Anda di halaman 1dari 11

1.

industri farmasi akan mengembangkan produk sirup asetaminofen utk demam dan nyeri anak-
anak menggunakan pelarut campur air. Asetaminofen diketahui sukar larut dalam air. Bagaimana
cara meningkatkan kelarutan zat aktif?
a. Menekan ionisasi
b. Menurunkan konstanta dielektrik
c. Menurunkan selisih Ph ekstrem
d. Memperkecil ukuran partikel (supaya mudah larut dalam air maka luas permukaan dari
acetaminophen di perkecil)
e. Mengganti pelarut air (tidak memungkinkan mengganti pelarut lain selain air)

2. industri farmasi akan memproduksi tetes mata polimiksin dlm jumlah besar. Industri tsb sdg
mencoba membuat sediaan tsb dlm skala kecil, sebelum di scale up. Apoteker diminta untuk
membuat SOP pembuatan tetes mata polimiksin. Agar memastikan bahwa produksi yg dihasilkan
steril, dilakukan proses sterilisasi. Bagaimana metode sterilisasinya?
a. Panas basah
b. Panas kering
c. Gas etilen oksida
d. Radiasi
e. Penyaringan
Pembahasan:
Sediaan tetes mata harus bebas dari partikel asing,sehingga mengurangi partikel asing sediaan
tetes mata polimiksin β sulfat dimana bahan aktifnya tidak tahan terhadap pemanasan maka
digunakan sterilisasi dengan cara penyaringan sehingga tidak perlu dilakukan sterilisasi untuk
masing-masing bahan penyusun.
3. sebuah pabrik obat tradisional akan memproduksi obat batuk dr bahan akar manis (Glycyrrhizae
glabra). Bahan baku tsb harus distandarisasi. Salah satu uji yg akan dilakukan yaitu uji kadar abu
total. Apakah arti uji tersebut?
a. Tingkat cemaran oleh pasir dan kotoran à uji kadar abu tdk larut asam
b. Tingkat kandungan air dan zat lain yg mudah menguap à penentuan susut pengeringan
c. Tingkat kandungan senyawa anorganik à kadar abu total
d. Tingkat cemaran oleh silikat à uji kadar abu larut air
e. Tingkat kelembaban ekstrak à uji kadar air

4. Suatu produk isoniazid 100 mg/5ml mengikuti orde 0 dan memiliki laju reaksi penguraian sebesar
0,1%/bulan. Syarat kadar isoniazid adalah tidak kurang dari 93% dan tidak lebih dari 100%
A = KOT + AO
Berapa bulan lama kadaluwarsa sediaan?
a. 60
b. 65
c. 70
d. 75
e. 80
Pembahasan:
A = KOT + AO
Ket: A = Kadar awal isoniazid
KO = laju reaksi penguraian 
AO = kadar akhir isoniazid
T = lama kadaluwarsa
A = KOT + AO
93 = 0,1 T+ 100
= 100 - 93/0,1 
= 70 

5. HLB butuh suatu emulsi minyak dalam air 100 ml adalah 15. Emulgator yang digunakan unutk
emulsi tersebut adalah tween 40 (HLB 12,2) dan span 40 (HLB 19,2). Total emulgator yang
digunakan adalah 5 gram. Berapa perbandingan jumlah tween dan span yang digunakan sebagai
emulgator?
a. 1:2
b. 3:3 (3:2)
c. 3:4
d. 4:5
e. 3:5
Pembahasan:
HLB yang diinginkan = 15
Emulgator = 5
Tween 40 = HLB 12,2 à Tween 40 = 15 – 12,2 = 2,8 gram
Span 40 = HLB 19,2 à Span 40 = 19.2 – 15 = 4,2 gram
Total campuran= 2,8 + 4,2 = 7 gram
Penyelesaiann:
Span = 4,2 gram/7 gram x 5 = 3
Tween = 2,8 gram/7 gram x 5 = 2
Maka, didapatkan hasil perbandingan span dan tween yang digunakan sebagai emulgator yaitu
3:2
6. Apoteker di BPOM menganalisis kosmetik yang dicurigai mengandung merkuri. Metode
analisis yang digunakan adalah ICP-MS. Dilakukan validasi metode analisis. Apakah
parameter yang menentukan metode tersebut sensitif atau tidak terhadap zat yang diuji?
a. Akurasi
b. Presisi
c. LOQ
d. LOD
e. Spesifisitas
Jawaban: Batas deteksi (LOD) adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko.
7. Apakah Senyawa marker dari Andrographis paniculata?
a. Andrografolid
b. Tanin
c. Fenolik
d. Kuersetin
e. Alkaloid
Jawaban: Andrografolid merupakan kandungan aktif dari tanaman sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) yang mempunyai berbagai aktivitas
farmakologi seperti penurun kadar gula darah, trigliserida dan LDL, sebagai
antioksidan, antiinflamasi dan analgesik.
8. Apakah Parameter yang digunakan untuk mendeteksi alat yang telah dibersihkan, namun
masih ada zat sebelumnya atau tidak menggunakan KCKT yang dilihat?

a. Akurasi
b. Presisi
c. LOQ
d. LOD
e. Selektivitas
Jawaban: Batas deteksi (LOD) adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko.
9. Seorang apoteker ditempatkan di IPC dan disuruh melakukan pengujian obat jadi
ranitidin 100 mg menggunakan alat bejana. Kaca tertutup rapat yang tersambung dengan
vakum berisi metiln blue. Apakah Pengujian yang dialakukan?

a. Kerapuhan tablet
b. Kekerasan tablet
c. Keseragaman bobot
d. Uji kebocoran kemasan primer
e. Uji kebocoran kemasan sekunder
Jawaban: Saat produksi, dilakukan pengecekan kualitas PLM/strip dengan tes
kebocoran menggunakan metilen blue dalam presure chamber (Anandita, 2012).

10. Industri akan membuat sirup asetaminofen. Diketahui asetaminofen memiliki pH jenuh
pada pH 6, tidak larut air, larut dalam 26 bagian selain air pada suhu -6 s.d 30 oC.
Bagaimana cara mengatasi masalah kelarutan tersebut ?
a. Menambahkan air dengan selalu tinggi
b. Mengatur pH hingga sesuai dengan pH jenuh
c. Menambahkan oksigen pada permukaan
d. Mengatur suhu ruangan
e. Menambahkan kosolven
Jawaban: Penambahan pelarut atau kosolven merupakan salah satu upaya
peningkatan kelarutan suatu obat yang mempunyai kelarutan kecil atau praktis tidak
larut dalam air.
11. Suatu industri melakukan kualifikasi laminar air flow secara berkala. Untuk memastikan tidak
adanya kebocoran dilakukan uji kecepatan aliran udara. Berapa persyaratan aliran udara yang
telah ditetapkan?
a. 0,35 m/s
b. 0,45 m/s
c. 0,55 m/s
d. 0,65 m/s
e. 0,75 m/s
Pembahasan :
Terdapat dua tipe LAF yang digunakan pada pencampuran sediaan steril:

1. Aliran Udara Horizontal (Horizontal Air Flow):


Udara mengalir ke arah operator Digunakan untuk sediaan non kemoterapi/sitostatika.
Kecepatan aliran udara 0,45 m/detik
2. Aliran Udara Vertikal (Vertical Air Flow):
Udara mengalir dari atas ke bawah untuk menjaga sterilitas dan melindungi operator
Digunakan untuk penyiapan sediaan kemoterapi/sitostatikaKecepatan aliran udara 0,3
m/detik.

12. Industri obat akan melakukan analisis campuran paracetamol, kaffein, dan asetosal. Diketahui
polaritas dari terkecil hingga terbesar adalah:
Aspirin < paracetamol < kaffein
Apakah Urutan puncak yang muncul jika menggunakan KCKT fase terbalik?
a. Kaffein – paracetamol – aspirin
b. Aspirin – paracetamol – kaffein
c. Aspirin – kaffein – paracetamol
d. Paracetamol – aspirin – kaffein
e. Kaffein – aspirin – paracetamol

Pembahasan :
Kolom Fase Terbalik l Kolom fasa terbalik adalah kolom yang fasa diamnya bersifat non polar,
sedangkan fasa geraknya bersifat polar, kebalikan dari fasa normal.

13. Bagian gudang menerima bahan baku zat aktif 5 wadah masing-masing berat 5 kg. Bagian QC
akan melakukan pengujian. Berapa banyak sampel yang diambil untuk diuji?
a. 2 wadah
b. 3 wadah
c. 4 wadah
d. 5 wadah
e. 9 wadah

Pembahasan :
Rumusnya adalah √N + 1, dimana N adalah jumlah wadah yang diterima.
Biasanya metode ini digunakan untuk sampling bahan baku (dalam container)
atau bahan kemas.
= √5 + 1 = 3,24 (dibulatkan 4)

14. Apoteker di industri sedang mengevaluasi tablet ibuprofen. Dilakukan uji disolusi menggunakan
dapar fosfat pH 7. 2. Diketahui pKa ibuprofen adalah 4.4. Berapa persen ibuprofen dalam bentuk
terion pada kondisi tersebut?
a. 50%
b. 60%
c. 75%
d. 90%
e. 99%

Pembahasan: secara kualitatifnya ibuprofen larut di dapar fosfat pH 7.2, jadi pasti terionisasi
persen tertinggi jika secara kelarutannya di farmakope, media disolusi ibuprofen dapar fosfat 7.2.

15. Suatu zat akan dibuat sediaan cair dengan karakterisik larut dalam 50 bagian air . berapa air yang
dibutuhkan untuk melarutkan 300 mg zat tersebut?
a. 0,15 ml
b. 1,5 ml
c. 1 5 ml
d. 150 ml
e. 1,5 l

Pembahasan : Karakteristik Kelarutan 100mg/0,5ml


300/100 = 3
3 x 0,5 = 1,5 ml
0,5

16. Apoteker QC akan melakukan evaluasi keseragaman sediaan tablet CTM sesuai FI IV. apa
evaluasi yang dilakukan?
a. Uji keseragmaan kandungan
Uji keragamaan bobot
b. Ui keseragamaan bobot
c. Uji keseagaman kadungan
d. Uji penetapan kadar
Pembahasan: jiKeseragaman kandungan ini dilakukan jika tablet mengandung kurang dari 50,0 mg
dan atau kurang dari 50,0% dari berat satuan sediaan, untuk mengurangi kemungkinan
terjadi kesalahan kadar yang besar pada saat produksi.
17. Berapa Jumlah tablet yang diperlukan untuk melakukan uji keseragaman kandungan?
a. 6
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25
Pembahasan: keseragaman bobot digunakan untuk tablet tidak bersalut Jika ditimbang 20 tablet,
hitung bobot rata-rata tiap tablet, jika tidak mencukupi 20 tablet, dapat digunakan 10
tablet

18. Bidang validasi suatu pabrik akan memlakukan validasi proses aseptis / media fill. Apa Zat yang
digunakan untuk media fill?
a. Tryptone soya broth
b. Kalium bikarbonat
c. PDA/SDA
d. Yeast
e. Dekstrosa
Pembahasan: Pada umumnya media yang digunakan adalah Soybean Casein Digest Medium
(SCDM) atau yang dikenal sebagai Trypticase Soy Broth (TSB), cocok untuk media
pertumbuhan dari berbagai organisme.

19. Industri farmasi akan memproduksi sediaan injeksi secara aseptis. DimanProses filling harus
dilakukan?
a. di ruang kelas A
b. di ruang kelas B
c. di ruang kelas C
d. di ruang kelas D
e. di ruang kelas E
Pembahasan: Kelas A digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang beresiko tinggi seperti pengisian
produk steril

20. Industri farmasi akan memproduksi obat analgetik dan antipiretik. Ruangan tersebut memiliki
ketetapan jumlah partikel tertentu. Ruangan tersebut masuk dalam kelas grey area. Berapa ukuran
partikel yang sesuai?
a. <100
b. >100
c. <10000
d. <100000
e. >100000
Pembahasan: Grey Area yang disebut juga are kelas D yang memiliki ketetapan jumlah partikel
<100.00

21. Ekstrak Phyllanthi herba secara empiris dipercaya untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh manusia. Industri farmasi akan memproduksinya menjadi sediaan sirup.
Berdasarkan hasil uji pada manusia ditanyakan aman diberikan. Apa golongan Obat
tersebut termasuk?
a. Jamu racikan
b. Jamu
c. Fitofarmaka
d. Obat herbal terstandar
e. Obat kimia
Jawaban
Fitofarmaka adalah obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia),
bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi

2. Penetapan kadar ibuprofen 800 mg dengan spektro UV-Vis dilakukan dengan melarutkan
sediaan ke dalam 250 ml. Kemudian diambil 1 ml dan diencerkan dalam 50 ml. Berapa
kadar ibuprofen jika diperoleh serapan 0,6 dengan persamaan y = 0,1x – 1?

a. 95%
b. 97,5%
c. 100%
d. 102,5%
e. 105%
3.
In [A]0

In [A]t Slope = k

waktu

Kurva di atas adalah kurva laju reaksi orde?


a. 0
b. 1
c. 2
d. 3
e. 4
Jawaban
grafik Orde Satu

Ketika satu pereaksi, misal [A] diubah konsentrasinya maka laju reaksi juga berubah
berbanding lurus terhadap perubahan konsentrasi pereaksi tersebut.
4. Suatu industri farmasi membuat injeksi diazepam, zat aktifnya tidak larut dalam air
sehingga diperlukan peningkatan kelarutan dengan menambahkan pelarut campur.
Bagaimana mekanisme peningkatan kelarutan?
a. Memutuskan ikatan kovalen
b. Meningkatkan kelarutan dengan solubilisasi
c. Menyesuaikan konstanta dielektrik
d. Meningkatkan kelarutan ion
e. Membentuk ikatan kovalen
Jawaban
Besarnya konstanta dielektrik, menurut Moore, dapat diatur dengan menambahkan
bahan pelarut lain. Tetapan dielektrika suatu campuran bahan pelarut merupakan hasil
penjumlahan tetapan dielektrik masing-masing sesudah dikalikan dengan %
volume setiap komponen pelarut.
5. Bagian QC di industri obat akan melakukan standarisasi bahan baku sediaa obat batuk dari
tanaman Mentha arvensis. Dari simplisia daun tersebut di ekstrak menthol oil sebagai zat
aktif dengna metode tertentu. Instrumen apa yang digunakan untuk kegiatan tersebut?
a. KG
b. KCKT
c. AAS
d. FTIR
e. UV-Vis
Jawaban
Kromatografi gas (KG) merupakan jenis kromatografi yang umum digunakan dalam
analisis kimia untuk pemisahan dan analisis senyawa yang dapat menguap tanpa
mengalami dekomposisi.

6. Suatu industri farmasi ingin melakukan evaluasi serbuk pada pembuatan sediaan tablet. Evaluasi
ini dikenal dengan istilah Hausner ratio. Apa tujuannya?
a. Untuk mengetahui Distribusi ukuran partikel
b. Untuk mengetahui Kompresibilitas
c. Untuk mengetahui Sifat alir granul
d. Untuk mengetahui Kadar air
e. Untuk mengetahui Keseragaman kadar
Jwban:
Hausner ratio merupakan salah satu metode dalam menetapkan sifat alir serbuk
atau granul dengan cara mengukur tapped density dan bulk density. Rasio < 1,00
menunjukkan sifat alir yang sangat baik, sedangkan rasio > 1,60 menunjukkan
sifat alir yang sangat-sangat buruk.

7. Industri S akan membuat tablet dengan mesin pencetak baru. Langkah awal yang dilakukan
adalah mendesain mesin yang digunakan. Apa yang harus diperhatikan Untuk memastikan bahwa
mesin sesuai dengan kriteria dilakukan?
a. Kualifikasi desain
b. Kualifikasi instalasi
c. Kualifikasi operasional
d. Kualifikasi kinerja
e. Kualifikasi proses
Jwban :
Kualifikasi Desain (KD) adalah unsur pertama dalam melakukan validasi
terhadap fasilitas, sistem atau peralatan baru. Kualifikasi Desain (KD) diartikan
sebagai dokumen yang memverifikasikan bahwa desain dari fasilitas, sistem dan
peralatan sesuai untuk tujuan yang diinginkan. Tujuan Design Qualification
(DQ) adalah untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem
atau peralatan atau sarana penunjang yang akan dipasang atau dibangun
(rancang bangun) sesuai dengan ketentuan atau spesifikasi yang diatur
dalam ketentuan CPOB yang berlaku. Jadi DQ dilaksanakan SEBELUM
mesin, peralatan produksi atau sarana penunjang (termasuk bangunan
untuk industri farmasi) tersebut dibeli /dipasang/dibangun.

8. QC di industri farmasi hendak melakukan pengukuran kadar cemaran dalam bahan aktif. Diambil
0,1521 gram sampel dilarutkandalam 100 ml (etanol:air 1:1). Pengukuran dilakukan dengan
metode HPLC. Dari hasil analisis diperoleh kadar cemaran 0,354mg/100ml. Berapakah kadar
cemaran (%b/b) dalam bahan aktif?
a. 0,123
b. 0,133
c. 0,183
d. 0,233
e. 0,253

Jwban :
9. Indsutri farmasi X akan memproduksi sediaan injeksi bupivacain untuk anestesi intraspinal. Sifat
fisikokimia bupivacain menunjukkan tidak stabil terhadap sterilisasi panas sehingga harus
disterilisasi filtrasi. Berapakah ukuran filter yang digunakan untuk sterilisasi injeksi bupivacain
tersebut?
a. 0,22 µm
b. 5,0 µm
c. 0,45 µm
d. 0,10 µm
e. 2,0 µm

Jwban : metode sterilisasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu metode sterilisasi dengan
cara panas dan sterilisasi dengan cara dingin. Metode sterilisasi dengan cara panas dibagi
menjadi sterilisasi panas kering (menggunakan oven pada suhu 160-180⁰C selama 30-
240 menit), dan sterilisasi panas basah (menggunakan autoklaf dengan suhu 121⁰C
dengan tekanan 15 psi, selama 15 menit). Metode sterilisasi dengan cara dingin dapat
dibagi menjadi dua, yaitu teknik removal/penghilangan bakteri, dan teknik membunuh
bakteri. Teknik removal dapat menggunakan metode filtrasi dengan membran filter
berpori 0,22µm.

10. Apoteker sedang merancang produksi tablet antibiotik A untuk pasien dewasa. Dari data CoA dan
MSDS dari zat aktif A, diketahui informasi sifat fisikokimia sebagai beriku: berbentuk granulat,
kompresibilitas baik, sangat mudah terurai oleh asam sehingga akan dibuat tablet salut enterik.
Manakah dari polimer berikut yang dapat digunakan sebagai penyalut dalam tablet salut enterik?
a. Hidroksipropimetil selulosa ftalat
b. Hidroksipropimetil selulosa
c. Hidrokpropilselulosa
d. Mikrokristalin selulosa
e. Karboksimetil selulosa

Jwban :

Anda mungkin juga menyukai