam
Kembali

yang digunakan, dosis sebaiknya mengacu anjuran dosis dari pihak vendor
analisa air blowdown boiler

it kontrol dengan memperhatikan temperatur air umpan,


hat kinerja De-aerator

a penggunaan Oxygen Scavenger akan berkurang


a bocor lubang (pitting)

m O 2 dari grafik

osis jika belum ada analisa detail, antisipasi bisa memakai acuan dosis berikut:

pada 10-20 ppm untuk pH air umpan pada kisaran 7 - 9.

Anda mungkin juga menyukai