Preseptor:
apt. Didit Prasetiyo, S.Farm
3
DISOLUSI OBAT
Disolusi mengacu pada proses ketika fase padat (misalnya tablet
atau serbuk) masuk ke dalam fase larutan, seperti air.
Intinya, ketika obat melarut, partikel-partikel padat memisah dan
molekul demi molekul bercampur dengan cairan dan tampak menjadi
bagian dari cairan tersebut.
Disolusi adalah proses pelepasan senyawa obat dari sediaan dan
melarut dalam media pelarut.
Disolusi terjadi pada tablet, kapsul, dan serbuk.
Tujuan : Uji disolusi dilakukan untuk mengetahui secara invitro
pelepasan zat aktif obat dari bentuk sediaan menjadi bentuk terlarut.
Peranan Uji
Disolusi
Dressman dkk (1998) : di industri farmasi uji disolusi
digunakan untuk pengembangan produk baru,
pengawasan mutu, dan untuk membantu
menentukan bioavailabilitas sediaan.
Landasan perkembangan regulasi terbaru, seperti
skema klasifikasi biofarmasetika menegaskan
pentingnya disolusi dalam peraturan tentang
perubahan setelah mendapat izin dan
memperkenalkan kemungkinan mengganti uji klinis
dengan uji disolusi dalam kasus-kasus tertentu.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan
disolusi sediaan obat
1. Sifat fisikokimia sediaan obat : BM, polimorfi, asam- basa
2. Formulasi sediaan obat : surfaktan, bahan pengisi,
bahan pengikat, bahan penghancur
3. Metode/alat uji disolusi : tipe alat, vibrasi, kecepatan
agitasi, filter, pengambilan sampel
4. Parameter uji disolusi : temperatur, media
[pH, viskositas]
5. Faktor Miscellaneous : kesalahan
pengujian, humiditas, absorpsi
Medium Disolusi
KOMPOSISI MEDIUM UJI DISOLUSI IN VITRO
Medium Komposisi Jumlah
NaCl
Cairan Lambung HCl pekat [hidrogen 2,0 g
Simulasi klorida] 7,0 mL
pH 1,2 Air terdeion add 1000 mL
1
7
PROSEDUR UJI DISOLUSI
TABLET PARASETAMOL
01. PEMBUATAN MEDIA DISOLUSI (Dapar Fosfat pH 5,8)
01. PEMBUATAN MEDIA DISOLUSI (Dapar Fosfat pH 5,8)
1 2 3 4
Timbang sejumlah Timbang sejumlah Campur kedua larutan Cek pH, jika belum
78,36 gram Asam 8,09 gram Natrium tersebut hingga 75 – memenuhi spesifikasi
Fosfat, larutkan Fosfat, larutkan 80 % dari 1 L. maka + NaOH atau
dengan Purified dengan Purified HCl secukupnya lalu
Water Water tambahkan Purified
Water ad 1 L.
PROSEDUR UJI DISOLUSI
TABLET PARASETAMOL
02. PEMBUATAN LARUTAN BAKU
02. PEMBUATAN LARUTAN BAKU
1 2 3
Buat fase gerak yang Timbang sejumlah Larutkan dalam Fase
terdiri dari campuran Parasetamol BPFI gerak hingga
air-methanol P (3:1) kadar lebih kurang
saring sonikasi. 0,01 mg per mL
PROSEDUR UJI DISOLUSI
TABLET PARASETAMOL
03.
03.UJI
UJIDISOLUSI
DISOLUSI
1 2 3 4
Siapkan 1-6 tablet dari Siapkan 900 ml media Masukkan media disolusi Atur suhu pada media
tiap bets yang diambil disolusi dapar fosfat pH ke dalam wadah pada disolusi hingga mencapai
secara acak 5,8 alat tipe 2 (Tipe 37°C ± 0,5° dan
Dayung). kecepatan 50 rpm.
8 7 6 5
Amati serapan sampel Setelah 30 menit, saring Masukkan 1 tablet ke
Jika perlu, encerkan
menggunakan HPLC larutan sampel dalam masing-masing
larutan sampel dengan
pada λmaks Parasetamol menggunakan kertas wadah, jaga agar
media disolusi.
(± 243 nm) berpori 0,45 μm gelembung udara tidak
menempel pada
permukaan sediaan.
PROSEDUR UJI DISOLUSI
TABLET PARASETAMOL
04.
04.PERHITUNGAN
PERHITUNGANKADAR
KADAR
1 2 3
Suntikkan secara terpisah sejumlah Rekam Hitung jumlah dalam mg, parasetamol,
volume sama (lebih kurang 10 µL) kromatogram dan ukur C8H9NO2 dalam serbuk tablet yang
Larutan baku dan Larutan sampel ke respons puncak utama digunakan dengan rumus :
dalam kromatograf
x 100
S2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1 + S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, dan tidak satu unit
pun yang lebih kecil dari Q – 15%
S3 12 Rata-rata dari 24 unit (S1 +S2+S3) adalah sama atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit
sediaan yang lebih kecil dari Q – 15% dan tidak satu unitpun yang lebih kecil dari Q – 25%
DAFTAR PUSTAKA
Farmakope Indonesia VI tahun 2020
TERIMAKASIH