Anda di halaman 1dari 6

Evaluasi sediaan suspensi

1. Penetapan Bobot Jenis


Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan
bobot jenis digunakan hanya untuk cairan, dan kecuali dinyatakan lain,
didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25 terhadap
bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila suhu ditetapkan dalam
monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu
yang
telah ditetapkan terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama.
Bila pada suhu 25 zat berbentuk padat, tetapkan bobot jenis pada suhu
yang telah tertera pada masing-masing monografi, dan mengacu pada air
pada suhu 25.
Prosedur :
Gunakan piknometer bersih, kering, dan telah dikalibrasi dengan
menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang baru dididihkan,
pada suhu 25. Atur hingga suhu zat uji lebih kurang 20, masukkan ke
dalam piknometer. Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu
25, buang kelebihan zat uji dan timbang. Kurangkan bobot piknometer
kosong dari bobot piknometer yang telah diisi. Bobot jenis suatu zat
adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot
air dalam piknometer. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi
keduanya ditetapkan pada suhu 25. (Farmakope Indonesia IV, 1995)

2. Penetapan Bobot per Mililiter


Bobot per milliliter suatu cairan adalah bobot dalam g per ml cairan
yang ditimbang di udara pada suhu 20 0C, kecuali dinyatakan lain dalam
monografi. (Farmakope Indonesia IV, 1995).
Bobot per ml zat cair ditetapkan dengan membagi bobot zat cair di
udara yang dinyatakan
dalam g, dari sejumlah cairan yang mengisi piknometer pada suhu yang
telah ditetapkan dengan kapasitas piknometer yang dinyatakan dalam ml,
pada suhu yang sama. Kapasitas piknometer ditetapkan dari bobot di udara
dari sejumlah air yang dinyatakan dalam g, yang mengisi piknometer pada
suhu tersebut. Bobot 1 liter air pada suhu yang telah ditetapkan bila
ditimbang terhadap bobot kuningan di udara dengan kerapatan 0,0012 g/ml
seperti tertera dalam tabel berikut. Penyimpangan kerapatan udara dari
harga tersebut di atas, yang diambil sebagai harga rata-rata, tidak
mempengaruhi hasil penetapan yang dinyatakan dalam Farmakope
Indonesia. (Farmakope Indonesia IV, 1995)
(Farmakope Indonesia IV, 1995)

3. Homogenitas
Homogenitas dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel maupu
distribusi ukuran partikelnya dengan pengambilan sampel pada berbagai
tempat (ditentukan menggunakan mikroskop untuk hasil yang lebih akurat).
Jika sulit dilakukan atau membutuhkan waktu yang lama, homogenitas dapat
ditentukan secara visual. (Farmakope Indonesia IV, 1995)
Pengambilan sampel dapat dilakukan pada bagian atas, tengah, atau
bawah. Sampel diteteskan pada kaca objek kemudian diratakan dengan kaca
objek lain sehingga terbentuk lapisan tipis . (Farmakope Indonesia IV, 1995)
Suspensi yang homogen akan memperlihatkan jumlah atau distribusi
ukuran partikel yang relative hampir sama pada berbagai tempat
pengambilan sampel (suspense dikocok terlebih
dahulu). (Farmakope Indonesia IV, 1995)

4. Volume Terpindahkan
Uji berikut dirancang sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspense
yang dikemas dalam wadah dosis ganda, dengan olume yang tertera pada
etiket tidak lebih dari 250 ml, yang tersedia dalam bentuk sediaan cair atau
sediaan cair yang dikonstitusi dari bentuk padat dengan volume yang
ditentukan, jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume
sediaan seperti yang tertera pada etiket. Untuk penetapan volume
terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30
wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut untuk bentuk sediaan
tersebut. Larutan oral, suspensi oral, dan sirup dalam wadah dosis ganda,
kocok isi 10 wadah satu persatu. (Farmakope
Indonesia IV, 1995)
Serbuk dalam wadah dosis ganda yang mencantumkan penandaan
volume untuk larutan oral atau suspensi oral yang dihasilkan bila serbuk
dikonstisusi dengan sejumlah pembawa seperti tertera pada etiket, konstitusi
10 wadah dengan volume pembawa seperti tertera pada etiket diukur secara
saksama, dan campur. (Farmakope Indonesia IV, 1995)
Prosedur : Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur
kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua
setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati
untuk menghindarkan pembentukan gelembung udara pada waktu
penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari 30 menit. Jika telah
bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap campuran: volume
rata-rata larutan, suspensi, atau sirup yang diperoleh dari 10 wadah
tidak kurang dari 100%, dan tidak satupun volume wadah yang kurang
dari 95% dari volume yang dinyatakan pada etiket. Jika A adalah volume
rata-rata kurang dari 100% tertera pada etiket akan tetapi tidak ada
satu wadahpun volumenya kurang dari 95% dari volume yang tertera
pada etiket, atau B tidak lebih dari satu wadah volume kurang dari 95%,
tetapi tidak kurang dari 90% dari volume yang tertera pada etiket,
lakukan pengujin terhadap 20 wadah tambahan. Volume rata-rata
larutan, suspensi, atau sirup yang diperoleh dari 30 wadah tidak kurang
dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak lebih dari
satu dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari
90% seperti yang tertera pada etiket. (Farmakope Indonesia IV, 1995)

5. Penetapan Kekentalan
Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang
diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu
permukaan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi mapan
tertentu bila ruang di antara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang
akan ditentukan kekentalannya. Kekentalan adalah tekanan geser dibagi laju
tegangan geser. Satuan dasarnya yaitu poise; namun oleh karena kekentalan
yang diukur umunya merupakan harga pecahan poise, maka lebih mudah
digunakan satuan dasar sentipoise (1 poise = 100 sentipoise). (Farmakope
Indonesia IV, 1995)
Penentuan suhu penting karena kekentalan berubah sesuai suhu;
secara umum kekentalan menurun dengan menaiknya suhu. Kekentalan
mutlak dapat diukur secara langsung jika dimensi alat pengukur diketahui
dengan tepat, tetapi pengukuran umumnya lebih praktis dilakukan dengan
mengkalibrasi alat menggunakan cairan yang diketahui kekentalannya,
kemudian kekentalan cairan uji ditetapkan dengan membandingkan
terhadap kekentalan cairan yang telah diketahui. (Farmakope Indonesia IV,
1995)
Metode yang umum digunakan untuk pengukuran kekentalan meliputi
penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan
untuk mengalir melalui kapiler. Banyak jenis viskosimeter tabung kapiler
telah dirancang, tetapi viskosimetet Ostwald dan Ubbelohde adalah yang
paling sering digunakan. Untuk mengukur kekentalan, suhu zat uji yang
diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan suhu yang kecil
dapat menyebabkan perubahan kekentalan yang berarti. Untuk pengukuran
sediaan farmasi, suhu dipertahankan dalam batas lebih kurang 0,1.
(Farmakope Indonesia IV, 1995)

6. Volume Sedimentasi dan Kemampuan Redispersi


Karena kemampuan meredispersi kembali merupakan salah satu
pertimbangan utama dalam menaksir penerimaan pasien terhadap suatu
suspensi dan karena endapan yang terbentuk harus dengan mudah
didispersikan kembali dengan pengocokan sedang agar menghasilkan sistem
yang homogen, maka pengukuran volume endapan dan mudahnya
mendispersikan kembali membentuk dua prosedur yang paling umum.

7. Uji Batas Mikroba


Uji batas mikroba dilakukan untuk memperkirakan jumlah mikroba
aerob viabel di dalam
semua jenis perbekalan farmasi, mulai dari bahan baku hingga sediaan jadi,
dan untuk menyatakan perbekalan farmasi tersebut bebas dari spesies
mikroba tertentu. Otomatisasi dapat digunakan sebagai pengganti uji yang
akan disajikan, dengan ketentuan bahwa cara tersebut sudah divalidasi
sedemikia rupa sehingga menunjukkan hasil yang sama atau lebih baik.
Selama menyiapkan dan melaksanakan pengujian, spesimen harus ditangani
secara aseptik. Jika tidak dinyatakan lain, jika disebut inkubasi, maka yang
dimaksud adalah menempatkan wadah di dalam ruangan terkendali secara
termostatik pada suhu antara 300 dan 350selama 24 jam sampai 48 jam.
Istilah tumbuh ditujukan untuk pengertian adanya dan kemungkinan
adanya perkembangan mikroba viabel.

Aquadest

Bentuk : Cairan jernih

Warna : Tidak berwarna

Bau : Tidak Berbau

Rasa : Tidak Berasa

Kelarutan : Dapat melarutkan semua zat yang sifatnya polar

BM : 18,02

Kegunaan : Sebagai larutan pembawa dalam injeksi.


Stabilitas : Dapat stabil dalam semua keadaan fisika(es,cair,dan uap) Wadah dan
penyimpanan: Dalam wadah dosis tunggal dari kaca atau plastic, hablur lebih besar
dari dua liter wadah kaca sebaliknya dari kaca tioe 1.

Inkompatibilitas : Dalam formulasi farmasi dapet bereaksi dengan obat dan bahan
tambahan lainnya yang mudah terhidrolosis padda temperature tinggi

Sumber : Farmakope Indonesia ed 4, 1995. Hal 112.

Handbook Of Pharmaceutical exipient ed 4. Hal 675.

Karotenoid

Karotenoid merupakan pewarna alami yang diisolasi dari tumbuyhan. Karotenoid


memberikan pigmen warna oranye, kuning, merah. Jenis karotenoid ada beberapa
yaitu likopen, lutein, bixin, norbixin, kapsantin, -karoten, -karoten, -apo-8-
karotenal, -karoten.

Asam sitrat monohidrat

Nama Resmi : Acidum Citricum

Sinonim : 2-hydroxy propane-1,2,3-tricarboxyclic acid monohydrate.

2-hidroksi-1 ,2,3-asam propanetricarboxylic

Rumus Molekul : C6H8O7 (anhydrous)

C6H8O7,H2O (monohydrate)

Bobot Molekul : 192,1 (anhidrat); 210,1 (monohidrat).

Pemerian : Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul


sampaim halus,putih; tidak berbau atau praktis tidak berbau; rasa sangat asam.
Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; agak sukar
larut dalam eter.
Persyaratan : Asam sitrat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih
dari setara dengan 101,0% dari C6H8O7, dihitung dengan mengacu pada substansi
anhidrat.

Aluminium klorida dan Kalsium Klorida

Rumkus kimia: AlCl3 & CaCl3

Bentuk: dapat bherupa cairan maupun serbuk, senyawa ionik yanbg terdiri dari
unsur dan klorin, tidak berbau, tidak berwarna.

Konsentrasi : 5-10 %

Kegunaan : pembentuk flock, pengawet

Anda mungkin juga menyukai